DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak

20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan Ruminansia Menerapkan Tingkah laku Ternak Ruminansia Menerapkan Penanganan Ternak ruminansia

PERAWATAN KESEHATAN TERNAK. Standar Kompetensi guru

AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA (445) Standar Kompetensi guru. Kompetensi Dasar. Mengenal karakteristik peserta didik

SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

AGRIBISNIS ANEKA TERNAK (610)

AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS (446)

tentang Prinsip-prinsip Pembuatan Kandang dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Macam-macam Kandang. Modul empat, membahas materi Sanitasi dan

Kompetensi Dasar Indikator Esensial

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

KISI- KISI SOAL UKG PAKET KEAHLIAN KESEHATAN HEWAN TAHUN 2015

PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI MEKANISASI PETERNAKAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN TAHUN 2007

4.1 Memahami prinsip- prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS ANEKA TERNAK. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

KISI-KISI SOAL UKA 2015 AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013

Standar Kompetensi Guru (SKG) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a b C D E 1 Pedagogik 1. Menguasai. diampu.

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN KESEHATAN HEWAN. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam)

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK. SURVEI PENYEMPURNAAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 2012 Subsektor Peternakan PERHATIAN

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH

- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK

Bahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Fakultas Peternakan Unpad KEBIJAKAN DALAM INDUSTRI TERNAK NON RUMINANSIA

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha pembibitan ayam merupakan usaha untuk menghasilkan ayam broiler

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG ALAT DAN MESIN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari strain-strain hasil produk dari perusahaan pembibitan. Ayam ras

2012, No.72 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Alat dan mesin peternakan dan kesehatan hewan yang

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN SITUBONDO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG,

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

A. Kesesuaian inovasi/karakteristik lokasi

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggul dari tetuanya. Ayam pembibit terbagi atas 4 yaitu ayam pembibit Pure

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

INFORMASI PROGRAM DAN KEGIATAN APBD PADA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimanfaatkan sebagai produk utama (Sutarto dan Sutarto, 1998). Produktivitas

LEARNING OUTCOMES. Oleh Tim Departemen INTP

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan

2013, No.6 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemberdayaan Peternak adalah segala upaya yang dila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

I Peternakan Ayam Broiler

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBIBITAN KAMBING DAN DOMBA YANG BAIK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA (107) 2. AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS (108) 3. AGRIBISNIS ANEKA TERNAK (109) 4. PERAWATAN KESEHATAN TERNAK (110) A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN STANDAR KOMPETENSI 1. Menjelaskan potensi sektor pean 2. Menjelaskan dasar-dasar budidaya 3. Menjelaskan sistem organ tubuh 1. 1 Menjelaskan potensi di Indonesia 1. 2 Menjelaskan kontribusi sebagai sumber pangan hewani 1. 3 Menjelaskan potensi secara ekonomi 1. 4 Menjelaskan prospek bisnis. 2. 1 Mengidentifikasi berdasarkan ciri-ciri eksterior 2. 2 Mengidentifikasi pola tingkah laku 2. 3 Menjelaskan prinsip dasar pemberian pakan 2. 4 Menentukan umur 2. 5 Menjelaskan penyebab penyakit, cara mencegah dan mengobatinya 2. 6 Menjelaskan prinsip dasar pemeliharaan. 3. 1 Mengidentifikasi sistem pencernaan 3. 2 Mengidentifikasi sistem reproduksi dan urinaria 3. 3 Mengidentifikasi bagian tubuh. 231

4. Memahami kandang 4.1 Menjelaskan fungsi dan syarat lokasi kandang 4.2 Mengidentifikasi model-model kandang sesuai dengan jenis 4.3 Mengidentifikasi bagian-bagian kandang 4.4 Mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan pemeliharaan. 5. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) 5.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 5.2 Melaksanakan prosedur K3 5.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup 5.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan. 232

B. KOMPETENSI KEJURUAN 1. Agribisnis Ternak Ruminansia (107) STANDAR KOMPETENSI 1. Memilih bibit 1.1. Menjelaskan ciri-ciri bibit unggul 1.2. Menjelaskan dasar-dasar pertimbangan pada pemilihan ruminansia 1.3. Menentukan bakalan potong dan perah. 2. Memproduksi hijauan pakan 3. Mengawetkan hijauan pakan 2.1. Mengidentifikasi jenis-jenis hijauan pakan (rumput dan leguminosa) 2.2. Menghitung kebutuhan sarana produksi penanaman hijauan pakan 2.3. Membudidayakan hijauan pakan 2.4. Memanen hijauan pakan. 3.1. Mengidentifikasi macam-macam cara pengawetan hijuan 3.2. Mengawetkan hijauan pakan 3.3. Menyimpan hasil pengawetan hijauan pakan. 4. Membuat ransum 4.1. Menjelaskan sistem pencernaan 4.2. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi dan nutrisi bahan baku pakan (ruminansia besar dan kecil) 4.3. Menyusun formula ransum (ruminansia besar dan kecil) 4.4. Mempersiapkan bahan pakan 4.5. Mencampur bahan pakan 4.6. Menyimpan ransum. 5. Memberikan pakan 5.1. Mengidentifikasi peralatan pemasok pakan 5.2. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 5.3. Mengidentifikasi pakan hijauan dan konsentrat 5.4. Menghitung kebutuhan pakan 5.5. Menempatkan pakan. 233

6. Melaksanakan penanganan 6.1. Memindahkan 6.2. Membuat macam-macam tali-temali 6.3. Merawat kuku dan tanduk 6.4. Memandikan. 7. Melaksanakan pemerahan 7.1. Menjelaskan prosedur pemerahan 7.2. Melakukan pemerahan 7.3. Menampung susu 7.4. Menerapkan sanitasi peralatan pemerahan. 8. Mencegah sakit 8.1. Menciptakan suasana bersih dan higienis dalam kandang 8.2. Mendeskripsikan gejala-gejala yang sakit 8.3. Menerapkan program biosecurity 8.4. Melakukan vaksinasi 8.5. Mengisolasi sakit. 9. Merawat sakit 9.1. Menerapkan pemeliharaan di kandang isolasi 9.2. Mendeskripsikan jenis-jenis obat dan kegunaannya 9.3. Mendiagnosis penyakit 9.4. Mengobati sakit. 10. Membesarkan bibit 10.1.Mengkondisikan alat dan fasilitas untuk pemeliharaan bibit 10.2.Memberikan makan dan minum pada bibit 10.3. Memantau kesehatan bibit 10.4. Melakukan recording 10.5. Menyapih bibit. 11.Memproduksi potong 11.1.Mengkondisikan alat dan fasilitas untuk pemeliharaan bibit 11.2.Memilih bakalan 234

11.3.Menerapkan pemberian antibiotik dan obat cacing 11.4.Memberikan makan dan minum pada bibit 11.5. Memantau kesehatan bibit 11.6. Melakukan recording. 12.Menolong ruminansia beranak 12.1.Mengkondisikan alat dan kandang untuk pemeliharaan ruminansia beranak 12.2.Memantau induk-induk menjelang beranak 12.3. Membantu induk-induk saat melahirkan 12.4. Merawat anak yang baru lahir. 13. Membibitkan 13.1. Menjelaskan teknik mengawinkan 13.2. Mengawinkan 13.3.Mendiagnosis hasil proses mengawinkan 13.4. Memelihara bunting. 14.Memelihara laktasi 15.Mengelola pasca panen produk 16.Mengolah kotoran 14.1.Mengkondisikan alat dan kandang untuk pemeliharaan laktasi 14.2.Memberi pakan dan minum sesuai dengan kebutuhan 14.3.Melakukan pemerahan sesuai dengan standar operasional 14.4. Memantau kesehatan 14.5. Melakukan recording. 15.1. Menangani daging/karkas 15.2. Menangani hasil samping (kepala, jeroan, kaki, ekor) 15.3. Menangani susu. 16.1.Mengkondisikan bahan dan peralatan pengolah kotoran 16.2. Mengumpulkan kotoran 16.3. Memproses kotoran menjadi kompos. 235

17.Menyusun proposal usaha ruminansia 17.1. Mengidentifikasi karakteristik proposal 17.2. Menentukan profil dan konsep bisnis 17.3.Merinci standar opersional presedure usaha 17.4. Menyusun pengorganisasian usaha 17.5. Melakukan analisis usaha. 18. Memasarkan hasil 18.1. Mengestimasi harga jual 18.2.Merencanakan sasaran dan target penjualan 18.3. Membuat strategi pemasaran 18.4. Melakukan transaksi penjualan 18.5. Menentukan sistem penjualan. 2. Agribisnis Ternak Unggas (108) STANDAR KOMPETENSI 1. Mengoperasikan peralatan agribisnis unggas 1. 1 Mengoperasikan peralatan farm manual 1. 2 Mengoperasikan peralatan farm otomatis. 2. Menetaskan telur 2. 1 Menjelaskan cara pengoperasian mesin tetas 2. 2 Memilih telur untuk ditetaskan 2. 3 Menetaskan telur dengan mesin tetas sederhana 2. 4 Menetaskan telur dengan mesin tetas moderen 2. 5 Melakukan pencatatan telur masuk mesin (setting), telur infertile, dan telur tidak menetas. 236

3. Melaksanakan pencegahan penyakit 3. 1 Mengidentifikasi kesehatan unggas 3. 2 Menjaga kesehatan dan kenyamanan unggas 3. 3 Menerapkan biosecurity 3. 4 Memberikan pakan berkualitas 3. 5 Melakukan vaksinasi 4. Merawat sakit 4.1 Mengidentifikasi jenis-jenis penyakit unggas dan gejala serangannya 4.2 Mendiagnosis penyakit unggas 4.3 Mengidentifikasi jenis-jenis obat unggas 4.4 Mengisolasi sakit 4.5 Mengobati unggas sakit 4.6 Mengecek hasil pengobatan dan tindak lanjutnya. 5. Memelihara unggas pedaging 5. 1 Mempersiapkan kandang dan peralatan 5. 2 Melaksanakan pemeliharaan ayam periode starter 5. 3 Melaksanakan pemeliharaan ayam periode finisher 5. 4 Melakukan recording 5. 5 Memanen hasil 5. 6 Mengevaluasi performasi produksi (feed conversion ratio). 237

6. Memelihara unggas petelur 6.1 Mempersiapkan kandang dan kondisi lingkungan yang optimal bagi unggas petelur 6.2 Memelihara ayam periode starter 6.3 Memelihara ayam periode grower 6.4 Memelihara ayam periode layer 6.5 Melakukan recording 6.6 Memanen telur produksi 6.7 Menangani telur produksi 6.8 Menghitung performasi produksi (feed conversion ratio, hen day house). 7. Memelihara induk 7.1 Menyiapkan kandang, peralatan dan lingkungan yang optimal bagi bibit 7.2 Memelihara ayam bibit masa starter 7.3 Memelihara ayam bibit masa grower 7.4 Memelihara ayam bibit masa layer 7.5 Menyeleksi dan mencampur ayam jantan bibit 7.6 Menangani telur produksi dan telur tetas. 8. Mengoperasikan kendaraan farm 8. 1 Mempersiapkan kendaraan farm 8. 2 Mengopersikan kendaraan farm 8. 3 Mengangkut sarana produksi unggas di dalam farm 8. 4 Mengangkut hasil unggas. 9. Membuat formulasi pakan 9.1 Mengidentifikasi bahan baku pakan 9.2 Menghitung kebutuhan nutrisi pakan ayam 9.3 Mengidentifikasi nutrisi pakan 9.4 Menyusun formula pakan. 238

10. Membuat pakan 10.1 Mempersiapkan peralatan 10.2 Menyiapkan bahan-bahan yang akan dicampur 10.3 Membuat pakan broiler 10.4 Membuat pakan layer 10.5 Mengemas pakan jadi 10.6 Menyimpan pakan. 11. Memasarkan hasil 11.1 Mencari data kebutuhan pasar 11.2 Mencari informasi harga jual rata-rata 11.3 Menyusun strategi pemasaran 11.4 Merencanakan target penjualan 11.5 Melaksanakan pemasaran. 12. Menentukan kelayakan usaha 12.1 Menghitung biaya investasi 12.2 Menghitung biaya produksi 12.3 Menghitung pendapatan 12.4 Menghitung hasil usaha (BCR, BEP, Cashflow, laba rugi). 13. Merancang kandang dan peralatan 13.1 Mengidentifikasi tipe kandang dan peralatan 13.2 Menentukan jenis bahan kandang 13.3 Menentukan tipe dan lokasi kandang 13.4 Menghitung kebutuhan luas kandang dan peralatan. 239

14. Mengelola ayam jantan petelur 15. Mengelola limbah (litter, faeces dll) 14.1 Mempersiapkan kandang, lingkungan, dan peralatan 14.2 Menerima DOC jantan 14.3 Memelihara ayam jantan (pakan, minum, pemanas, sirkulasi udara) 14.4 Menangani kesehatan ayam 14.5 Memanen hasil 14.6 Mencatat pemeliharaan ayam jantan 14.7 Menhitung hasil usaha. 15.1 Mengidentifikasi karakter limbah 15.2 unggas 15.3 Mengidentifikasi dampak limbah 15.4 unggas 15.5 Melaksanakan penangan ilimbah unggas. 3. Agribisnis Aneka Ternak (109) STANDAR KOMPETENSI 1. Merancang kandang dan peralatan 1.1 Mengidentifikasi tipe-tipe kandang dan peralatan 1.2 Mengidetenfikasi bahan kandang dan peralatan 1.3 Menentukan tipe dan lokasi kandang 1.4 Menghitung kebutuhan kandang dan peralatan. 2. Menyusun perencanaan usaha 2.1 Menjelaskan konsep perencanaaan usaha 2.2 Menganalisis data dan informasi pasar 2.3 Menganalisis kebutuhan sarana produksi 2.4 Menyusun analisa usaha. 240

3. Melakukan penetasan telur 3.1 Menetaskan telur secara alami 3.2 Menetaskan telur secara buatan. 4. Menerapkan tatalaksana pemeliharaan 5. Menerapkan pencegahan penyakit 4.1 Menjelaskan prinsip-prinsip tatalaksana pemeliharaan ayam buras 4.2 Melakukan pemeliharaan aneka 5.1 Mengidentifikasi kesehatan 5.2 Menerapkan biosecurity 5.3 Melaksanakan vaksinasi. 6. Merawat sakit 6.1 Mengidentifikasi jenis-jenis obat 6.2 Mendiagnosis penyakit 6.3 Mengobati sakit. 7. Melakukan pencatatan (recording) 7.1 Menjelaskan recording 7.2 Menyiapkan format recording 7.3 Mengisi data teknis recording 7.4 Menghitung data teknis hasil recording 7.5 Memanfaatkan data teknis hasil recording (tindak lanjut). 8. Membibitkan 8.1 Mengidentifikasi anatomi dan fisiologi reproduksi 8.2 Mengawinkan 8.3 Melakukan inseminasi buatan 8.4 Melakukan seleksi bibit bibit. 9. Menerapkan pemberian pakan 9.1 Menjelaskan jenis-jenis pakan 9.2 Mengidentifikasi sistem pencernaan 9.3 Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 9.4 Melakukan pemberian pakan. 241

10. Membuat pakan 10.1 Menjelaskan jenis-jenis bahan pakan 10.2 Menyusun formula pakan 10.3 Menggiling bahan pakan (grinding) 10.4 Mencampur pakan (mixing) 10.5 Mengemas dan menyimpan pakan. 11. Memproduksi hijauan pakan 12. Mengawetkan hijauan pakan. 11.1 Mengidentifikasi jenis-jenis hijauan pakan 11.2 Membudidayakan hijauan pakan. 12.1 Mengidentifikasi jenis-jenis pengawetan hijauan pakan 12.2 Membuat hay 12.3 Membuat silase 12.4 Membuat amoniasi. 13. Melakukan pemanenan 13.1 Menjelaskan penentuan waktu panen 13.2 Menjelaskan perlakuan sebelum pemanenan 13.3 Melaksanakan proses pemanenan 13.4 Menerapkan transaksi jual beli hasil pean. 14. Menganalisis pemasaran hasil produksi 14.1 Menenjelaskan konsep pemasaran 14.2 Mengidentifikasi perilaku konsumen 14.3 Mengidentifikasi strategi pemasaran. 15. Mengelola hasil produksi 15.1 Menjelaskan karakteristik produk pean 15.2 Menangani (handling) telur 15.3 Menangani (handling) daging. 16. Mengolah limbah 16.1 Menjelaskan jenis-jenis limbah 16.2 Membuat kompos 16.3 Membuat biogas. 16.4 Membuat fermi kompos. 242

17. Mengembangakan SDM pean 17.1 Mengidentifikasi kapasitas dan pemberdayaan SDM 17.2 Mengembangkan inovasi dan diseminasi. 18. Mengembangan agribisnis pean 18.1 Menganalisis sarana dan prasarana 18.2 Mengembangkan infrastruktur. 4. Perawatan Kesehatan Ternak (110) STANDAR KOMPETENSI 1. Membedakan sehat dan sakit 2. Mendeskripsikan gejala penyakit 3. Menjelaskan penyebab penyakit 4. Menjelaskan penyakit pada ruminansia potong 1. 1 Menjelaskan perubahan-perubahan abnormal pada 1. 2 Mengkategorikan sehat dan sakit. 2. 1 Menjelaskan gejala penyakit sistem pencernaan 2. 2 Menjelaskan gejala penyakit sistem peredaran darah 2. 3 Menjelaskan gejala penyakit sistem pernafasan 2. 4 Menjelaskan gejala penyakit sistem urinaria dan reproduksi 2. 5 Menjelaskan gejala penyakit sistem syaraf 2. 6 Menjelaskan gejala penyakit kulit. 3. 1 Menjelaskan penyakit infeksious 3. 2 Menjelaskan penyakit non infeksious 4.1 Menjelaskan penyakit bakterial pada ruminansia potong 4.2 Menjelaskan penyakit viral pada ruminansia potong 4.3 Menjelaskan penyakit parasit pada ruminansia potong 4.4 Menjelaskan penyakit defisiensi nutrisi 243

4.5 Menjelaskan penyakit metabolik. 5. Menjelaskan penyakit pada ruminansia perah 6. Menjelaskan penyakit pada unggas petelur 7. Menjelaskan penyakit pada unggas pedaging 8. Menjelaskan penyakit pada hewan kesayangan 9. Menerapkan prosedur pemeriksaan klinis 10. Menerapkan prosedur pemeriksaan laboratorium 5.1 Menjelaskan penyakit bakterial pada ruminansia perah 5.2 Menjelaskan penyakit viral pada ruminansia perah 5.3 Menjelaskan penyakit parasit pada ruminansia perah. 5.4 Menjelaskan penyakit reproduksi 6.1 Menjelaskan penyakit bakterial pada unggas petelur 6.2 Menjelaskan penyakit viral pada unggas petelur 6.3 Menjelaskan penyakit parasit pada unggas petelur. 7.1 Menjelaskan penyakit bakteri pada unggas pedaging 7.2 Menjelaskan penyakit viral pada unggas pedaging 7.3 Menjelaskan penyakit parasit pada unggas pedaging. 8.1 Menjelaskan penyakit bakterial pada hewan kesayangan (pet animals) 8.2 Menjelaskan penyakit viral pada hewan kesayangan (pet animals) 8.3 Menjelaskan penyakit parasit pada hewan kesayangan (pet animals). 9.1 Melakukan pemeriksaan secara inspeksi 9.2 Melakukan pemeriksaan secara palpasi 9.3 Melakukan pemeriksaan secara perkusi 9.4 Melakukan pemeriksaan secara auskultasi. 10.1 Melakukan cara pengambilan spesimen 10.2 Melakukan pemeriksaan feces 10.3 Melakukan pemeriksaan urin 244

10.4 Melakukan pemeriksaan darah. 11. Menjelaskan bahan kimia dan biologi 12. Mengaplikasikan bahan kimia dan biologi 13. Memberikan tindakan pertama pada kondisi darurat 14. Menerapkan cara pengendalian penularan penyakit 15. Menjelaskan kesehatan masyarakat veteriner 16. Melaksanakan pemeriksaan di rumah potong hewan 17. Menerapkan inseminasi buatan pada 18. Menerapkan pemeriksaan kebuntingan pada 11.1 Menjelaskan obat-obatan 11.2 Menjelaskan vaksin 11.3 Menjelaskan vitamin. 12.1 Menghitung dosis 12.2 Menjelaskan cara aplikasi bahan kimia dan biologi 12.3 Menggunakan bahan kimia dan biologi. 13.1 Menjelaskan tipe pernafasan 13.2 Melakukan tindakan pertama pada kondisi darurat. 14.1 Menjelaskan sistem kekebalan tubuh 14.2 Menjelaskan prinsip pencegahan penyakit 14.3 Mengendalikan penyebaran penyakit 14.4 Menjelaskan prinsip-prinsip biosecurity. 15.1. Menjelaskan penyakit zoonosis 15.2. Menjelaskan epidemiologi. 16.1 Memeriksa sebelum dipotong (antemortem) 16.2 Memeriksa setelah dipotong (postmortem). 17.1 Mengidentifikasi organ reproduksi 17.2 Menjelaskan sistem hormonal 17.3 Mengidentifikasi tanda-tanda birahi 17.4 Menjelaskan teknik inseminasi buatan 17.5 Melaksanakan inseminasi buatan. 18.1 Menjelaskan kelainan reproduksi 18.2 Menjelaskan periode perkembangan foetus 18.3 Memahami prinsip pemeriksaan kebuntingan 245

18.4 Melaksanakan pemeriksaan umur kebuntingan 19. Menerapkan teknik bantuan proses kelahiran 19.1 Menjelaskan proses kelahiran normal 19.2 Menjelaskan teknik membantu proses kelahiran 19.3 Membantu proses kelahiran 19.4 Menjelaskan gangguan kelahiran 19.5 Melakukan penanganan gangguan kelahiran 246