KAJIAN GENANGAN AIR HUJAN PADA OULET EMBUNG DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI SEKITAR KAMPUS UNNES. Dewi Liesnoor Setyowati dan Handayani

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN GENANGAN AIR HUJAN PADA OULET EMBUNG DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI SEKITAR KAMPUS UNNES

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

BAB II STUDI PUSTAKA

OPINI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SUNGAI DI DAERAH HILIR SUNGAI BERINGIN KOTA SEMARANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ,

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA SURVEI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

BAKTI SOSIAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu: hujan, kondisi sungai, kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang curah hujannya cukup

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini,

BAB II KONDISI UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Hal ini terungkap mengingat bahwa negara indonesia adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir

BAB I PENDAHULUAN. topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung air hujan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP BESARNYA DEBIT(Q) PADA SUATU KAWASAN (STUDI KASUS PASAR FLAMBOYAN)

KAJIAN SISTEM DRAINASE KOTA BIMA NUSA TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah ( surface run-off) yang

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di kawasan perumahan Pondok Arum, meskipun berbagai upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

BAB I PENDAHULUAN. musim hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami banjir.

BAB I PENDAHULUAN. banjir. Dibandingkan bencana lain, banjir menempati urutan pertama bencana

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

SISTEM DRAINASE PERMUKAAN

SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

HASIL PENELITIAN EVALUASI KINERJA SISTEM DRAINASE DI WILAYAH PUSAT KOTA AMURANG BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kawasan perkotaan yang terjadi seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE

PERSYARATAN JARINGAN DRAINASE

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

Pengaruh Drainase Terhadap Lingkungan Jalan Mendawai dan sekitar Pasar Kahayan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

KAJIAN KAWASAN RAWAN BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI DAS TAMALATE

PEMBUATAN PETA TINGKAT KERAWANAN BANJIR SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MENGURANGI TINGKAT KERUGIAN AKIBAT BENCANA BANJIR 1 Oleh : Rahardyan Nugroho Adi 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus hidrologi, jatuhnya air hujan ke permukaan bumi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dari tahun ke tahun

2016 EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

BANJIR (PENGERTIAN PENYEBAB, DAMPAK DAN USAHA PENANGGULANGANNYA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkotaan merupakan pusat segala kegiatan manusia, pusat produsen, pusat

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Mitra

0 BAB 1 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI PERMASALAHAN DRAINASE DAN SOLUSI AIR GENANGAN (BANJIR) DI JALAN KEMANG MANIS. Ahmad Syapawi

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di

mencapai pinggang orang dewasa, kira-kira 110 cm. Awalnya hanya warga yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN ASPEK LINGKUNGAN DALAM PERENCANAAN JARINGAN DRAINASE DI DAERAH PEMUKIMAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya,

STUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA. Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri

ABSTRAK. Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura. iii

BAB I PENDAHULUAN. secara topografik dibatasi oleh igir-igir pegunungan yang menampung dan

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...)

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

PENGARUH PERUBAHAN AREAL KEDAP AIR TERHADAP AIR PERMUKAAN. Achmad Rusdiansyah ABSTRAK

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ARAHAN PENGENDALIAN BANJIR BERBASIS GIS DI KECAMATAN SINJAI UTARA KAB. SINJAI

BAB I PENDAHULUAN. dan juga benda-benda bersejarah yang tidak ternilai harganya sehingga harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan perumahan di perkotaan yang demikian pesatnya,

Transkripsi:

KAJIAN GENANGAN AIR HUJAN PADA OULET EMBUNG DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI SEKITAR KAMPUS UNNES Dewi Liesnoor Setyowati dan Handayani ABSTRAK Genangan air di oulet embung kampus UNNES karena outlet embung tidak dapat menampung run off. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:(1) mengetahui persebaran genangan air disekitar outlet Embung Kampus UNNES Semarang, (2) mengetahui pengaruh genangan air hujan terhadap aktivitas mahasiswa UNNES, (3) mengetahui partisipasi masyarakat Kelurahan Sekaran dalam menjaga kebersihan saluran air (drainase) di sekitar outlet Embung Kampus UNNES. Obyek dalam penelitian adalah genangan air di outlet Embung Kampus UNNES, mahasiswa UNNES, dan masyarakat Kelurahan Sekaran disekitar outlet Embung UNNES.Variabel penelitian dalam penelitian antara lain: sebaran genangan air di outlet Embung, pengaruh genangan terhadap mahasiswa UNNES, partisipasi masyarakat Kelurahan Sekaran sekitar oulet Embung. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa genangan air terjadi di FIS, FE, FH, FMIPA, FBS. Genangan air mengganggu aktifitas mahasiswa UNNES dan sampai saat ini belum ada kerugian berupa korban jiwa. Masyarakat Kelurahan Sekaran perduli terhadap kebersihan saluran air tetapi kurang koordinasi antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Saran yang diajukan dalam penelitian ini: (1) saluran air yang ada di dalam Kampus UNNES diperbaiki dengan ukuran yang lebih lebar dan lebih dalam disesuaikan kemiringan lereng serta topografi, (2) adanya pengarahan dari pihak UNNES kepada warga setempat tentang pola pembangunan yang berada di pinggir jalan raya seperti rumah, tempat usaha dan parkir kendaraan tidak dibangun di atas saluran PENDAHULUAN Sistem saluran air (drainase) secara umum dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan membuang kelebihan air (banjir) dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal, jadi sistem drainase adalah rekayasa infrastruktur disuatu kawasan untuk menanggulangi adanya genangan banjir (Suripin, 2004 dalam Muttaqin, 2006:1). Sistem jaringan drainase di suatu kawasan sudah semestinya dirancang untuk menampung debit aliran yang normal, terutama pada saat musim hujan. Kapasitas saluran air sudah diperhitungkan untuk dapat menampung debit air yang terjadi sehingga kawasan yang dimaksud tidak mengalami genangan atau banjir. Sejak UNNES didirikan di Kelurahan Sekaran, lahan pertanian dan lahan terbuka mengalami perubahan penggunaan lahan (land use) menjadi gedung kuliah, toko, rumah, dan jalan. Pembangunan gedung dan permukiman warga berpengaruh pada kontribusi daerah resapan air hujan terhadap aliran permukaan pada musim hujan. Pembangunan saluran air di Kampus UNNES sudah disesuaikan dengan keadaan 0

geografis. Saluran air berfungsi untuk menampung air saat musim hujan dan sumber air pada musim kemarau di Kelurahan Sekaran. Aliran permukaan (Run off) adalah bagian dari curah hujan yang mengalir di atas permukaan tanah menuju ke sungai, laut, danau, dan lautan, run off muncul pada musim hujan tiba. Air hujan yang tidak dapat meresap ke dalam tanah atau masuk ke dalam saluran air sehingga menggenang di atas permukaan tanah atau jalan. Air yang tidak dapat meresap ke dalam tanah disebabkan karena kondisi tanah mengalami perubahan penggunaan lahan (land use) dan perubahan penutup lahan (land cover). Penggunaan lahan (land use) mempunyai pengaruh terhadap besarnya aliran permukaan, dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien limpasan. Perubahan penggunaan lahan dari persawahan menjadi areal permukiman mengakibatkan berkurangnya daya resap tanah sehingga aliran permukaan menjadi semakin besar (Merry, dkk. 2010:2). Daerah resapan air pun berkurang karena perubahan penutup lahan (land cover) yang awalnya berupa tegalan, lapangan, sawah, dan kebun menjadi pakir kendaraan bermotor. Kondisi ini yang menyebabkan timbulnya genangan di sekitar Kampus UNNES karena kapasitas saluran airtidak mampu menampung run off. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi saluran air di Kampus UNNES dalam menampung aliran air permukaan (run off) pada saat terjadi hujan, pengaruh genangan air terhadap aktivitas mahasiswa UNNES, partisipasi masyarakat Kelurahan Sekaran dalam menjaga kebersihan saluran air. METODE PENELITIAN Obyek dalam penelitian adalah genangan air di outlet embung Kampus UNNES, mahasiswa UNNES, dan masyarakat Kelurahan Sekaran di sekitar outlet embung UNNES. Variabel penelitian dalam penelitian antara lain: sebaran genangan air di outlet Embung, pengaruh genangan terhadap mahasiswa UNNES, partisipasi masyarakat Kelurahan Sekaran sekitar oulet embung. Metode pengumpulan data yaitu wawancara terhadap mahasiswa UNNES dan masyarakat Kelurahan Sekaran, observasi lokasi genangan air di outlet embung dan dokumentasi diperoleh dari penelitian sebelumya yang merupakan data skunder. 1

HASIL DAN PEMBAHASAN Universitas Negeri Semarang secara astronomi terletak di Kelurahan Sekaran pada koordinat 7 0 02` 02`` LS - 7 0 03`32`` LS dan 110 0 22` 40`` BT - 110 0 24` 25`` BT. Batas administrasi Kelurahan Sekaran adalah sebelah utara Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati, sebelah selatan Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati, sebelah timur Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik, sebelah barat Kelurahan Patemon Kecamatan Gunungpati. 1. Genangan air di Outlet Embung Kampus UNNES Saluran outlet Embung tidak dapat menampung run off karena input tidak hanya dari dalam Kampus UNNES tetapi juga dari luar Kampus UNNES yaitu dari permukiman penduduk daerah Sekaran dan Banaran. Hal ini sebabkan karena pembangunan saluran air dari segi ukuran kurang lebar, kurang dalam dan tidak sesuai dengan kemiringan lereng atau topografi. Run off yang tidak dapat ditampung oleh saluran air mengalir ke tempat yang lebih rendah menggenang.genangan run off di Kampus UNNES dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 1. Gambar 1. Peta Genangan run off di Kampus UNNES 2

Berdasarkan peta diatas ada beberapa lokasi di Kampus UNNES yang sering tergenang run off saat hujan turun dapat dilihat pada Tabel 1. Lokasi yang sering tergenang karena berada pada topografi yang paling rendah di Kampus UNNES sehingga air run off dari daerah yang lebih tinggi mengalir ke bawah dan menggenang. Run off menggenang karena tidak dapat masuk kedalam saluran air terhalang oleh pembatas jalan dan celah untuk masuknya run off sedikit dan sempit. Kondisi aliran air hujan pada beberapa lokasi di kampus Unnes disajikan pada Gambar 2. Tabel 1. Lokasi Genangan air hujan No Lokasi Tergenang Iya Tidak 1 Jalan di depan Bank BNI sampai MI dekat Embung UNNES - 2 Jalan di depan Gedung GSG dekat parkir Lapangan - 3 Jalan di depan Embung UNNES depan Bank BNI - 4 Jalan di depan MUA dekat Embung UNNES jalan turunan ke Bank BNI - 5 Jalan Kampus FIK dekat lapangan sepak depan gedung - 6 Jalan Kampus FBS dekat Embung depan gedung B - 7 Jalan Kampus FIS sebelah gedung C2 Jurusan Sosiologi Antropologi - 8 Jalan Kampus FE depan gedung C3 Jurusan Ekonomi dan Akuntansi - 9 Jalan Kampus FMIPA depan gedung D2 dan D3 dekat jalan simpang 7 UNNES - Sumber: Lampiran 2. Hasil Survey Lapangan Run off di Kampus FBS Run off di Kampus FIS sebelah Gd C2 Gambar 2. Genangan di Kampus FBS, FIS, FE 3

Genangan air yang terjadi di sekitar outlet Embung UNNES berasal dari saluran air dari FIS, FE, FH, FBS, FMIPA sebagai saluran input run off yang tidak dapat menampung run off pada musim hujan. Input run off pada outlet Embung tidak hanya dari saluran air FIS, FE, FH, FBS dan FMIPA tetapi juga dari luar Kampus UNNES yaitu permukiman penduduk Kelurahan Sekaran. Hal ini disebabkan karena saluran air dari permukiman poenduduk ouletnya menjadi satu dengan outlet Embung Kampus UNNES. Genangan air terjadi di sekitar outlet Embung karena topografinya yang paling rendah di Kampus UNNES yaitu 209 mdpl. Kampus FIS, FE dan FH berada pada ketinggian 214 219 mdpl sementara Kampus FMIPA dan FBS berada pada ketinggian 212 225 mdpl. Saluran air di Kampus FIS, FE, FH, FBS, FMIPA dibangun tidak sesuai dengan kemiringan lereng dan dari segi kapasitas tidak dapat menampung run off. Luapan run off dari Kampus FIS, FE, FH, FBS, FMIPA mengalir ke topografi yang lebih rendah yaitu di outlet Embung UNNES. Kampus unnes terletak di kemiringan lereng landai dan miring sehingga menyebabkan run off mengalir di atas jalan lebih cepat. Run off tidak dapat ditampung oleh saluran air karena sedikitnya celah untuk masuknya air run off edalam saluran air. Disisi lain beberapa saluran air tidak dapat menampung run off karena daya tampungnya kecil, dengan ukuran kurang dari 0,5 m. Run off yang tidak tertampung kemudian meluap dan megalir diatas jalan raya menuju tempat yang lebih rendah dan menggenang di sekitar outlet Embung Kampus UNNES. 2. Pengaruh Genangan Run off Genangan run off yang terjadi di Kampus UNNES mengganggu kegiatan mahasiswa. Tinggi genangan run off di Kampus UNNES bervariasi antara 5 30 cm yang dipengaruhi oleh tinggi rendah topografi lokasi genangan. Mahasiswa malas berpindah gedung karena hujan yang deras dan genangan run off cukup tinggi dibeberapa Fakultas. Run off tidak hanya mengganggu aktivitas mahasiswa dan dosen dalam aktifitas belajar dan mengajar. Di sisi lain warga Kelurahan Sekaran dan pengguna jalan lain seperti pejalan kaki, pengendara sepeda motor dan anak sekolah juga terganggu. Kerugian lain yang disebabkan oleh genangan run off adalah kemacetan dijalan raya menuju Kampus UNNES hal ini disbakan kendaraan roda 2 dan roda 4 bergantian melewati jalan yang tergenang. Kendaraan yang bergantian lewat karena genangan disalah satu jalan lebih 4

dalam sementara disisi lain lebih dangkal. Jika laju kendaraan cepat menyebabkan cipratan air run off yang kotor mengenai pejalan kaki yang lain. Gambar 4. Genangan run off penyebab kemacetan jalan menuju Kampus UNNES di Jalan Taman Siswa Gambar 3. Pedagang kaki lima, pejalan kaki yang berteduh di daerah Banaran. Genangan run off yang ada di Kampus UNNES mengganggu aktivitas mahasiswa dan masyarakat Kelurahan Sekaran. Kerugian yang disebabkan karena run offyang menggenang di jalan dan disekitar gedung kuliah yaitu: 1. Mahasiswa tidak dapat berpindah gedung untuk kuliah karena jalan yang dilewati tergenang run off cukup tinggi antara 5 20 cm. 2. Genangan tersebut menyebabkan pakaian dan kendaraan kotor karena ciptratan dari air run off. 3. Jalan raya sering macet karena jalan yang tergenang run off tidak dapat dilalui dari 2 arah yang berlawanan. Jalan hanya dapat dilewati secara bergantian karena sisi jalan yang lain terendam lebih dari 20 cm. 4. Genangan run off dalam jangka waktu yang lama bisa merusak aspal, jalan raya menjadi bergelombang dan berlubang sedalam 5 cm yang membahayakan pengendara kendaraan bermotor. 5. Genanagan air yang tinggi dapat menyebabkan mesn kendaraan berotor rusak. 6. Mahasiswa dan pengguna jalan yang lain seperti siswa sekolah, warga dan pengendara kendaraan bermotor tidak dapat beraktifitas dengan lancer karena berteduh di tepi jalan menunggu hujan reda dan run off yang surut. 5

Sampai saat ini belum ada korban jiwa karena genangan run off di jalan dan sekitar gedung kuliah Kampus UNNES. 3. Partisipasi Mahasiswa UNNES dan masyarakat Kelurahan Sekaran Partisipasi Mahasiswa UNNES dan masyarakat Kelurahan Sekaran terhadap kebersihan drainase cukup baik. Partisipasi mahasiswa UNNES yaitu dari hal-hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan sampah yang ada di sekitas kos, membayar uang kebersihan sampah tiap bulan. Sementara partisipasi masyarakat Kelurahan Sekaran dengan kerja bati rutin tiap hari Sabtu dan Minggu mulai jam 07.00 sampai selesai, membayar iuran kebersihan RT secara rutin tiap bulan dan memperbaiki saluran drainase yang tidak berfungsi di musim kemarau. Partisipasi masyarakat Kelurahan Sekaran baik terhadap kebersihan saluran air. Hal ini dapat dibuktikanmasyarakat Kelurahan Sekaran berupa kegiatan kerja bakti tiap hari Sabtu dan Minggu jam 07.00 sampai selesai yang dilaksanakan tiap RT dimasing-masing. Kerja bakti yang dilakukan adalah membersihkan saluran air, memperbaiki saluran air yang rusak, dan memperbaiki jalan yang rusak. Partisipasi mahasiswa UNNES berupa membersihkan sampah yang ada disekitar kos dan membayar iuran kebersihan tiap bulan. Sampah dikumpulkan dalam tempat sampah lalu tiap akhir pekan diangkut oleh petugas. Sementara mahasiswa jarang ikut kerja bakti yang diadakan oleh masyarakat Kelurahan Sekaran tiap hari Sabtu dan Minggu karena kurang koordinasi. Kebersihan saluran air yang ada di Kampus UNNES hanya menjadi tanggungjawab petugas kebersihan UNNES. Di lingkungan UNNES belum diselenggarakan acara kerja bakti kebersihan saluran air untuk mahasiswa, staff, karyawan dan dosen. Partisipasi mahasiswa, staff, karyawan dan dosen hanya membuang sampah pada tempatnya. Mayoritas mahasiswa, staf, karyawan, dosen dan masyarakat belum mengerti fungsi saluran air yang sebenarnya. KESIMPULAN Kondisi Genangan Air Di Oulet Embung Pada Musim Hujan Dan Partisipasi Masyarakat Di Sekitar Outlet Embung Kampus UNNES Semarang serta survey lapangan di Kelurahan Sekaran, maka dapat diuraikan beberapa kesimpulan yaitu: 6

1. Genangan air terjadi di Kampus FIS, FH, FE, FMIPA dan FBS karena saluran air yang tidak dapat menampung run off saat hujan turun. 2. Kerugian yang ditimbulkan antara lain genangan menyebabkan baju dan kendaraan kotor cipratan airrun off, jalan jadi macet karena kendaraan bermotor antri untuk melewati jalan yang tergenangan secara bergantian, jalan menjadi licin mengakibatkan beberapa pengendara sepeda motor jatuh, dan beberapa mahasiswa malas pindah gedung untuk kuliah karena genangan yang tinggi, becek dan kotor. 3. Kesadaran mahasiswa dan masyarakat Kelurahan Sekaran terhadap kebersihan drainase baik tetapi kurang koordinasi antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Hal ini dibuktikan dengan adanya kerja bakti yang dilaksanakan tiap hari Sabtu dan Minggu oleh warga di tiap RT, namun partisipasi mahasiswa untuk kerja bakti masih kurang. Partisipasi mahasiswa UNNES berupa membuang sampah pada tempatnya yang nantinya diangkut oleh petugas kebersihan tiap akhir minggu. DAFTAR PUSTAKA Asdak Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGM PRESS. Merry Yelza, Joko Nugroho, Suardi Natasaputra. 2010. Perubahan Tataguna Lahan Terhadap Debit Limpasan Drainase Di Kota Bukittinggi. Bandung: ITB Muttaqin Adi Yusuf. 2006. Kinerja Sistem Drainase Yang Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus Di Perumahan Josroyo Indah Jaten Kabupaten Karanganyar). Semarang: UNDIP Nazir Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ritohardoyo, S. 2002. Bahan Kuliah Penggunaan dan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. Setyowati Dewi Liesnoor. 2010. Pengelolaan DAS. Semarang: UNNES Sutikno, dan Ritohardoyo. 1996. Evaliasi Sumberdaya Lahan Untuk Permukiman. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM. Tjahjono Heri. 2008. Aplikasi SIG Untuk Analisis Potensi Wilayah. Semarang: UNNES 7