BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah perusahaan. Pengelolaan perusahaan yang kurang baik akan merugikan perusahaan karena dapat berimbas pada perolehan laba, dan pada akhirnya dapat mengurangi pendapatan. Setiap perusahaan memiliki sistem berbeda dalam melakukan usahanya. Secara umum perusahaan harus memiliki sistem yang tepat dalam semua aspek yang dijalankannya. Sistem yang baik ini merupakan salah satu kunci dalam pengendalian (Herdianti, 2012). Konsumsi masyarakat yang tinggi mendorong perusahaan untuk selalu melakukan perbaikan pada biaya produksi dan penjualan. Kualitas produksi dan strategi penjualan yang baik dapat mendorong peningkatan penjualan yang berguna untuk menguasai pangsa pasar dan meraih keuntungan yang optimal. Keuntungan yang optimal merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Tujuan ini akan digunakan sebagai ukuran penilaian keberhasilan atau kegagalan yang telah dilaksanakan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk penjualan. Penjualan dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Perusahaan yang kurang dapat mengembangkan usahanya lambat laun akan tergeser oleh perusahaan pesaing (Fajar, 2012). Di dalam dunia usaha, terdapat beberapa strategi yang digunakan oleh penjual untuk meningkatkan volume penjualan maupun kesetiaan pelanggan. 1
2 Diantara sekian banyak strategi, pemberian piutang dagang (penjualan secara kredit) merupakan salah satu strategi penjualan yang banyak diminati oleh para pengusaha. Selain karena cukup praktis, tingkat pertambahan ekonomi yang kurang merata di negara ini juga menjadi salah satu mengapa sistem penjualan secara kredit cepat berkembang dan mendapatkan respon yang baik dari kalangan masyarakat. Penjualan dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor penentu dalam kegiatan perusahaan. Kondisi ini memotivasi perusahaan dalam pelaksanaan sistem penjualan kredit yang baik dalam usaha meningkatkan pendapatan. Penjualan kredit atas suatu produk merupakan salah satu sumber penerimaan kas bagi perusahaan, khususnya pelunasan piutang (Fajar, 2012). Pada saat ini perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba, penjualan merupakan salah satu kegiatan utama untuk mencapai tujuan tersebut. Penjualan adalah tulang punggung perusahaan dagang dalam mengembangkan usaha dalam rangka memperoleh lebih banyak keuntungan. Penjualan dianggap sebagai ujung tombak dalam memasarkan produk kepada konsumen. Penerapan sistem informasi akuntansi bermanfaat untuk mempercepat proses pengolahan data transaksi, teknologi sistem informasi akuntansi pun lebih menjamin keamanan data dan data yang dihasilkan pun dapat lebih akurat. Sistem informasi akuntansi dapat menunjang kemajuan usaha bisnis apabila dikelola dengan baik dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku (Azis, 2011). Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit ini bertujuan untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan dalam mengelola dan memproses data
3 transaksi secara efektif dan efisien. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses dangan cara manual atau diproses dengan cara terkomputerisasi. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit sangat berperan dalam meningkatkan omset penjualan dan mencari pangsa pasar yang lebih luas, karena akan membantu manajemen perusahaan dalam menyediakan informasi yang berkaitan dengan semua kegiatan perusahaan (Azis, 2011). Kegiatan operasi perusahaan dapat dikatakan efektif bergantung pada kebijakan manajemen. Pihak manajemen mengutamakan adanya pengendalian intern, maka semua bagian dalam struktur organisasi pun akan mematuhi kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan. Pemahaman terhadap pengendalian intern merupakan unsur yang penting, sebab dengan pemahaman tersebut aplikasi kunci-kunci pengendalian dapat diuraikan dalam melaksanakan transaksi penjualan. Agar tujuan pengendalian dapat terpenuhi perlu adanya pengendalian sistem penjualan. Dalam aktivitas penjualan tidak hanya sekedar pekerjaan menjual saja, tapi adalah dari awal bagaimana aktivitas penjualan tersebut dapat tercatat baik, bagaimana memperoleh konsumen, kemudian mengadakan pemesanan, sampai barang tersebut diterima oleh konsumen dengan puas tanpa adanya keluhan dari konsumen (Herdianti, 2012). Pada perusahaan jasa maupun barang, penjualan sangatlah penting dan merupakan salah satu roda penggerak dalam kelangsungan hidup usaha perusahaan. Agar kegiatan penjualan dapat berjalan secara efektif, tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan, maka perlu
4 adanya pengendalian internal. Pengendalian ditetapkan agar kegiatan operasi berjalan dengan efektif dan efisien, serta menjamin adanya keandalan mengenai catatan laporan keuangan. Pengendalian intern sangat besar pengaruhnya atas laporan keuangan. Dengan adanya pengendalian intern akan tercipta suatu sarana untuk menyusun, mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan transaksi perusahaan, yang secara tidak langsung dapat dijalankan dengan baik (Herdianti, 2012). Evaluasi mengenai sistem pengendalian intern penjualan ini akan memberikan informasi-informasi yang penting bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan baik, dan dapat meningkatkan usahanya. Tentu saja aktivitas penjualan akan menghasilkan produktivitas yang optimal jika diimbangi oleh sistem pengendalian intern penjualan yang baik (Herdianti, 2012). Sistem pengendalian intern ini dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan dewan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tujuan yaitu, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi. Oleh karena itu diperlukan evaluasi mengenai sistem pengendalian intern terhadap penjualan untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta tercapainya tujuan perusahaan (Herdianti, 2012). PT. Nusantara Surya Sakti (NSS) adalah salah satu perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan motor, khususnya motor bermerek Honda dengan berbagai type. Sejak awal berdirinya yaitu tahun 1962 hingga sekarang, perusahaan ini berkonsentrasi pada penjualan motor Honda dan suku cadang
5 Honda dengan berbagai type. Adapun data penjualan PT. Nusantara Surya Sakti Malang untuk bulan Maret sampai dengan Juni 2013 adalah sebagai berikut: NO Tabel 1.1 Data penjualan per Maret sampai dengan Juni 2013 Nama Kendaraan Maret April Mei Juni 1. New Beat FI CW 88 69 106 85 2. New Vario FI 31 14 21 16 3. New CB 150-R FI 9 10 7 4 4. New Supra X 125 TR 7 8 1 8 5. New Scoopy FI 4 2 1 7 6. New Spacy FI 0 1 2 0 7. New Revo FIT R 2 4 1 4 8. New Supra X 125 Helm In FI 2 0 0 0 9. New Verza 150 FI 5 1 7 2 10. New Blade Repsol Edition 1 2 1 0 11. Revo Spoke 3 3 2 4 12. Vario CW 110 2 2 3 3 13. New Vario CBS FI 5 8 13 11 14. New Beat CBS FI CW 4 5 7 6 15. New Supra X 125 TD 1 1 0 1 JUMLAH 164 130 172 151 Sumber : PT. Nusantara Surya Sakti Malang Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Nusantara Surya Sakti Malang
6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Nusantara Surya Sakti Malang telah diterapkan secara efektif? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Nusantara Surya Sakti Malang. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perusahaan agar memperoleh manfaat dari penerapan sistem dan prosedur penjualan dalam memahami penilaian terhadap pengendalian intern khususnya siklus penjualan pada perusahaan. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan, Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjukan praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi obyek yang diteliti, maupun manfaat bagi peniliti sendiri. Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan
7 peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalih fungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, hasil penelitian ini cukup berpengaruh terhadap perkembangan iptek karena dapat membantu dalam mengetahui apakah perusahaan yang di teliti telah sudah menerapkan sistem informasi yang baik atau tidak. 1.5 Batasan Masalah Agar pembahasan pada penelitian tidak meluas dari rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dibatasi dengan menggunakan data hanya pada periode tahun 2013 khususnya pada bulan Maret sampai dengan Juni.