BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang prosedur pemecahan masalah diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek ataupun objek peneliti pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya yang meliputi interpretasi data dan analisis data (Hadari Nawawi, 2000: 63). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor seperti dikutip Lexy J. Moleong (2012: 4), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengembangan nilai-nilai pancasila yang dilakukan guru dalam pembelajaran PKn di SMP Se-Kecamatan Kabupaten Gunungkidul. B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Se-Kecamatan Kabupaten Gunungkidul. Peneliti memilih tempat penelitian karena pada umumnya guru 73
74 pendidikan kewarganegaraan di SMP Se-Kecamatan Kabupaten Gunungkidul mengalami kesulitan dalam mengembangkan nilai-nilai pancasila dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian ini yaitu guru di SMP Se-Kecamatan. Penentuan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive. Teknik purposive adalah pemilihan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan, kriteria atau ciri-ciri tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Lexy Moleong, 2012:165). Subjek penelitian yang dijadikan informan penelitian adalah orang-orang yang terlibat langsung dengan pengembangan nilai-nilai pancasila di SMP Se-Kecamatan Kabupaten Gunungkidul. Informan penelitian tersebut adalah guru-guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan peserta didik di sekolah-sekolah yang berada di wilayah tersebut. Subjek penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria antara lain: 1. Guru Mata Pelajaran PKn a) Guru mata pelajaran PKn yang memahami mengenai nilai-nilai pancasila di sekolah. b) Guru mata pelajaran PKn memiliki pengetahuan, informasi dan atau pengalaman mengenai pengembangan nilai-nilai pancasila Pendidikan mata pelajaran PKn di SMA.
75 2. Peserta Didik, yaitu peserta didik memiliki kompetensi yang cukup luas, aktif dan memahami penerapan nilai-nilai pancasila di sekolah. Berdasarkan hasil yang didapatkan oleh peneliti ternyata tidak semua guru di SMP Se-Kecamatan Kabupaten Gunungkidul memiliki guru mata pelajaran PKn lebih dari 1 dan memenuhi kriteria tersebut di atas sehingga pada subjek penelitian untuk guru hanya mengambil 1 guru di masing-masing SMP Se-Kecamatan Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya untuk subjek peserta didik ternyata banyak peserta didik yang belum mengerti mengenai nilai-nilai pancasila, selain itu mengingat banyaknya peserta didik yang harus diwawancarai maka peneliti mengambil subjek penelitian 1 peserta didik di masing-masing SMP Se-Kecamatan Kabupaten Gunungkidul. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2012: 304) bahwa dalam penelitian kualitatif didasarkan pada ketuntasan dan kepastian perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan pada banyaknya sampel sumber data. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode wawancara dan dokumentasi. 1. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah suatu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpulkan dan
76 meluruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut (Winarno Surachmad, 1980: 143). Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 135) didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengembangan nilai-nilai pancasila yang dilakukan guru dalam pembelajaran PKn di SMP se-kecamatan Kabupaten Gunungkidul. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: profil sekolah, silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Foto dan dokumentasi sekolah. 2. Wawancara Menurut Lexy Moleong (2012: 186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dalam penelitian ini diadakan bebas terpimpin yang menggunakan petunjuk umum wawancara, artinya bahwa pewawancara pada waktu mengadakan wawancara terlebih dahulu membuat kerangka dan garis pokok pertanyaan yang telah dirumuskan tidak harus ditanyakan secara berurutan. Penggunaan petunjuk wawancara sebagai garis besar dimaksudkan agar fokus tidak terlalu melebar dari fokus yang telah ditetapkan, sehingga semua fokus dapat terungkap. Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan wawancara langsung dengan narasumber yang diperlukan
77 untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Pada teknik ini, peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subjek yang diteliti, kemudian peneliti menanyakan sesuatu yang telah direncanakan dalam pedoman wawancara kepada responden. Hasilnya dicatat sebagai informasi penting dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 14 orang sebagai informan dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini meliputi tujuh orang guru dan tujuh orang peserta didik. Berikut ini disajikan karakteristik subjek penelitian berdasarkan nama sekolah, usia, jenis kelamin, status kepegawaiaan, tingkat pendidikan, pengalaman mengajar dan pelatihan/diklat yang pernah diikuti selama menjadi guru PKn.
78 Tabel 7. Subjek Penelitian Guru Sekolah SMP N 1 SMP N 2 SMP N 3 SMP N 4 MTs N SMP Muh MTs Muh Nama Usia Jenis Inisial (Th) Kelamin Status Keterangan SYL 55 Perempuan PNS a. S1 PKn b. Pengalaman mengajar 28 c. Diklat yang diikuti: MGMP MDY 46 Laki-Laki PNS a. S1 PKn b. Pengalaman mengajar 20 SMT 48 Perempuan PNS a. S1 PKn b. Pengalaman mengajar 30 c. Diklat yang diikuti: MGMP, Pengembangan kurikulum 2013, ICT tingkat nasional, Guru inti. BSB 50 Laki-Laki PNS a. S1 PKn b. Pengalaman mengajar 27 SDS 57 Laki-Laki PNS a. S1 IPS b. Pengalaman mengajar 18 c. Diklat yang diikuti: MGMP SMY 51 Perempuan PNS a. S1 PKn b. Pengalaman mengajar 30 c. Diklat yang diikuti: KTSP, Super learning, Diklat guru PKN HSD 51 Laki-Laki PNS a. S1 PKn b. Pengalaman mengajar 24 c. Diklat yang diikuti: MGMP Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa subjek penelitian untuk guru dalam penelitian ini berusia antara 46 sampai 57 dan seluruhnya berstatus PNS. Jenis kelamin laki-laki sebanyak empat orang, sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak tiga orang, sehingga mayoritas subjek penelitian guru berjenis kelamin laki-laki. Kemudian
79 untuk tingkat pendidikan seluruhnya sudah memiliki pendidikan S1 tetapi ada satu orang yang memiliki jurusan IPS, sementara sisanya sebanyak enam orang sudah sesuai dengan mata pelajaran yang diampu yaitu jurusan PKn. Selanjutnya subjek penelitian untuk guru juga telah memiliki pengalaman mengajar yang sudah lama yaitu antara 18-30. Namun demikian masih ada dua orang yang tidak pernah mengikuti pelatihan/diklat yang berkaitan dengan pembelajaran PKn, sedangkan sisanya sebanyak lima orang sudah pernah mengikuti pelatihan/diklat yang berkaitan dengan pembelajaran PKn seperti MGMP, KTSP, Pengembangan kurikulum 2013, ICT tingkat nasional dan super learning. Kemudian untuk subjek penelitian peserta didik diambil 1 orang pada msaing-masing sekolah di kecamatan Kabupaten Gunungkidul sebagai berikut: Tabel 8. Subjek Penelitian Peserta Didik Sekolah SMP N 1 SMP N 2 SMP N 3 SMP N 4 MTs N SMP Muh MTs Muh Nama Inisial ANH NIA YTI ARH RAS NHL ANS E. Teknik Pemeriksaaan Keabsahan Data Untuk mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dari data-data yang ada terlebih dahulu dilakukan teknik
80 pemeriksaan keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Cross check data. Cross check data dilakukan manakala penelitian menggunakan strategi pengumpulan data ganda pada obyek yang sama. Pada penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu wawancara dan dokumentasi, sehingga teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengecek hasil dokumentasi tentang pengembangan nilai-nilai pancasila yang dilakukan guru dalam pembelajaran PKn di SMP se- Kecamatan Kabupaten Gunungkidul dengan hasil wawancara antara informan yang satu dengan informan lainnya. F. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Analisis data dilakukan dengan tujuan agar informasi yang dihimpun akan menjadi jelas dan eksplisit. Sesuai dengan tujuan penelitian maka teknik analisis data yang dipakai untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif model interaktif sebagaimana diajukan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012: 246) yaitu sebagai berikut: 1. Data Collection (Pengumpulan Data) Data yang diperoleh dari hasil, wawancara dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek, yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan dan dialami sendiri oleh
81 peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Untuk mendapatkan catatan ini, maka peneliti melakukan wawancara beberapa informan. 2. Data Reduction (Reduksi Data) Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi. Cara mereduksi data adalah dengan melakukan seleksi, membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolong-golongkan ke dalam pola-pola dengan membuat transkip penelitian untuk mempertegas, memperpendek membuat fokus, membuang bagian yang tidak penting dan mengatur agar dapat ditarik kesimpulan. 3. Data Reduction (Penyajian Data) Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Agar sajian data tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka sajian data dapat diwujudkan dalam bentuk matriks, grafis, jaringan atau bagan sebagai wadah panduan informasi tentang apa yang terjadi. Data disajikan sesuai dengan apa yang diteliti. 4. Conclusions/Verifying (Penarikan Kesimpulan) Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi.
82 Kesimpulan yang ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar memperoleh pemahaman yang lebih tepat, selain itu juga dapat dilakukan dengan mendiskusikan. Hal tersebut dilakukan agar data yang diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut memiliki validitas sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kokoh. Cara menarik kesimpulan yaitu dengan penyajian data (data display) kemudian dari penyajian data tersebut, ditarik kesimpulannya. Untuk lebih memperdalam dalam teknik analisis data, akan ditampilkan mekanisme interaktif model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012: 246) sebagai berikut: Data Collection Data Display Data Reduction Conclusions/ Verifying Gambar 1. Teknik Analisis Data