BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Baja merupakan bahan dasar vital untuk industri otomotif, perkapalan, alat berat, perkakas hingga struktur bangunan. Saat ini eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan logam. Pada konstuksi baja, terdapat dua tipe material baja yang lazim digunakan sebagai komponen struktur yaitu baja canai panas (hot-rolled steel) atau biasa disebut baja konvensional dan baja canai dingin (cold-formed steel) atau biasa disebut baja ringan. Baja canai panas adalah material baja yang dihasilkan dari proses pengerolan dalam suhu tinggi untuk mendapatkan bentuk profil baja. Ketebalan pelat berkisar antara 0,18-25 mm sedangkan lebarnya berkisar antara 600-2060 mm. Penggunaan material baja canai panas dalam konstruksi bangunan meliputi penulangan pada struktur beton bertulang, komponen struktur utama bangunan serta rangka atap. Baja canai dingin adalah material baja yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin, material baja ini memiliki sifat tipikal berbeda secara signifikan dengan material baja hot rolled steel. Baja canai dingin memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, ukuran yang lebih presisi serta memiliki sifat mekanis dan formability yang sangat baik. Ketebalan pelat berkisar antara 0,2-3 mm untuk pelat yang mengalami penguatan (annealed steel) dan ketebalan maksimum 2 mm untuk pelat dalam bentuk gulungan (unannealed steel). Baja ringan untuk komponen struktur terbuat dari material dengan tegangan tarik tinggi yaitu berkisar 400-550 MPa. Tegangan tarik yang tinggi ini 1
memungkinkan profil baja ringan dibuat dengan ketebalan yang lebih kecil dari baja konvensional. Dalam desain struktur baja ringan, kapasitas komponen struktur dipengaruhi oleh properti penampang. Properti penampang baja ringan harus ditentukan dengan membagi-bagi penampang menjadi elemen-elemen sederhana, termasuk elemen bengkokan. Pada penampang baja ringan yang terdiri dari elemen-elemen langsing, luas penampang harus direduksi pada lokasi-lokasi yang ditentukan. Reduksi luas penampang diperlukan untuk memperhitungkan pengaruh shear lag dan memperhitungkan ketidakstabilan lokal elemen akibat tekan. Dalam struktur bangunan baja ringan, profil yang paling banyak digunakan adalah profil kanal C dan profil topspan. Profil kanal C banyak digunakan untuk struktur utama seperti kolom, balok dan rafter, sedangkan profil topspan banyak digunakan untuk struktur rangka atap. Struktur utama bangunan, terdiri dari kolom, balok dan rangka atap. Kolom merupakan komponen struktur tekan, balok merupakan komponen lentur, sedangkan pada rangka atap, komponen-komponen strukturnya merupakan komponen tekan dan komponen tarik Mengingat pentingnya penentuan properti penampang efektif dalam desain struktur baja ringan, maka judul yang diangkat untuk Tugas Akhir ini adalah Analisis Properti Penampang Efektif Baja Ringan Profil Lysaght C Purlin dan Lysaght Topspan pada Komponen Tekan dan Komponen Lentur. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Berapakah besarnya luasan efektif penampang baja ringan profil Lysaght C Purlin dan Lysaght Topspan pada komponen tekan dan komponen lentur? 2
1.3 Batasan Masalah Penulis membatasi masalah yang dibahas dalam laporan tugas ahir ini untuk mempermudah penulisan. Adapun batasan masalah dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah: 1. Komponen struktur baja ringan yang diproduksi oleh PT. Bluescope Lysaght Indonesia. 2. Properti penampang efektif untuk profil C purlin dan Top Span. 3. Penampang yang menerima tekan dan lentur. 1.4 Metodologi Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Metode Observasi Penulis melakukan studi pengamatan langsung di lapangan terhadap proses produksi baja ringan di PT. Bluescope Lysaght Indonesia. Dengan cara ini penulis dapat memperoleh data dan gambaran secara langsung. 2. Metode Interview (wawancara) Dengan melakukan wawancara langsung baik dengan divisi operational, manufacturing, production dan technical serta melakukan konsultasi dengan pihak terkait sehingga didapat data-data teknis, gambar dan spesifikasi profil. 3. Metode Deskriptif Metode ini berkaitan dengan penyampaian literatur yang diberikan oleh pembimbing lapangan dan dosen pembimbing magang yang berkaitan dengan topik yang dipilih. Selain itu berdasarkan literatur dari buku dan internet. 4. Metode Analisis Metode ini berkaitan dengan data-data yang ada untuk melakukan perhitungan analisis. 3
1.5 Tujuan Adapun tujuan penulisan laporan tugas ahir ini adalah untuk menganalisis besarnya luasan efektif penampang baja ringan profil Lysaght C Purlin dan Lysaght Topspan pada komponen tekan dan komponen lentur. 1.6 Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan laporan tugas ahir ini adalah untuk mengetahui perbandingan properti penampang efektif terhadap properti penampang penuh. 1.7 Sistematika Penulisan laporan Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini mengacu pada Buku Panduan Magang 2016 yang diterbitkan oleh program Diploma Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam 5(lima) bab,yang secara garis besar dapat ditulis sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang gambaran secara umum mengenai inti dari penulisan laporan tugas akhir. Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi pengumpulan data, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan laporan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang teori maupun pendapat para tokoh yang diambil sebagai dasar penulisan laporan yang berkaitan dengan penentuan properti efektif penampang baja ringan. BAB III MANAJEMEN ORGANISASI PERUSAHAAN Dalam bab ini dijelaskan uraian singkat mengenai profil perusahaan, visi dan misi perusahaan, nilai-nilai perusahaan, logo perusahaan, gambaran 4
umum perusahaan, data administrasi perusahaan, data teknis perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan manajemen perusahaan. BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pelaksanaan dan pembahasan mengenai analisis properti efektif penampang baja ringan terhadap tekan dan lentur. 5