RENCANA PERAWATAN PERIODONTAL

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PERAWATAN PERIODONTAL

PROGNOSIS PENYAKIT GINGIVA DAN PERIODONTAL

PERAWATAN INISIAL. Perawatan Fase I Perawatan fase higienik

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Zulkarnain, drg., M.Kes

perlunya dilakukan : Usaha-Usaha Pencegahan Penyakit Gingiva dan Periodontal baik di klinik/tempat praktek maupun di masyarakat.

Prosedur ( salah satu atau lebih ) Pengasahan Pembuatan restorasi Pencabutan gigi

KURETASE GINGIVAL & KURETASE SUBGINGIVAL

Zulkarnain, drg., M.Kes

PENYELARASAN OKLUSAL DAN PENSPLINAN

BAB 11 KURETASE GINGIVAL

PEMERIKSAAN PERIODONSIUM DAN JARINGAN SEKITARNYA OLEH: DRG. SYAIFUL AHYAR, MS

TUGAS PEMICU I GUSI BERDARAH DAN GIGI YANG HILANG

PERAWATAN PERIODONTAL

GINGIVEKTOMI DAN GINGIVO V PL P A L STI T K

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (Rencana Kegiatan Belajar Mengajar)

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

BAB 2 IMPLAN. Dental implan telah mengubah struktur prostetik di abad ke-21 dan telah

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

PENYAKIT PERIODONTAL PENGERTIAN

KONTROL PLAK. Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk:

BAB I PENDAHULUAN. gigi, mulut, kesehatan umum, fungsi pengunyahan, dan estetik wajah.1 Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

IX. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Gigi Tiruan Cekat

CROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang

Diagnosis Penyakit Pulpa dan Kelainan Periapikal

BAB I PENDAHULUAN. pada saluran pencernaan disamping fungsi psikis dan sosial (Tampubolon,

BAB II KEADAAN JARINGAN GIGI SETELAH PERAWATAN ENDODONTIK. endodontik. Pengetahuan tentang anatomi gigi sangat diperlukan untuk mencapai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memikirkannya sehingga dapat memahaminya. Hal ini tersirat dalam Q.S.An-

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

BAB 2 IMPLAN GIGI. perlindungan gigi tetangga serta pengembangan rasa percaya diri (9).

DASAR PEMIKIRAN PERAWATAN PERIODONTAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan gigi semakin meningkat seiring dengan perkembangan jaman dan

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

BAB I PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang

KEHILANGAN TULANG DAN POLA PERUSAKAN TULANG Kehilangan tulang dan cacat tulang yang diakibatkan penyakit periodontal membahayakan bagi gigi, bahkan

IMPAKSI MAKANAN. Definisi: Masuknya makanan secara paksa ke dalam jaringan periodonsium.

mendiagnosis penyakit meramalkan prognosis merencanakan perawatan Klasifikasi mengalami perubahan sejalan dgn bertambahnya pemahaman ttg etiologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Zulkarnain, drg., M. Kes

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rumit pada tubuh manusia. Sendi ini dapat melakukan 2 gerakan, yaitu gerakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini semakin meningkat. Ortodonsi adalah cabang ilmu kedokteran gigi

BAB 2 LATAR BELAKANG TERAPI AMOKSISILIN DAN METRONIDAZOLE SEBAGAI PENUNJANG TERAPI PERIODONTAL

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tidak mengenal usia, golongan dan jenis kelamin. Orang yang sehat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB 2 DESKRIPSI SIKAT GIGI ELEKTRIK. Secara umum sikat gigi elektrik telah dikenal lebih efektif dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pengobatan (The World Oral Health Report 2003). Profil Kesehatan Gigi Indonesia

BAB 2 EKSTRAKSI GIGI. Ekstraksi gigi adalah proses pencabutan gigi dari dalam soket dari tulang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tindakan perawatan dalam bidang kedokteran gigi yang paling sering

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perawatan pendahuluan 4.2 Perawatan utama Rahang atas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ortodontik berdasarkan kebutuhan fungsional dan estetik. Penggunaan alat

KLASIFIKASI ALAT PERIODONTAL

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAFAL SUMPAH/JANJI DRG IND. KODE ETIK KED. GIGI IND. RAHASIA KED. WAJIB SIMPAN MEDICAL RECORDS

BAB I PENDAHULUAN. alat ortodontik cekat menyebabkan pemeliharaan oral hygiene menjadi lebih sulit

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan sebanyak 91% dari orang dewasa pernah mengalami karies, dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan migrasi epitel jungsional ke arah apikal, kehilangan perlekatan tulang

Metode Penugasan. Sumijatun Maret 2008

BAHAN AJAR Pertemuan ke 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehilangan gigi geligi disebabkan oleh faktor penyakit seperti karies dan

PELAKSANA PENELITIAN : ARIYANI, DRG

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum akhir tahun 1960-an perawatan ortodonti pada pasien dewasa

PENANGGULANGAN HILANGNYA PAPILA INTERDENTAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi

Diabetes merupakan faktor resiko periodontitis yang berkembang dua kali lebih sering pada penderita diabetes daripada penderita tanpa diabetes.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi remaja, salah satu hal yang paling penting adalah penampilan fisik.

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimulai sejak 1000 tahun sebelum masehi yaitu dengan perawatan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai masalah karies dan gingivitis dengan skor DMF-T sebesar

BAB 2 DAMPAK MEROKOK TERHADAP PERIODONSIUM. penyakit periodontal. Zat dalam asap rokok seperti; nikotin, tar, karbon monoksida

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

INSTRUMENTASI PERIODONTAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. retak), infeksi pada gigi, kecelakaan, penyakit periodontal dan masih banyak

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSES PERIODONTAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi. syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan karena dapat mempengaruhi kualitas kehidupan termasuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. sehingga apabila kehilangan gigi akan memilih menggunakan gigi tiruan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

Hipersensitif Dentin

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

RENCANA PERAWATAN PERIODONTAL

PENDAHULUAN Langkah-langkah penanganan kasus periodontal : Penegakan Diagnosis Ramalan Prognosa Rencana Perawatan DEFINISI Rencana perawatan suatu kasus : cetak biru (blue print) bagi penanganan kasusnya

Dalam rencana perawatan tercakup semua prosedur u m ciptakan & m melihara kesehatan periodonsium a.l. : keputusan ttg gigi yang harus dipertahankan atau dicabut pemilihan teknik utk terapi periodontal perlu atau tidaknya bedah mukogingival, rekonstruktif, dan terapi oklusal tipe restorasi yg akan dibuatkan gigi yg akan digunakan sebagai sandaran (abuntment) Perawatan periodontal perawatan jangka panjang dgn manfaat untuk mempertahankan gigi utk berfungsi optimal, bukan dari seberapa banyak gigi yg dapat dipertahankan Dalam merencanakan perawatan periodontal titik tolaknya adalah : gigi mana yang dapat dipertahankan dengan tingkat keraguan yg minimal dan rentang keamanan yg maksimal

RENCANA INDUK UNTUK PERAWATAN YANG KOMPREHENSIF Rencana Perawatan Periodontal perawatan yg komprehensif mengkoordinasikan semua prosedur perawatan u menciptakan gigi-gigi yg berfungsi baik dlm lingkungan periodonsium yg sehat Rencana perawatan berbeda bagi tiap pasien sesuai kebutuhan, didasarkan pd : diagnosa aktivitas penyakit indikasi teknik perawatan yg dipilih

TUJUAN UTAMA PERAWATAN KOMPREHENSIF Penyingkiran Inflamasi Gingiva Koreksi Kondisi yg Menyebabkan/ Memperparah Inflamasi Prosedur yg dilakukan 1. Penyingkiran iritan lokal pd permukaan akar gigi (mutlak dlakukan) 2. Penyingkiran saku periodontal 3. Penciptan kontur ggv & hub. Mukogingiva yg kondusif dlm mempertahankan kesehatan periodonsium 4. Restorasi karies 5. Koreksi restorasi yg cacat

Apabila ada masalah dengan hubungan oklusal mungkin perlu dilakukan : ❶ Penyelarasan oklusal (occlusal adjustment) ❷ Prosedur restoratif, prostetik, & ortodontik ❸ Pensplinan (splinting) ❹ Koreksi kebiasaan buruk (bruksism), klemping (clamping), dan klensing (clensing) Evaluasi kondisi sistemik perlu oleh karena : ❶ Menyebabkan perlunya perhatian khusus pd waktu melakukan prosedur perawatan ❷ Mempengaruhi respon periodonsium thd perawatan ❸ Menyulitkan bagi usaha untuk mempertahankan hasil perawatan Perlu konsultasi ke dokter ahli

Bila perawatan periodontal aktif telah selesai perlu terapi periodontal supportif (supportive periodontal supportif) hasil periodontal terpertahankan Prosedur terapi periodontal supportif mencakup : Instruksi kontrol plak Kunjugan berkala yg teratur dengan interval kunjungan yg disesuaikan dengan kebutuhan pasien Kondisi restorasi yg kemungkinan dapat mempengaruhi periodonsium

SEKUENS PROSEDUR PERAWATAN Perawatan Periodontal perawatan dental yg tidak berdiri sendiri harus mencakup prosedur ked. gigi lainnya sesuai kebutuhan disusun dlm sekuens (urutan) sbb : (yg dicetak miring bukan merupakan prosedur di bidang Periodonsia) : Fase preliminari/pendahuluan Perawatan kasus darurat/emerjensi Dental atau periapikal Periodontal Lain-lain Pencabutan gigi dengan prognosis tidak ada harapan, dan pemasangan gigi tiruan sementara (bila perlu dengan alasan tertentu

Terapi Fase I (Fase etiotropik) : Kontrol plak Kontrol diet (bagi penderita karies rampan) Penskeleran dan penyerutan akar Koreksi restorasi dan protesa yg mengiritasi Ekskavasi karies dan restorasi (sementara /permanen tergantung prognosis gigi yg final dan lokasi karies) Terapi antimikrobial (lokal/sistemik) Terapi oklusal (penyelarasan oklusal) Pergerakan gigi secara ortodontik Pensplinan provisional Evaluasi respon terhadap Fase I : Pengecekan kembali Kedalaman saku & inflamasi gingiva Plak, kalkulus, dan karies

Terapi Fase II (Fase bedah) Bedah periodontal Perawatan saluran akar Terapi Fase III (Fase restoratif) Restorasi final Gigi tiruan cekat dan lepasan Evaluasi respon terhadap prosedur restoratif Pemeriksaan periodontal Terapi Fase IV (Fase pemeliharaan/terapi periodontal suportif) Kunjungan berkala Plak dan kalkulus Kondisi gingiva (saku dan inflamasi) Oklusi, mobiliti gigi Perubahan patologis lainnya

MENJELASKAN RENCANA PERAWATAN KEPADA PASIEN ❶ Utarakan penjelasan secara spesifik - dijelaskan kepada pasien : Ända menderita periodontitis/gingivitis sesuai diagnosis - Penjelasan mengenai kondisi penyakit, cara perawatan dan perkiraan hasil perawatan ❷ Mulailah penjelasan dengan hal-hal positif - mengenai gigi yg dapat dipertahankan & dapat digunakan dgn maksimal - tidak menimbulkan kesan negatif pd pasien yg dpt mengurangi motivasinya utk menjalani perawatan - Tekankan pd pasien mengenai tujuan perawatan yaitu mencegah gigi tidak mengalami kerusakan periodonsium yg parah seperti gigi yg telah goyang

❸ Kemukakan keseluruhan perawawatan yang direncanakan sebagai satu paket - hindari timbul kesan perawatan merupakan prosedur yang terpisah dan dapat dipilih pasien - bila ada indikasi pembuatan restorasi/gigitiruan jelaskan pd pasien tindakan tsb penting bagi penyingkiran inflamasi dan saku gusi serta kesehatan periodonsiumnya - Hindari penjelasan : Setelah perawatan gusi saudara selesai, nanti akan dibuatkan restorasi dan/atau gigi tiruan karena memberi kesan prosedur tidak berkaitan Perlu dijelaskan pada pasien bahwa hasil perawatan yg maksimal akan dicapai hanya bila dilakukan perawatan yg tepat dan tuntas. Bila tidak memungkinkan, gigi harus dicabut

Pasien harus diberitahu bahwa membiarkan gigi yg sudah tidak mungkin dirawat sampai terlepas sendiri atau dicabut bila sudah goyang sekali adalah sikap yang salah karena : a) Gigi yang goyang akan menghalangi pengunyahan ada kebiasaan menelan makanan sebelum dikunyah halus sehingga terjadi gangguan gastrointestinal ada kecendrungan memilih makanan lunak karena pasien tdk dpt mengunyah dgn baik Eksudat inflamasi dari saku periodontal akan merusak rasa makanan eksudat inflamasi yang tertelan mengakibatkan terjadinya gastritis c) Daerah saku periodontal berpotensi sbg sumber bakterimia karena dihuni banyak bakteri d) Bila ada indikasi pembuatan restorasi/jembatan pd gigi dgn penyakit periodontal tdk dirawat manfaat restorasi/jembatan berkurang e) Penyakit periodontal yg tidak dirawat tidak hanya berpengaruh pd gigi yang terlibat tapi juga memperpendek umur gigi lainnya.

Tanggung jawab drg. : memberi nasehat ttg pentingnya perawatan periodontal Perawatan baru bisa berhasil bila pasien berminat mempertahankan gigi aslinya Jika tidak bukan kandidat pasien periodontal yg baik

TERIMA KASIH