KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

dokumen-dokumen yang mirip
III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

III KERANGKA PEMIKIRAN

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Konsep, Sistem, dan Mata Rantai Agribisnis

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan pertanian di Indonesia adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau pemasaran hasil pertanian. Padahal pengertian agribisnis tersebut masih jauh dari

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 14 TAHUN 2012 TENTANG AGRIBISNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

5Kebijakan Terpadu. Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan. Pengembangan Agribisnis. Pengertian Agribisnis

III KERANGKA PEMIKIRAN

AGRIBISNIS. Sessi 3 MK PIP. Prof. Rudi Febriamansyah

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

III KERANGKA PEMIKIRAN

2013, No.6 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemberdayaan Peternak adalah segala upaya yang dila

PENGANTAR AGRIBISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Website:

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA

3 KERANGKA PEMIKIRAN

Modal merupakan barang ekonomi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa Modal pada usahatani mencakup semua barang-barang yang dapat

KONSEP, SISTEM DAN MATA RANTAI AGRIBISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH III WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI, UNIVERSITAS JEMBER 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

AKTIVITAS EKONOMI HULU-HILIR DI PERBATASAN. ARIS SUBAGIYO Halama n

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

ACARA 3. KELEMBAGAAN !! Instruksi Kerja : A. Aspek Kelembagaan

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional.

POLA PENGEMBANGAN KOMODITI JAGUNG HIBRIDA. di KAB. SUMBA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

TINJAUAN TEORI EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

konsumen, dan tiap kegiatan menambah nilai pada produk akhir.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting, karena selain

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam. secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

PENGENALAN KONSEP AGRIBISNIS MAHASISWA DAPAT MENJELASKAN KONSEP AGRIBISNIS

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

IX. KESIMPULAN DAN SARAN. petani cukup tinggi, dimana sebagian besar alokasi pengeluaran. dipergunakan untuk membiayai konsumsi pangan.

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat, harga yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perekonomian padi dan beras merupakan pendukung pesatnya

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

Unsur-unsur subsistem agribisnis (usaha tani)

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan proses produksi yang khas didasarkan pada proses

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi bagi pembentukan

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB 2 KAJIAN LITERATUR

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

BAB I PENDAHULUAN. Strategis Kementerian Pertanian tahun adalah meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Introduction to Agribusiness. Wisynu Ari Gutama

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto per Triwulan Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 (Miliar Rupiah)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

KOMPONEN AGRIBISNIS Rikky Herdiyansyah SP., MSc

KOMPONEN AGRIBISNIS Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mengetahui tentang komponen agribisnis Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan pembahasan materi ini diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami dan menjelaskan: 1. Agroinput atau agribisnis hulu 2. Usahatani 3. Agribisnis hilir pengolahan hasil 4. Agribisnis hilir pemasaran 5. Jasa layanan dan pendukung

Agribisnis merupakan sebuah sistem yang terdiri dari lima komponen yaitu 1. Agroinput atau agribisnis hulu 2. Usahatani 3. Agribisnis hilir pengolahan hasil 4. Agribisnis hilir pemasaran 5. Jasa layanan dan pendukung Agribisnis Hulu atau Agroinput Agroinput atau agribisnis hulu meliputi kegiatan perencanaan produk, perencanaan lokasi usaha, perencanaan standar produksi, pengadaan tenaga kerja, serta pengadaan dan penyaluran sarana produksi bagi usahatani. a. Proses Perencanaan produk: dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas.

Kegiatan perencanaan produk akan menentukan 1. Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan 2. Kombinasi pengembangan produk 3. Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio 4. Waktu dan urutan proyek Proses perencanaan produk mempunyai 5 tahapan yaitu: 1. Mengidentifikasi peluang; melibatkan empat tipe proyek pengembangan produk yaitu: (a) produk baru, (b) turunan dari produk yang sudah ada, (c) perbaikan produk yang sudah ada, dan (d) produk yang pada dasarnya baru. Cara-cara mengidentifikasi peluang: 1. Menerima keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada 2. Analisis kelemahan dan keunggulan produk pesaing 3. Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis 4. Pertimbangan implikasi terhadap adanya kecenderungan dalam gaya hidup, demografi, dan teknologi untuk kategori produk-produk yang sudah ada dan peluang-peluang kategori produk baru

2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek; mempunyai 4 perspektif dasar dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi produk baru dalam kategori produk yang sudah ada yaitu Strategi bersaing; sebuah pendekatan pasar dan produk mendasar dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang. Segmentasi pasar; pembagian pasar ke dalam segmen-segmen yang memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan tindakan-tindakan pesaing dan kekuatan produk perusahaan sekarang berdasarkan kelompok pelanggan yang jelas Perkembangan teknologi; menyangkut penentuan waktu untuk menggunakan teknologi dasar yang baru dalam lini produk Perencanaan platform produk; platform produk merupakan sekumpulan asset yang dibagi dalam sekumpulan produk Evaluasi peluang produk baru secara fundamental; dengan melihat ukuran pasar, tingkat pertumbuhan pasar, intensitas persaingan, pengetahuan tentang pasar, pengetahuan tentang teknologi, kesesuaian dengan produk perusahaan lain, dan kesesuaian dengan kemampuan perusahaan

3. Pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu 4. Penyelesaian perancangan proyek pendahuluan b. Perencanaan Lokasi Usaha; perencanaan lokasi usaha merupakan salah satu aktifitas awal yang harus dilakukan pra operasionalisasi perusahaan. Penentuan lokasi usaha bertujuan untuk menentukan lokasi perusahaan sebaik mungkin agar beroperasi maupun berproduksi dengan lancar. Ada empat variabel penentu lokasi usaha yang baik: 1. Mempertimbangkan pasar; bertujuan agar mencapai kuantitas maupun kualitas konsumen, cepat memberikan pelayanan, dan menghemat biaya pengiriman 2. Bahan baku; dapat memperoleh bahan baku dengan mudah, cepat dan murah serta dengan biaya yang minimal. 3. Tenaga kerja: upah tenaga kerja, kuantitas tenaga kerja, dan kualitas tenaga kerja 4. Kesempatan perluasan: semakin besar peluang perusahaan memperluas dirinya di kemudian hari maka semakin baik lokasi perusahaan

c. Perencanaan Standar Produksi: Standar produksi adalah pedoman untuk pelaksanaan kegiatan produksi yang dapat bersumber dari aktivitas perusahaan, asosiasi perusahaan dan masyarakat, standar nasional dan internasional. Perencanaan standar produksi berguna untuk mempermudah pengendalian kualitas produk yang menyangkut kepada kepuasan konsumen atas produk yang dibelinya. d. Pengadaan tenaga kerja: proses penarikan, seleksi, orientasi, serta pelatihan dan pengembangan untuk mendapatkan tenaga kerja yang efektif dan efisien untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan pengadaan tenaga kerja adalah: 1. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/ karyawan yang memenuhi syarat 2. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan 3. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja. 4. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan 5. Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja yang adil

Analisis pekerjaan adalah menganalisa dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan. Analisis pekerjaan mempunyai manfaat: (1) landasan untuk melaksanakan mutasi, (2) landasan untuk melaksanakan promosi, (3) landasan untuk melaksanakan training/ pelatihan, (4) landasan untuk melaksanakan kompensasi, (5) landasan untuk melaksanakan syarat lingkungan kerja, dan (6) landasan untuk pemenuhan kebutuhan peralatan. Fungsi analisis pekerjaan: (a) menentukan basis regional bagi struktur kompensasi, (b) mengevaluasi tantangan lingkungan pekerjaan yang mempengaruhi pekerjaan individu, (c) menghapuskan persyaratan kerja yang dapat menyebabkan adanya diskriminasi dalam pengadaan SDM, (d) Merencanakan kebutuhan SDM di waktu yang akan datang, (e) Memadukan lamaran dan lowongan kerja yang ada, (f) menentukan kebutuhan latihan bagi para karyawan, (g) mengembangkan rencana pengembangan pegawai yang potensial, (h) menetapkan standar prestasi kerja yang realistik, (i) menempatkan karyawan sesuai dengan keterampilannya, (j) membantu revisi struktur organisasi, (k) memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaannya, (l) memperbaiki alur kerja

e. Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi; sarana produksi yang dibutuhkan dalam suatu usahatani terdiri dari bibit/benih, pupuk dan pestisida, pakan ikan/ ternak dan obat-obatan, mesin dan peralatan produksi, dan sumber daya energi Usahatani Usahatani merupakan suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi dmana pertanian diselenggarakan seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap, atau manajer yang digaji himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, sinar matahari, dan bangunanbangunan yang didirikan di atas tanah tersebut (Mosher, 1968) Usahatani merupakan suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan keterampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian (Kadarsan, 1992)

1. Tanah atau media untuk lahan usaha Tanah merupakan modal usahatani yang bersifat tetap dan memiliki sifatsifat sebagai berikut: a. relatif langka dibandingkan dengan unsur-unsur pokok usahatani lainnya, b. distribusi penguasaannya di masyarakat tidak merata, c. luas relatif tetap atau dianggap tetap, d. tidak dapat dipindahpindahkan, e. dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan Sumber kepemilikan tanah dapat diperoleh dari: a) Dibeli, adanya bukti kepemilikan yaitu sertifikat yang dikeluarkan oleh negara. b) Disewa, sebaiknya dibuat oleh pejabat yang berwenang agar manakala terjadi hal yang tidak diinginkan dapat diselesaikan secara hukum. c) Disakap, diatur dalam UU no 2 tahun 1960 tentang perjanjian bagi hasil d) Pemberian oleh negara; tanah milik negara yang diberikan kepada seseorang yang mengikuti program pemerintah atau berjasa kepada negara. e) Warisan, tanah yang karena hukum agama dibagikan kepada ahli warisnya f) Wakaf, tanah yang diberikan atas seseorang atau badan kepada pihak lainnya untuk kegiatan sosial. g) Membuka lahan sendiri; adanya hak ulayat pada perladangan berpindah

2. Tenaga kerja; seluruh penduduk dalam usia kerja (usia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Berdasarkan jenis tenaga kerja dapat dapat dibedakan atas tenaga kerja manusia, tenaga kerja ternak, dan tenaga kerja mesin. Sumber tenaga kerja: dalam keluarga dan luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga dapat diperoleh dengan cara: Upahan; upah untuk pria akan berbeda dengan wanita. Pembayaran upah dapat dilakukan secara harian atau mingguan, maupun setelah selesai pekerjaan Sambatan; tenaga kerja luar keluarga dengan sistem tolong menolong di antara para petani dan umumnya tidak berdasarkan pertimbangan ekonomi. Arisan tenaga kerja; setiap peserta arisan akan mengembalikan dalam bentuk tenaga kerja kepada anggota lainnya 3. Modal; barang atau uang yang secara bersama-sama dengan tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru yaitu dalam hal ini adalah hasil (output) pertanian (Mubyarto, 1986). Ahmad (1997) mengatakan modal adalah produk atau kekayaan yang digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya

Hernanto (1991) modal adalah barang atau uang yang secara bersamasama dengan tanah, tenaga kerja dan manajemen menghasilkan barangbarang baru yaitu produksi pertanian. Berdasarkan sifatnya modal dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Modal tetap; modal yang tidak habis pada satu periode produksi yang memerlukan pemeliharaan agar dapat berdaya guna dalam jangka waktu yang lama dan mengalami penyusutan pada setiap waktu. 2. Modal tidak tetap/ bergerak: modal yang dianggap habis atau dianggap habis dalam satu periode proses produksi seperti pupuk, bibit, dan pestisida Sumber pembentukan modal: 1. Modal sendiri; petani bebas untuk menggunakannya 2. Pinjaman atau kredit; berasal dari bank atau pelepas uang lainnya 3. Hadiah warisan; penggunaannya tergantung pada si pemberi 4. Dari usaha lainnya; petani memiliki usaha dari luar usahatani yang cukup besar 5. Kontrak sewa; diatur menurut jangka waktu tertentu sampai si peminjam dapat mengembalikan

4. Manajemen; kemampuan manusia mengelola atau mengkombinasikan seluruh komponen dalam usahatani dalam waktu tertentu untuk memperoleh produksi tertentu. Tiga alasan dibutuhkannya manajemen: (a) mencapai tujuan organisasi dan pribadi, (b) menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan (c) mencapai efisiensi dan efektifitas. Hernanto (1991), manajemen usahatani adalah kemampuan petani menentukan, mengorganisir, dan mengkoordinasikan setiap komponen usahatani yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan. Efisiensi; kemampuan melaksanakan suatu efektifitas dengan biaya tertentu yang memberikan hasil maksimum atau dengan biaya seminimum mungkin untuk mencapai hasil tertentu. Efektifitas; kemampuan untuk melaksanakan aktivitas tepat waktu 5. Lingkungan Usahatani; lingkungan fisik, ekonomi, sosial, dan lingkunganlingkungan di luar usahatani. Semua lingkungan tersebut langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kepada petani atau pelaku agribisnis lainnya dalam mengelola usaha agribisnis skala kecil.

6. Petani; setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian dalam arti luas yang meliputi usaha pertanian, peternakan, perikanan (termasuk penangkapan ikan), dan pemungutan hasil hutan. Dilihat dari tujuan usahatani, maka petani dibedakan menjadi dua: Petani subsisten; menjaga keamanan keluarga yang maksimal, produk usahatani yang dihasilkan bermacam-macam bahan makanan, status lahan yang diusahakan milik sendiri atau keluarga, sumber tenaga kerja utama adalah keluarga dan gotong royong, investasi mengutamakan dalam tenaga kerja, hasil usahatani digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pendapatan umumnya relatif stabil, dan sangat tergantung kepada kendala alam Petani komersial; memaksimumkan keuntungan dengan memanfaatkan kendala yang terbatas, spesialisasi pada produk untuk dijual, status lahan yang diusahakan berstatus bebas, sumber tenaga kerja utama adalah tenaga sewa, investasi terutama pada bangunan, alat-alat pertanian, dan pemakaian input usahatani yang terus meningkat. 7. Komoditi; dapat berupa tanaman, ternak, atau ikan baik secara sendiri maupun campuran dan mempunyai kebutuhan dasar yang wajib untuk dipenuhi

Agribisnis Hilir Pengolahan Hasil Komponen agribisnis hilir pengolahan hasil adalah kegiatan ekonomi yang mengolah produk usahatani menjadi produk olahan baik produk antara maupun produk akhir. Pengolahan hasil atau industri pengolahan adalah suatu operasi atau rentetan operasi terhadap suatu bahan mentah untuk diubah bentuk atau komposisnya. Pelaku industri pengolahan hasil usahatani berada diantara petani yang memproduksi dengan konsumen atau pengguna hasil industri pengolahan. Ciri-ciri industri pengolahan hasil usahatani: a. Dapat meningkatkan nilai tambah b. Menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan. c. Meningkatkan daya saing, dan d. Menambah pendapatan dan keuntungan produsen Pengolahan merupakan bagian dari agribisnis yang mengolah bahan baku yang bersumber dari tanaman, binatang dan ikan

Empat alasan industri pengolahan hasil usahatani mempunyai sumbangan yang nyata bagi pembangunan di negara berkembang: 1. Industri pengolahan hasil usahatani adalah pintu untuk sektor pertanian yang melakukan transformasi bahan mentah dari usahatani termasuk transformasi produk subsisten menjadi produk akhir untuk konsumen 2. Industri pengolahan hasil usahatani sebagai dasar sektor manufaktur. 3. Industri pengolahan hasil usahatani menghasilkan komoditas ekspor penting 4. Industri pengolahan pangan merupakan sumber penting nutrisi; industri pengolahan dapat menghemat biaya dengan mengurangi kehilangan produksi pascapanen dan menjadkan mata rantai pemasaran bahan makanan juga dapat memberikan keuntungan nutrisi dan kesehatan. Industri pengolahan tidak hanya bersifat reaktif tetapi juga menimbulkan permintaan ke belakang. Akibat dari permintaan ke belakang ini adalah: 1. Petani terdorong untuk mengadopsi teknologi baru agar produktivitas meningkat 2. Produksi dan pendapatan usahatani meningkat 3. Memperluas pengembangan prasarana

Agribisnis Hilir Pemasaran Agribisnis hilir pemasaran adalah kegiatan-kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun olahan di dalam dan luar negeri termasuk di dalamnya kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditas dari sentra produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi pasar, serta market intelligence. Pemasaran merupakan titik awal dalam kegiatan agribisnis. Analisis pemasaran mengkaji lingkungan eksternal atau respon terhadap produk agribisnis yang akan ditetapkan dengan melakukan karakteristik konsumen, pengaruh kebijaksanaan pemerintah dan pasar domestik atau pasar internasional. Pemasaran dapat dilakukan dengan melalui pendekatan kelembagaan dengan mempertimbangkan sifat dan karakter dari pedagang perantara (middlemen), hubungan agen dan susunan/perlengkapan organisasi Middlemen adalah perantara individu-individu yang mengkonsentrasikan spesialisasi bisnis dalam pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran dalam aliran produk dari produsen ke konsumen akhir.

Jasa layanan dan Pendukung Jasa layanan dan pendukung adalah seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan penyuluhan, sistem informasi dan transaksi, lembaga transportasi, lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat. Jasa layanan lembaga keuangan; kebijakan pembiayaan pembangunan pertanian yang memprioritaskan anggaran untuk sektor pertanian dan sektor pendukungnya, kebijakan pembiayaan pertanian yang mudah diakses oleh masyarakat. Jasa layanan lembaga penelitian dan pengembangan; berkaitan dengan pengembangan teknologi dalam agribisnis. Teknologi baru diciptakan melalui kegiatan penelitian, baik dalam rangka perbaikan atau pembaharuan dari teknologi yang sudah ada sehingga mempunyai keunggulan yang lebih banyak atau penemuan teknologi yang sama sekali baru. Jasa layanan lembaga pendidikan dan penyuluhan; Balai Pusat Pertanian, Balai Benih Ikan, Unit Pembenihan Rakyat, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya, dan Pos Kesehatan Hewan.

Jasa layanan sistem informasi dan transaksi; pasar hewan, Rumah Pemotongan Hewan, Rumah Potong Unggas. Jasa Layanan Lembaga Transportasi; menyebarluaskan produk usahatani. Membawa sarana dan alat produksi usahatani ke tiap usahatani dan membawa hasil usahatani ke pasar konsumen baik di kota besar maupun kecil Jasa transportasi haruslah semurah mungkin agar penerimaan yang diperoleh petani semakin tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengangkutan antara lain: a) Sifat barang yang harus diangkut b) Jarak pengangkutan barang-barang c) Banyaknya barang yang diangkut d) Jenis alat transportasi Jasa layanan lembaga pemerintah; berupa pengembangan dan implementasi undang-undang, peraturan-peraturan, hukum dan legalitas. Jasa layanan lembaga masyarakat; (a) kelompok tani (suatu kumpulan petani yang bertujuan mempermudah dalam penyuluhan pertanian, pendistribusian pupuk, pembibitan, pengelolaan pertanian, dan penjualan hasil panen, (b) Gapoktan bertujuan mempermudah dalam penyuluhan pertanian dan mengkoordinir segala keperluan kelompok tani..

Peranan jasa layanan pendukung agribisnis: 1. Memenuhi kebutuhan manusia melalui berbagai hasil pertanian 2. Menjaga ketahanan sumber daya alam dan lingkungan melalui pengelolaan keanekaragaman hayati. 3. Pemanfaatan dan pengembangan IPTEK dalam rentang yang lebar mulai dari yang sederhana sampai dengan teknologi tinggi 4. Pengembangan pasar berbagai jenis tipe dan fungsi untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen dan memuaskan produsen 5. Mendorong pengembangan sektor industri keuangan dan sektor pendukungnya. 6. Pengembangan organisasi usaha, organisasi penunjang usaha, organisasi kemasyarakatan.