Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH HAM MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 0713 PIR TRANS SOSA I A

PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MASALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

BAB I PENDAHULUAN. mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi Negara Republik

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 MONGKRONG, WONOSEGORO

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menuntut guru lebih inovatif dalam merancang pembelajaran, artinya

TINGKAP Vol. X No. 1 Th. 2014

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A-MATCH MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PKn KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

Dra. Nawang Retno Dwiningrum Dosen Politeknik Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penerus di mana negara Indonesia harus menghindari sistim pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH HAM DALAM MATA PELAJARAN PKn.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) (e)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGELOLA KAS KECIL SISWA ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND TABLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas XI Ak1 SMK Panti Pamardi Siwi 1 Kecamatan Ngrambe-Ngawi Melalui Penerapan Model Problem Based Learning

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

OLEH : DRS. ZULIYANTO ABSTRAKSI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan paradigma barunya

Penerapan Teori Konstruktivisme

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

PEMBELAJARAN APRESIASI SENI MELALUI TEKNIK KUNJUNGAN PAMERAN DI INTERNET. Muhammad Dahlan Guru SMK Negeri 1 Watansoppeng

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama. dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

p-issn X Elementary School 3 (2016) e-issn Volume 3 nomor 1 Juli 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh FITRIANI NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

Nurmala SMP NEGERI 2 METRO Abstrak. Kata kunci: Hasil Belajar,Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0710 ALIAGA IV

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini dan masa depan peran pendidikan semakin penting,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun kualitasnya semakin rendah hal ini

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah yang diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Setelah melakukan penelitian dan observasi yang dilakukan pada SMA

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE DI KELAS V SDN 04 KAYU MANANG SURIAN KABUPATEN SOLOK

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN

Oleh: Ali Banowo SMP Negeri 3 Panggul Kabupaten Tranggalek

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRATION TERHADAP MATERI PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 SETIA BAKTI

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) SISWA KELAS X SMA NEGERI I

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

PENERAPAN STRATEGI INJEKSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA KELAS 1X DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE PREDICTION GUIDE DI SD NEGERI 13 BUKIT KACIAK

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

Transkripsi:

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH HAM PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS X IIS 3 SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PINANGSORI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Hasmira Aritonang, S.Pd Guru SMA Negeri 1 Pinang Sori Tapanuli Tengah Abstrak Pembelajaran berbasis masalah ( problem based learning ) dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah ham pada mata pelajaran pkn kelas x iis 3 semester ganjil sma negeri 1 pinangsori tahun pelajaran 2016/2017. Untuk mengetahui hasil belajar siswa Kelas X IIS 3 materi Pokok HAM sebelum digunakan metode Problem Based Learning. Untuk mengetahui hasil belajar siswa Kelas X IIS 3 tentang materi HAM sesudah menggunakan metode Problem Based Learning.Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa Kelas X IIS 3 tentang materi HAM sesudah menggunakan metode Problem Based Learning. Sebagai objek dalam penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya peningkatan hasil belajar materi HAM melalui pengajaran metode Problem Based Learning. Sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 1 Pinangsori sebanyak 37 orang. Kata Kunci: Kemampuan Memecahkan Masalah, PKn, Problem Based Learning Pendahuluan Peranan pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami 12

dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dari Standar Isi dan Standar Kompetensi tersebut diatas, penulis memilih butir ketiga yaitu meganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri, sebagai landasan judul penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderug tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn, karena selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar PKn siswa di sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar PKn siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai Pembina kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan. Dari masalah-masalah yang dikemukakan diatas, perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa (Focus on Learners), memberika pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam kehidupan nyata (provide relevant and contextualized subject matter) dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa. Disinilah guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun psikomotorik siswa. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan peciptaan suasana yang menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. Dalam hal ini penulis memilih model pembelajaran berbasis masalah (PROBLEM BASED LEARNING) dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah HAM dalam mata pelajaran PKn. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama sama untuk peneliti dan decision maker tentang variable yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan. Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain : catatan guru, catatan siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, melakukan tindakan, observasi,dan evaluasi. Refleksi 13

dalam tahap siklus dan akan berulang kembali pada siklus-siklus berikutnya. Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktifitas siswa saat mata pelajaran PKn dengan pendekatan Problem Based Learning (pembelajaran berbasis masalah) untuk melihat perubahan tingkah laku siswa, untuk mengetahui tingkat kemajuan belajarnya yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar dengan alat pengumpul data yang sudah disebutkan diatas. Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai tugas serta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan kerjasama dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa dalam melaporkan hasil. Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, observasi, catatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator keberhasilan yang sudah dirumuskan. judul hak hidup (pro dan kontra masalah pengguguran kandungan/aborsi), terlihat para siswa sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan dan memberikan argumentasi. Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat keberanian siswa bertanya dan mengemukakan pendapat, rerata perolehan skor pada siklus pertama 52,75 % menjadi 69,44 %, mengalami kenaikan 16,69 %. Begitupun dalam indikator motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran pada siklus pertama rata-rata 63,82 % dan pada siklus kedus 83,35 % mengalami kenaikan 19,53 %. Dalam indikator interaksi siswa selama mengikuti diskusi kelompok pada siklus pertama 72,25 % dan pada siklus kedua 88,32 % mengalami kenaikan sebesar 16,07 %. Pembahasan dan Hasil Siklus pertama dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Siswa dibagi menjadi delapan kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 5 orang. Setiap anggota kelompok diberi lembaran kasus yang telah disediakan oleh guru. Tiaptiap kelompok melakukan pembahasan dengan mengacu kepada buku pegangan dan Undang-Undang no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia serta Undang Undang Dasar 1945 (yang telah diamandemen). Hasil pengamatan guru menunjukan pada pembahasan siklus pertama dengan 14

Dalam indikator hubungan siswa dengan guru selama kegiatan pembelajaran, pada siklus pertama 75 % dan pada siklus kedua 91,66 % mengalami kenaikan sebesar 16,66 %. Dalam indikator hubungan siswa dengan siswa, pada siklus pertama 77,65 % sedangkan pada siklus kedua 86,11 % mengalami kenaikan sebesar 8,46 %. Dalam indikator partisipasi siswa dalam pembelajaraan terlihata pada siklkus pertama 80,55 %, sedangkan pada silklus kedua 94,45 % mengalam kenaikan sebesar 13,9 %. Melalui model Problem Based Learning ini terlihat hubungan siswa dengan guru sangat signifikan karena guru tidak dianggap sosok yang menakutkan tetapi sebagai fasilitator dan mitra untuk berbagi pengalaman sesuai dengan konsep creatif learning yaitu melalui discovery dan invention serta creativity and diversity sangat menonjol dalam model pembelajaran ini. Dengan model problem based learning guru hanya mengarahkan strategi yang efektif dan efisien yaitu belajar bagaimana cara belajar (learning how to learn). Dalam metode learning how to learn guru hanya sebagai guide (pemberi arah/petunjuk) untuk membantu siswa jika menemukan kesulitan dalam mempelajari dan menyelesaikan masalah. pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat meningkat dari 70.33 % menjadi 85,55 % mengalami kenaikan sebesar 15,22 % 2. Skor rata-rata aktivitas siswa yang kurang relevan dengan pembelajaran mengalami penurunan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama rerata skor aktivitas siswa yang tidak relevan sebesar 21,26 %, sedangkan pada siklus kedua sebesar 9,25 % mengalami penurunan sebesar 12,01 % 3. Skor rata-rata pemahaman siswa tentang masalah Hak Asasi Manusia, pada siklus pertama sebesar 7,01 % dan pada siklus kedua pada siklus kedua 7,80 %, tergolong baik demikian juga tentang penuntasan belajar pada siklus pertama 74,82 % dan pada siklus kedua menjadi 89,96 % Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1. Skor rata-rata aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus 15

Berdasarkan temuan hasil penelitian ini dapat dismpulkan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah Hak Asasi Manusia dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa SMA Negeri 1 Pinangsori. Saran Berdasarkan temuan-temuan diatas, dapat disarankan agar: 1. Pembelajaran pengetahuan IPS pada umunya dan Pendidikan Kewarganegaraan pada khususnya dapat menggunakan model Problem Based Learning sebagai salah satu alternatif dalam proses penyampaian pembelajaran di Sekolah. 2. Melalui pembelajaran model Problem Based Learning, guru dapat dengan mudah merespon potensi atau modalitas siswa daoam setiap kelompok belajar, apakah tergolong kepada kelompok visual, atau kelompok auditorial atau kelompok kinestetik. Dengan demikian seorang guru yang profesional dapat lebih efektif dapat melakuakn kegiatan proses belajar mengajar, serta dengan mudah dapat merespon perbedaaperbedaan potensi yang dimiliki peserta didiknya 3. Bersyukurlah kita senantiasa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbanggalah kita menjadi seorang guru yang dilibatkan (diikut-sertakan) dalam kegiatan penelitian kegiatan kelas tahun 2016 ini. Berbuat lebih baik lagi, agar kita dapat menuntut yang lebih baik. Bekerjalah hari ini lebih baik daripada hari kemarin, dan besok harus lebih baik dari pada hari ini. Dengan demikian, maka kita termasuk orang-orang yang sukses. Daftar Pustaka Abdullah, H. Rozali, dan Syamsir, 2002, Perkembangan Hak Asasi Manusia dan Keberadaan Peradilan Hak Asasi Manusia di Indonesia : Jakarta, PT. Ghalia Indonesia. Affan Gaffar, 2002, Politik Indonesia, Transisi menuju Demokrasi : Jogjakarta, Pustaka Pelajar. Alfian, 1980, Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia : Jakarta, LP3ES Anonim, 1993, Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 50 tahun 1993 tentang Kominsi Nasional Hak Asasi Manusia., 2006, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi : Jakarta. Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas : Jakarta, Bina Aksara. Asshiddiqie, Jimly, 2005, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945 : Jogjakarta, FHUII Press. BP7 Pusat, 1995, UUD 1945, P4, GBHN, Bahan Penataran P4 : Jakarta, BP7 Pusat. Budimansyah, Dasim, 2002, Model Pembelajaran dan Penelian Portofolio : Bandung, PT. Genesindo. Budiardjo, Prof. Miriam, 1995, Dasar-Dasar Ilmu Politik : Jakarta, Gramedia. 16

Depdiknas, 2006, Standar Kompetensi Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2006 : Jakarta, Depdiknas. E.Mulyana, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi :Bandung, Remaja Rosda Karya, Hal 45. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, 1984, Budaya Politik, Jakarta, Bina Aksara Kaelan, MS, 2004, Pendidikan Pancasila : Jogjakarta, Edisi reformasi, penerbit Paradigma. Lemhanas, 2001, Pendidikan Kewarganegaraan : Jakarta, Gramedia Pustaka Umum. Magnis-Suseno, Franz, 2008, Etika Politik, Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern : Jakarta, Gramedia. Malian, Sobirin dan Marzuki Suparman, 2003, Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia : Jogjakarta, UII Press. Nadirah, 2007, Profesionalisme guru PKn sebagai esensi dari social studies dalam jurnal dinamika pendidikan ( Jurnal Pasca Sarjana UNJ ), Vol 1, No.1 Sept,2007, P.1-2. Republik Indonesia, Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Slameto,1998, Belajar dan Faktor faktor yang mempengaruhinya : Jakarta, Bina Aksara, Hal.2. Tilaar, HAR, et, al, Dimensi-Dimensi Hak Asasi Manusia dalam Kurikulum Persekolahan Indonesia : Bandung, PT. Alumni. 17