ISSN 5-6X Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN Ponding-Ponding Elsamratna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas III SDN Ponding-ponding dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan rancangan penelitian mengacu pada Model Kemmis Mc. Taggart yang dilakukan dalam satu siklus, dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi siswa dan guru, dan tes hasil belajar IPA. Hasil penelitian pada siklus menunjukan siswa yang tuntas secara individu 7 dari 5 siswa, tuntas klasikal 77%, pada siklus siswa yang tuntas individu 5 dari 5 siswa, tuntas klasikal 00%. Berdasarkan indikator kinerja keberhasilan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar materi ciri-ciri makhluk hidup di kelas III SDN Ponding-ponding. Kata Kunci: Hasil Belajar IPA; Mahkluk Hidup; Media Gambar I. PENDAHULUAN Sistem pendidikan yang diterapkan dewasa ini, melalui pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA). Hal ini dimungkinkan siswa berpartisipasi dalam proses belajar secara aktif, sehingga pesan yang kita sampaikan mudah diserap, siswa bukan hanya mendengar, tetapi melihat, merasakan dan melakukan. Mengingat pentingnya mata pelajaran IPA dan melihat kenyataan pada siswa kelas III SDN Ponding-ponding, kemampuan menguasai materi pelajaran IPA belum merata, atau dengan kata lain materi yang ditransfer oleh guru ke siswa tidak dapat diterima oleh seluruh siswa secara merata. Meskipun guru telah berusaha untuk selalu mengulangi mata pelajaran tetapi masih ada siswa yang mengalami kesulitan. Kasus ini diakibatkan banyak faktor, namun salah satu faktor adalah siswa yang tidak mempunyai posisi dan tanggung jawab yang sama dengan ruang lingkup yang 6
ISSN 5-6X luas sehingga menyebabkan siswa sulit untuk berinteraksi dengan guru ataupun teman. Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa SDN Pondingponding terdapat beberapa kendala yang dapat menghambat proses belajar mengajar diantaranya adalah minimnya alat bantu, rendahnya fasilitas sarana pembelajaran, dan minimnya sumber pembelajaran yang ada di perpustakaan. Salah satu yang terjadi dimana guru kurang sekali menggunakan media yang ada. Kurang relevannya mata pelajaran dengan media yang digunakan, sehingga proses belajar mengajar tidak efektif. Siswa merasa tidak sepenuhnya menerima pelajaran dan merasa bosan sehingga hasil belajar yang diharapkan tidak memuaskan. Hal ini terbukti dari hasil nilai yang diperoleh siswa masih rendah tahun ajaran 0/0 semester I, nilai rata-rata 5,50, tahun ajaran 0 semester II nilai rata-rata 6,00, tahun ajaran 0/0 semester I nilai rata-rata 5,80, tahun ajaran 0/0 semester II nilai rata-rata 6,00. Berdasarkan data di atas, nilai-nilai tersebut sangat rendah dari ketuntasan yakni 6,0. Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan media dan solusi yang tepat dalam menyajikan materi mahluk hidup agar mudah dimengerti. Motifasi dan keaktifan siswa sangat dibutuhkan, sehingga dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat siswa serta membangkitkan keinginan motifasi dan ransangan media pembelajaran, pelajaran lebih baku, pelajaran bisa lebih menarik, pelajaran lebih interaktif, peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif, hasil belajar siswa dapat meningkat. Belajar juga merupakan suatu proses dimana seorang mulai sadar, timbul keinginan untuk mengetahui sesuatu dan berminat untuk menanyakan sesuatu, mencoba sesuatu, pada akhirnya menerima sesuatu. Fontana seperti yang dikutip oleh Winataputra (995:) dikemukakan bahwa belajar mengandung pengertian proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil pengalaman. Kemudian Pakasi (98:) dalam buku Anak dan Pekembangannya mengatakan pendapat antara lain: ) belajar merupakan suatu komunikasi antar anak dan lingkungannya; ) belajar berarti mengalami; ) belajar berarti berbuat; ) belajar berarti suatu aktivitas yang bertujuan; 5) belajar 7
ISSN 5-6X memerlukan motivasi; 6) belajar memerlukan kesiapan pada anak; 7) belajar adalah berpikir dan menggunakan daya pikir; 8) belajar bersifat integratif. Sudjana dan Rivai (009:) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar siswa yaitu pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa, bahan pembelajaran lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami siswa, metode mengajar akan lebih bervariasi, dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas partisipan, yaitu peneliti berpartisipasi aktif dalam setiap langkah tindakan perbaikan pembelajaran. Jadi dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru sekaligus sebagai peneliti yang berkolaborasi dengan teman sejawat. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart (dalam Badrujaman dan Hidayat, 00:), alur pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas ini dimulai dari () perencanaan, () tindakan () observasi dan () refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Ponding-ponding, Kecamatan Tinangkung Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan berjumlah 5 siswa terdiri dari 5 laki-laki dan 0 perempuan. Pemilihan subjek penelitian ini karena peneliti adalah guru yang mengajar pada kelas tersebut sehingga memudahkan pelaksanaan penelitian, yang lebih khusus lagi karena masalahnya berdasarkan pengalaman peneliti sekaligus untuk mencari solusi dan perbaikan proses pembelajaran. Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperoleh siswa setelah dilakukan tes akhir tindakan. Adapun sumbernya data adalah siswa kelas III SDN Pondingponding. 8
ISSN 5-6X Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. observasi dan interview. Penggunaan teknik dokumentasi dilaksanakan dengan pertimbangan: sebagai alat yang tepat dan cepat untuk mencatat hasil observasi dan interview; dapat mengetahui keadaan yang sesuai dengan siswa. Hasil belajar siswa setelah menggunakan media gambar dikatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai lebih atau sama dengan 70 (N 70). Sedangkan indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dikatakan tuntas apabila persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (P 75%). Ketuntasan belajar klasikal mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (P 75%) yang dihitung dengan menggunakan rumus: Persentase KBK = banyaksiswa yang tuntasbelajar banyaksiswa seluruhnya 00% Daya Serap Individu = skor yang diperoleh siswa skor maksimal 00% Hal ini disesuaikan dengan kriteria yang digunakan di SDN Ponding-ponding tentang kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal (KBKM). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator Aspek yang diamati. Kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Memperhatikan tujuan materi a. Memberikan salam kepada guru b. Menyiapkan buku pembelajaran yang akan dipelajari c. Siswa duduk dengan tenang d. Memperhatikan penyampaian guru tentang materi a. Memperhatikan media gambar yang disajikan b. Mencatat materi yang dijelaskan c. Mengajukan pertanyaan tentang media yang dilihat d. Bertanya tentang materi yang dijelaskan. Sikap siswa a. Menanyakan hal-hal yang belum dijelaskan Skala Siklus Siklus 9
ISSN 5-6X. Siswa bekerja menggunakan LKS b. Minat siswa mengikuti proses belajar mengajar c. Perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar d. Kedisiplinan dalam mengikuti proses belajar mengajar a. Keaktifan siswa mengerjakan LKS yang dibagikan b. Siswa mengerjakan LKS secara individu c. Menyelesaikan tugas tepat waktu d. Mengecek hasil kerja Jumlah Skor 8 5 Rata-rata prosentase keaktifan siswa (%) % 80% Tabel. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Indikator Aspek yang diamati Skala Siklus Siklus. Menyampaikan tujuan a. Tujuan yang disampaikan diawal pembelajaran b. Meminta siswa mencatat tujuan c. Tujuan pembelajaran sesuai dengan materi d. Materi pembelajaran sesuai. Memotivasi siswa. Menyediakan sarana dan prasarana. Membagikan LKS dengan media gambar a. Menjelaskan pentingnya materi IPA b. Menjelaskan materi dalam kehidupan sehari-hari c. Memancing siswa untuk bertanya d. Menghargai pertanyaan siswa a. Media gambar bagus, jelas dan menarik b. Media gambar menggambarkan situasi yang serupa c. Media gambar sesuai dengan kecerdasan siswa melihatnya d. Media gambar meransang siswa a. Meminta siswa memperhatikan LKS b. Menjelaskan isi LKS c. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya d. Meminta siswa mengerjakan LKS sesuai petunjuk 5. Melakukan a. Memberikan penghargaan kepada 50
ISSN 5-6X aktifitas keseharia siswa yang menjawab dengan benar b. Menutup dengan salam c. Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya d. Memotivasi siswa untuk giat belajar Jumlah skor 60 Rata-rata prosentase keaktifan guru (%) % 8% Tabel. Nilai Evaluasi Siswa Siklus I dan Siklus II No Nama Siswa Skor Nilai Ketuntasan Skor Nilai Ketuntasan Siklus Ya Tidak Siklus Ya Tidak. MH 50 70. YO 80 00. RF 60 80. IF 80 00 5. AL 70 90 6. MT 80 00 7. HA 0 70 8. JO 0 70 9. MF 90 00 0. OJ 80 00. AY 90 00. RE 70 90. LO 0 70. AR 70 90 5. AP 70 80 6. SI 60 80 7. EB 60 90 8. EC 50 80 9. AS 60 90 0. IS 70 00. SI 80 00. YU 80 00. RA 80 00. AK 70 00 5. VS 50 70 6. WU 60 80 7. NU 50 70 8. SR 80 00 9. GL 50 80 0. ME 60 90. MY 80 00. VF 80 00. NA 70 80. CC 70 80 5. PY 60 80 5
ISSN 5-6X Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar telah mencapai ketuntasan ditetapkan secara individu, ada 7 siswa yang tuntas dari 5 siswa. Sehingga prosentase ketuntasan belajar klasikal yaitu 77,%. Observasi terhadap kegiatan pembelajaran tampak aktifitas siswa dalam dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus ke siklus yaitu dari % menjadi 80%. Demikian pula keberhasilan guru dalam pengelolaan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus ke siklus yaitu % menjadi 8%. Hal ini berarti terjadi peningkatan pengelolaan kelas dari siklus ke siklus dari kategori kurang baik menjadi kategori cukup baik. Berdasarkan prosentase peningkatan menunjukan bahwa hasil belajar IPA siswa materi mengidentifikasi jenis-jenis hewan dan tumbuhan mengalami peningkatan. Proses belajar harus menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan materi. sselain itu juga menggunakan metode yang memungkinkan keterlibatan siswa secara maksimal. Kegiatan belajar mengajar yang disertai dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat sangat dibutuhkan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu media yang dipilih untuk menunjang hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan media gambar makhluk hidup. Penggunaan media gambar makhluk hidup dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa, sehingga dengan demikian dapat membuat siswa lebih senang belajar dan pada akhirnya dapat memberikan hasil belajar yang baik. Peneliti melaksanakan observasi kepada siswa, untuk mengetahui faktorfaktor penyebab kegagalan siswa kelas III SDN Ponding-ponding mengidentifikasi makhluk hidup, Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Oleh karena itu, peneliti memaparkan secara rinci mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kegagalan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup melalui gambar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai berikut : a. Faktor Guru 5
ISSN 5-6X Guru dalam memberikan materi kurang memancing siswa untuk bertanya, kurang menghargai pertanyaan siswa, media gambar kurang meransang siswa, tidak memerintahkan siswa untuk memperhatikan, tidak memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, tidak memberikan penghargaan kepada siswa yang menjawab dengan benar dan tidak menginformasikan materi yang dipelajari pada pertemuan kedua. b. Faktor siswa Siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap materi yang diajarkan, kurang mengajukan pertanyaan tentang media yang dilihat dan kurang bertanya tentang materi yang dijelaskan. Kesulitan siswa kelas III SDN Ponding-ponding yang masuk kategori belum tuntas, diatasi dengan dilakukan upaya diantaranya mengupayakan sebaik mungkin agar guru lebih dapat membangkitkan motivasi dan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Pemberian materi pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa, sehingga menarik minat siswa, selain itu memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksudkan untuk mengatahui tingkat kemampuan guru dalam proses belajar mengajar, dan penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan aktifitas. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar materi tentang makhluk hidup pada Siswa Kelas III SDN Pondingponding. Dalam hal ini dapat dilihat dari nilai siswa pada siklus prosentase daya serap siswa yaitu 66,57% kemudian meningkat pada siklus yaitu 88%. untuk ketuntasan belajar siswa yaitu 60 dan siswa tidak tuntas yaitu 60. Setelah dilakukan refleksi pada siklus terdapat 8 orang siswa yang nilainya dibawah 60. 5
ISSN 5-6X Setelah tahapan siklus dapat di lihat bahwa tidak ada siswa yang nilainya dibawah 60 dan ketuntasan belajar yaitu 00%. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode penggunaan media gambar pada Kelas III SDN Ponding-ponding Tahun ajaran 0/0, maka saran-saran yang diberikan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan dapat meningkatkan kompotensi peserta didik SDN Pondingponding khususnya sebagai berikut:. Bagi Sekolah, sebagainya kepala sekolah mampu mendorong para guru untuk melakukan selalu penelitian dengan class-room action research dengan tujuan untuk membantu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Bagi Guru, membantuk meningkatkan hasil belajar tentang makhluk hidup diharapkan menggunakan metode penggunaan sekolah maupun di luar sekolah media gambar.. Bagi Siswa, diharapkan mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari-hari baik di dalam lingkungan. DAFTAR PUSTKA Badrujaman, A dan Hidayat, D. R (00). Cara Mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: Trans Info Media Sudjana dan Rivai. (009). Media pengajaran. Bandung:Sinar Baru Pakasi, S. (98). Anak dan Perkembangannya. Jakarta. Pusat Penerbitan Universitas Tadulako Winataputra, U. 995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Pusat Penerbitan Universitas Tadulako. 5