PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA KUCING DENGAN METODE CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG DENGAN IMPLEMENTASI METODE CBR (CASE-BASED REASONING) BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT MUSANG DENGAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

UKDW BAB I PENDAHULUAN

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS KULIT WAJAH YANG SESUAI PADA BEDAK VIVA DENGAN MENGGUNAKA METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK VARIENTAS IR 64 DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING. Ernawati

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

Aplikasi Metode ForwardChaining Untuk Mengidentifikasi Jenis Penyakit Pada Kucing Persia

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN HETEROASSOCOATIVE MEMORY UNTUK MENDETEKSI TINGKAT DEPRESI SESEORANG

DIAGNOSA PENYAKIT BOVINE EPHEMERAL FEVER (BEF) PADA TERNAK SAPI POTONG DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN CASE BASED REASIONING (CBR) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS WEB. Uswatun Hasnah

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA JENIS DYSLEXIA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Keunggulan manusia dibanding makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya.

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

JURNAL. Detection of demage smartphone in fortuna cell

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Bhaskara Adhi Pradhana A

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PENYAKIT PADA BURUNG PUYUH DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Keefektifan Implementasi Metode Certainty Factor Untuk Diagnosa Gangguan Perkembangan Anak Retardasi Mental

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sering dialami dan penanganan yang bisa dilakukan oleh cat lover.

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA KUCING DENGAN METODE TEOREMA BAYES BERBASIS ANDROID

Transkripsi:

Volume 3, Edisi 2, Februari 2017 PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA KUCING DENGAN METODE CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Galuh Gupita 1, Budi Harijanto 2, Yuri Ariyanto 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang. 1 ggupita@gmail.com, 2 budi.hijet@gmail.com, 3 yuri.bjn@gmail.com Abstrak Penyakit pada kucing, seringkali membuat pemiliknya merasa bingung karena kurangnya pengetahuan pemilik tentang penyakit binatang tersebut. Permasalahan yang sering terjadi antara lain ketidaktahuan masyarakat tentang informasi dalam diagnosa dan penanganan penyakit pada binatang kucing, serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan mendesak. Oleh karena itu dalam penelitian ini membuat Sistem pakar yang mampu melakukan diagnosa penyakit pada kucing dengan melihat gejala-gejala yang ada pada kucing yang sedang sakit sistem pakar ini juga berguna untuk membantu para pemilik kucing agar dapat mengetahui, mengerti dan memahami jenis penyakit pada kucing yang dipelihara. Dengan adanya sistem pakar ini para pemilik kucing dapat memperoleh informasi mengenai penyakit pada kucing beserta solusinya dengan mudah, cepat dan tepat. Hasil pada sistem yang dibuat, inputan gejala yang berbeda-beda meskipun gejala yang diinputkan tersebut masih dalam satu penyakit memiliki nilai kepastian (Certainty Factor) dan kemiripan (Similarity) yang berbeda. Secara garis besar, bila gejala yang diinputkan semakin banyak yang sama maka nilai atau hasil semakin tinggi, hasil bisa 90% jika gejala yang diinputkan merupakan suatu gejala yang khas dari suatu penyakit. Kata kunci : Kucing, Android, Certainty Factor, Case Based Reasoning. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kucing merupakan binatang yang banyak dipelihara oleh sebagian masyarakat selain itu kucing bisa dimanfaatkan sebagai sahabat bagi pemiliknya. Walaupun kucing yang dipelihara oleh manusia selalu berada didalam rumah, tidak menutup kemungkinan kucing yang dipelihara tersebut terserang penyakit, baik itu penyakit yang bisa dilihat secara kasat mata maupun penyakit pada organ dalam. Penyakit pada binatang kucing, seringkali membuat pemiliknya merasa bingung karena kurangnya pengetahuan pemilik tentang penyakit binatang tersebut. Permasalahan yang sering terjadi antara lain ketidaktahuan masyarakat tentang informasi dalam diagnosa dan penanganan penyakit pada binatang kucing, serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan mendesak, dan mahalnya biaya untuk seorang ahli/pakar juga menjadi salah satu latar belakang malasnya mereka membawa kucing peliharaan mereka ke pakar/dokter hewan. Berawal dari permasalahan tersebut, dalam penelitian ini akan membuat Sistem pakar yang mampu melakukan diagnosa penyakit pada kucing dengan melihat gejala-gejala yang ada pada kucing yang sedang sakit sistem pakar ini juga berguna untuk membantu para pemilik kucing agar dapat mengetahui, mengerti dan memahami jenis penyakit pada kucing yang dipelihara. Aplikasi Sistem pakar ini juga dapat mengetahui penanganan pertolongan pertama pada kucing yang sedang sakit. Sistem pakar yang akan dibuat menggunakan metode Case Based Reasoning (CBR) digunkan untuk mencari nilai kemiripan penyakit dengan kasus terdahulu dan Certainty Factor untuk mencari nilai kepastian penyakit dengan menghitung nilai probabilitas gejala pada penyakit. Sistem akan menghasilkan keluaran yang berupa diagnosa penyakit yang dialami kucing, gejala-gejala yang sudah dipilih oleh user, dan juga memberi solusi cara pencegahan penyakit pertolongan pertama penyakit berdasarkan hasil input gejala yang dilakukan oleh user. Sistem pakar yang akan dibuat berbasis android, karena masyarakat saat ini sudah tidak asing lagi dengan yang namanya smartphone, hampir setiap orang memiliki smartphone dari anak anak hingga dewasa dan smartphone sangat sering digunakan untuk mencari informasi dari pada 8 Halaman

Jurnal Informatika Polinema ISSN: 2407-070X menggunakan PC atau laptop. Oleh karena itu dalam penelitian ini sistem pakar dibuat dengan menggunakan platform android untuk memudahkan pemilik kucing dalam mendiagnosa penyakit kucing dengan mudah dan dapat diakses dimanapun. 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana mengimplementasikan metode case based reasoning dan metode certainty factor ke dalam sistem pakar dibuat, sehingga sistem pakar ini dapat membantu dalam memberikan informasi dan solusi dengan mudah? b. Bagaimana memudahkan para pemilik kucing dalam mendiagnosa dan menangani penyakit pada kucing peliharaannya? 1.3 Batasan Masalah 1. Data diperoleh dari seorang pakar dan buku. 2. Sistem pakar ini hanya untuk diagnosa penyakit pada kucing. 3. Sistem pakar ini membatasi hanya untuk mendiagnosa 20 penyakit pada kucing. 4. Proses penentuan diagnosa penyakit diambil berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh kucing peliharaan kemudian diinputkan oleh pemilik kucing. 2. Landasan Teori 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. 2.2 Case Based Reasoning (CBR) Case based reasoning (CBR) menggunakan pendekatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) yang menitik beratkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada knowledge dari kasus kasus sebelumnya. Secara detail CBR terbagi dalam empat tahap, yaitu: 1 Retrieve yaitu menemukan kembali kasus yang paling mirip dengan kasus baru yang akan dievaluasi. 2 Reuse yaitu menggunakan kembali informasi atau pengetahuan yang telah tersimpan pada basis kasus untuk memecahkan masalah baru. 3 Revise yaitu memperbaiki solusi yang diusulkan. 4 Retain yaitu menyimpan pengetahuan yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah kedalam basis kasus yang ada. 2.3 Kemiripan (Similarity) Kemiripan (similarity) adalah langkah yang digunakan untuk mengenali kesamaan atau kemiripan antara kasus kasus yang tersimpan dalam basis kasus dengan kasus yang baru..kasus dengan nilai similarity paling besar dianggap sebagai kasus yang paling mirip. Nilai similarity berkisar antara 0 sampai 1. Berikut ini merupakan rumus untuk mencari nilai kemiripan ( similarity ) yaitu : Keterangan : Ti = Nilai kesamaan kasus nx1+nx2+nx3 = Banyaknya kesamaan subobjek X1,X2,X3 Xn N = banyak elemen pada basis kasus. 2.4 Certainty Factor Faktor kepastian (Certainty Factor) menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (atau fakta atau hipotesis) berdasarkan bukti atau penilaian pakar. Certainty factor menggunakan suatu nilai untuk mengasumsi derajad keyakinan seorang pakar terhadap suatu data. Certainty factor memperkenalkan konsep keyakinan dan ketidakyakinan yang kemudian diformulakan dalam rumusan dasar sebagai berikut: CF [H,E]= MB[H,E] MD[H,E] (1) Formula dasar digunakan apabila belum ada nilai CF untuk setiap gejala yang menyebabkan penyakit. Kombinasi certainty factor yang digunakan untuk mengdiagnosa penyakit adalah (Turban: 2005): 1. Certainty Factor untuk kaidah dengan premis/gejala tunggal (single premis rules): CFgejala=CF[user] * CF[pakar] (2) 2. Apabila terdapat kaidah dengan kesimpulan yang serupa (similiary concluded rules) atau lebih dari satu gejala, maka CF selanjutnya dihitung dengan persamaan: CFcombine= CFold+ CFgejala *(1- CFold) (3) Halaman 9

( ) Volume 3, Edisi 2, Februari 2017 3. Metodologi 3.1 Desain Penelitian G004 G004 1 0.4 1 G014-0 0.4 0 G005 G005 1 0.4 0.6 [( ) ( ) ( ) ( )] 2. Perhitungan Nilai Kepastian (Certainty Factor) Dari gejala yang telah dipilih muncul rules dari gejala-gejala tersebut, yaitu: Studi Literatur Gambar 1 Diagram Blok Penelitian 4. Perancangan 4.1 Contoh Kasus Tabel 1. kasus lama Kode Penyakit Nama Penyakit Gejala P012 Salmonella G045, G046, G012, G047, G048, G004, G014, G005 Tabel 2. Tabel yang dipilih user / pasien Inputan Gejala yang di inputkan oleh user konsultasi 1 G045, G047, G004, G005 2 G045, G047, G048, G004, G014, G005 Setelah pasien / user menginputkan gejala yang dikeluhkan atau telah melakukan proses retrieve, kemudian sistem akan melakukan proses tahapan yang kedua yakni proses reuse, yang mana dalam proses ini dilakukan proses penelusuran penyakit, perhitungan similarity (nilai kemiripan) dan perhitung certainty factor antara kasus lama dengan kasus baru. Dalam kasus ini pasien / user melakukan dua kali proses konsultasi. Konsultasi pertama menginputkan gejala G045, G047, G004, G005, dan konsultasi kedua menginputkan G045, G047, G048, G004, G014, G005. a. Konsultasi user pertama 1. Perhitungan nilai kemiripan (Similarity) Tabel di bawah merupakan tabel perbandingan gejala penyakit Salmonella pada kasus lama dan kasus baru. Tabel 3. Tabel Gejala Penyakit Salmonella 1 Salmonella Kode Kode Similarity Gejala Gejala CFpakar CFuser coeffisien Kasus Kasus Lama Baru G045 G045 1 0.9 0.8 G046-0 0.9 0 G012-0 0.4 0 G047 G047 1 0.6 0.4 G048-0 0.4 0 10 Halaman Rule : IF G045 dengan CFpakar = 0.9 dan CFuser = 0.8 AND G047 dengan CFpakar = 0.6 dan CFuser = 0.4 AND G004 dengan CFpakar = 0.4 dan CFuser = 0.1 AND G005 dengan CFpakar = 0.4 dan CFuser = 0.6 Dari rules diatas, rule yang memiliki gejala majemuk, akan dipecah menjadi rule yang memiliki gejala tunggal. Rule 1.1 : IF G045 dengan CFpakar = 0.9 dan CFuser = 0.8 Rule 1.2 : IF G047 dengan CFpakar = 0.6 dan CFuser = 0.4 Rule 1.3 : IF G004 dengan CFpakar = 0.4 Rule 1.4 : IF G005 dengan CFpakar = 0.4 dan CFuser = 0.6 Setelah rule tunggal terbentuk lalu menghitung nilai kepercayaannya. Perhitungan dimulai dengan menghitung CFpakar dengan CFuser dengan menggunakan persamaan: CF(H,E) = CFuser * CFpakar menjadi: CF 1.1 0.8 * 0.9 = 0.72 CF 1.2 0.4 * 0.6 = 0.24 CF 1.3 1 * 0.4 = 0.4 CF 1.4 0.6 * 0.4 = 0.24 Setelah itu mengkombinasikan CF tersebut kedalam CF kombinasi dengan rumus: CFkombinasi = CF(R1) + CF(R2) * (1-CF(R1)). Perhitungan CF kombinasi setiap penyakit adalah sebagai berikut:

( ) Jurnal Informatika Polinema ISSN: 2407-070X CF 1.1, CF 1.2 0.72 + 0.24 * (1-0.72) = 0.7872 CF 1.3, CF 1 0.4 + 0.7872 * (1-0.4) = 0.87232 CF 1.4, CF 1 0.24 + 0.87232 * (1-0.24) = 0.9029632 Hasil konsultasi user dengan gejala yang diinputkan pada proses diagnosa yang pertama menghasilkan nilai kemiripan sebesar 0.52 dan nilai kepastian sebesar 0.9029632 b. Konsultasi user kedua 1. Perhitungan nilai kemiripan (Similarity) Tabel di bawah merupakan tabel perbandingan gejala penyakit Salmonella pada kasus lama dan kasus baru Tabel 3. Tabel Gejala Penyakit Salmonella 2 Salmonella Kode Kode Similarity Gejala Gejala coeffisien Kasus Kasus CFpakar CFuser Lama Baru G045 G045 1 0.9 0.8 G046-0 0.9 0 G012-0 0.4 0 G047 G047 1 0.6 0.4 G048 G048 1 0.4 1 G004 G004 1 0.4 1 G014 G014 1 0.4 1 G005 G005 1 0.4 0.6 [( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )] 2. Perhitungan Nilai Kepastian (Certainty Factor) Dari gejala yang telah dipilih muncul rules dari gejala-gejala tersebut, yaitu: Rule : IF G045 dengan CFpakar = 0.9 dan CFuser = 0.8 AND G047 dengan CFpakar = 0.6 dan CFuser = 0.4 AND G048 dengan CFpakar = 0.4 dan CFuser = 1 AND G004 dengan CFpakar = 0.4 dan CFuser = 1 AND G014 dengan CFpakar = 0.4 dan CFuser = 1 AND G005 dengan CFpakar = 0.4 dan CFuser = 0.6 Dari rules diatas, rule yang memiliki gejala majemuk, akan dipecah menjadi rule yang memiliki gejala tunggal. Rule 1.1 : IF G045 dengan CFpakar = 0.9 dan CFuser = 0.8 Rule 1.2 : IF G047 dengan CFpakar = 0.6 dan CFuser = 0.4 Rule 1.3 : IF G048 dengan CFpakar = 0.4 Rule 1.4 : IF G004 dengan CFpakar = 0.4 Rule 1.5 : IF G014 dengan CFpakar = 0.4 Rule 1.6 : IF G005 dengan CFpakar = 0.4 dan CFuser = 0.6 Setelah rule tunggal terbentuk lalu menghitung nilai kepercayaannya. Perhitungan dimulai dengan menghitung CFpakar dengan CFuser dengan menggunakan persamaan: CF(H,E) = CFuser * CFpakar menjadi: CF 1.1 0.8 * 0.9 = 0.72 CF 1.2 0.4 * 0.6 = 0.24 CF 1.3 1 * 0.4 = 0.4 CF 1.4 1 * 0.4 = 0.4 CF 1.5 1 * 0.4 = 0.4 CF 1.6 0.6 * 0.4 = 0.24 Setelah itu mengkombinasikan CF tersebut kedalam CF kombinasi dengan rumus: CFkombinasi = CF(R1) + CF(R2) * (1-CF(R1)). Perhitungan CF kombinasi setiap penyakit adalah sebagai berikut: CF 1.1, CF 1.2 0.72 + 0.24 * (1-0.72) = 0.7872 CF 1.3, CF 1old 0.4 + 0.7872 * (1-0.4) = 0.87232 CF 1.4, CF 1old1 0.4 + 0.87232 * (1-0.4) = 0.923392 CF 1.5, CF 1old1 0.4 + 923392 * (1-0.4) = 0.9540352 CF 1.6, CF 0.24 + 0.9540352 * (1-1old1 0.4) = 0.965066752 Hasil konsultasi user dengan gejala yang diinputkan pada proses diagnosa yang pertama menghasilkan nilai kemiripan sebesar 0.7 dan nilai kepastian sebesar 0.965066752 Pada tabel di bawah ini memuat tentang perbandingan nilai kepastian penyakit yang dihitung dengan merode Certainty Factor dan nilai kemiripan yang dihitung dengan Similarity Halaman 11

Volume 3, Edisi 2, Februari 2017 berdasarkan gejala yang diinputkan untuk setiap melakukan konsultasi. in Tabel 5. Perbandingan hasil nilai kepastian dan nilai kemiripan Gejala Certainty Factor Similar ity 1 G045, G047, 0.9029632 0.52 G004, G005 G045, G047, 2 G048, G004, 0.965066752 0.7 G014, G005 Penyakit Salmonella Dari tabel hasil konsultasi pasien/ user diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan inputan gejala yang berbeda-beda meskipun gejala yang diinputkan tersebut masih dalam satu penyakit memiliki nilai kepastian (Certainty Factor) dan kemiripan (Similarity) yang berbeda. Secara garis besar, bila gejala yang diinputkan semakin banyak yang sama maka nilai atau hasil semakin tinggi. 5. Implementasi a. Tampilan Pilihan Gejala Gambar 4 Tampilan Pilihan Gejala b. Tampilan Hasil Diagnosa 6. Uji Coba Dan Pembahasan 6.1 Pengujian Tabel 6. Tabel pengujian No Inputan Hasil Diagnosis Gejala Excel Sistem 1. - Demam Salmonella Salmonella - Dehidrasi - Diare berlebih disertai darah - Terlihat depresi 2. - Diare Distemper Distemper berbau - Demam - Dehidrasi 7. Kesimpulan Dan Saran 7.1 Kesimpulan a. Penerapan metode Certainty Factor (CF) dan Case Based Reasonig (CBR) untuk membangun suatu sistem pakar untuk diagnosa penyakit pada kucing berdasarkan pada beberapa fakta dan gejala. b. Sistem yang dibuat bisa mendeteksi penyakit berdasarkan gejala yang disampaikan saat melakukan proses diagnosa. c. Sistem yang dibuat memiliki fasilitas informasi mengenai penyakit kucing. 7.2 Saran Saran yang diberikan untuk pengembangan sistem dalam penelitian selanjutnya adalah: a. Data pada sistem seharusnya selalu di-update oleh admin secara berkala sesuai dengan perkembangan yang berkaitan dengan sistem. Daftar Pustaka: Gambar 4 Tampilan Hasil Diagnosa Burhani, Ananda Ayu Zahara. 2014. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Kelinci Menggunakan Metode Certainty Factor. Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang. Elsa, F dan Graham, M., 2013. Buku Pintar Pemilik Kucing (The cat owner s handbook), Tangerang; Karisma. Prayogo, Y, 2013. Cat Lover s Book Segala hal yang perlu kamu ketahui untuk merawat kucing, Jakarta Selatan; GagasMedia. Sri Winiarti dan Faza Akmal (2014), Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Lambung Dengan Implementasi Metode Cbr (Case- Based Reasoning) Berbasis Web, Volume 2 12 Halaman

Jurnal Informatika Polinema ISSN: 2407-070X Nomor 1, Februari 2014, Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan [14 Mei 2016] Halaman 13