PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA TAHUN

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I LATAR BELAKANG. dalam kondisi aktivitas fisik yang kurang. Frekuensi aktivitas fisik yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengukur ketahanan kardiorespirasi adalah dengan mengukur volume konsumsi

PENGARUH SPRINT INTERVAL TRAINING TERHADAP KETAHANAN AEROBIK PADA MAHASISWA FISIOTERAPI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO₂MAKS) PADA PEREMPUAN USIA TAHUN DI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

PENGARUH LATIHAN CYCLE ERGOMETRY TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL ( MAKS) PADA WANITA USIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Syarat Memperoleh. Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi. Disusun Oleh : DEWI PUTRI WULANDARI NIM: J

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

PENAMBAHAN RESISTANCE EXERCISE PADA SENAM AEROBIK LEBIH BAIK TERHADAP PENURUNAN DENYUT NADI 2 MENIT SETELAH LATIHAN PADA REMAJA PUTRI USIA TAHUN

PERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

BAB VI PEMBAHASAN. kelompok perlakuan, masing-masing kelompok berjumlah 8 orang. Kelompok I

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik

PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO 2 max PEMAIN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

PERBANDINGAN NILAI VO 2 MAKS ANTARA SISWA TERLATIH DENGAN SISWA TIDAK TERLATIH

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN TREADMILL DAN CYCLE ERGOMETRY TERHADAP VO 2 MAX

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

PERBEDAAN LATIHAN FISIK DUA DAN EMPAT KALI PER MINGGU TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI ANGKATAN 2009

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

SUSI ARYATI A

Pengaruh Latihan Senam Haji Terhadap Peningkatan Daya Tahan Jantung Paru Pada Calon Jamaah Haji Non Resiko Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

MUSTIKA AYU BUDHI KRISTANTI A

PENGARUH LATIHAN CYCLE ERGOMETRY TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) PADA WANITA USIA TAHUN

Kedokteran Universitas Lampung. Abstrak

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN ISOMETRIC EXERCISE DAN PROGRESSIVE RESISTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS

Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand

J u r n a l M e i 2016 PENGARUH FARTLEK DAN JOGGING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX TIM SEPAKBOLA SMAN 1 KOTAGAJAH

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

LATIHAN KETAHANAN (KEBUGARAN AEROBIK)

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

Lampiran 1 STANDAR INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U)

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

Transkripsi:

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA 18-20 TAHUN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh : AGUS KUMARUDIN J 110 080 034 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102 Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Wahyuni, SST. FT, M. Kes NIP/NIK : 808 Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama : Agus Kumarudin N I M : J 110 080 034 Progdi Studi : D IV Fisioterapi Judul Skripsi : PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA 18-20 TAHUN Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujui ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 16 Maret 2013 Pembimbing Wahyuni, SST. FT, M. Kes NIK. 808

ABSTRAK PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA 18-20 TAHUN Agus Kumarudin. J110080034: Mahasiswa Program Studi Diploma IV, Universitas Muhammadiyah Surakarta. (terdiri dari 27 Halaman, V bab, IV gambar, VII Tabel). (Dibimbing oleh : Ibu Wahyuni SSt. FT, M. Kes dan Ibu Isnaini Herawati, SSt. FT, M. Sc) Latar Belakang Latihan aerobik merupakan salah satu olahraga yang dilaksanakan secara terus menerus dimana kebutuhan oksigen dapat dipenuhi tubuh. Latihan yang paling baik, dilakukan pada saat usia antara 18-20 tahun karena usia itulah puncak nilai V maks. Akan turun perlahan setelah usia 25 tahun. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik terhadap peningkatan V maks pada remaja usia 18-20 tahun. Metode Jenis penelitian ini adalah one group pre and post tes design. Metode pendekatan yang digunakan adalah quasi eksperiment. Jumlah sampel pada penelitian ini 16 responden. Latihan aerobik berupa lari selama 30 menit dengan dosis seminggu 4 kali selama 4 minggu. V maks diukur dengan menggunakan cooper test. Hasil Uji normalitas data menggunakan Shapiro-wilk, diperoleh data berdistribusi normal. Uji pengaruh nilai V maks menggunakan uji Paired sample t Test didapatkan nilai p=0,0001 (p<0,05). Berarti ada pengaruh latihan aerobik terhadap peningkatan V maks pada remaja usia 18-20 tahun. Kesimpulan Terdapat pengaruh latihan aerobik terhadap peningkatan V maks pada remaja usia 18-20 tahun. Kata kunci : Latihan aerobik, V maks 1

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah V maks merupakan jumlah maksimal oksigen yang masih bias dikonsumsi selama aktifitas fisik yang teratur sampai terjadi kelelahan (Astorinet al., 2000). Latihan yang baik untuk meningkatkan V maks salah satunya adalah latihan aerobik. Latihan aerobik merupakan salah satu jenis olahraga yang dilaksanakan secara terus menerus, dimana kebutuhan oksigen masih dapat dirpenuhi tubuh seperti: joging, senam, renang, bersepeda dan lain-lain (Karim dan Faizati, 2002). Lari merupakan salah satu bentuk latihan aerobik yang tidak memerlukan biaya yang besardan paling mudah dilakukan karena tidak membutuhkan peralatan yang banyak. Selainitu berlari dapat dilakukan oleh semua kalangan dan berbagai usia. Yang masih muda ataupun orang tua, yang bekerja dikantoran semuanya bisa melakukanya (Suroso, 2011). Latihan yang paling baik dilakukan saat usia antara 18-20 tahun karena itulah puncak nilai V maks dan akan turun perlahan setelah usia 25 tahun (Fox, 2003). Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh latihan aerobik terhadap peningkatan V maks pada remaja usia 18-20tahun? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh latihan aerobik terhadap peningkatan V maks pada remaja usia 18-20 tahun. 2

Kerangka Teori 1. Latihan Aerobik Burke (2001) menyatakan bahwa latihan aerobik adalah suatu kegiatan fisik untuk mencapai kesegaran, kesehatan bagi para pelakunya.apabila dilakukan secara bertahap dan continue yang disesuaikan dengan usia, jenis kelamin dan kebutuhan dengan menggunakan alat atau tidak. 2. Dosis latihan aerobik Bentuk latihan harus memenuhi prinsip FITT (frekuensi, intensitas, tipe, time): (1) Frekuensi Latihan Latihan dilakukan 3 sampai 5 kali seminggu dan setiap 2 hari sekali jika latihan seminggu 3 kali. Karena endurance seseorang akan mulai turun setelah 2 x 24 jam jika tidak menjalani latihan(kraemer et al., 2004). (2) Intensitas Latihan, Sebaiknya para atlet diberi latihan hingga denyut jantungnya mencapai 60 85% dari denyut jantung maksimal.sedangkan denyut jantung maksimal yangboleh dicapai pada saat melakukan latihan adalah 220 dikurangi umur (dalam tahun).denyut jantungantara 60 85% dari denyut jantung maksimal tersebut dinamakantarget zone. (3) Time, Waktu latihan sebaiknya selama 30 menit dan selalu meningkat.sebelumnya didahului oleh 5 menit pemanasan dan disusul pendinginan 5 menit. 3

(4) Tipe, Latihan aerobikdimana melibatkan otot yang banyak, diantaranya jogging, naik turun tangga atau bangku, lompat tali, berenang dan lain lain. Menurut penelitian. 3. Volume Oksigen Maksimal (V maks) Astorin et al., (2000) menyatakan bahwa V maks merupakan jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktifitas fisik yang intens sampai terjadi kelelahan. Pada awalnya jika intensitas latihan ditambah maka akan diikuti dengan kenaikan frekuensi denyut jantung. Ketika intensitas latihan ditambah dan tidak diikuti lagi oleh penambahan frekuensi jantung dan jantung mulai konstan. Pada keadaan ini ambilan oksigenya dikatakan sudah maksimal (Hanum2004). 4. Hubungan latihan aerobik dengan V maks Efek olahraga aerobik adalah kebugaran kardiorespirasi. Olahraga tersebut mampu meningkatkan ambilan oksigen, meningkatkan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen dan denyut nadi menjadi lebih rendah saat istirahat maupun beraktifitas. Dengan latihan aerobik ketahanan kardiorespirasi dapat meningkat (Media Indonesia 2003). Salah satu parameter yang dipakai untuk mengukur kapasitas fungsional jantung dan respirasi adalah volume oksigen maksimal (V maks). Oksigen diambil dari udara atmosfer untuk dikonsumsi oleh mitokondria melalui mekanisme distribusi yang melibatkan berbagai macam sistem tubuh. Pintu paling depan adalah sistem respirasi yang menangkap oksigen dari atmosfer. Kemudian 4

diangkut oleh system pengangkut oksigen menuju sel, terutama oleh hemoglobin.untuk mencapai sel dalam tubuh, sistem kardiovaskuler berfungsi memompa darah (oleh jantung) dan melalui pembuluh darah akirnya darah yang membawa oksigen mencapai sel (Doewes dkk, 2008). Dengan terjadinya perubahan pada sitem respirasi, sistem kardiovaskuler, (hemoglobin) sistem pengangkut oksigen maka akan terjadi peningkatan kapasitas V maks (Doewes dkk, 2008). METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di PersatuaSepak bola MTA Jebres 2. Waktu penelitian pada bulan November- Desember 2012. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah experiment dengan pendekatan quasi experimental, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre and post-test design. Populasi Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pemain sepak bola MTA yang berjumlah 19 orang. Sampel Sampel yang di ambil berjumlah 16 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu dilakukan secara purposive sampling. 5

Definisi Operasional a. Latihan Aerobik Latihan aerobik adalah latihan yang melibatkan banyak otot. Latihan yang akan diberikan kepada responden adalah lari dengan frekuensi 4x seminggu, intensitas 80% denyut nadi maksimal, dengan waktu 30 menit dilaksanakan selama 4 minggu. Sebelumya diawali pemanasan dan diakiri pendinginan masingmasing 5 menit. b. maks Nilai maks adalah nilai konsumsi oksigen maksimal yang dimiliki responden saat melakukan aktifitas fisik. Berupa cooper test dengan lari selama 12 menit pada lintasan yang telah disediakan. Peserta diperbolehkan untuk berjalan tetapi diusahakan untuk berlari hingga kemampuan maksimal terlebih dahulu. Jarak yang ditempuh selama 12 menit dicatat untuk perhitungan maks. Jalannya Penelitian 1. Meminta ijin penelitian kepada pihak PS MTA Jebres 2. Memperkenalkan dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada pihak PS MTA Jebres 3. Memperkenalkan dan menjelaskan maksud dan tujuan kepada responden 4. Membagikan formulir persetujuan kepada responden 5. Mengukur tinggi badan, berat badan, dan mengukur maks pre test menggunakan cooper test 6

6. Responden menjalani latihan aerobik berupa lari selama 4 minggu 7. Mengukur maks post test setelah selesai program latihan 8. Selanjutnya peneliti menganalisa data dengan menggunakan soft ware program SPSS windows versi 16.0 Teknik analisa data Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pre-test dan post-test. Analisa data hasil peningkatan V maks menggunakan uji statistik. Uji normalitas data menggunakan uji Shapiro Wilk test karena jumlah sempel < 30. Untuk uji pengaruh menggunakan uji Paired Sample t-test karena data berdistribusi normal. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan soft ware program SPSS for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Karakteristik responden a. berdasarkan Usia Karakteristik subyek penelitian berdasarkan usia ditampilkan dalam tabel 4.1 Kelompok Jumlah Presentase 18 th 19 th 5 9 30 % 54% 20 th 3 16 % Total 16 100 % Tabel 4.1 memperlihatkan data usia subyek termuda paling banyak pada usia 19 tahun sebesar 54%. 7

b. berdasarkan IMT Tabel 4.2 Karakteristiksubyek penelitian berdasarkan IMT IMT Jumlah Presentase Kurus 6 38 % Normal 10 62 % Total 16 100 % Tabel 4.2.memperlihatkan data IMT subyek terbanyak pada IMT normal yaitu 10 orang (62%). c. berdasarkan VO 2 maks Tabel 4.3 Hasil PenelitianVO 2 maks sebelum dan sesudah latihan aerobik VO 2 maks. (ml/kg/min) 35,0-38,3 (Poor) 38,4-45,1 (Fair) 45,2-50,9 (Good) Pre test Post test Jumlah (%) Jumlah (%) 4 25 2 13 11 68 11 68 1 7 3 19 Total 16 100 16 100 Berdasarkan tabel 4.3. memperlihatkan data bahwa 11 responden mempunyai VO 2 makspaling besar pada 38,4-45,1 (ml/kg/min) dan paling sedikit pada VO 2 maks 45,2-50,9 (ml/kg/min) yakni 1 responden Setelah latihan didapat11 responden mempunyai VO 2 maks paling besar pada 38,4-45,1 (ml/kg/min) dan paling sedikit pada 35,0-38,3 (ml/kg/min) dengan 2 responden. Hasil Analisis Data a. Uji normalitas Uji normalitas data dengan pada penelitian ini menggunakan Shapiro-wilk dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil uji Shapiro-wilk Data P Kesimpulan Pre test 0,664 Normal Post test 0,765 Normal 8

Tabel 4.4 memperlihatkan data pre test diperoleh nilai adalah p=0,664 sehingga data VO 2 maks pada pre test berdistribusi normal, demikian juga pada data post test VO 2 maks pada post test sebesar 0, 765. Data penelitian yang berdistribusi normal kemudian dilanjutkan dengan uji Paired sample t Test b. Uji Pengaruh Uji pengaruh VO 2 maks setelah diberikan program latihan aerobik menggunakan Paired sample t Test dapat dilihat dibawah Tabel 4.5 hasil pengaruh nilai VO 2 maks pre test dan post test Data Mean t-test Sig. (2-tailed) Pre test 41,4563-8,581 0,0001 Post test 43,0625 Tabel 4.5 Hasil uji Paired sample t Test diperoleh nilai t test = -8,581 dengan nilai p=0,0001 (p<0,05).hipotesis penelitian adalah ada pengaruh latihan aerobik terhadap peningkatan VO 2 maks pada remaja usia 18-20 tahun. 2. Keterbatasan Penelitian ini sangat jauh dari sempurna, terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut 1. Peneliti tidak mengontrol aktifitas fisik sehari-hari responden. 2. Penelititidak mengontrolpada jenis asupan makanan yang dikonsumsi oleh responden. 9

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh latihan aerobik terhadap peningkatan volume oksigen maksimal (VO 2 Maks) pada remaja usia 18-20 tahun. SARAN Walaupun dalam penelitian ini didapatkan hasil adanya peningkatan VO 2 maks setelah diberikan perlakuan latihan aerobik, namun untuk memperkuat bukti bahwa latihan aerobik dapat meningkatkan VO 2 maks pada remaja menyarankan: (1) diperlukan penelitian dengan memperbanyak subyek dan waktu penelitian sehingga diperoleh manfaat yang lebih reliable, (2) diperlukan penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan dan mengontrol aktivitas subyek penelitian Daftar Pustaka Astorin T, Robergs R, Ghiasvand S, Marks D, Burns S. 2000. Incidence of the Oxygen Plateauat VO2 max during Exercise Testing to Volitional Fatigue. Journal of The American Society of Exercise Physiologists Suroso. 2011. Jenis Latihan Fisik. Retived 17 Februari2011 http://id.hicow.com/aerobik-latihan/latihan-fisik/otot-333579.html Burke RE. 2001. Panduan lengkap latihan kebugaran (fitnes Dirumah). Jakarta. Doewes Muchsin dkk. 2011. Kontribusi Sistem Respirasi Terhadap VO2 Maks: Studi Korelasional Pada Atlet Berbagai Cabang Olahraga Di Surakarta. J Respir Indo Vol. 31, No. 1. Fox SI. Muscle. 2003. Mechanism of Contraction and Neural Control. In : Fox SI. Human Physiology, 8nd ed. Kota : McGraw-Hill. 10

Carsten J, Christina K, Jens J, Peter K, Magni M, Jens B. 2004. Effect of highintensity intermittent training on lactate and H+ release from human skeletal muscle. Am J PhysiolEndocrinol Metab;286:245-51 Sailer, Sthepen. 1996. Maximal Oxigen Consumption The VO2 max. Redriced 26 Februari 2011. From http://www.home.tia.no/stepen.vo2mav.htm Tomohiro O, Yoshio N, Kiyoji T. 2003. Effects of Exercise Intensity on Physical Fitness and Risk Factors for Coronary Heart Disease Obesity Researc;11:1131-9 Wang, Jong Shyan. 2005. Exercise Prescription and Trombogenesis. Journal of Biomedical Science, volume 13 Karimdan Faizati. 2002. Panduan kesehatan olahraga bagi petuga skesehatan. Depkes RI Jakarta. 11