BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Cara mengukur peluang usaha

dokumen-dokumen yang mirip
A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang makin meningkat terbuka yang tidak mengenal batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

BAB I PENDAHULUAN. secara khusus adalah makanan, manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi harus diperhatikan keserasianya, keselarasan, serta keseimbangan 1.

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan dengan memperhatikan dimensi yang lebih luas dan dilakukan secara

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha, yakni salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyediaan alat alat rumah tangga dan perabotan rumah tangga.

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dalam

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya mengatur manusia dengan khaliknya, tetapi juga antara manusia itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sangat memberikan peran penting dalam kehidupan manusia. datang kepada individu dan golongan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia mondren sekarang ini peranan perbankan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar

BAB I PENDAHULUAN. penting tidak melanggar garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat terbuka, perdagangan sangat vital bagi upaya untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggapan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh seseorang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Padang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Sungai Bangek, Balai

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dalam masyarakat, penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup seseorang. Pendapatan adalah arus masuk sumber daya ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan pelimpahan dekonsentrasi dari pemerintah diatasnya. Pemerintah desa

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Biasanya usaha ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat bangsa dan

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak mendapat pekerjaan. Perkenomian Indonesia sejak krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dilepaskan dari tanggung-jawab pemerintah, yang dalam ajaran Islam. bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syari ah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi

BAB I PENDAHULUAN. makro, sehingga bank yang sehat akan memperkuat perekonomian suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

PERANAN BROKER MOBIL DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN MOBIL BEKAS PADA SHOWROOMDIVA CIPTA KARYA PEKANBARU MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kehidupan di dunia serta keinginan manusia yang sering kali berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan manusia. Salah satu yang diatur oleh Al-qur an dan Hadist adalah

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini semakin disadari bahwa dengan semakin. bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan itu ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup menurut tingkat kehidupan masing-masing. Dengan demikian, mencari

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KEL. SAMBIREJO SEMARANG

BAB III TINJAUAN TEORITIS TINJAUAN UMUM TENTANG USAHA

PELAKSANAAN SISTEM MUSAQAH DALAM PENGELOLAAN PERKEBUNAN SAWIT DI DESA SUNGAI PUTIH KECAMATAN TAPUNG DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu di perhatikan agar perkawinan itu benar-benar berarti dalam hidup

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari.bank dijadikan sebagai tempat. melakukan pembayaran, atau melakukan penagihan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam ajaran islam tidak hanya dalam persoalan aqidah, tauhid. persoalan hubungan antar sesama manusia (muamalat).

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai dengan prinsip ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. bergaul dengan manusia lainnya. Manusia dimana-mana dan pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kamus besar bahasa indonesia prospek adalah peluang atau harapan, pandangan (kedepan). 1 Prospek merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Indikator pengukur peluang usaha adalah dengan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Cara mengukur peluang usaha adalah dengan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Peluang itu mengandung keselarasan, keserasian, dan keharmonisan antara siapa aku (SDM), bisnis apa yang akan dimasuki, pasarnya bagaimana,kondisi, situasi, dan perilaku pasarnya. 2 Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan fikiran untuk mencapai suatu maksud, atau mencari keuntungan, berusaha dan bekerja dengan giat untuk mencapai sesuatu. 3 Secara umum usaha diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakuakan oleh manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan atau rezeki dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya dengan cara mengelola sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien. 4 1 Yeyen Maryani, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, (Jakarta:Reality Publisher,2011), h.430 2 Hendro.MM, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta:Penerbit Erlangga,2011), h.47 3 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2007) Cet ke-3, h. 1349-1350 4 Muclish,Etika Bisnis Islam, Landasan Filosofis, Normatif,Dan Substansi, implemantif, (Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi UII,2004) Cet ke-3, h.46

2 Dalam usaha terdapat dua kegiatan yaitu produksi dan pemasaran. Produksi merupakan hasil usaha manusia yang menciptakan barang yang tidaka ada menjadi ada, atau disebut juga dengan mengadakan perubahan bentuk atau mengembangkan bahan-bahan alam sehingga akhirnya memiliki sifat yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Menurut defenisis lain, produksi merupakan setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang. Adapun pemasaran adalah usaha untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen dipasar. Penciptaan produk tersebut didasarkan dan keinginan pasar. 5 Dalam sistem ekonomi Islam, kata Produksi merupakan salah satu kata kunci terpenting, karena dari konsep dan gagasan produksi ditekankan bahwa tujuan utama yang ingin dicapai kegiatan ekonomi yang diteorisasikan sistem ekonomi Islam adalah untuk kemaslahatan individu dan kemaslahatan masyarakat secara berimbang. Pada prinsipnya islam juga lebih menekankan berproduksi demi untuk memenuhi kebutuhan orang banyak, sehingga memiliki daya beli yang lebih baik. Apalah artinya produk yang menggunung jika hanya didistribusikan untuk segelintir orang yang memiliki uang banyak. Sebagai modal dasar berproduksi, Allah telah menyediakan bumi beserta isinya bagi manusia untuk diolah bagi kemaslahatan bersama seluruh umat manusia. 6 5 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009) Cet ke-1, h.157-158 6 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2007) Cet ke-2 h.104-106

3 Rasulullah sendiri pada awalnya adalah seorang pembisnis, bahkan begitu juga dengan khulafaurrasyidin dan kebanyakan sahabat lainnya.sejalan usianya yang semakin dewasa, Muhammad SAW semakin giat berdagang, baik dengan modal sendiri, ataupun bermitra dengan orang lain. 7 Dalam al- Quran surah al-jumu ah ayat 10 perintah untuk berusaha mencari rezeki juga sudah di atur; Artinya: apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. 8 Usaha pertamini yang sudah mulai berkembang selama 2 tahun terakhir yang ada di Desa Tanjung cukup membantu masyarakat sekitar untuk kelangsungan pekerjaan mereka, bagaimana tidak masyarakat yang mayoritas adalah petani dan menggunakan kendaraan roda dua setiap harinya untuk pergi bekerja. Karena lokasi perkebunan atau pertanian mereka cukup jauh dari tempat tinggal. 9 Membangun sebuah usaha nampaknya sudah menjadi impian bagi banyak orang, dengan berbagai macam usaha, salah satunya yang ada di desa Tanjung adalah usaha jual beli bensin eceran. Jenis usaha ini meruapakan salah satu jenis usaha rumahan dimana kita hanya berjualan di depan rumah dengan membangun kios kecil. 7 P3EI UII Yoyakarta, Ekonomi Islam,( Jakarta: Pt Rajawali Pers,2007) Ed-1, h.302 8 Depag RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, (Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2010), Cet- 4, h.430 9 Oki,indra,kia (Pemilik Usaha Pertamini), Wawancara, Tanjung 25 Oktober 2014

4 Umumnya penjual bensin eceran mengemas dagangannya dengan derijen kecil, botol bekas ukuran 1 liter dan derijen plastik ukuran 2 liter. Penjual bensin eceran ini hanya melayani pengendara bermotor, mereka tidak pernah melayani pengisian bensin untuk kendaraan roda empat (mobil). Penulis memilih Desa Tanjung yang terletak di Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar ini sebagai lokasi penelitian mengingat usaha ini sudah mulai berkembang di Desa tersebut dan Desa Tanjung merupakan salah satu desa yang jumlah penduduk dengan mata pencarian pedagang menempati peringkat kedua setelah petani. 10 Dari jumlah pedagang yang ada penulis memilih 22 orang sebagai responden untuk penelitian ini, karena mereka merupakan pemilik usaha Pertamini. 11 Gambar Pertamini Dari satu sisi usaha pertamini ini sama dengan usaha jual beli bensin eceran yang di lakukan masyarakat pada umumnya, akan tetapi masyarakat sangat tertarik membuka usaha ini, sedangkan untuk memulai usaha 10 Rusli Munir (Kepala Desa), Wawancara, Tanjung 27 Oktober 2014 11 Ibid

5 pertamini ini memerlukan biaya yang cukup besar terutama untuk pembuatan depotnya. Belum lagi biaya yang akan di keluarkan untukbensinnya, bensin yang mereka jual diperoleh dari agen, dan agen mendapatkan bensin dari SPBU. Tabung penyimpanan Pertamini, mampu menampung 210 liter bensin yang di letakan di dalam drum, sedangkan yang terlihat pada tabung pertamini itu hanya 5 liter saja. Penulis melakukan wawancara dengan beberapa pemilik usaha pertamini, mereka mengaku harus mengeluarkan biaya Rp. 4.000.000;- sampai Rp. 4.500.000;-, untuk satu depot pertamini, itu sudah termasuk bensin satu drum berukuran 210 liter. Mereka mengaku dalam sehari dalam kondisi ramai bisa menghabiskan 10 sampai 30 liter bensin, dan satu drum bensin bisa habis dalam waktu satu minggu. 12 Banyaknya permintaan akan bensin mengakibatkan terjadinya penimbunan. Salah seorang pedagang pengatakan kepada penulis dengan kondisi seperti ini kita sebagai pedagang harus pandai-pandai menyimpan bensin, sebelum harga bensin naik dari Rp. 8000; menjadi Rp. 10.000;, pedagang mengaku telah siap siaga, dengan cara bensin yang mereka beli saat harga Rp. 8000; mereka simpan dan mereka jual pada saat harganya Rp. 10.000; dan setelah bensin simpanan mereka habis, mereka akan membeli bensin kembali kepada Agen dengan harga pasaran. Penulis juga melakukan wawancara dengan salah seorang pembeli bensin di pertamini Desa Tanjung dia mengaku terdapat perbedaan saat ia mengisi bensin di pertamini dan di SPBU. Perbedaannya terlihat dari literan Jam 10.15 12 Oki, Ria, Syukur (Pemilik Usaha Pertamini), Wawancara, Tanjung 25 Oktober 2014

6 yang terlihat pada amper minyak kendaraannya. 13 Begitu banyak permasalah yang mungkin terjadi, mengingat usaha pertamini di Desa Tanjung ini merupakan design masyarakat, yang menjadi sorotan utama adalah masalah takaran dan cara pedagang dalam menjual bensin. Pertama masalah takaran, literan yang terdapat pada tabung pertamini memang transparan dan membuat penjual yakin literannya sudah akurat, akan tetapi siapa yang bisa menjamin satu liter pada tabung pertamini tersebut sama dengan satu liter pada literan biasa. Tabung literan itupun tidak mendapat pengawasan dari pemerintah. Yang kedua adalah masalah cara pedagang dalam menjual bensin di pertamini ini, design depot pertamini yang menggunakan selang untuk mentransfer bensin dari tabung pertamini ke tank pengisian bensin motor, membuat para pembeli khawatir jika pada saat pengisian bensin, masih ada bensin yang tersisa di selang tersebut. Belum lagi di pertamini ini pembeli juga bisa membeli bensin dibawah 1 liter, atau kurang dari 2 liter, misalnya Rp.5000; Rp.7000; sama dengan cara di SPBU, sedangkan depot pertamini ini tidak dilengkapi dengan tombol digital. Mungkinkah pedagang bisa meyakinkan pembeli dan menakar dengan pas bensin dengan sistem penjualan seperti itu? Dan mungkinkah biaya yang akan di investasikan ini dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan? Berdasarkan fenomena diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam betuk skripsi dengan judul: PROSPEK USAHA PERTAMINI DI DESA TANJUNG KECAMATAN KOTO 13 Lela (Konsumen/Pembeli), Wawancara, Tanjung 20 Desember 2014 Jam 10.00.

7 KAMPAR HULU KABUPATEN KAMPAR MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu diadakan pembatasan masalah yang akan diteliti. Penelitian ini lebih difokuskan kepada Prospek Usaha Pertamini di Desa Tanjung, faktor pendukung dan penghambat dalam kelangsungan usaha tersebut, dan pandangan ekonomi islam terhadap pelaksanaan usaha pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto kampar Hulu kabupaten Kampar. C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas, penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana Prospek Usaha Pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat usaha pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar? 3. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap Pelaksanaan Usaha Pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar? D. Tujuan dan kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Untuk mendapat gambaran yang objektif tentang Prospek Pertamini Didesa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar

8 b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam usaha pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar. c. Untuk Mengetahui Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Pelaksanaan Usaha Pertamini Di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi subjek penelitian: sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi syariah (SE,Sy) dan sebagai wawasan serta pengembangan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mnegikuti bangku perkuliahan untuk diterapkan dalam kehidupan nyata. b. Bagi objek penelitian: Memberikan sumbangan pemikiran bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usaha mereka. c. Bagi akademik: Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai kerangka acuan atau informasi bagi penelitian selanjutnya E. Metode Penelitian 1. Lokasi penelitian Adapun lokasi penelitian yang akan peneliti lakukan untuk memperoleh data dan informasi adalah di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar mengingat usaha ini mulai berkembang di desa tersebut. 2. Subjek Dan Objek Penelitian

9 1. Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik usaha pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu 2. Objeknya adalah Usaha Pertamini Di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu. 3. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik usaha pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Yang Berjumlah 22 Orang. Untuk menentukan sampel penelitian ini, penulis menggunakan tekhnik Total Sampling yaitu semua populasi dijadikan objek penelitian, dikarenakan jumlah populasi dan sampel tidak begitu banyak. 14 Maka dari pada itu penulis mengambil semua sampel dijadikan objek penelitian. F. Sumber Data 1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan, dengan mewawancarai para pemilik usaha pertamini, dan Masyarakat,sehingga informasi yang didapat bisa menjawab permasalahan yang penulis teliti. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian G. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat, penulis menggunakan instrument: 14 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori Dan Aplikasi (Jakarta:PT.Raja Grafindo,2005), Ed-1, h. 160-162

10 1. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung lapangan pada usaha pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto kampar Hulu Kabupaten Kampar untuk mendapat gambaran secara nyata baik terhadap subjek maupun objek penelitian. 2. Wawancara yaitu penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pengusaha pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar hulu Kabupaten kampar. 3. Angket yaitutekhnik pengumpulan data yang dilakuakan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden guna untuk memperkuat hasil penelitian. 4. Tinjauan pustaka yaitu pengumpulan data yang berasal dari literature kepustakaan yang sesuai dengan penelitian. H. Teknik Penulisan Data 1. Deskriptif yaitu: menggambarkan masalah yang dibahas berdasarkan data yang diperoleh kemudian data tersebut dianalisa dengan teliti 2. Deduktif yaitu: menguraikan masalah secara umum untuk menarik kesimpulan secara khusus 3. Induktif yaitu: mencari data yang khusus untuk menarik kesimpulan yang umum. I. Sistematika Penulisan

11 Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan penelitian ini, penulis mengklasifikasikan permasalahan ini kedalam beberapa bab penelitian berikut ini: BAB I : Pendahuluan Latar Belakang Masalah,Batasan Masalah Rumusan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Sumber Data, Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Penulisan Data, Sistematika Penulisan. BAB II : Gambaran Umum Daerah Lokasi Penelitian Bab ini berisikan Keadaan Geografis, Keadaan Jumlah Penduduk, Tingkat Pendidikan, Mata Pencaharian Penduduk, Agama Dan Budaya Masyarakat BAB III : Landasan Teori Dalam Bab ini Berisikan Landasan Teoritis yang Mendukung Penelitian, Seperti Teori Tentang Prospek Usaha dalam Ilmu Ekonomi, Pengertian Prospek, Pengertian Usaha, Faktor-faktor Yang Menyebabkan Keberhasilan Dan Kegagalan Usaha, Dan Dasar Hukum Berusaha Dalam Islam, Ertika Pedagang dalam Ekonomi Islam BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini akan menjelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan tentang Prospek Usaha Pertamini didesa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar, Faktor

12 Pendukung dan Penghambat Usaha Pertamini,tinjauanEkonomi Islam terhadap pelaksanaan usaha pertamini di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten kampar BAB V : Penutup Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran-saran yang dikemukakan penulis atas dasar analisa yang telah dilakakan DAFTAR PUSTAKA