BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya masalah ekonomi itu adalah tentang bagaimana manusia

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

Skripsi ANALISA PENGARUH CAPITAL INFLOW DAN VOLATILITASNYA TERHADAP NILAI TUKAR DI INDONESIA OLEH : MURTINI

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

Indeks Nilai Tukar Rupiah 2000 = 100 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kestabilan nilai tukar mata uang suatu negara merupakan hal penting

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BABI PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis ekonomi tabun 1997, perekonomian Indonesia

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. Krisis tersebut menjadi salah satu hal yang sangat menarik mengingat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. September sampai Oktober Situasi ini membuat rekening modal dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

BAB II TELAAH PUSTAKA. memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional, karena nilai. dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

1 Universitas indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin terbukanya perekonomian Indonesia terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cadangan devisa didefenisikan sebagai saham eksternal aset, yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. modal terutama terjadi dari negara-negara yang relatif kaya modal yaitu umumnya

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya masalah ekonomi itu adalah tentang bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan kemampuan atau sumber daya yang terbatas. Masalah tersebut dialami oleh setiap manusia sebagai individu, kelompok masyarakat, bahkan suatu negara. Keterbatasan suatu negara untuk memenuhi kebutuhannya terhadap barang dan jasa, membuat suatu negara tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan sendiri. Oleh karena itu juga, suatu negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa dan melakukannya dengan perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan perdagangan akan barang maupun jasa yang dilakukan oleh antarnegara dengan melewati batas wilayah masing-masing negara tersebut. Berbagai motif dilakukan suatu negara untuk melakukan perdagangan internasional, dari mulai teori merkantilisme oleh Thomas Mun (1571-1641) yang berpendapat bahwa perdagangan internasional dilakukan oleh suatu negara untuk memperoleh keuntungan melalui surplus neraca perdagangan, teori klasik oleh Adam Smith dan David Ricardo yang berpendapat bahwa perdagangan internasional dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan spesialisasi perdagangan menurut keunggulan masing- masing negara, sampai

dengan teori kerjasama perdangaan internasional yang ditulis oleh Dixit dan Norman (1980), Helpman (1981) dan Peter Krugman tahun 1984. Didalam kegiatan perdagangan internasional, tentunya masing-masing negara melakukan transaksi pembayaran internasional dengan jenis dan nilai mata uang yang berbeda-beda. Jenis dan nilai mata uang yang berbeda-beda tentunya membutuhkan adanya penyesuaian nilai antara mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain yang disebut sebagai nilai tukar, sehingga pergerakan nilai tukar sangat mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor bahkan variabel-variabel ekonomi makro maupun mikro. Nilai tukar juga berfungsi sebagai alat untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran, sebagai sasaran operasional kebijakan moneter, dimana depresiasi dan apresiasi nilai tukar digunakan sebagai alat pengendalian jumlah uang beredar, sebagai nominal anchor dalam pengendalian inflasi. Oleh karena itu, nilai tukar merupakan faktor yang sangat penting didalam sistem perekonomian terbuka. Didalam sistem nilai tukar mengambang, nilai tukar ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap valuta asing. Permintaan dan penawaran valuta asing dalam kenyataannya bukan hanya dilakukan pada saat kegiatan ekspor dan impor saja, namun juga dipengaruhi oleh arus modal (capital flow) suatu negara. Claessens, Dooley, dan Warner (1995) menyatakan bahwa volalitas aliran modal dapat menimbulkan volalitas nilai tukar.ballie (1998:126) dalam konsepnya tentang nilai tukar berpendapat bahwa, Foreign exchange is the price at which one money can be exchanged for another. Madura (2000:222) juga berpendapat, apabila suatu negara menganut rezim devisa bebas, maka hal

tersebut juga memungkinkan terjadinya peningkatan aliran modal masuk (capital inflow) dari luar negeri ini. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing. Pengertian para ahli tersebut dapat diartikan bahwa fluktuasi nilai tukar ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing. Permintaan akan valuta uang asing juga berasal dari kebutuhan valuta asing untuk membayar penanaman modal di luar negeri atau penarikan modal (capital outflow) dan penawaran akan valuta asing juga berasal dari kegiatan penanaman modal asing kedalam negeri (capital inflow) yang membutuhkan mata uang dalam negeri untuk di investasikan. Tidak jarang suatu negara dapat terkena krisis karena depresiasi nilai tukar yang disebabkan oleh pergerakan aliran modal (capital flow) termasuk Indonesia. Peningkatan arus modal masuk asing (capital inflow) di Indonesia terjadi sangat pesat pada tahun 1990-an, sangat jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan fundamental ekonomi Indonesia pada saat itu dipandang cukup kuat. Namun pada tahun 1990-an, aliran modal masuk asing terjadi tanpa adanya perlindungan oleh pemerintah, sehingga aliran modal masuk asing bebas dan dengan jumlah yang cukup besar. Hadi (2001) menguraikan bahwa arus modal yang masuk, terutama modal swasta selama paruh pertama dasawarsa 1990-an, terjadi peningkatan luar biasa. Pada akhir dasawarsa 1980-an, arus modal swasta bersih baru berkisar US$ 400 juta per tahun. Akan tetapi, arus masuk modal swasta melonjak hingga melampaui US$ 5 miliar pada tahun 1993 dan melebihi US$ 10 miliar pada tahun 1995-1996.

Surplus capital account akibat besarnya arus modal masuk asing (capital inflow) meningkat dari US$ 6 milliar per tahun menjadi US$ 11 milliar per tahun. Surplus capital account juga akan berkontribusi terhadap surplus neraca pembayaran. Hal ini merupakan pertanda baik terhadap perekonomian Indonesia. Namun, disatu sisi capital inflow pada Indonesia merupakan gambaran hutang jangka pendek baik jangka panjang, tentunya akan menimbulkan cost of capital dan pengembalian pada saat jatuh tempo. Pengembalian hutang luar negeri pada saat jatuh tempo kemudian dialami oleh Indonesia secara serentak dan besar-besaran pada tahun 1998, membuat penarikan modal (capital outflow) dan permintaan valuta asing juga terjadi serentak dan besar- besaran dari Indonesia. Dibuktikan dengan arus modal masuk swasta tahun 1996 yang sebelumnya tercatat mencapai US$ 11,5 milliar, berbalik arah menjadi arus modal keluar swasta sebesar US$ 13,8 milliar pada tahun 1998. Surplus capital account yang sebelumnya mencapai hingga sebesar US$ 11 milliar per tahun berubah menjadi defisit capital account sebesar US$ 13,8 milliar. Akibatnya perubahan yang sangat drastis terjadi pada nilai tukar rupiah. Rupiah mengalami deperesiasi dari rata-rata Rp 2.450/USD pada tahun 1997 menjadi Rp 13.513 akhir januari 1998. Begitu juga dengan krisis global 2008 yang juga berembes terhadap perekonomian Indonesia. Berawal dari krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, akibat kredit macet subprime mortage yang cukup besar, membuat sejumlah perusahaan- perusahaan di Amerika mengalami kebangkrutan seperti Merryl Lynch, Goldman Sachs, Northsern Rock,UBS, Mitsubishi UFJ. Kondisi

tersebut menimbulkan kepanikan terjadi di kalangan investor dan penarikan dana dilakukan pada sejumlah perusahaan dan lembaga-lembaga keuangan di Amerika Serikat. Indeks bursa saham Amerika serikat kemudian menurun drastis dan berdampak pada penurunan indeks harga saham di bursa global bahkan di Asia, termasuk Indonesia. Penarikan dana asing dari Indonesia tersebut juga membuat melemahnya nilai rupiah dengan rata-rata Rp 10.900/ USD. Begitu juga kondisi nilai kurs pada saat ini, yaitu tahun 2013, mencapai Rp 12.000/USD. Berawal dari rencana tappering off Quantitative Easing (QE) memberikan sentimen positif bagi para investor bahwa ekonomi AS menyehat dan membuat banyak para investor mengeluarkan dananya dari emerging markets, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, sejak bulan Juni 2013, investasi portofolio asing banyak keluar dari Indonesia. Semenjak sistem nilai tukar mengambang penuh diterapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 14 Augustus 1997, perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing ditentukan oleh mekanisme pasar. Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR-RI tanggal 9 Oktober 2012 menyatakan bahwa nilai tukar rupiah pasca sistem mengambang bebas ditentukan oleh tiga faktor utama. Pertama,ekspektasi jangka pendek pelaku pasar atau sentimen pasar yang sering tercermin pada fluktuasi jangka pendek nilai tukar. Kedua, faktor fundamental yang didalamnya termasuk sebagai variabel permintaan dan penawaran mata uang. Ketiga, struktur mikro valuta asing yaitu kondisi finansial bank dan corporate. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 dan tahun 2008 disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah.

Penyebab utama melemahnya nilai tukar rupiah tersebut adalah banyaknya arus modal asing keluar (capital outflow) dari negara indonesia. Begitu juga depresiasi nilai tukar rupiah yang terjadi sejak bulan Juni 2013 disebabkan oleh arus modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia. Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh arus modal asing masuk (capital inflow) dan arus modal asing keluar (capital outflow) terhadap nilai tukar rupiah. Kondisi ini didukung oleh penelitian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia (2008), yang meneliti Analisis Hubungan Kointegrasi dan Kausalitas serta Hubungan Dinamis antara Aliran Modal Asing, Perubahan Nilai Tukar dan Pergerakan IHSG di Pasar Modal Indonesia dengan menggunakan metode analisis Cointegration test dan Granger Causality test, menyimpulkan bahwa aliran modal asing mempengaruhi secara signifikan terhadap perubahan nilai tukar. Hal ini menunjukkan bahwa adanya aliran modal asing (capital inflow) yang masuk ke Indonesia memberikan pengaruh terhadap menguatnya nilai tukar. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Rudi (2006), yang meneliti bagaimana pengaruh neraca pembayaran terhadap nilai tukar rupiah dengan menggunakan metode analisis Vector error corection model (VECM). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa estimasi persamaan jangka pendek dan jangka panjang variabel capital account signifikan mempengaruhi nilai tukar Rupiah. Artinya kenaikan capital account akan menyebabkan apresiasi nilai tukar rupiah.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yunika Murdayanti (2012), yang meneliti bagaimana pengaruh gross domestic product, inflasi, suku bunga,money supply, current account dan capital account terhadap nilai tukar rupiah dari tahun 1996 sampai 2006, dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Dalam hasil penelitiannya dia menemukan bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar. Namun secara parsial variabel capital account berpengaruh negatif signifikan pada nilai tukar rupiah.berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin membahas lebih dalam tentang Pengaruh Capital Inflow dan Capital Outflow di Indonesia terhadap Nilai tukar rupiah 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibuat perumusan masalah sebagai dasar kajian penelitian yang kemudiaan akan dilakukan adalah bagaimana pengaruh capital inflow (direct investment, portfolio investment, other investment) dan capital outflow (direct investment, portfolio investment, other investment) terhadap nilai tukar rupiah dalam jangka pendek dan jangka panjang. 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh capital inflow (direct investment, portfolio investment, other investment) dan capital outflow (direct investment, portfolio investment, other investment) terhadap nilai tukar rupiah dalam jangka pendek dan jangka panjang.

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi : 1. Bank Indonesia sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan kebijakan moneter. 2. Badan Koordinasi Penanaman Modal Asing (BKPM) untuk mengendalikan dan mengkoordinasi arus modal asing yang masuk dan keluar negara Indonesia. 3. Kalangan Akademisi sebagai bahan studi untuk membuktikan teori-teori ekonomi yang ada dengan kenyataan fenomena ekonomi yang terjadi. 4. Bagi peneliti, untuk menambah sekaligus membandingkan hasil-hasil penelitian yang sudah ada topiknya sebelumnya yang saling berhubungan.