BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Keberadaan manusia di muka bumi ini telah meningkatkan jumlah karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO 2 ),yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar kayu, limbah padat maupun cair, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor atau untuk menggerakan pembangkit listrik pada pembangkit listrik. Sumbangan terbesar pada pencemaran udara di Indonesia berasal dari emisi gas buang dari kendaraan bermotor yaitu sebesar 85 %, Hal ini diakibatkatkan oleh perkembangan kendaraan bermotor yang setiap tahun selalu mengalami peningkatan yang signifikan sesuai dengan table 1.1. Selain penggunaan kendaraan motor yang berlebihan, kebiasaan pengguna kendaraan bermotor dalam merawat kendaraan bermotor kurang memadai, pemakaian bahan bakar dengan kualitas yang belum memadai biasanya memiliki kadar timbal yang tinggi, pembakaran atau kebakaran hutan dan sector perindustrian cukup berperan. Dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran udara terutama lingkungan yang tidak sehat sehingga mempengaruhi penduduknya. Kesehatan anak anak akan terganggu akibat timbal yang berlebih sehingga dapat menghambat produksi sel sel darah merah yang mengakibatkan kurang darah. Selain itu pencemaran udara 1
mengandung zat zat beracun dapat mengurangi kemampuan berpikir anak, tingkat IQ rendah dan pertumbuhan fisik terganggu. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 1987-2012 Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah 1987 1 170 103 303 378 953 694 5 554 305 7 981 480 1988 1 073 106 385 731 892 651 5 419 531 7 771 019 1989 1 182 253 434 903 952 391 5 722 291 8 291 838 1990 1 313 210 468 550 1 024 296 6 082 966 8 889 022 1991 1 494 607 504 720 1 087 940 6 494 871 9 582 138 1992 1 590 750 539 943 1 126 262 6 941 000 10 197 955 1993 1 700 454 568 490 1 160 539 7 355 114 10 784 597 1994 1 890 340 651 608 1 251 986 8 134 903 11 928 837 1995 2 107 299 688 525 1 336 177 9 076 831 13 208 832 1996 2 409 088 595 419 1 434 783 10 090 805 14 530 095 1997 2 639 523 611 402 1 548 397 11 735 797 16 535 119 1998 2 769 375 626 680 1 586 721 12 628 991 17 611 767 1999*) 2 897 803 644 667 1 628 531 13 053 148 18 224 149 2000 3 038 913 666 280 1 707 134 13 563 017 18 975 344 2001 3 189 319 680 550 1 777 293 15 275 073 20 922 235 2002 3 403 433 714 222 1 865 398 17 002 130 22 985 183 2003 3 792 510 798 079 2 047 022 19 976 376 26 613 987 2004 4 231 901 933 251 2 315 781 23 061 021 30 541 954 2005 5 076 230 1 110 255 2 875 116 28 531 831 37 623 432 2006 6 035 291 1 350 047 3 398 956 32 528 758 43 313 052 2007 6 877 229 1 736 087 4 234 236 41 955 128 54 802 680 2008 7 489 852 2 059 187 4 452 343 47 683 681 61 685 063 2009 7 910 407 2 160 973 4 452 343 52 767 093 67 336 644 2010 8 891 041 2 250 109 4 687 789 61 078 188 76 907 127 2011 9 548 866 2 254 406 4 958 738 68 839 341 85 601 351 2012 10 432 259 2 273 821 5 286 061 76 381 183 94 373 324 2
Sumber : Kepolisian Republik Indonesia. *) Sejak tahun 1999 tidak termasuk Timur Leste Alam sebetulnya telah memberikan keseimbangan dalam mengurangi atau mengimbangi polusi yang ditimbulkan namun keberadaan pohon yang seharusnya menyerap karbondioksida keberdaannya semakin berkurang akibat perambahan hutan yang terus menerus dilakukan untuk diambil kayunya, perluasan tambang, pertanian maupun perumahan. Walaupun keberadaan dan proses alam lainnya mampu mengurangi polusi di udara, namun aktifitas manusia dalam melepaskan polusi ke udara jauh lebih besar dari kempuan alam untuk menyerap mupun menguranginya. Perkembangan teknologi kendaraan listrik pada era sekarang ini semakin cepat berkembang. Banyak hal yang menyebabkan para ahli meneliti kendaraan Listrik. Karena keterbatasaan sumber energi fosil yang membuat begitu cepat berkembangnya teknologi kendaraan listrik. Bahkan LIPI juga sudah mengembangkan mobil listrik yang diberi nama MARLIP (Marmut Listrik LIPI) yang tujuan pengembangan mobil listrik ini untuk menekan penggunaan minyak bumi dan polusi lingkungan Hal ini memicu pengembangan penggunaan energi listrik dalam sistem transportasi sebagai pengganti bahan bakar fosil, sebab energi listrik mudah dibangkitkan dari berbagai macam sumber termasuk dari sumber-sumber energi terbarukan. Ada banyak sekali sumberdaya primer alam yang terbarukan dan bisa digunakan untuk menghasilkan energi salah satunya energi listrik ( Djiteng Marsudi, 2005). 3
Kendaraan listrik atau electric vehicle adalah salah satu pilihan alternative transportasi yang ramah lingkungan murah dan tidak menghasilkan polusi udara. Sepeda listrik adalah kendaraan tanpa bahan bakar minyak yang digerakan oleh dinamo listrik dan baterai sebagai sumber tenaganya. Rancangan sistem transmisi dengan chain-sprocket pada sepeda listrik merupakan teknologi yang sederhana, tidak mencemari lingkungan lebih hemat energi dengan harga yang terjangkau oleh berbagai kalangan dan berwawasan lingkungan (sustainability development). Teknologi ini dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan serta prospek pengembangan ke depan. Sistem transmisi chain-sprocket diharapkan dapat menempuh jarak yang lebih jauh dan akan lebih hemat penggunaan baterai. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimanakah rancang bangun transmisi chain-sprocket dan pengisian mandiri otomatis dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan penelitian kendaraan listrik`? 2. Bagaimanakah penggunaan sistem transmisi dapat menghemat arus listrik baterai yang diterapkan dalam unit kerja kendaraan listrik? 3. Pada kecepatan dan tingkat kecepatan berapa yang paling kecil arus listrik yang digunakan, sehingga menghemat pemakaian baterai?. 4
4. Bagaimanakah desain sistem hybrid dapat diterapkan dalam unit kerja kendaraan listrik? 1.3 Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang membahas tentang sepeda listrik belum begitu banyak dilakukan, sedangkan penelitin tentang penggunaan transmisi dan menggunakan kayuh manual belum pernah dilakukan. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilkukan dengan tujuan sebagai berikut : 1.4.1 Menghasilkan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan berupa sepeda listrik dengan sistem trasmisi chain-sprocket dan pengisian mandiri otomatis. 1.4.2 Mengetahui penghematan sumber tenaga dari baterai pada kendaraan listrik dengan menggunakan transmisi chain-sprocket. 1.4.3 Mengetahui penambahan jarak tempuh dari sistem transmisi chainsprocket pada kendaraan listrik. 1.4.4 Menghasilkan rancangan sepeda dengan tenaga hybrid yaitu menggunakan tenaga dari battery dan tenaga kayuh secara manual. 1.5. Manfaat Penelitian Pada penelitian ini diharapkan ada beberapa manfaat antara lain sebagai Berikut : 5
1. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang penggunaan teknologi sederhana dalam megoptimalkan kinerja kendaraan listrik, 2. Menjaga kelestarian lingkungan alam melalui teknologi ramah lingkungan. 3. Dapat menjadi kajian pustaka bagi peneliti lain untuk memperkuat pembuktian penelitian serupa dan mendasari penelitian selanjutnya. 1.6. Batasan Masalah 1. Sistem transmisi dengan menggunakan rantai (chain) sebagai penghubungnya melalui sprocket. 2. Perbandingan gigi yang digunakan pada sepeda listrik dengan tiga tingkat kecepatan 3. Motor listrik sebagai penggerak dibatasi dengan tegangan input 24 volt dan daya 350 watt tanpa dibantu dengan menggunakan kayuh manual. 4. Beban pengendara untuk penelitian yaitu seorang pengendara yang terlebih dahulu ditimbang berat badannya. 5. Baterai ( Accu ) yang digunakan memiliki spesifikasi 12 volt 7,2 ah sebanyak 4 ( empat ) buah. 6