BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di tiga kecamatan kota Malang yaitu kecamatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di sebuah distro yaitu Distro Inspired Soekarno Hatta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dealer Nissan Basuki Rahmat di kota Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan ritel yaitu Indomaret

BAB III METODE PENELITIAN. minimal semester 3 dari 6 fakultas dan 20 jurusan dengan jumlah mencapai 7.141

BAB III METODE PENELITIAN. malang karena malang merupakan kota modern dan yang mempunyai gudang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kalangan mahasiswa pengguna Blackberry

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiwa Fakultas Ekonomi Universitas Islam

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. sehingga penelitian dapat menjelaskan pengaruh antar variabel yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini jenis yang digunakan adalah kuantitatif, karena jenis

BAB III METODE PENELITIAN. kota Pare tepatnya di JL. PB Sudirman 35A Pare Kediri Jawa Timur.

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey, sedangkan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

III. METODE PENELITIAN. diteliti dapat diklasifikasikan sebagai penelitian yang menggunakan hipotesis.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Toko Sepatu Merek

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di tiga kecamatan kota Malang yaitu kecamatan Blimbing, kecamatan Lowokwaru dan kecamatan Klojen. Pengambilan lokasi tersebut karena penduduk diketiga kecamatan itu memiliki tingkat mobilitas dan koneksi yang tinggi sehingga kebutuhan akan telepon seluler sangat besar. Hal menarik lain adalah ketiga kecamatan tersebut merupakan pusat bisnis kota malang sehingga penduduknya sangat cepat dalam beradaptasi dengan hal-hal baru. Dengan demikian peneliti mengambil obyek lokasi penelitian di tiga kecamatan kota malang yaitu kecamatan Blimbing, kecamatan Lowokwaru dan kecamatan Klojen. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Dalam pelaksanaannya, metode penelitian yang dipakai adalah metode survey. Menurut Sangarimbun dan Effendi (1989), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan cara menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Prosesnya berasal dari teori, selanjutnya diturunkan menjadi hipotesis penelitian yang disertai pengukuran dan operasional konsep, kemudian generalisasi empiris yang bersandar pada statistik, sehingga dapat disimpulkan sebagai temuan penelitian. 3.3 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2005), populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian suatu subyek atau obyek yang memiliki populasi. Dalam penelitian ini populasi pengguna telepon seluler merek Nokia di kota Malang jumlahnya tidak terhingga, sehingga Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden. Jumlah ini ditetapkan oleh Malhotra (2005), bahwa jumlah sampel atau responden dengan jumlah populasi yang tidak diketahui paling sedikit empat atau lima kali jumlah sub variabel yang diteliti. Sehingga penelitian ini sampel yang dipakai 4 x 25 item= 100 responden. 3.4 Data dan Jenis Data Menurut Tika (2006) data adalah sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tertentu, berdasarkan sifatnya dibagi

menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Sedangkan sumber data penelitian adalah subyek dimana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau obyek yang diteliti atau ada hubungannya dengan obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini data primer menggunakan kuisioner dan sumber data diperoleh dari responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti. Responden dalam penelitian ini diambil dari pengguna telepon seluler merek Nokia di kota Malang. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari kantor, buku (kepustakaan) atau pihak-pihak lain yang memberikan data yang erat kaitannya dengan obyek atau tujuan penelitian. Dalam hal ini data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, dan website Nokia. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kuisioner Menurut sugiono (2005) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, kuisioner akan diberikan kepada pengguna telepon seluler merek Nokia. 2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, website dan sebagainya. Dokumentasi diperoleh dari literature dan penelitianpenelitian sebelumnya serta website resmi Nokia. 3. Interview Interview sering juga disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Interview digunakan untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang konsumen, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu (Arikunto, 2005). 3.6 Definisi Operasional Variabel 3.6.1 Segmentasi segmentasi adalah suatu proses mengkotak-kotakkan pasar (yang heterogen) kedalam kelompok-kelompok potential customers yang memiliki kesamaan kebutuhan dan/atau kesamaan karakter yang memiliki kesamaan respons yang sama dalam membelanjakan uangnya. Langkah-langkah dalam pelaksanaan segmentasi yaitu mengidentifikasi variabel segmentasi kemudian mengembangkan bentuk segmen yang menguntungkan. 3.6.2 Psikografik Psikografik adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang cukup besar. Analisis psikografik juga sering diartikan sebagai suatu riset

konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan, pekerjaan dan aktivitas lainnya. 3.6.3 Gaya Hidup Menurut Kotler (1983) gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapat (opinion) yang bersangkutan. Gaya hidup dalam perilaku konsumen berkaitan dengan bagaimana seseorang menggunakan uang, waktu, minat dan pendapatnya terhadap hal-hal yang ada dilingkungannya. 3.6.4 Aktivitas Aktivitas adalah tindakan nyata seperti menonton film, berbelanja ditoko, berlibur bersama keluarga dan sebagainya. Menuru Enggel (1994) walaupun tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut jarang dapat diukur secara langsung. 3.6.5 Minat Menurut Enggel (1994) minat adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus-menerus kepadanya. 3.6.6 Pendapat Pendapat adalah jawaban lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulis dimana semacam pertanyaan diajukan. Pendapat digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi, seperti seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa datang, dan penimbangan konsekuensi yang member ganjaran

atau menghukum dari jalan tindakan alternatif (Ryenold dan Darden dalam Enggel 1994). Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Konsep Variabel indikator Segmentasi psikografi Bekerja (X1) Masyarakat (X2) Liburan (X3) Keluarga (X4) Media (X5) Keberhasilan (6) Gaya Hidup (X7) -Etos kerja tinggi -Motivasi kerja -Kinerja -Terbuka -Sosialisai -Partisipasi -Pengaruh -Menghabiskan waktu dengan keluarga dirumah -Menghabiskan waktu diluar rumah -Harmonis -Kebersamaan -individual -Visual -Interaktif -Audio -Baca -Tulis -trend -pergaulan -lingkungan

Masa depan (X8) Budaya (9) -Cita-cata -pilihan -Kesuksesan -Ikut-ikutan -Gengsi Sumber: Data Sekunder (data diolah) 3.7 Tahap Pengolahan Data Pengukuran data adalah upaya untuk menghubungkan konsep dengan realitas. Instrument untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kuisioner yang disusun berdasarkan kisi-kisi teoritis dalam bentuk skala likert. Skala likert merupakan metode sikap dengan menyatakan setuju dan tidak setuju terhadap subyek atau kejadian tertentu. Cara pengumpulannya yaitu dengan memberikan responden sebuah pertanyaan dan kemudian dimainta untuk memberikan jawaban, kemudian dari jawaban itu diberikan skor dalam tabel berikut. Tabel 3.2 skor skala likert Kategori Sangat setuju / sangat tinggi Setuju / tinggi Kurang setuju / sedang Tidak setuju / rendah Sangat tidak setuju / sangat rendah Sumber: data diolah Skor 5 4 3 2 1

Sebelum digunakan untuk mengkaji data, maka terlebih dahulu dilakukan berbagai uji untuk mengetahui apakah kuisioner itu cukup layak untuk mengambil data variabel yang diteliti. Dalam hal ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen. 3.7.1 Validitas Instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen itu mampu mengukur apa yang diinginkan. Untuk memperoleh instrumen yang valid, langkah awal peneliti adalah memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator kemudian disusun instrument berupa kuisioner, yang secara cermat dan kritis sebisa mungkin diusahakan dapat mencerminkan dan sesuai dengan indikator yang ada. Untuk memperoleh validitas eksternal angket tersebut didiskusikan dengan teman-teman dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Dari langkahlangkah tersebut diharapkan angket yang dihasilkan dapat memiliki validitas logis. Dikatakan validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan usaha hatihati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki (Arikunto, 2006). Langkah kedua yang dilakukan peneliti menguji validitas internal kuisioner melalui analisa faktor, yaitu cara mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Untuk menguji validitas setiap faktor maka skor-skor yang ada pada faktor yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor faktor dipandang sebagai

nilai X dan skor total dipandang sebagai Y. rumus korelasi yang dipakai adalah rumus korelasi produk momen dari person, yaitu: r = keterangan: r = Koefisien korelasi produk moment N = banyaknya sampel uji coba Y = skor total X = skor pertanyaan tertentu XY = skor pertanyaan tertentu X 2 = jumlah varian faktor Y 2 = kuadrat pertanyaan total 3.7.2 Reliabilitas Instrumen Menurut Arikunto (1993) reliabilitas menunjukan pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakansebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas internal yaitu reliabilitas yang diperoleh dengan cara menganalisis data satu kali pengetesan. Adapun rumus yang digunakan dalam pengujian reliabilitas penelitian adalah rumus cronbach alpha yaitu:

Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal b 2 = jumlah varian butir 2 t = varian total apabila variabel yang diteliti mempunyai crobach alpha > 60% (0.60) maka variabel tersebut dikatakan relialibel. 3.8 Analisis Faktor Setelah data dikumpulkan dan diolah, langkah selanjutnya yaitu menganalisis data. Dalam penelitian ini, model atau teknis analisis yang digunakan adalah analisis faktor. Analisis faktor adalah metode untuk menganalisis sejumlah observasi dipandang dari segi interkorelasinya, untuk menetapkan apakah variasi-variasi yang nampak dalam observasi itu mungki berdasar atas sejumlah kategori dasar yang jumlahnya lebih sedikit daripada yang nampak dalam observasi itu (Suryabrata, 1995:274). Analisis fakor merupakan sebuah pendekatan statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan diantara variabel-variabel dan untuk

menjelaskan variabel-variabel ini dalam pendekatan statistik yang mencakuppenemuan sebuah atau beberapa konsep yang diyakini sebagai sumber yang melandasi seperangkat variabel nyata. Maka jika terdapat seperangkat variabel yang telah dikorelasikan dengan analisis faktor, dapat dikurangi dan diatur sehingga menjadi penyederhanaan variabel. Hal ini dilakukan dengan meminimalkan informasi yang hilang akibat analisis ini atau untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin. Proses analisis faktor menurut Susanto, Singgih (2005:11) adalah untuk menemukan hubungan (interelationship) antar sejumlah variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Prinsip kerja analisis faktor adalah dari n variabel yang diamati, dimana beberapa variabel mempunyai korelasi maka dapat dikatakan variabel tersebut memiliki p faktor umum (common faktor) yang mendasari korelasi antar variabel dan juga m faktor unik (unique factor) yang membedakan tiap varibel. Model matematis dasar analisis faktor yang digunakan seperti yang dikutip dari Malhotra (1993), yaitu: F fi = b fi X i1 + b f2 X i2 + + b fv + X iv Dimana: F if = faktor scores individu I dalam faktor F B iv = koefisien faktor dalam variabel V X iv = nilai individu I dalam variabel V

Faktor-faktor khusus tersebut tidak saling berhubungan satu sama lain, juga tidak ada korelasinya dengan faktor umum. Faktor-faktor umum sendiri dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variabel yang dapat diamati dengan rumus : X iv = a v1 f i1 + a v2 f i2 + a v3 f i3 +..= e iv Dimana: I = indeks untuk individu i V = indeks untuk variabel V X iv = nilai individu I dalam variabel f a vf = faktor loading variabel v dalam faktor f e iv = sebuah variabel pengganggu yang memasukkan seluruh variasi di X yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor-faktor. Menurut Shubash Sharma (1996) yang dikutip dari skripsi Hasanuddin (2010) table KMO ditunjukan sebagai berikut: Table 3.3 Ukuran Kaizer-Meyer-Olkin Ukuran KMO Rekomendasi 0,90 0,80 0,70 0,60 0,50 Baik Sekali Baik Sedang Cukup Kurang

Dibawah 0,50 Ditolak Sumber: Shubash Sharma (1996) dikutip dari skripsi Hasanudin. 3.8.1 Uji Interdependensi Variabel Uji interdependensi variable adalah pengujian apakah antar variabel yang satu dengan yang lain ada keterkaitan atau tidak. Dimana terdapat kemungkinan lebih dari dua variabel berkorelasi. Variabel yang digunakan untuk analisis selanjutnya hanya variabel yang mempunyai korelasi dengan variabel lain dan variabel yang hampit tidak mempunyai korelasi dengan variabel lain, maka varibel tersebutakan dikeluarkan dari analisis. Pengujian dilakukan melalui pengamatan terhadap ukuran kecukupan sampling (Measures of Sampling adequancy/msa), nilai KMO dan uji Barlett. a). Uji Kecukupan Sampling/ Measures of Sampling Adequancy (MSA) measures of sampling dequancy (MSA), merupakan indeks yang dimiliki setiap variabel yang menjelaskan apakah sampel yang diambil dalam penelitian cukup untuk membuat variabel-variabel yang ada saling terkait secara parsial. Nilai MSA berkisar antara 0 sampai 1, dengan syarat-syarat sebagai berikut: MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. MSA > 0,5, variabel masih bias diprediksi dan bias dianalisis lebih lanjut.

MSA < 0,5 variabel tidak bias diprediksi dan tidak bias dianalisa lebih lanjut, atau bias juga dikeluarkan dari variabel lain. Hanya variabel yang mempunya ukuran kecukupan sampling (MSA) diatas 0,5 yang akan diterima dan dimasukkan kedalam analisis. b). Nilai Keizer-Meyer-Olkin (KMO) Nilai KMO merupakan test statistik yang merupakan indicator tepat tidaknya penggunaan metode analisis faktor dalam suatu penelitian. Nilai KMO merupan sebuah indeks perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan korelasi parsialnya. Nilai KMO dianggap mencukupi bila > 0,5, dimana nilai ini akan memberikan bahwa analisis yang paling layak digunakan adalah analisis faktor. Jika nila KMO = 1 maka ini menunjukan bahwa analisis faktor merupakan analisis yang sangat sesuai, tetapi jika KMO kurang dari 0,5 maka akan menunjukan bahwa analisis faktor bukan suatu analisis yang tepat untuk penelitian tersebut c). Uji Barlett uji barlet mempunyai keakuratan (signifikasi) yang tinggi, dimana uji Barlett memberikan implikasi bahwa matrik korelasi cocok umtuk menganalisa factor hasil Barlett yang merupakan hasil uji atas hipotesa. 3.8.2 Ekstraksi Faktor

Ekstraksi faktor menggunakan principal component analysis (PCA). Dalam metode ini diharapkan dapat diperoleh hasil yang dapat memaksimumkan presentase varian yang mampu dijelaskan dengan model. Hasil ekstraksi adalah faktor-faktor dengan jumlah yang sama dengan jumlah variabel-variabel yang diekstraksi. Pada tahap ini akan diketahu sejumlah factor yang dapat diterima atau layak mewakili seperangkat variabel dengan alternatif penggunaan factor eigen value > 1 dan dengan persentase varian 5%. Dalam penelitian ini, meskipun pada mulanya variabel-variabel yang dianalisis telah dikelompokaan secara teoritis kedalam sejumlah tertentu faktor, namun untuk penentuan jumlah faktor yang dianalisis dan di intrepretasi selanjutnya akan didasarkan pada hasil analisis tahap ini. 3.8.3 Faktor Rotasi Dimana sebelum melakukan rotasi kita harus memahami factor mana saja yang dirotasi sehingga dalam rotasi diperlukan dua langkah antara lain: a). Faktor Sebelum Rotasi Pada tahap inididapatkan matrik faktor, merupakan model awal yang diperoleh sebelum dilakukan rotasi. Koefisien yang ada pada model setiap faktor diperoleh setelah dilakukan proses pembakuan terlebih dahulu, koefisien yang diperoleh saling dibandingkan. Dimana koefisien (factor loading) yang signifikan pada setiap model faktor dapat dikatakan bias mewakili factor yang terbentuk. b). Rotasi Faktor

Rotasi faktor dilakukan karena model awal yang diperoleh dari matriks faktor sebelum dilakukan rotasi belum menerangkan struktur data yang sederhana sehingga sulit untuk di intrepretasikan. Rotasi faktor digunakan dengan metode varimax, seperti dijelaskan oleh Hair, et al (1992)bahwa metode ini terbukti cukup berhasil untuk membentuk model faktor yang dapat diintrepretasikan. Hal ini karena metode varimax bekerja dengan menyederhanakan kolom-kolom matrik faktor. Sebuah variabel tidak dapat diintrepretasikan atau tidak mewakili satu faktor karena tidak mewakili factor loading 0,5 pada satu faktor. 3.8.4 Intrepretasi Faktor Intrepetasi faktor merupakan kelanjutan dari rotasi faktor. Dimana intrepretasi merupakan pendefinisian variabel yang mempunyai bobot yang besar pada faktor yang sama. Faktor tersebut kemudian di intrepretasikan dengan katakata, dimana tahapan intrepretasi faktor dapat dilakukan sebagai berikut: a). Perhitungan Skor intrepetasi dimulai dari total varian faktor yang terbentuk pada urutan pertama, dan jika dilihat dari score plotmaka intrepretasi akan bergerak dari faktor paling kiri ke faktor yang paling kanan pada setiap baris untuk mencari nilai yang paling besar dalam baris tertentu. b). Memilih Variabel Penganti dengan memeriksa matrik faktor (component rotasi), dimana dipilih variabel yang mempunyai bilanganyang paling besar yang menunjukan dalam

faktor mana setiap variabel tersebut berada, dengan demikian dapat diketahui variabel mana saja yang masuk kedalam faktor.