BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Disusun Oleh : RATNA DEWI APRILIYANI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha itu ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pernapasan manusia adalah sistem organ yang terjadi dalam tubuh manusia. Pada materi ini siswa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan salah satu bidang IPA yang menyediakan berbagai

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK MATERI EKOSISTEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di era globalisasi seperti saat ini menghadapi

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

ENDAH NENI MASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: ANDIK SUMAWAN A.

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MODUL

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. diorganisasikan dan diarahkan pada pencapaian lima pilar pengetahuan: belajar

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat, dan canggih yang ditunjang oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru

BAB I PENDAHULUAN. Akibatnya, biologi sebagai proses ilmiah, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas V SD N 3 Keden)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Temanggung merupakan SD paralel. Kelas IV Semester I Tahun Ajaran

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh pembelajaran yang berlangsung. Peranan guru dalam bidang pendidikan. mendapatkan perhatian dari penanggung jawab pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam dunia pendidikan pembelajaran adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi keahlian lagi, yaitu kompetensi keahlian multimedia.

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA DENGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA CHART

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered)

I. PENDAHULUAN. Hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia kelas XI SMA YP Unila Bandar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Salah satu cara yang digunakan meningkatkan kualitas pendidikan. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan memupuk sikap gemar membaca serta memanfaatkan sumber-sumber

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dalam pembelajaran yaitu: 1) kemampuan melakukan penalaran. 5) keterampilan komunikasi (Trisni dkk, 2012: 3).

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Winkel (dalam Darsono dkk., 2000) mengungkapkan pengertian

IMPLEMENTASI MEDIA COMPACT DISC (CD) INTERAKTIF DAN PERMAINAN SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GROBOGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan di Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses tumbuh dan berkembangnya pendidikan sekarang ini, membawa suatu kenyataan bahwa hampir di semua negara baik yang telah maju maupun yang sedang berkembang pendidikan mendapat tempat yang paling penting dan harus diutamakan mengingat perkembangan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air kita yang tercinta ini. Pendidikan ini merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita yang statusnya negara berkembang. Barangkali dengan alasan inilah kiranya memang beralasan untuk menyebut pendidikan itu sebagai suatu kepercayaan yang penuh harapan. Untuk itulah negara kita ini harus bisa mewujudkan pendidikan yang kemajuannya setaraf dengan negara yang telah maju, dengan jalan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Ada empat (4) standar kualitas pendidikan dalam urutan prioritasnya adalah sebagai berikut : guru (teacher), kurikulum (curriculum), atmosfer akademik (academic atmosphere), dan sumber keilmuan (academic resource). Di dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas atau mutu dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dari konteks proses pendidikan yang berkualitas terlibat berbagai input (seperti bahan ajar: kognitif, afektif dan, psikomotorik), metodologi (yang bervariasi sesuai

2 dengan kemampuan guru), sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif. Dengan adanya manajemen sekolah, dukungan kelas berfungsi mensinkronkan berbagai input tersebut atau mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) pembelajaran, baik antara guru, siswa dan sarana pendukung di kelas atau di luar kelas, baik dalam konteks kurikuler maupun ekstra-kurikuler, baik dalam lingkungan substansi yang akademis maupun yang non akademis dalam suasana yang mendukung proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pembelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Proses pembelajaran memiliki makna dan pengertian yang lebih luas daripada pengertian mengajar semata. Dalam proses pembelajaran tersirat adanya suatu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang.

3 Untuk mencapai suatu interaksi dalam proses pembelajaran siswa khususnya pada bidang biologi, maka perlu suatu cara penyampaian yang efektif dan suatu pendekatan oleh guru pada siswanya, yaitu dengan cara memakai suatu metode dan media. Biologi (IPA) merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur maupun fungsi dari makhluk hidup. Untuk belajar biologi bukan hanya teori yang digunakan, melainkan praktek juga penting untuk mendukung dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Untuk itulah metode yang kreatif dan inovatif serta media seperti sekarang ini yang marak banyak dipergunakan pada lembaga lembaga pendidikan sangat membantu dalam psoses pembelajaran. Pemilihan metode dan media juga tidak sembarangan, akan tetapi harus tepat pada materi dan keadaan siswanya itu sendiri. Metode dan media pembelajaran biologi ini sangat berperan dalam proses pembelajaran siswa, karena dengan metode pembelajaran yang menarik dan inovatif, minat belajar siswa meningkat dan siswa juga tidak bosan untuk mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pada sisi lain, untuk mencapai proses pembelajaran yang baik dapat kita lihat dari keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dan hasil belajar dari siswa saat dilakukannya suatu proses evaluasi oleh guru. Agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, maka diperlukan berbagai upaya dari guru untuk dapat membangkitkan keaktifan mereka. Sehubungan dengan pentingnya upaya guru dalam membangkitkan keaktifan siswa dalam belajar, maka guru hendaknya mengondisikan

4 pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam melakukan kegiatan belajar.beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran adalah di antaranya dengan meningkatkan minat siswa, membangkitkan motivasi siswa, menerapkan prinsip individualitas siswa, serta menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran dan metode yang efektif dan inovatif untuk upaya pendekatan pembelajaran pada siswa yang memicu dalam peningkatan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar siswa. SMA Muhammadiyah 3 Surakarta adalah SMA yang mempunyai orientasi untuk memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan yang optimal. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa tingkat penilaian didapatkan dari aspek kognitif dan aspek afektif. Adapun aspek penilaian kognitif pada tahap awal yaitu 25%. Sedangkan untuk penilaian aspek afektif yaitu meliputi indikator berikut ini; indikator pertama yaitu kehadiran di kelas 62,50%, indikator kedua ketepatan waktu dalam mengikuti pembelajaran 70,83%, indikator ketiga dalam hal mendengarkan penjelasan guru 54,17%, indikator keempat yaitu keaktifan di dalam kelas 58,33%, indikator kelima yaitu konsentrasi didalam kelas 54,17%. Bedasarkan observasi juga ditemukan bahwa pembelajaran masih terpusat pada guru (Teacher Centered Learning). Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang didominasi oleh metode ceramah, yang menyebabkan penguasaan konsep siswa masih kurang. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai ulangan harian siswa yang masih di bawah standar KKM sekolah dengan

5 prosentase yaitu 25%. Selain itu juga kurangnya penggunaan fungsi media audiovisual pada saat pembelajaran berlangsung. Pembelajaran dengan media audiovisual ini sebenarnya dapat menarik siswa untuk lebih aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk itulah pemilihan metode dan media pembelajaran yang efektif yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Sehingga dalam proses belajar mengajar guru dan siswa aktif yang akhirnya tujuan pengajaran dapat dicapai. Salah satu alternatif yang diajukan untuk meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa yaitu dengan implementasi metode Numbered Heads Together (NHT) dan didukung dengan penggunaan media CD Interaktif. Kelebihan metode NHT yaitu 1) Setiap siswa menjadi siap semua 2) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh 3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Untuk itulah peneliti ingin mencoba menerapkan metode Numbered Heads Together( NHT ) serta menggunakan media CD Interaktif untuk membantu siswa agar tertarik mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa dan guru dapat berinteraksi secara aktif dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian dari Pradana (2010) yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik NHT (Numbered Heads Together) Disertai Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi di SMP Negeri 1 Sukoharjo, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head Together) disertai

6 multimedia dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri I Sukoharjo. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin menitik beratkan penelitian pada faktor lingkungan yang di dalamnya mencakup sekolah. Pada sekolah inilah kegiatan pembelajaran berlangsung. Maka peneliti mengambil judul penelitian Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Numbered Heads Together (NHT) Pada Sistem Pernafasan Manusia Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi sebagaiberikut : 1. Siswa menganggap mata pelajaran biologi merupakan pelajaran yang sulit sehingga hasil belajar siswa rendah. 2. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah biologi karena pemahaman materi yang masih kurang. 3. Kurang tepatnya pemilihan suatu metode yang digunakan guru di dalam menyampaikan materi ajar. C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas ternyata permasalahan yang ada masih luas sehingga perlu diadakan pembatasan masalah sebagai berikut :

7 1. Subjek Penelitian Siswa kelas XI IPA yang berjumlah 24 siswa, terdiri dari 21 siswa perempuan dan 3 siswa laki-laki di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. 2. Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah penerapan metode NHT dan media CD Interaktif dalam meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar biologi. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Adakah peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar biologi pada materi Sistem Pernafasan Manusia siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Surakarta melalui metode NHT dengan media CD Interaktif? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penerapan metode NHT terhadap proses pembelajaran biologi pada materi Sistem Pernafasan Manusia pada siswa kelas XIIPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. 2. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar biologi melalui metode NHT (Numbered Head Together) pada siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

8 F. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Secara umum hasil penelitian diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran biologi, utamanya pada peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa melalui metode NHT (Numbered Head Together).Mengingat pentingnya metode NHT dalam pembelajaran biologi dan peranannya cukup besar bagi siswa dalam hal meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi, oleh karenanya wajar jika guru memiliki keyakinan untuk menerapkannya pada pembelajaran biologi. Secara khusus, penelitian ini akan memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran biologi berupa pergeseran dari pembelajaran yang hanya mementingkan hasil pembelajarannya saja tetapi juga mementingkan prosesnya karena dalam pembelajaran disarankan untuk menggunakan paradigma belajar yang menunjukkan kepada proses untuk meningkatkan hasil belajar. 2. Manfaat Praktis Pada manfaat praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi guru, siswa, dan peneliti : a. Manfaat Bagi Guru, dapat memberi masukan untuk;

9 1) Mendapatkan pengalaman langsung melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan profesi guru. 2) Memberikan kesempatan guru lebih menarik siswa dalam proses pembelajaran. 3) Mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas. b. Manfaat Bagi Siswa 1) Meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar biologi sehingga dapat meningkatkan minat belajar yang akan mambawa pengaruh yang positif yaitu terjadinya peningkatan hasil belajar yang baik serta penguasaan konsep dan keterampilan yang lainnya. 2) Menumbuhkembangkan potensi siswa agar menjadi lebih baik. 3) Menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, dan mengembangkan keterampilan berpikir tinggi siswa. c. Manfaat Bagi Peneliti, sebagai informasi dalam; 1) Pemecahan permasalahan penelitian sehingga akan didapatkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian tindakan kelas dan melatih diri dalam menerapkan

10 ilmu pengetahuan khususnya tentang konsep biologi yang telah dapat diterapkan saat terjun langsung dilapangan.