STUDI EKSPERIMENT EVALUASI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL Fc 18 MPa

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADANG PANJANG PENGGANTI SEMEN UNTUK BETON NORMAL

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DAN SPLIT GUNUNG AIR DINGIN TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB III LANDASAN TEORI

Prosedur penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG LOKAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB IV METODE PENELITIAN

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

TINJAUAN FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH AGREGAT KASAR BATU PECAH BERGRADASI SERAGAM TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA TERHADAP KINERJA BETON MUTU TINGGI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X STUDI DESAIN CAMPURAN PASIR GUNUNG (EX LUBUK ALUNG) TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH DENGAN VARIASI KUAT TEKAN BETON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian laboratorium dengan membuat

TUGAS AKHIR PENGARUH LARUTAN TEBU 0,03 % SEBAGAI RETARDER ALAMI TERHADAP KUAT TEKAN BETON

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

DEGRADASI MEKANIK BETON NORMAL PASCA BAKAR

KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR KUARSA SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA SIFAT MEKANIK BETON RINGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA BETON NORMAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA 4D DRAMIX TERHADAP KUAT TEKAN, TARIK BELAH, DAN LENTUR PADA BETON

EFEKTIFITAS PASIR KUARSA SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA SIFAT MEKANIK BETON

EFEKTIFITAS PASIR KUARSA SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA SIFAT MEKANIK BETON

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-300)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

PERILAKU MEKANIK BETON BERONGGA MENGGUNAKAN AIR LAUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

ANALISIS UKURAN AGREGAT KASAR PADA SIFAT MEKANIS BETON

ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MERK SEMEN PORTLAND TYPE I UNTUK PEMBUATAN BETON f c 20 MPa DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI BINJAI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

dengan menggunakan metode ACI ( American Concrete Institute ) sebagai dasar

PEMAKAIAN SERAT HAREX SF DENGAN SERUTAN BAJA LIMBAH LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIKA STTNAS TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON TERHADAP KINERJA BETON

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN SERAT POLYPROPYLENE UNTUK MENINGKATKAN KUAT TARIK BELAH BETON

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

BAB IV METODE PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TARIK BELAH BETON YANG MENGGUNAKAN TERAK NIKEL SEBAGAI AGREGAT KASAR

Beton Ringan ber-agregat Limbah botol plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate)

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL PASIR LAUT DAN AIR LAUT.

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DAUR ULANG DAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON*

Transkripsi:

STUDI EKSPERIMENT EVALUASI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL Oleh : Ardon Rahimi 1), Arman. A 2) 1) Mahasiswa Teknik Sipil 2) Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknologi Sipil dan Perencanan Institut Teknologi Padang Abstrak Nylon didefinisikan sebagai bahan yang berbentuk serat. Dengan memanfaatkan karakteristik dan sifat dari serat nylon ke dalam campuran beton, diharapkan akan dapat meningkatkan dan mengubah karakteristik kuat tarik dan mutu terhadap beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tekan beton dengan perbandingan penambahan serat nylon 1%, dan 2% terhadap campuran beton tanpa serat (0%) didapatkan hasil yaitu pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari menunjukan penurunan nilai kuat tekan berturut-turut (2,180%, dan 13,818% umur 3 hari) (10,042%, dan 12,472% umur 14 hari) serta (15,794% dan 23,015% umur 28 hari). Hasil ini menyatakan semakin tinggi persentase penambahan serat nylon menunjukan semakin rendah nilai kuat tekan beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tarik belah beton dengan penambahan serat nylon 1% dan 2% terhadap nilai tarik belah beton tanpa serat nylon (0%) didapat hasil yaitu pada umur 3 hari dan 14 hari menunjukan penurunan nilai kuat tarik belah beton berurutan sebesar (18,408%; dan 26,155%; umur 3 hari) serta (20,933%, dan 33,667%, unutk umur 14 hari) tapi pada umur 28 hari menunjukan peningkatan nilai kuat tarik belah beton sebesar 5,104% dan 26,024%. Penambahan serat nylon 1%, dan 2% pada umur 28 hari ternyata mampu memperbaiki kinerja dan karakteristik dari tarik beton. Kata kunci; beton, serat nylon, kuat tekan beton, kuat tarik belah beton 1. Pendahuluan Beton mempunyai sifat mampu menahan tekan akan tetapi lemah/kecil terhadap tarik. Salah satu kelemahan beton terhadap tarik menyebabkan beton akan segera retak jika mendapat gaya tarik yang tidak terlalu besar, sehingga perlu penambahan serat/fiber ke dalam adukan beton. Retak retak kecil yang terjadi pada beton diharapkan akan dapat ditahan oleh serat/fiber sebelum retak yang cukup besar oleh beban yang besar. Dengan adanya sifat lemah/kecil terhadap kekuatan tarik ini, penulis mencoba melakukan sebuah penelitian di laboratorium untuk membahas pengaruh kekuatan tarik beton tersebut dengan cara penambahan serat/fiber. Seiring dengan kemajuan teknologi telah ditemukan bahan tambahan untuk mengatasinya. Serat buatan yang umum digunakan dan banyak tersedia adalah serat baja, serat kaca, serat karbon, dan serat nylon. Sedangkan serat alami yang umum digunakan adalah serabut dan batok kelapa, serta serat nenas. Dalam hal ini penulis hanya melakukan penelitian terhadap serat nylon, tujuan penggunaan serat ini adalah untuk meningkatkan sifat - sifat yang masih kurang pada beton berupa kuat tarik. 2. Metodologi 2.1 Bahan penelitian Bahan yang akan dipakai dalam pengadukan beton adalah sebagai berikut: 1. Semen Portland, menggunakan jenis semen Portland Composite Cement (PCC) produksi PT. Semen Padang. 11

2. Aggregat kasar, menggunakan coral/kerikil berasal dari quari sungai daerah Lubuk Minturun Kota Padang 3. Aggregat halus, menggunakan pasir alam berasal dari quari sungai daerah Lubuk Minturun Kota Padang 4. Serat nylon, merupakan benang nylon dengan nomor 1000 bermerek Marylin dan dipotongpotong sepanjang 3 cm 5. Air, memakai air PDAM di lokasi laboratorium Institut Teknologi Padang (ITP). 2.2 Peralatan Tabel 1 Alat yang digunakan dalam penelitian No Alat Kegunaan 1 Cetakan Silinder Cetakan Sample Beton 2 Oven Pengering Agregat 3 Piring Logam Menampung Agregat di Oven 4 Mesin Siever Pengayak Mekanik 5 Ayakan Menyaring Agregat 6 Timbangan Menimbang Bahan Bahan 7 Gelas Ukur Menakar air 8 Ember Menampung Agregat 9 Kerucut Abrams Pengujian Slump 10 Mixer (Molen) Pencampuran Adukan Beton 11 Sekop Mengaduk Agregat 12 Kaliper Mengukur Benda Uji 13 Universal Testing Machine (UTM) Tes kuat tekan dan kuat tarik belah beton 14 Kolam Penampung Kelembaban Beton/ Perawatan 12

2.3 Proses Pelaksanaan Penelitian Gambar 1 Bagan alir pelaksanaan penelitian 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Rancangan Campuran Beton (Mix Design) Dari hasil pengujian material yang dilakukan maka diperoleh campuran beton sebagai berikut : Tabel 2 Komposisi campuran beton normal No. Komposisi bahan /M 3 Berat Satuan 1 Semen 330 Kg 2 Air 218,51 Kg/Liter 3 Pasir 608,12 Kg 4 Koral 1243,38 Kg Komposisi campuran beton dengan variasi abu ampas tebu yang dipakai 13

Tabel 3 Komposisi campuran beton dengan penambahan serat nylon untuk 9 silinder No. Komposisi bahan Berat Komposisi bahan Berat Satuan 1 Semen 15,74 Semen 15,74 Kg 2 Air 10,42 Air 10,42 Kg/Liter 3 Pasir 29,00 Pasir 29,00 Kg 4 Koral 59,30 Koral 59,30 Kg 5 Serat Nylon 1% 1,328 Serat Nylon 2% 2,633 Kg 3.2 Pengujian Kuat Tekan Beton Dari hasil pengujian kuat tekan beton yang dilakukan di laboratorium dengan campuran penambahan serat nylon 0%. 1%, dan 2% didapatkan nilai kuat tekan seperti yang ditunjukan oleh grafik berikut: Gambar 2. Grafik perbandingan nilai rata-rata kuat tekan beton normal,serta penambahan serat nylon 0%, 1%, dan 2% dalam berbagai umur pengujian 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan mengkaji penambahan serat nylon 0%, 1%, dan 2% tehadap nilai kuat tekan beton dan nilai kuat tarik belah beton, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai kuat tekan beton rata-rata pada umur 28 hari dengan penambahan serat nylon 1%, dan 2% didapat nilai kuat tekan sebesar 19,113 MPa dan 17,474 MPa sehingga mengalami penurunan nilai kuat tekan sebesar 15,794% dan 23,015% terhadap nilai kuat tekan beton tanpa penambahan serat nylon (0%) dengan nilai kuat tekan rata-rata yang didapat sebesar 22,698 MPa. Sedangkan pada umur 3 hari dan 14 hari juga terjadi penurunan nilai kuat tekan dengan penambahan serat nylon 1% dan 2% berurutan sebesar (10,767 MPa) 2,180% dan (9,486 MPa) 14

13,818% serta (16,330 MPa) 10,042% dan (15,889 MPa) 12,472% terhadap nilai rata-rata kuat tekan beton normal (0%) yaitu 11,007 MPa dan 18,153 MPa. 2. Penambahan serat nylon pada adukan beton berpengaruh terhadap perbaikan kuat tarik beton pada umur 28 hari. Pada beton tanpa penambahan serat nylon (0%) diperoleh kuat tarik rata-rata sebesar 1,783 MPa. Penambahan serat nylon sebesar1% diperoleh kuat tarik rata-rata 1,874 MPa sehingga kuat tarik meningkat menjadi 5,104%. Kuat tarik belah beton dengan penambahan serat nylon sebesar 2% diperoleh nilai rata-rata kuat tarik sebesar 2,247 MPa, sehingga meningkatkan nilai kuat tarik sebesar 26,024%. Akan tetapi pada saat umur 3 hari dan 14 hari dengan penambahan serat nylon 1% dan 2% terjadi penurunan nilai kuat tarik belah beton berturut-turut sebesar (1,148 MPa) 18,408% dan (1,039 MPa) 26,155% serta (1,186 MPa) 20,933% dan (0,995) 33,667% terhadap nilai rata-rata kuat tarik belah beton normal (0%) 1,407 MPa dan 1,500 MPa. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, di sini peneliti memberikan saran hal-hal berikut ini: 1. Hasil pengujian di laboratorium yang telah dikaji dalam penelitian ini masih harus dibuktikan kembali dengan cara mengubah jenis dan ukuran maksimum material agregat kasar yang digunakan (split/batu pecah) serta memperpendek pemotongan dari serat nylon tersebut. 2. Untuk menambah nilai kuat tarik dengan penambahan serat nylon perlu dilakukan penelitian lanjut dengan menambahkan bahan tambahan lain seperti adiktive dan sebagainya untuk memperbaiki kelecakan/workability adukan beton 3. Pada penelitian selanjutnya, perlu juga dilaksanakan pengujian kuat tarik belah di atas umur 28 hari supaya bisa jadi pembanding pada penelitian ini. 4. Kekuatan tarik beton dengan penambahan serat nylon perlu juga di uji dengan cara uji kuat lentur dan akan lebih bagus lagi kalau ditambah dengan pengujian modulus elastisitas. 5. Sebaiknya serat nylon yang digunakan dalam campuran beton harus mempunyai specifikasi yang jelas dari sumber yang didapat. 6. Sebaiknya di dalam proses pembuatan benda uji dilakukan dengan mesin pengaduk dengan kapasitas yang lebih besar, karena mesin pengaduk/mixer adukan beton yangdipakai dalam penelitian ini hanya berkapasitas kecil yaitu 0,025 m³ sehingga dalam pembutan benda uji hanya bisa untuk 3 benda uji silinder untuk sekali pengadukan. Daftar Pustaka ASTM C,(1993), Compressive Strength Of Cylindrical Concrete, Annual book of ASTM standards vol. 04.01 Philadelphia. Balaguru, P.,and Shah, S.P., Fibre Reinforced Cement Composites, McGraw- Hill, 1992. Singapore, Cement And Concrete Institut (2001), Fibre Reinforced Conrete, Cement & Concrete Institut, Midrand Hannant, D.J., Fibre Cements and Fibre Concretes, John Wiley & Sons, New York, 1978. Ir. Tri Mulyono, MT,(2005),ʽʽTeknologi Beton, Andi, Yogyakarta. L.Wahyudi & Syahrial A. Rahmi, (1999),ʽʽStruktur Beton Bertulang", PT.Gramedia, Jakarta. Malier, Yves, ʽʽHigh Performance Concrete, From Material to Structure, E&FN Spon, London, 1992. 15

PBBI 1971,ʽʽPeraturan Beton Bertulang Indonesia,ʽʽBadan Standarisasi Nasional. Pramono, Didiek; Suryadi HS.ʽʽBahan Konstruksi Teknik, Penerbit Universitas Gunadarma, Jakarta, 1998 SK. SNI-91, (1991), Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional SK. SNI-91, (1991), Tata Cara Pembuatan rencana campuran beton normal". Badan Standarisasi Nasional. SK. SNI. T-28-1999-03 Ps. (3.3.3), (1999), Badan Standarisasi Nasional SNI 03-1974-1990, (1990),ʽʽMetoda Pengujian Kuat Tekan Beton, Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2491-2002, (2002), ʽʽMetode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton,Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2847-2002, (2002),ʽʽTata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, PT.Gramedia, Jakarta. Stevens, D., Testing of Fibre Reinforced Concrete, American Concrete Institute, Michigan, 1995. Susilorini, Retno, M.I (2007a), Model Masalah Cabut-Serat Nylon 600 Tertanam Dalam Matriks Sementitis Yang Mengalami Faktur, Unpublished PhD dissertation, Portgraduate Program, Parahyangan Catholic University, Bandung. Susilorini, Retno, Rr.M.I (2007b), Fractured Based Aproach for Student Elemen Design- Safe Building, Safe City, Third International Conference on Economic and Urban Management City Marketing, Heritage, and Identity, 24-25 August, PMLP Unika Soegijapranata, Semarang, 451 465 Wuryati S dan Candra R, (2001),ʽʽBeton Sebagai Bahan Bangunan, Yohanes L.D. Adianto dan Tri Basuki, (2004), ʽʽPengaruh Penambahan Serat Nylon Terhadap Kinerja Beton,Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 12, Nomor 2, Edisi Juli 2004 16