PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KUALITAS HIDUP DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT SEBAGAI VARIABEL ANTARA PADA PASIEN DM

dokumen-dokumen yang mirip
AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

BAB II METODE PENELITIAN

DANIEL ADIARTHA

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

ULFA KUMALASARI K

PERUBAHAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASEIN DM TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DI PUSKESMAS MELATI KABUPATEN KAPUAS

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS KALIJUDAN WILAYAH SURABAYA TIMUR ALEXANDER HALIM

HUBUNGAN KARAKTERISKTIK PASIEN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI TERAPI DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TEMBUKU 1 KABUPATEN BANGLI BALI 2015

PENGARUH LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

PENGARUH INTERVENSI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN DAN GAYA HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD DR. M.

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES PADA RESEP PASIEN DI APOTEK RAHMAT BANJARMASIN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS GUNDIH WILAYAH SURABAYA PUSAT LUCAS SUCIPTO

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta. Semua responden penelitian berdomisili di

PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kurangnya aktivitas fisik (Wild et al., 2004).Di negara berkembang, diabetes

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan

INTISARI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERILAKU PENGOBATAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD DR.

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI AKUT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

HUBUNGAN ANTARA KONTROL ASMA dengan KUALITAS HIDUP ANGGOTA KLUB ASMA di BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik di negara berkembang maupun di negara maju. Penyakit asma termasuk lima

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (lebih dari 60 tahun) diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2000 hingga

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

KAJIAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS TEMINDUNG SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. DM tipe 2 di Puskesmas Banguntapan 2 Bantul yang telah menjalani

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA

INTISARI. Mahrita Sauriah 1 ; Yugo Susanto 2 ; Dita Ayulia 3

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN PENDERITA HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSU SUNDARI MEDAN SKRIPSI

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU KELUARGA DALAM PENATALAKSANAAN DIET DIABETES MELLITUS DI RUMAH Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Efek

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK, KEPATUHAN MENGKONSUMSI ANTI DIABETIK ORAL DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI FASYANKES PRIMER KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2 DI GRHA DIABETIKA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental secara analitik korelasi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG MONITORING GULA DARAH. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr Hardjono. S.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Efektifitas Edukasi Diabetes dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Diabetes Melitus Tipe 2

PENGARUH KONSELING OBAT DALAM HOME CARE TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI

POLA PERESEPAN DAN RASIONALITAS PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel hanya

PENERAPAN PELAYANAN KEFARMASIAN RESIDENSIAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KOTA CILACAP

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN OBAT DI ERA JKN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

HUBUNGAN DURASI PENYAKIT, UMUR, DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISTRES PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SUKOHARJO

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT GLIBENKLAMID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2 DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE II DI RSU PANCARAN KASIH Junita C. Timisela*, Budi T. Ratag*, Angela F.C.

HUBUNGAN SELF CARE DIABETES DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE 2 DI POLIKLINIK INTERNA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BADUNG

GAMBARAN PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DAN HbA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-MEI 2014 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. al.(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PELAYANAN OBAT DENGAN RESEP OLEH APOTEKER DI APOTEK WILAYAH KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETERATURAN KONTROL KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH PUSKESMAS BENDOSARI SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

INTISARI PENGARUH LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD

GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

JURNAL JURUSAN KEPERAWATAN, Volume, Nomor Tahun 2016, Halaman 1-8 Online di :

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT NI KADEK AYU SUKMAWATI

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah. Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 9-18, 2016

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

Pengaruh Pemberian Informasi Obat...(Stefy Muliyani Muljabar, dkk) 143

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS DI BKPM MAGELANG PERIODE FEBRUARI MARET 2015

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010

PENGUKURAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENDAPAT ANTIDIABETIK ORAL DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

Transkripsi:

p-issn: 2088-8139 e-issn: 2443-2946 Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KUALITAS HIDUP DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT SEBAGAI VARIABEL ANTARA PADA PASIEN DM THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE ON THE QUALITY OF LIFE WITH THE USE OF DRUG COMPLIANCE AS A VARIABLE AMONG ON PATIENTS WITH DM Iwan Yuwindry 1), Chairun Wiedyaningsih 2), Gunawan Pamudji Widodo 3) 1) Magister Manajemen Farmasi, Universitas Setia Budi, Solo 2) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 3) Magister Manajemen Farmasi, Universitas Setia Budi, Solo ABSTRAK Pengetahuan tentang DM sangat penting untuk pasien DM. Pengetahuan akan mempengaruhi kepatuhan penggunaan obat dalam penerapan manajemen DM untuk mengontrol kadar gula darah mereka dan mencegah komplikasi kronik sehingga meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara.penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan carasurvey selama 3 bulan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Diabetes Knowlegde Questionnaire(DKQ 24), New 8 item Self Report Morinsky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan Quality of Life (WHOQOL) BREF.Sampel ditetapkan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel sebanyak 34.Pemberian kuesioner kepada responden dilakukan pendampingan dalam pengisiannya.data jawaban responden direkapitulasi dan dihitung skor masing-masing kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur (Path Analisis).Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe 2 berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup sebesar 31,6%. Tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe 2 berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan penggunaan obat sebesar 25,1%. Kepatuhan penggunaan obat pasien diabetes mellitus tipe 2 berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup sebesar 75,2%. Kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara meningkatkan pengaruh tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2 terhadap kualitas hidup dari 24% menjadi 29%. Kata kunci: tingkat pengetahuan, kepatuhan penggunaan obat, kualitas hidup, DM. ABSTRACT Knowledge of DM is very important for DM patients.knowledge will affect the adherence of drug use in application of DM management to control their blood sugar levels and prevent chronic complications so improve the quality of life. This study was conducted to determine effect of levels of knowledge to quality of life with adherence of drug use as intermediate variable.this study using cross sectional method by survey for 3 months. The research instrument used were questionnaire of Diabetes Knowlegde Questionnaire (DKQ 24), New 8 item Self Report Morinsky Medication Adherence Scale (MMAS-8) and Quality of Life (WHOQOL) - BREF. Samples were determined in accordance with inclusion and exclusion criteria for total sample of 34. Administration of questionnaires to respondents was done assistance in filling. The data of respondents answer was recapitulated and calculated the score of each questionnaire, and then analyzed using path analysis.the results showed that the levels of knowledge of diabetes mellitus type 2 patients significantly affect to quality of life as 31.6%. The levels of knowledge of diabetes mellitus type 2 patients significantlyaffect to adherenceof drug use as 25.1%. Adherence of drug use diabetes mellitus type 2 patients significantlyaffect to quality of life 75.2%. Adherence of drug use as intermediatevariable increase the effect of levels of knowledge diabetes type 2 patients to quality of life from 24% to 29%. Keywords: knowledge, compliance of drug use, quality of life, DM. PENDAHULUAN Pengetahuan tentang DM sangat penting untuk penderita penyakit DM. Pengetahuan tersebut akan mempengaruhi dalam penerapan manajemen DM untuk mengontrol kadar gula darah mereka dan mencegah komplikasi kronik (Care, 2013). Kurangnya pengetahuan Korespondesnsi Iwan Yuwindry Magister Manajemen Farmasi, Univ. Setia Budi Email : iwanyuwindry@gmail.com pasien terhadap penyakit dan penggunaan obat untuk terapi mengakibatkan ketidakpahaman pasien terhadap terapi yang dijalani sehingga menyebabkan ketidak patuhan pasien dalam mengkonsumsi obatnya (Gonzalez-Barcala, et al., 2012). Kontrol glukosa darah yang buruk merupakan akibat dari ketidakpatuhan pengobatan pada pasien DM. Kepatuhan pengobatan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kualitas hidup, artinya semakin patuh dalam pengobatan maka akan meningkatkan kualitas hidup pasien, sebaliknya kurang patuhnya pasien dalam pengobatan 249

Volume 6 Nomor 4 Desember 2016 maka akan menurunkan kualitas hidup pasien (Cramer, 2004). Kualitas hidup juga dipengaruhi pengetahuan pasien. Pasien yang tidak mengenyam pendidikan angka kualitas hidupnya sebesar 43,5%, sedangkan untuk pasien dengan tingkat pendidikan universitas mempunyai kualitas hidup sebesar 92,5%. Faktor peningkatan jumlah prevalensi penderita DM tipe 2 di dunia maupun di Indonesia menyebabkan perlunya mengetahui kualitas hidup pasien DM tipe 2. Faktor karakteristik dan komplikasi yang dialami pasien DM serta penggunanaan obat antidibates oral (ADO) yang memberikan pengalaman tidak diinginkan berupa efek samping cenderung mempengaruhi kualitas hidup pasien DM tipe 2 (Muchid et al., 2005). Sangat penting untuk dilakukan penilaian dan pengukuran kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pada pasien DM tipe 2 di depo farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Surakarta, mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan penggunaan obat pada pasien DM tipe 2 di depo farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Surakarta, mengetahui pengaruh kepatuhan penggunaan obat terhadap kualitas hidup pada pasien DM tipe 2 di depo farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Surakarta, mengetahui kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara. METODE Penelitian ini menggunakan metode potong lintang (cross sectional) menggunakan cara survey untuk melihat pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara. Penelitian ini dilakukan di depo farmasi rawat jalan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pada bulan Februari 2016 sampai bulan Mei 2016. Kriteria inklusi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, meliputi semua pasien DM tipe 2 tanpa komplikasi yang melakukan penebusan obat pada depo farmasi rawat jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, pasien DM dewasa > 18 tahun, pasien telah menjalani pengobatan DM minimal 3 bulan, bersedia mengikuti penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang melakukan penebusan obat pada depo farmasi rawat jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 di depo farmasi rawat jalan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang telah memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah sebanyak 34 responden. Alat penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah Diabetes Knowlegde Questionnaire (DKQ 24), Morinsky Medication Adherence Scale (MMAS) dan Quality of Life (WHOQOL) BREF (Osterberg & Blaschke, 1990). Data yang sudah direkapitulasi dari hasil data primer, kemudian dilakukan analisis secara statistik. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara univariat dan inferensial. Analisis univariat digunakan untuk mengetahui gambaran deskriptif demografi atau karakteristik responden seperti jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan umur. Penyajian data menggunakan daftar distribusi. Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis univariat yang dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui gambaran pendidikan, usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Hasil karakteristik responden, diperoleh gambaran tingkat pendidikan terbanyak responden yaitu perguruan tinggi sebesar 12 responden atau 53,3%. Karakteristik usia menunjukkan responden dengan usia < 65 tahun merupakan responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu berjumlah 31 responden atau 91,2%. Karakteristik jenis kelamin menunjukkan responden dengan jenis kelamin perempuan yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebanyak 19 responden atau 55,9%. Karakteristik pekerjaan menunjukkan 250

Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi dimana responden dengan pekerjaan swasta dan lain-lain memiliki jumlah responden yang sama yaitu masing-masing berjumlah 12 responden atau 35,3%. Hasil distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan domain-domain pasien DM Tipe 2 menunjukkan hasil distribusi frekuensi berdasarkan domain pengetahuan dasar, diperoleh gambaran 19 responden memiliki pengetahuan dasar sedang atau 55,88%. Pada hasil distribusi frekuensi berdasarkan domain pencegahan komplikasi, diperoleh gambaran 25 responden memiliki pengetahuan pencegahan komplikasi yang sedang atau 73,53%. Pada hasil distribusi frekuensi berdasarkan domain monitoring gula darah, diperoleh 22 responden memiliki pengetahuan monitoring gula darah yang sedang atau 64,71%. Tingkat kepatuhan penggunaan obat juga dinilai berdasarkan masing-masing item pertanyaan yang ada pada kuesioner. Hasil menunjukkan rata-rata responden menjawab selalu patuh terkait masing-masing item pertanyaan. Hal ini menunjukkan nilai kepatuhan penggunaan obat responden cukup baik. Hasil distribusi frekuensi kualitas hidup berdasarkan domain-domain pasien DM Tipe 2 menunjukkan hasil distribusi frekuensi berdasarkan domain kesehatan fisik, diperoleh gambaran 19 responden memiliki kesehatan fisik yang baik atau 55,88%. Pada hasil distribusi frekuensi berdasarkan domain psikologis, diperoleh gambaran 30 responden memiliki psikologis yang sedang atau 88,24%. Pada hasil distribusi frekuensi berdasarkan domain hubungan sosial, diperoleh gambaran 26 responden memiliki hubungan sosial yang sedang atau 76,47%. Pada hasil distribusi frekuensi berdasarkan domain lingkungan, diperoleh gambaran 27 responden memiliki lingkungan yang sedang atau 79,41%. Pada hasil distribusi frekuensi berdasarkan domain tentang kualitas hidup, diperoleh gambaran 15 orang responden memiliki kualitas hidup secara umum yang buruk atau 44,12%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil pengaruh pengetahuan pasien terhadap kualitas hidup yang signifikan.pengaruh tingkat pengetahuan pasien terhadap kualitas hidup dapat dilihat pada Gambar 1 dan Tabel I. Gambar 1 dan Tabel I menjelaskan bahwa kualitas hidup memiliki nilai estimasi 0,316 dengan tingkat signifikansi atau t hitung sebesar 23,407. Artinya tingkat pengetahuan memiliki pengaruh sebesar 31,6% terhadap kualitas hidup. Nilai t hitung tingkat pengetahuan pasien terhadap kualitas hidup dinyatakan signifikan karena lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 1,96. Tingkat pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan responden maka semakin meningkat pula kualitas hidup responden. Meningkatnya pengetahuan pasien akan meningkatkan juga kesadaran diri dari segi kesehatan, merubah gaya hidup kearah yang sehat, patuh terhadap terapi sehingga akan meningkatkan kualitas hidup pasien (Muchid et al., 2005). Tingginya pengetahuan yang dimiliki responden mengenai penyakit DM tipe 2 sehingga meningkatkan kemampuan responden dalam mengontrol kadar gula darah dan mengakibatkan kadar gula darah menjadi normal (Lutfey & Wishner, 1999). Hasil penelitian untuk mengetahui kepatuhan penggunaan obat menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan pasien terhadap kepatuhan penggunaan obat. Pengaruh pengetahuan pasien terhadap kepatuhan penggunaan obat dapat dilihat pada Gambar 2 dan Tabel II. Gambar 2 dan Tabel II menjelaskan pengaruh pengetahuan terhadap kepatuhan penggunaan obat mempunyai nilai estimasi 0,251dengan tingkat signifikansi atau t hitung sebesar 5,545. Artinya tingkat pengetahuan memiliki pengaruh sebesar 25,1% terhadap kepatuhan penggunaan obat. Tingkat pengetahuan pasien dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan penggunaan obat karena nilai t hitung yaitu 5,545 lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 1,96. 251

Volume 6 Nomor 4 Desember 2016 Gambar 1 Pengaruh Pengetahuan Pasien terhadap Kualitas Hidup Tabel I. Pengaruh Pengetahuan Pasien terhadap Kualitas Hidup Dimensi Nilai Estimasi T Hitung Keterangan Tingkat Pengetahuan terhadap Kualitas 0,316 23.407 (>1,96) Pengaruh Signifikan Gambar 2 Pengaruh Pengetahuan Pasien terhadap Kepatuhan Penggunaan Obat Tabel II. Pengaruh Pengetahuan Pasien terhadap Kepatuhan Penggunaan Obat Dimensi Nilai Estimasi t Hitung Keterangan Tingkat Pengetahuan terhadap Kepatuhan 0,251 5.545 (>1,96) Pengaruh Signifikan Gambar 3 Pengaruh Kepatuhan Penggunaan Obat terhadap Kualitas Hidup Tabel III. Pengaruh Kepatuhan Penggunaan Obat terhadap Kualitas Hidup Dimensi Nilai Estimasi t Hitung Keterangan Kepatuhan terhadap Kualitas Hidup 0.752 9.073 (>1,96) Pengaruh Signifikan Tingkat pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan penggunaan obat, artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan responden maka semakin meningkat pula kepatuhan penggunaan obat oleh responden. Berdasarkan hasil penelitian, kepatuhan penggunaan obat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup responden. Gambar 3 dan tabel III menjelaskan pengaruh kepatuhan penggunaan obat terhadap kualitas hidup memiliki nilai estimasi 0,752 dengan tingkat signifikansi atau t hitung sebesar 9,073. Hasil ini menunjukkan kepatuhan penggunaan obat berpengaruh sebesar 75,2% terhadap kualitas hidup. Kepatuhan penggunaan obat dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup karena nilai t hitung yaitu 9,073 lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 1,96. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara. Hasil yang didapat menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara memiliki pengaruh yang signifikan.pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara dapat dilihat pada gambar 4 dan tabel IV. 252

Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi Gambar 4 Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Kualitas Hidup dengan Kepatuhan Penggunaan Obat Sebagai Variabel Antara. Tabel IV. Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Kualitas Hidup dengan Kepatuhan Penggunaan Obat Sebagai Variabel Antara Dimensi Nilai Estimasi t Hitung Keterangan Tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup 0,24 74.837 (>1,96) Pengaruh Signifikan Tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara 0,29 33.063 (>1,96) Pengaruh Signifikan Keterangan : Terjadi peningkatan nilai estimasi kualitas yang diperantarai oleh kepatuhan penggunaan obat Gambar 4 dan Tabel IV menjelaskan bahwa kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara mempunyai nilai estimasi 0,29 dengan t hitung sebesar 33,063. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara memiliki pengaruh sebesar 29%. Pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara dinyatakan memiliki pengaruh yang signifikan karena t hitungnya yaitu 33,063 lebih besar daripada tingkat kepercayaan yakni 1,96. Pada hasil ini terjadi kenaikan nilai estimasi dari 0,24 pada hasil kualitas hidup secara langsung tanpa kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antaranya menjadi 0,29 setelah kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara. Kenaikan nilai estimasi ini menyatakan bahwa kepatuhan penggunaan obat mempunyai korelasi yang sangat kuat sebagai variabel antara terkait pengaruh tingkat pengetahuan pasien terhadap kualitas hidup (Osterberg & Blaschke, 1990). Artinya, apabila kepatuhan penggunaan obat digunakan sebagai variabel antara maka besaran persentase pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup meningkat. KESIMPULAN Tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe 2 di depo farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Surakarta berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup sebesar 31,6%. Tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe 2 di depo farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Surakarta berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan penggunaan obat sebesar 25,1%. Kepatuhan penggunaan obat pasien diabetes mellitus tipe 2 di depo farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah 253

Volume 6 Nomor 4 Desember 2016 Surakarta berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup sebesar 75,2%. Kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara meningkatkan pengaruh tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2 di depo farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Surakarta terhadap kualitas hidup dari 24% menjadi 29%. DAFTAR PUSTAKA Care, M., 2013. Standards of medical care in diabetes - 2013. Diabetes Care, 36(SUPPL.1). https://doi.org/10.2337/dc13- S011 Cramer, J. a., 2004. A Systematic Review of Adherence With. Diabetes Care, 27(August 2003), 1218 1224. https://doi.org/10.2337/ diacare.27.5.1218 Gonzalez-Barcala, F.-J., de la Fuente-Cid, R., Tafalla, M., Nuevo, J., & Caamano-Isorna, F. 2012. Factors associated with healthrelated quality of life in adults with asthma. A cross-sectional study. Multidisciplinary Respiratory Medicine, 7(1), 32. https://doi.org/10.1186/2049-6958-7-32 Lutfey, K. E., & Wishner, W. J. (1999). Beyond Compliance Is Adhere n c e, 22(4). Muchid, A., Umar, F., Ginting, M. N., Basri, C., Wahyuni, R., Helmi, R., & Istiqomah, S. N. (2005). Pharmaceutical care untuk penyakit diabetes mellitus. Departemen Kesehatan RI, 1 89. Osterberg, L., & Blaschke, T. (1990). Adherence to medication. The New England Journal of Medicine, 353(5), 487 497. https://doi.org/10.1056/nejmra050100 254