IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Jumlah penduduk dan keadaan ekonomi Kabupaten Way Kanan

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai peluang yang cukup besar dalam

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan. masyarakat meningkat dalam periode waktu yang panjang.

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Profil Kabupaten Bener Meriah

Profil Kabupaten Aceh Singkil

Profil Kabupaten Aceh Tamiang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB VIII EKONOMI DAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

VII. ANALISIS POTENSI PEREKONOMIAN LOKAL DI WILAYAH PEMBANGUNAN CIANJUR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KAJIAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kondisi Geografis

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

I. PENDAHULUAN. Di era Otonomi Daerah sasaran dan tujuan pembangunan salah satu diantaranya

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SOPPENG

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Tengah memiliki luas wilayah sebesar 4.789,82 Km 2 yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Timur dan 7,12 hingga 8,48 Lintang Selatan. Sedangkan luas Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan otonomi daerah adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Profil Kabupaten Aceh Barat

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

I. PENDAHULUAN. titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN, KINERJA FISKAL DAN PEREKONOMIAN DAERAH. Provinsi Sumatera Barat sampai ke perbatasan Provinsi Lampung dan jaraknya

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. a. Bagian ujung sebelah timur :110 57' 33,70" B.T. b. Bagian ujung sebelah barat: ' 6,79" B.T.

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

I. PENDAHULUAN. dari 1,0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1,3 juta ton pada tahun 1995 dan 1,9

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan proses produksi yang khas didasarkan pada proses

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh setiap daerah adalah bertujuan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. ketentuan umum UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,

PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

I. PENDAHULUAN. semakin banyaknya jumlah angkatan kerja yang siap kerja tidak mampu

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat di segala

I. PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian suatu wilayah didukung dengan adanya. bertahap. Pembangunan adalah suatu proses multidimensional yang meliputi

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan umum Kabupaten Way Kanan 1. Jumlah penduduk dan keadaan ekonomi Kabupaten Way Kanan Berdasarkan Way Kanan dalam angka (2013), Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 14 kabupaten/ kota di Provinsi Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km² atau sebesar 11,11 persen dari luas Provinsi Lampung. Jumlah penduduk di Kabupaten Way Kanan pada tahun 2012 sebanyak 415.078 jiwa, dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 214.672 jiwa dan komposisi penduduk perempuan sebanyak 200.406 jiwa. Dari total jumlah penduduk tersebut, sebanyak 2,32 persen merupakan pengangguran, 64,99 persen berstatus bekerja dan 32,69 persen merupakan penduduk yang berstatus bukan angkatan kerja. Mayoritas penduduk di Kabupaten Way Kanan bekerja di sektor pertanian, yakni sebesar 74 persen dari berbagai macam lapangan pekerjaan yang ada di Kabupaten Way Kanan. Keadaan ekonomi di Kabupaten Way Kanan dapat dilihat dari perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran daerah. Realisasi penerimaan dan pengeluaran daerah pada tahun 2012, dapat dilihat pada Tabel 6.

50 Tabel 6. Realisasi penerimaan dan pengeluaran daerah menurut jenisnya di Kabupaten Way kanan 2012 Jenis Penerimaan Rupiah (Rp) Jenis Pengeluaran Rupiah (Rp) PAD a. Hasil pajak daerah b. Hasil Retribusi daerah c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan d. Lain-lain pendapatan daerah yang sah Dana Perimbangan e. Bagi hasil pajak f. Bagi hasil bukan pajak g. DAU h. DAK Lain-lain pendapatan yang sah i. Pendapatan hibah j. Dana penyesuaian k. Transfer pemerintah provinsi l. Lain-lain pendapatan yang sah 3.158.331.058,00 2.331.455.158,00 1.099.258.343,00 3.559.078.010,52 37.358.166.216,00 21.730.169.303,00 450.615.498.000,00 69.624.180.000,00 7.190.070.000,00 54.967.011.000,00 32.598.030.250,26 12.508.313.272.00 Belanja tak langsung a. Belanja pegawai b. Belanja hibah c. Belanja bantuan sosial d. Belanja bagi hasil e. Belanja bantuan keuangan f. Belanja tidak terduga Belanja Langsung g. Belanja pegawai h. Belanja barang dan jasa i. Belanja modal Pembiayaan daerah j. Pengeluaran pembiayaan 346.734.277.536,00 8.366.352.500,00 5.067.500.000,00-17.248.229.000,00 208.976.010,00 25.539.700.640,00 101.111.525.081,74 126.897.067.477,00 5.635.043.002,00 Penerimaan pembiayaan 2.162.371.335,56 Total 698.901.931.946,34 636.808.671.246,74 Sumber : Way Kanan dalam angka, 2013 Kondisi ekonomi Kabupaten Way kanan juga dapat dilihat dari besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama periode 2009-2011, yang menunjukkan perkembangan yang terus meningkat. PDRB menurut lapangan usaha di Kabupaten Way Kanan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) menurut lapangan usaha di Kabupaten Way Kanan tahun 2009-2011 (dalam jutaan rupiah) Lapangan usaha 2009 2010 2011 Pertanian 1.342.621,50 1.657.100,95 1.956.136,49 Penggalian 60.506,71 65.484,66 70.853,87 Industri pengolahan tanpa migas 279.735,41 316.886,07 356.152,95 Listrik dan air bersih 3.012,17 3.288,95 3.599,03 Bangunan 87.856,80 95.684,31 107.723,46 Perdagangan restoran dan hotel 230.245,17 267.781,51 303.174,30 Pengangkutan dan komunikasi 113.221,77 136.386,90 165.283,36 Keuangan, persewaan dan jasa 112.539,43 126.036,38 140.762,24 perusahaan Jasa-jasa 308.072,32 331.813,62 357.437,99 Produk Domestik Regional Bruto 2.537.811,27 3.000.463,37 3.461.123,70 Sumber : Way Kanan dalam angka, 2013

51 B. Keadaan umum Kecamatan Gunung Labuhan Kecamatan Gunung Labuhan merupakan kecamatan lokasi penelitian. Berdasarkan data yang terdapat di kantor Kecamatan Gunung Labuhan, jumlah penduduk di Kecamatan Gunung Labuhan sebanyak 27.535 jiwa, yang dimana sebanyak 14.012 penduduk laki-laki dan 13.523 penduduk perempuan. Luas wilayah Kecamatan Gunung Labuhan sebesar 11.522 ha, yang terdiri dari 21 kampung. Penggunaan lahan di Kecamatan Gunung Labuhan sebanyak 39,40 persen untuk perkebunan. Komoditi perkebunan yang mayoritas dibudidayakan di Kecamatan Gunung Labuhan adalah lada. Luas areal dan produksi tanaman perkebunan menurut komoditi di Kecamatan Gunung Labuhan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Luas areal dan produksi tanaman perkebunan menurut komoditi di Kecamatan Gunung Labuhan tahun 2012 Komoditi Luas areal (ha) Produksi (ton) Kelapa 120 75,9 Kopi 1.474 602,5 Cengkeh 3 2 Lada 2.442 1.052 Kelapa sawit 150 20 Coklat 26 10 Karet 325 302 Jumlah 4.540 2.064,4 Sumber : Gunung Labuhan dalam angka, 2013 Kecamatan Gunung Labuhan juga mempunyai berbagai macam koperasi, yang dimana tujuannya untuk membantu perekonomian penduduk Kecamatan Gunung Labuhan agar lebih baik lagi. Koperasi yang ada di Kecamatan Gunung Labuhan diantaranya koperasi tani (KOPTAN), koperasi perkebunan (KOPBUN) yang berjumlah 5, koperasi serba usaha (KSU) yang berjumlah 23, koperasi wanita

52 (KOPWAN) yang berjumlah 19, dan koperasi lainnya yang tersebar di beberapa desa berjumlah 7. Selain adanya koperasi untuk membantu perekonomian penduduk di Kecamatan Gunung labuhan, kondisi jalan juga sangat berpengaruh dalam memperlancar kegiatan hubungan perekonomian di Kecamatan Gunung Labuhan. Kondisi jalan di Kecamatan Gunung Labuhan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Panjang jalan menurut jenis/kondisi jalan di Kecamatan Gunung Labuhan tahun 2012 Tingkatan Baik Rusak Jumlah Aspal 28 65 93 Diperkeras 31 48 79 Tanah 45 98 133 Jalan setapak 97 183 280 Sumber : Gunung Labuhan dalam angka,2013 C. Monografi Desa Way Tuba dan Desa Gunung Sari Kecamatan Gunung Labuhan terdapat 21 kampung atau desa, namun peneliti memilih dua desa yang menjadi lokasi penelitian. Dua desa yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Way Tuba dan Desa Gunung Sari. a. Desa Way Tuba Jumlah penduduk di Desa Way Tuba sebanyak 1.508 jiwa, dengan sebaran penduduk laki-laki sebesar 820 jiwa (54,4 persen) dan wanita sebesar 688 jiwa (45,6 persen). Desa Way Tuba terdiri dari 339 kepala keluarga, dimana hampir sebagian masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani. Desa Way Tuba memiliki Luas wilayah sebesar 864 ha, dengan batas wilayah sebagai berikut :

53 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bengkulu Tengah Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gunung Sari dan Desa LabuhanJaya Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bengkulu Rejo Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gunung Pakuan b. Desa Gunung Sari Jumlah penduduk di Desa Gunung Sari sebanyak 990 jiwa, yang dimana terdiri dari 257 kepala keluarga. Sebaran penduduk laki-laki di Desa Gunung Sari sebesar 511 jiwa (51,6 persen), dan wanita sebesar 479 jiwa (48,4 persen). Desa Gunung Sari sendiri memiliki luas wilayah ± 1.000 ha, yang dimana 79,6 persen merupakan perkebunan rakyat. Adapun batas wilayah Desa Gunung Sari sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Way Tuba Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Negeri Ujan Mas Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Negeri Sungkai Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungkai Barat