LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL TANGGAL 13 s.d 15 MARET 2012 DI MAMUJU SULAWESI BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI. JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL TANGGAL 17 s.d 19 April 2012 DI PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TANGGAL 13 s.

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL TANGGAL APRIL 2012 DI PADANG SUMATERA BARAT

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DI MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT TANGGAL Juni 2013

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DI DAERAH KEPULAUAN RIAU PADA TANGGAL 2 s.

LAPORAN SOSIALISASI DAN EVALUASI PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM DI PROVINSI SULAWESI SELATAN PADA TANGGAL 20 S

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 010 TAHUN 2014 TENTANG

HASIL PERTEMUAN BERKALA. Jawa Timur dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterb

TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 91 TAHUN 1999 (91/1999) TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL

: Mustafa Beleng, S.H., M.H : 1. Drs. Buddy Wihardja, M.Si. 2. Rochadi Iman Santoso, S.H.,M.H 3. Hadijah Abas, S.H., M.Si. 4. Tana Mantiri, S.H, M.H.

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL TANGGAL 11 s.d 12 Maret 2014 DI SEMARANG, JAWA TENGAH

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL TANGGAL MARET 2014 DI PANGKALPINANG, PROVINSI BANGKA BELITUNG

I. PENDAHULUAN. 1. Kebijakan Badan Pembinaan Hukum Nasional dalam Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional;

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG

B. JALANNYA PELAKSANAAN SOSIALISASI. Pelaksanaan Sosialisasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum di Maluku Utara dilaksanakan lada hari Selasa,

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /K/X-XIII.2/6/2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DI PROVINSI PAPUA, TANGGAL 24 APRIL 2015

Profesional Akuntabel Sinergi Transparan Inovatif

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 kebutuhan penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informasi hukum di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang terintegrasi, sehingga

: Drs. F. Haru Tamtomo, Bc.Ip., S.H., M.Si. : 1. Suradji, S.H., M.Hum 2. Subianta Mandala, S.H., LL.M.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM PROVINSI JAWA TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2016, No b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

-1- BUPATI TUBAN PERATURAN BUPATI TUBAN NOMOR 49 TAHUN 2017

- 1 - REP PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Ketenagakerjaan; Mengingat :

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH S E K R E T A R I A T J E N D E R A L

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

2. Ruliyantini 3. Retno Widodo, S.H. 4. Bangun Asanurjaya, A.Md. 5. Lia Sartika Putri, S.H. 6. Fridesnelli, S.H. : Parsaoran Simaibang, S.H.

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 09 TAHUN 2010 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

2017, No Nomor 82); 3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indone

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM KABUPATEN MAGELANG

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PELAKSANAAN JARINGAN DOKUMENASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DI PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

Setelah mendengar dan memperhatikan secara seksama :

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PELAKSANAAN JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN ANGGARAN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 35

Kepmen No. 76 Tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukun

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA UTARA PADA TANGGAL 26 AGUSTUS

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

2017, No tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Keputusan Presiden

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

WALIKOTA LUBUKLINGGAU PR0VINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 73 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Pasal 1 ayat (3) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tegas menyatakan: Negara Indonesia adalah negara hukum.

BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

- 1 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 15 TAHUN 2010

PRESS RELEASE. (Hari Kamis tanggal 08 Desember 2014)

bantuan hukum, pengkajian hukum serta dokumentasi,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUM. Peraturan Perundang-undangan. Penyusunan. Pedoman

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL TANGGAL 13 s.d 15 MARET 2012 DI MAMUJU SULAWESI BARAT A. PENDAHULUAN Dalam rangka upaya pelaksanaan kegiatan dan pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH), Pusat Dokumentasi dan Jarainagan Informasi Hukum Nasional BPHN pada tahun anggaran 2012 melakukan kegiatan sosialisasi kepada pengelola JDIH di daerah. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. PHN- 25.HN.02.01 Tahun 2012 tanggal 1 Maret 2012 tentang Sosialisasi Pelaksanaan JDIH di Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2012. Pada tanggal 13 s.d 15 Maret 2012 Pusat Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum Nasional telah melaksanakan sosialisasi JDIHN di Provinsi Sulawesi Barat bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat. B. MAKSUD DAN TUJUAN. Sosialisasi dilakukan sebagai upaya BPHN sebagai Pusat Jaringan dalam melakukan pembinaan dan pemantauan pelaksanaan kegiatan JDIH di Provinsi. Dalam sosialisasi ditekankan bahwa Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, Bagian Hukum Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota serta Sekretariat DPRD untuk : 1. Memasyarakatkan keberadaan JDIH sekaligus mengingatkan kembali landasan hukum dan landasan operasional pelaksanaan kegiatan JDIH di seluruh Anggota Jaringan; 2. Melakukan koordinasi dengan BPHN sebagai Pusat Jaringan dalam melaksanakan ke 5 (aspek)jdih khususnya otomasi pengelolaan JDIH dengan menerapkan pengembangan sistem informasi hukum berbasis Web dan jaringan internet sebagai upaya membangun simpul-simpul informasi hukum berbasis elektronik dengan format 1

pangkalan data dan komunikasi agar dapat terintegrasi secara on-line dengan website bphn.go.id. C. OUTPUT YANG DIHASILKAN a. Pemahaman KEPPRES No. 91 tahun 1999 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional di jajaran wilayah Sulawesi Barat serta melaksanakan secara konsisten ketentuan yang telah diatur dalam KEPPRES tersebut; b. Peningkatan kerjasama antara Pusat Jaringan dengan Anggota Jaringan maupun antar sesama Anggota Jaringan agar tercapai keseragaman/kesamaan pemahaman dalam pengelolaan JDIH; c. Pemahaman UU No. 14 Tahun 2008 untuk mengimplementasikan keterbukaan informasi publik di seluruh Anggota Jaringan wilayah Sulawesi Barat; d. Pemahaman tentang teknis pengelolaan JDIH di Anggota Jaringan. D. PELAKSANAAN SOSIALISASI Sosialisasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum dilaksanakan di Mamuju Sulawesi Barat pada : 1. Hari/Tanggal : Rabu, 14 Maret 2012 2. Waktu : 09.00 13.00 WITA 3. Tempat : Hotel D Malio Mamuju. 4. Kegiatan sosialisasi JDIH di Mamuju dihadiri sebanyak 45 peserta yang berasal dari : Seluruh SKPD Provinsi Sulawesi Barat, Seluruh UPT di Jajaran Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat dan beberapa instansi yang mengelola dokumentasi hukum. 5. Jalannya Kegiatan Sosialisasi a. Pembukaan - Menyanyikan Lagu Indonesia Raya; - Laporan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Barat; 2

- Sambutan Pengarahan Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional yang dibacakan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat meliputi bahwa : Pada kesempatan yang baik ini menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat serta semua pihak yang ikut serta dalam persiapan acara ini. Maksud dari penyelenggaraan sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman arti pentingnya peranan JDIH dimasing-masing Anggota serta bagaimana JDIH dikelola dengan baik sesuai dengan teknis-teknis pendokumentasian hukum yang telah ditetapkan guna mendayagunakan bersama peraturan perundang-undangan Pusat dan Daerah serta dokumentasi hukum lainnya dalam mewujudkan suatu layanan informasi hukum yang lengkap, akurat, mudah dan cepat. Sosialisasi pelaksanaan JDIH perlu terus diupayakan secara merata ke seluruh Anggota Jaringan dan dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan mengingat dewasa ini masyarakat semakin kritis seiring dengan dinamika perubahan yang cepat, sehingga tuntutan atas kepuasan dan kebutuhan informasi hukum menjadi semakin tinggi. Sosialisasi ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk lebih memasyarakatkan dan memantapkan keberadaan JDIH serta menyamakan persepsi agar terdapat kesamaan visi dalam pengelolaan JDIH. Penyebaran informasi mengenai hukum berupa peraturan perundang-undangan yang terbaru maupun bahan dokumentasi hukum lainnya harus dapat disajikan secara cepat dan mudah didapatkan, disamping itu informasi yang disajikan harus terjamin keakurasiannya dilengkapi dengan status berlakunya. 3

Kepala BPHN juga mengharapkan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat dapat lebih memahami tugas dan fungsinya serta meningkatkan perannya sebagai pusat layanan hukum termasuk informasi hukum yang terpadu (Law Center) diwilayahnya. BPHN sebagai Pusat Jaringan telah merespon perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan sampai dengan saat ini telah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi berbasis web dan jaringan internet dalam pengelolaan JDIH untuk mengintegrasikan seluruh Anggota JDIH secara on-line. Baru-baru ini kami telah me launching database kompilasi Hukum Acara Pidana Indonesia yang tersebar diberbagai peraturan yang dapat diakses melalui website kami di www.bphn.go.id. Selanjutnya dalam rangka koordinasi peningkatan otomasi pengelolaan JDIH kiranya perlu diambil langkah-langkah strategis yaitu setiap Anggota JDIH merencanakan dan menyiapkan pengembangan JDIH berbasis web dan internet dilingkungan masing-masing dan berkolaborasi dengan Pusat JDIH. Pada saat ini BPHN sedang mempersiapkan penyempurnaan modul-modul dan pedoman standar kerja Anggota JDIH. - Sambutan Wakil Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang dibacakan oleh Kepala Bagian Dokumentasi Biro Hukum Provinsi Sulawesi Barat yang intinya sebagai berikut : Pertemuan JDIH merupakan pertemuan yang sangat strategis dalam rangka pembinaan dan pengembangan JDIH baik di Pusat maupun di Daerah, dengan tujuan untuk mewujudkan suatu Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang kuat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Sedangkan sasarannya antara lain memahami arti pentingnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi 4

dalam pengelolaan JDIH, terciptanya pola pikir dan kesamaan langkah serta persepsi dalam pengelolaan JDIH. Informasi hukum merupakan salah satu sistem dari sistem hukum nasional, oleh karena itu penyebarluasan informasi hukum kepada masyarakat luas pada prinsipnya merupakan kewajiban para penyelenggara negara. Kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi menuntut kita untuk menciptakan informasi hukum melalui teknologi informasi, sehingga dapat diperoleh manfaatnya yaitu: 1. Lebih mudah dalam hal pengelolaan dan pengaksesan data; 2. Pelayanan publik bagi masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien; 3. Pengambilan keputusan oleh Pimpinan menjadi lebih baik, relevan, akurat dan tepat waktu karena informasi cepat diperoleh; 4. Dengan informasi yang makin baik, akan menciptakan iklim berdemokrasi yang lebih bagus; 5. Dengan makin mudahnya mengakses peraturan perundangundangan dapat mengundang para investor untuk menanamkan modalnya sesuai dengan potensi daerah. Oleh karena itu, agar informasi hukum melalui teknologi informasi dapat terwujud, diperlukan dukungan yang maksimal dari para Pimpinan Unit Organisasi, baik sumber daya manusia maupun dukungan dana yang memadai. b. Penyampaian Makalah Tentang : - Kebijakan Badan Pembinaan Hukum Nasional dalam Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional oleh Suradji, S.H.,M.Hum meliputi : Pertama, pembangunan substansi hukum, telah mempunyai mekanisme untuk membentuk hukum nasional yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan aspirasi 5

masyarakat berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 2011. Kedua, penyempurnaan struktur hukum yang lebih efektif terus dilanjutkan, perubahan keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 membawa perubahan mendasar di bidang kekuasaan kehakiman dengan dibentuknya Mahkamah Konstitusi yang mempunyai hak menguji Undang- Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Komisi Yudisial yang akan melakukan pengawasan terhadap sikap tindak dan perilaku hakim. Peningkatan kemandirian hakim berdasarkan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman membawa perubahan bagi terselenggaranya check and balances dalam penyelenggaraan negara dengan beralihnya kewenangan administratif. Ketiga, pelibatan seluruh komponen masyarakat yang mempunyai kesadaran hukum tinggi untuk mendukung pembentukan sistem hukum nasional yang dicitacitakan. Tonggak sejarah adanya pemikiran pentingnya keberadaan JDIH untuk pertama kali dicetuskan dalam Seminar Hukum Nasional ke III di Surabaya pada tahun 1974, berdasarkan itu seminar merekomendasikan Perlu adanya suatu kebijakan nasional untuk menyusun suatu Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, agar dapat secepatnya berfungsi. Kemudian Departemen Kehakiman memprakarsai lokakaryalokakarya yang diadakan di Jakarta maupun di Daerah, dalam Lokakarya di Jakarta tahun 1978 BPHN disepakati sebagai Pusat Jaringan berskala nasional. Pada tahun 1999 disahkannya Keputusan Presiden Nomor 91 Tahun 1999 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional, dalam Keputusan Presiden tersebut dirumuskan pengertian JDIH adalah Suatu sistem 6

pendayagunaan bersama peraturan perundang-undangan dan bahan dokumentasi hukum lainnya secara tertib, terpadu dan berkesinambungan serta merupakan sarana pemberian pelayanan informasi hukum secara mudah, cepat dan akurat. Maksud dan tujuan JDIH adalah untuk : a. mengumpulkan, mengolah, menyebarkan dan menyimpan bahan dokumentasi hukum; b. menunjang kegiatan perencanaan hukum, perancangan peraturan perundang-undangan, penelitian, pelayanan dan penegakan hukum; c. mempermudah penemuan kembali bahan dokumentasi dalam rangka memberikan pelayanan informasi secara cepat, mudah dan akurat serta dapat membantu pejabat mengambil suatu keputusan/kebijakan sebagai bahan pertimbangan; d. menyediakan fasilitas untuk mendalami dan memanfaatkan pengetahuan hukum melalui perpustakan hukum; e. membina keterampilan tenaga pengelola dokumentasi dan informasi hukum dan membina pemupukan koleksi bahan dokumentasi hukum; f. membantu masyarakat agar memperoleh informasi hukum secara cepat, mudah dan akurat. Dalam Pembinaan JDIH dilakukan dengan meletakkan dasar dan landasan kerja pengelolaan dokumentasi yang meliputi 5 aspek yaitu : Organisasi/Metoda; Personalia/Diklat; Koleksi; Teknis, Sarana dan Prasarana; dan Mekanisme/Otomasi. Untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan JDIH secara nasional, BPHN telah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, upaya ini telah dimulai sejak tahun 1985. Selanjutnya BPHN mengembangkan aplikasi yang disebut dengan /KHAIDAH/ (Khasanah Informasi Dan Anotasi 7

Hukum) yang memfokuskan pengolahan dan temu kembali dalam bentuk indeks, selanjutnya pada tahun 1994 membangun database naskah lengkap dengan program Premise yang disebarkan melalui media CD-ROM, layanan melalui CD-Rom ini setiap tahunnya dilakukan pemutakhiran data dan masih terus dilakukan sampai sekarang. Tahun 2003, BPHN telah membangun web/jaringan internet dengan pemasangan jaringan intranet di internal BPHN yang selanjutnya dikoneksikan ke setiap Anggota Jaringan serta publik nasional dan internasional yang terhubung pada salah satu penyedia jasa internet/isp (Internet Service Provider) dengan alamat http://www.bphn.go.id. Dan baru-baru ini BPHN telah me launching Portal situs yang berisi kompilasi Hukum Acara Pidana pada website www.bphn.go.id, sebagaimana telah disampaikan pada sambutan Kepala BPHN tadi. - Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Pularjono, S.Sos.,M.Si meliputi : Teknis Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional dengan sistem Manual yaitu cara pembuatan daftar inventarisasi, pembuatan katalogisasi, pembuatan abstraksi dll dan Pemanfaatan Teknologi Informasi denan membangun situs website yang memuat seluruh peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh masing-masing Anggota JDIH. c. Diskusi : Pertanyaan dari : 1. Hardi dari Kanwil Kemenkumham Sulbar Bagaimana koordinasi antara Pusat dan Anggota di daerah dalam merumuskan pembuatan database? 8

Bagaimana strategi BPHN untuk mengoptimalkan dalam upaya bersama agar ke depan untuk membentuk program legislasi daerah? 2. Komarudin dari Dinas Kementerian Agama Kegiatan sosialisasi ini sangat penting diadakan dan kami baru mengatahui adanya JDIH ini sebagai sarana pelayanan informasi kepada masyarakat. Kedepan diperlukan adanya bimbingan teknis di Kementerian Agama, sebagai pengelola teknis sangat dibutuhkan sekali. 3. Rusli dari Sekretariat Kabupaten Majane Betapa pentingnya JDIH dibangun untuk layanan informasi dan Web dapat berimbang/kurang, bedanya pemerintah apa yang harus di perlukan ke daerah agar JDIH dapat berjalan di daerah. 4. Komarudin dan dinas BPN Yang disampaikan pada acara ini hanya kompilasi hukum acara pidana online, bagaimana dengan Hukum Acara Perdata dan yang lainnya karena ini juga sangat penting. Aplikasi yang dibangun oleh BPHN apakah kami anggota jaringan diberikan kewenangan sepenuhnya untuk mengembangkan secara mandiri? Jawaban dari Pak Suradji : 1. Ada himbuan dari Bapak Presiden bahwa pada tahun 2012 ini adalah tahun kerja keras dan prestasi, strategi BPHN sifatnya garis koordinasi dan BPHN hanya membuat panduan pengelolaan JDIH seperti yang telah disampaikan oleh Pak Pularjono, kemudian tiap tahun ada ajang pembinaan berupa Pertemuan Berkala untuk memotivasi Anggota Jaringan. 2. Untuk memberikan semangat atau motivasi seluruh pengelolan JDIH di Daerah agar bisa keluar untuk mengikuti peningkatan pengetahuan dapat diikutsertakan dalam kegiatan bintek di 9

Jakarta, atau dapat juga Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat merencanakan mengadakan bintek dan instruktur/tenaga pengajarnya kalau belum tersedia dari Daerah dapat melibatkan tenaga pengajar dari BPHN. 3. Database selain Hukum Acara pidana, dalam waktu dekat dan secara bertahap akan dibentuk database yang lainnya karena untuk membentuk database diperlukan dana yang cukup. 4. Tambahan Jawaban dari Pularjono a. Untuk melakukan koordinasi dalam pembentukan database seperti yang telah kami sampaikan adalah dengan cara melakukan kegiatan sosialisasi seperti ini sudah merupakan kegiatan koordinasi ke Daerah. b. Untuk aplikasi pola standar website untuk anggota jaringan kegiatan ini kami hanya menyampaikan poin-poinnya saja dan nantinya apabila anggota jaringan menginginkan aplikasi ini dapat melakukan pelatihan pengelolaan pola standar web di BPHN. Aplikasi ini setelah diberikan kepada Anggota Jaringan, maka dapat diterapkembangkian sesuai dengan keinginan dan kemampuan masing-masing pengelola JDIH. E. Acara Penutupan : Kegiatan Sosialisasi JDIH di Provinsi Sulawesi Barat ditutup oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat. Dalam Sambutannya disampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mempercepat tersedianya saluran (akses) informasi hukum secara nasional dalam menghadapi globalisasi informasi, oleh karena itu diperlukan komitmen, koordinasi yang sinergi dan persepsi yang sama mengenai pengelolaan informasi hukum menuju terwujudnya layanan informasi hukum. Kemudian mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta pada pertemuan ini, hal ini menunjukkan perhatian dan kepedulian serta tanggung jawab seluruh peserta dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan JDIH di Wilayah Sulawesi Barat. Hasil 10

sosialisasi ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk lebih memasyarakatkan dan memantapkan keberadaan JDIH. Mamuju, 14 Maret 2012. 11