BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Halusinasi merupakan salah satu gejala yag sering ditemukan pada klien dengan gangguan jiwa. Halusinasi sering diidentikkan dengan skizofrenia. Dari seluruh klien skizofrenia 70% diantaranya mengalami halusinasi. Gangguan jiwa lain juga disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan manic depresif dan delirium. Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempresepsipkan sesuatu yang sebenarnya tidakterjadi. Suatu penerapan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca ondera tanpa stimulus eksteren persepsi palsu. Salah persepsi pada halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus eksternal yang terjadi. Stimulus internal dipersepsikan sebagai sesuatu yang nyata ada oleh klien ( Stuart, 2009 ) Perubahan persepsi tentang halusinasi adalah ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti pikiran,perasaan, dan sensasi somatic dengan inpuls dan stimulus external. Manusia pada dassarnya masih mempunyai kemampuan dan membandingkan dan mengenal mana yang merupakan respon dari luar dirinya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara fantasi dan kenyataan. Mereka dalam menggunakan 1
proses fikir yang logis, membedakan dengan pengalaman dan memvalidassikan serta mengevaluasisecara akurat ( Nasution, 2003) Jika seorang individu tidak mempunyai cirri sehat jiwa maka individu tersebut mengalami sakit jiwanya dan membutuhkan keperawatan jiwa untuk merawat dan menyehatkan jiwa kembali. Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar, dan menggunakan diri sendiri secara terrapeutik dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien, dan kesehatan mental masyarakat dimana klien berada (Iyus Yosep, 2007). Berdasarkan hasil laporan periode bulan Desember 2010, pasien yang dirawat di ruang IV ( Dewaruci ) didapatkan dari 24 pasien yang mengalami gangguan jiwa terdapat 11 pasien atau sekitar 45,8% mengalami gangguan persepsi halusinasi, 8 pasien atau sekitar 33,3% mengalami Perilaku kekerasan, 3 pasien atau sekitar 12,5% mengalami gangguan konsep diri harga diri rendah dan 2 pasien atau sekitar 8,3% mengalami gangguan isolasi sosial : menarik diri dengan rata rata umur pasien antara 18 40 tahun. Dari fenomena tersebut, penulis tertarik untuk menulis karya tulis ilmiah dengan mengangkat judul Asuhan Keperawatan Klien Tn. K Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran di Ruang IV RSJD. Aminogondohutomo Semarang. 2
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran secara nyata dan lebih mendalam tentang pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan masalah utama halusinasi. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan halusinasi pendengaran. b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada klien dengan c. Mampu membuat diagnose keperawatan pada klien dengan d. Mampu membuat rencana keperawatan pada klien dengan e. Mampu membuat implementasi keperawatan pada klien dengan f. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan 3
C. Metode Penulisan Adalah cara yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data guna penyusunan Karya Tulis Ilmiah, misalnya: 1. Wawancara Mengadakan tanya jawab dengan pihak yang terkait: klien maupun tim kesehatan mengenai data klien gangguan persepsi sensori halusinassi pendengaran. Wawancara dilakukan selama proses keperawatan berlangsung. 2. Observassi partisipasi Dengan mengadakan pendekatan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada klien selama di rumah sakit jiwa. 3. Studi dokumentasi Dokumentassi ini diambil dan dipelajari dari catatan medis, catatan perawatan untuk mendapatkan data-data mengenai perawatan maupun pengobatan. 4
4. Studi Kepustakaan Menggunakan dan mempelajari literature medis maupun perawatan penunjang sebagai teoritis untuk menegakkan diagnosa dan perencanaan keperawatan. D. Sistematika Penulisan Dalam menulis laporan ini penulis menggunakan system 5 bab yaitu : BAB I: Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan), BAB II Tinjauan Pustaka (Pengertian, Jenis-Jenis Halusinasi, Fase-Fase Halusinasi, Rentang Respon, Etiologi, Pohon Masalah), BAB III Tinjauan kassus (Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi, Evaluasi), BAB IV Pembahasan (Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi, Evaluasi), BAB V Simpulan Dan Saran (Simpulan dan Saran). 5
DAFTAR PUSTAKA 6