CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MAKSUD PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

BAHAN PRESENTASI KELAS PROGRAM MAKSI UNDIP OLEH: MARYONO DS

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Penyusunan Laporan Keuangan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN ANGGARAN 2016

RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

NERACA SKPD... PROVINSI JAWA TENG Per 31 Desember 2016 KOREK PER 31 DES 2015 URAIAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SKPD KELURAHAN PURBALINGGA WETAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PERTANIAN Kayu Aro Sukarami Telp/Fax (0755) Aro Suka

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

KANTOR ARSIP DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KANTOR ARSIP DAERAH

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK )

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DINAS SOSIAL KABUPATEN BLITAR BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN KEUANGAN ( SKPD ) ( Per 31 Desember 2016 ) AUDITED

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

Transkripsi:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundangundangan. Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upayaupaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan. (a) Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. (b) Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana. (c) Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundangan. 1.1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna anggaran dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan : (a) Memberikan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundangundangan. (b) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam entitas pelaporan serta hasilhasil yang telah dicapai (c) Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya. (d) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumbersumber penerimaannya. (e) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuantujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, transfer, asset, kewajiban dan ekuitas dana Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu entitas pelaporan. Laporan Keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah terdiri dari : a) Laporan Realisasi Anggaran b) Neraca c) Laporan Operasional d) Laporan Perubahan Ekuitas e) Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan unsurunsur sebagai berikut : a) Pendapatan b) Belanja c) Transfer d) Surplus/defisit e) Pembiayaan f) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancer dan non lancer serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlahjumlah yang diharapkan dapat diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlahjumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam wakut lebih dari 12 (dua belas) bulan. Neraca mencantumkan sekurangkurangnya pospos sebagai berikut : a) Kas dan setara kas b) Investasi jangka pendek c) Piutang pajak dan bukan pajak d) Persediaan e) Investasi jangka panjang f) Aset tetap g) Kewajiban jangka pendek h) Kewajiban jangka panjang i) Ekuitas dana Laporan Operasional Laporan Operasional adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam PendapatanLO, Beban dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas yang terdiri dari Ekuitas Awal, Surplus/Defisit LO, Koreksi dan Ekuitas Akhir. Catatan atas Laporan Keuangan Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan atas Laporan Keuangan sekurangkurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut : a. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan. c. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakankebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksitransaksi dan kejadiankejadian penting lainnya. Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Pelaporan keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundangundangan yang mengatur keuangan pemerintah antara lain : a. UndangUndang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian yang mengatur keuangan Negara; b. UndangUndang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c. Undangundang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Negara; d. UndangUndang No. 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; e. UndangUndang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; f. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah; g. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 31 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; h. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; i. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 69 Tahun 2015 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016. 1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan SKPD Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka sistematika isi Catatan atas Laporan Keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan Bab II Ekonomi Makro 2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan 2.3 Pencapaian target kinerja APBD Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Bab IV Kebijakan Akuntansi 4.1 Entitas Pelaporan 4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Bab V Penjelasan PosPos Laporan Keuangan 5.1 Rincian dan Penjelasan Masingmasing Pos Pelaporan Keuangan 5.1.1 Pendapatan 5.1.2 Belanja 5.1.3 Pembiayaan 5.1.4 Aset 5.1.5 Kewajiban 5.1.6 Ekuitas Dana 5.1.7 Komponenkomponen Arus Kas Bab VI Penjelasan atas Informasi Non Keuangan Bab VIII Penutup

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD 2.1 Ekonomi Makro Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat dipengaruhi oleh besaran besaran makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi dan pertumbuhan sosial ekonomi. 2.2 Kebijakan Keuangan Kebijakan keuangan pemerintah daerah, dalam hal ini di Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, mencakup aspek kebijakan di bidang pengeluaran, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan pengeluaran antara lain untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar masyarakat, stimulasi pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan pengeluaran lainnya yang mengarah pada efisiensi dan efektivitas. 2.3 Pencapaian Target Kinerja APBD 2.3.1 Arah kebijakan yang digunakan dalam pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial adalah : 2.3.1.1 Meningkatkan kualitas penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 2.3.1.2 Meningkatkan sarana dan prasarana Panti Sosial sehingga mampu melindungi dan mengembalikan fungsi sosial masyarakat Penyandang Cacat. 2.3.1.3 Meningkatkan partisipasi masyarakat dan mendayagunakan PSKS dalam usaha kesejateraan sosial dan penanaman sikap kerelawan, nilainilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan dalam kehidupan masyarakat. 2.3.1.4 Meningkatkan keberdayaan Lembagalembaga Sosial dan Organisasi Sosial dalam Peningkatan Kesejahteraan. 2.3.1.5 Meningkatkan kesiapan dan tanggap darurat masyarakat dalam menghadapi Bencana/Bencana Alam secara cepat dan tepat serta mewujudkan dan memulihkan fungsi sosial bagi para Korban Bencana. 2.3.2 Faktor pendorong tercapainya tingkat keberhasilan adalah bahwa : 2.3.2.1 Adanya koordinasi dan komunikasi yang baik dengan instansi terkait yang ada di Kabupaten dan Kota 2.3.2.2 Adanya partisipasi dari Kabupaten/Kota di dalam ikut menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. 2.3.2.3 Di dalam penanganan permasalahan yang sifatnya tidak dapat dikendalikan (Bencana Alam) didukung penuh baik oleh instansi terkait maupun oleh masyarakat.

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN REALISASI KINERJA KEUANGAN 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah memperoleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 secara keseluruhan sebesar Rp.217.487.054.000,00 yang terdiri dari: No Uraian Anggaran (Rp) 1. Pendapatan Asli Daerah 177.000.000,00 2. Belanja Operasi 213.357.454.000,00 3. Belanja Modal 4.306.600.000,00 Surplus/(Defisit) (217.487.054.000,00) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang diperoleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah berdasarkan kepada Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 terdiri dari Anggaran Pendapatan sebesar Rp 177.000.000,00 dan Anggaran Belanja sebesar Rp.217.664.054.000,00. Realisasi pencapaian target kinerja keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2016 dapat dirinci sebagai berikut : No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 1. Pendapatan 177.000.000,00 181.725.000,00 102,67 Pendapatan Asli 177.000.000,00 181.725.000,00 102,67 Daerah 2. Belanja 217.664.054.000,00 213.181.466.986,00 97,94 Belanja Operasi 213.357.454.000,00 209.534.537.497,00 98,21 Belanja Modal 4.306.600.000,00 3.646.929.489,00 84,68 Surplus/(Defisit) (217.487.054.000,00) (212.999.741.986,00) 97,94 Realisasi pencapaian target kinerja keuangan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 3.1.1. Realisasi Belanja Daerah sampai akhir tahun 2016 sebesar Rp. 213.181.466.986,00 atau 97,94 %, dengan demikian jumlah anggaran belanja yang tidak dapat diserap sebesar Rp.4.482.587.014,00 atau 2,1 persen yang dirinci dalam programprogram sebagai berikut: No URAIAN ANGGARAN REALISASI % 1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 123.782.804.000 121.481.148.516 98,14 2. BELANJA LANGSUNG 93.881.250.000 91.700.318.470 97,68 Program Pelayanan Administrasi 53.279.282.000 52.404.042.493 98,36 Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 5.190.919.000 4.993.529.608 96,20 Program Peningkatan Disiplin 1.313.108.000 1.303.218.750 99,25 Aparatur Program Peningkatan Kapasitas 2.296.820.000 2.262.145.000 98,49 Sumber Daya Aparatur Program Pemberdayaan Fakir 6.875.797.000 6.814.387.000 99,11 Miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 10.680.370.000 9.962.081.989 93,27 Program Peningkatan Kualitas 1.104.635.000 1.058.815.100 95,85 Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak Program Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan 259.999.000 258.274.000 99,34 Program Pembinaan Eks 2.182.854.000 2.128.065.000 97,49 Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) Program Pemberdayaan 6.555.581.000 6.480.899.230 98,86 Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Penyelenggaraan 1.500.000.000 1.394.662.300 92,98 Penanggulangan Bencana Program Pendidikan Non Formal 2.641.885.000 2.640.198.000 99,94 dan Informal JUMLAH 217.664.054.000 213.181.466.986 97,94 3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada Dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan Secara umum berapa hambatan atau kendala yang ada dalam pencapaian target realisasi belanja yang tidak optimal antara lain : a. Adanya rasionalisasi anggaran dan beberapa perubahan peraturan; b. Masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang teknis kegiatan; c. Masih terbatasnya tenaga teknis dalam pelaksanaan kegiatan sesuai bidangnya;

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD Tengah. Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Dinas Sosial Provinsi Jawa 4.2 Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan dan belanja dalam laporan realisasi anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca. Basis kas untuk laporan realisasi anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di rekening Kas Daerah dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas Daerah. Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. 4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 4.3.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/dikelola oleh bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa kas UP/GU/TU yang belum disetor ke Kas Daerah per tanggal neraca. Kas di bendahara pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening bendahara pengeluaran, uang logam, uang kertas, dan lainlain kas. Kas di bendahara pengeluaran diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal uang. 4.3.2 Kas di Bendahara Penerimaan Kas di bendahara penerimaan merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/dikelola oleh bendahara penerimaan yang berasal dari pendapatan daerah yang belum disetor ke Kas Daerah per tanggal neraca. 4.3.3 Persediaan Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik. Persediaan diakui berdasarkan nilai barang yang belum terjual atau terpakai. Persediaan dinilai berdasarkan harga pembelian terkahir jika diperoleh dengan pembelian dan harga standar jika diperoleh dengan memproduksi sendiri. 4.3.4 Pengukuran Aset Tetap secara Umum a. Aset tetap yang diperoleh bukan berasal dari donasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan belanja modal ditambah semua biaya yang dikeluarkan sampai dengan aset tersebut siap untuk digunakan dalam periode berjalan. b. Aset tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam periode berjalan, yaitu pada saat aset tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah. c. Dalam pengakuan aset tetap harus dibuat ketentuan yang membedakan antara penambahan, pengurangan, pengembangan dan penggantian uatama. d. Aset tetap yang diperoleh dari donasi diukur berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga gantinya.

e. Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian. f. Aset tetap dinilai dengan nilai historis atau harga perolehan. Jika penilaian aset tetap dengan menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada harga perolehan yang diestimasikan. g. Pelepasan aset tetap dapat dilakukan melalui penjualan atau pertukaran. Hasil penjualan aset tetap akan diakui seluruhnya sebagai pendapatan. Aset tetap yang diperoleh karena penukaran dinilai sebesar nilai wajar aset tetap yang diperoleh atau nilai wajar aset tetap yang diserahkan, mana yang lebih mudah. h. Penghapusan aset tetap dilakukan jika aset tetap tersebut rusak berat, using, hilang dan sebagainya. Penghapusan aset tetap ditetapkan berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku. i. Perubahan nilai aset tetap dapat disebabkan oleh penambahan, pengurangan, pengembangan dan penggantian utama. 4.3.5 Tanah Tanah diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah sampai dengan siap digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian untuk biaya pembebasan tanah, biaya untuk memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan biaya penimbunan. Nilai tanah termasuk juga harga pembelian bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli untuk melaksanakan pembangunan sesuatu yang baru jika bangunan itu dimaksudkan untuk dibongkar. 4.3.6 Peralatan dan Mesin Mesin dan peralatan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin dan alatalat sampai dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalasi dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aset tersebut sehingga dapat digunakan. Kendaraan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan siap digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya balik nama dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aset tersebut sehingga dapat digunakan. Meubelair dan perlengkapan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aset tersebut sehingga dapat digunakan. 4.3.7 Gedung dan Bangunan Gedung diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga beli atau biaya konstruksi, biaya pembebasan tanah, biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak. 4.3.8 Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan dan jembatan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membangun jalan dan jembatan sampai dengan siap untuk digunakan. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan lainlain (termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah untuk pembangunan jalan) sampai dengan jalan dan jembatan tersebut siap digunakan. Instalasi dan jaringan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membangun instalasi dan jaringan sampai dengan siap untuk digunakan. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya lainlain (termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah) sampai dengan instalasi dan jaringan tersebut siap digunakan.

Bangunan air diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun irigasi sampai dengan siap untuk digunakan. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya lainlain (termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah) sampai dengan irigasi tersebut siap digunakan 4.3.9 Aset Tetap Lainnya Buku perpustakaan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan siap untuk digunakan. Hewan ternak dan tanaman diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan hewan ternak dan tanaman tersebut siap untuk dimanfaatkan. 4.3.10 Konstruksi dalam Pengerjaan Biaya konstruksi yang dicakup oleh suatu kontrak konstruksi akan meliputi harga kontrak ditambah dengan biaya tidak langsung lainnya yang dilakukan sehubungan dengan konstruksi dan dibayarkan pada pihak selain dari kontraktor. Biaya ini mencakup biaya bagian dari pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola, jika ada. Konstruksi dalam pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelah pekerjaan konstruksi tersebut selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan perolehannya. 4.3.11 Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban jangka pendek dinilai dengan nominal mata uang rupiah yang harus dibayar. 4.3.12 Kewajiban Jangka Panjang Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk utang adalah sebesar jumlah yang belum dibayar yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca. 4.3.13 Ekuitas Dana Ekuitas dana terdiri dari : Ekuitas Dana Lancar Ekuitas dana lancar diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi Ekuitas dana investasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan selisih antara jumlah nilai investasi permanen aset tetap, aset lainnya dengan jumlah nilai kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Cadangan Ekuitas dana cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah dana cadangan yang ditransfer dalam periode berjalan. 4.3.14 Pendapatan a. Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan pusat pertanggungjawaban. b. Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening kas daerah. c. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). d. Pengukuran pendapatan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang dari kas yang diterima. 4.3.15 Belanja a. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas daerah. b. Khusus pengeluaran melalui pemegang kas pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi verifikasi.

c. Pengukuran belanja non modal menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan. d. Pengukuran belanja modal menggunakan dasar yang digunakan dalam pengukuran aset tetap. 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada SKPD Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mengacu sepenuhnya pada Peraturan Pemerintah Nomor No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. Pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan setiap rekening laporan keuangan menerapkan sepenuhnya Standar Akuntansi Pemerintahan dengan pengecualian untuk penerapan penyusutan aset tetap.

BAB V PENJELASAN POSPOS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Penjelasan PosPos Laporan Realisasi Anggaran 5.1.1. Penjelasan PosPos Pendapatan 5.1.1.1. Pendapatan Daerah Total realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 181.725.000, atau 102,67 % dari target Rp 177.000.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 210.000.000, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Pendapatan Asli daerah 177.000.000 181.725.000 102,67 210.000.000 Pendapatan Transfer LainLain Pendapatan Daerah yang sah Jumlah 177.000.000 181.725.000 102,67 210.000.000 5.1.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 181.725.000, atau 102,67% dari target 177.000.000. dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 210.000.000, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah 177.000.000 181.725.000 102,67 210.000.000 LainLain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Jumlah 177.000.000 181.725.000 102.67 210.000.000 5.1.1.1.1.1.1. Pendapatan Retribusi Jasa Usaha Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 181.725.000, atau 102,67 % dari target Rp 177.000.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 210.000.000, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 177.000.000 181.725.000 102.67 210.000.000 Retribusi Tempat Pelelangan Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/ Villa Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Jumlah 177.000.000 181.725.000 102,67 210.000.000 5.1.1.2. PENJELASAN POSPOS BELANJA 5.1.1.2.1.1. BELANJA OPERASI Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 209.534.537.497, atau 98,21 % dari anggaran 213.357.454.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 242.591.678.918, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Pegawai 140.026.763.000 137.527.895.356 98,22 136.090.173.354 Belanja Barang & Jasa 63.981.021.000 62.679.646.911 97,97 106.501.505.564 Belanja Bantuan Sosial 9.349.670.000 9.326.995.230 99,75 Jumlah 213.357.454.000 209.534.537.497 98,21 242.591.678.918

5.1.1.2.2. Belanja Pegawai.Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 137.527.895.356, atau 98,22 % dari anggaran Rp 140.026.763.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 136.090.173.251, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung 123.782.804.000 121.481.148.516 98,14 120.069.434.751 Belanja Pegawai langsung 16.243.959.000 16.046.746.840 98.79 16.020.738.500 Jumlah 140.026.763.000 137.527.895.356 98,22 136.090.173.251 5.1.1.2.3. Belanja Barang Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 72.006.642.141, atau 98,19 % dari anggaran Rp 73.330.691.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 106.501.505.564, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Bahan Pakai Habis 7.293.179.500 7.225.446.975 99,07 12.528.662.066 Belanja Bahan/Material 1.487.752.500 1.470.044.795 98,81 1.534.841.500 Belanja Jasa Kantor 8.814.258.000 8.509.408.188 96,54 12.256.737.040 Belanja Premi Asuransi 138.500.000 135.880.150 98,11 56.282.000 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 1.540.915.000 1.521.334.608 98,73 2.394.885.077 Belanja Cetak dan Penggandaan 1.109.562.000 1.070.119.700 96,45 1.221.892.050 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir 1.207.245.000 1.134.606.000 93,98 1.845.154.500 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 144.300.000 144.300.000 100 466.300.000 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 74.340.000 72.810.000 97,94 104.755.000 Belanja Makanan dan Minuman 28.908.616.000 28.750.107.600 99,45 40.449.896.500 Belanja Pakaian Kerja 785.420.000 785.086.750 99,96 157.500.000 Belanja Pakaian Khusus dan HariHari Tertentu 736.038.000 726.300.000 98,68 2.834.395.000 Belanja Perjalanan Dinas 7.544.412.000 7.003.769.545 92,83 10.311.349.956 Belanja Kursus Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS 100.000.000 65.325.000 65,33 192.370.000 Belanja Pemeliharaan 3.647.383.000 3.628.521.600 99,48 8.157.196.250 Belanja Jasa Konsultasi 415.600.000 403.086.000 96,99 119.836.000 Belanja Hadiah Barang 1.000.000 1.000.000 100 2.500.000 Belanja Bantuan Sosial Barang Yang akan Diserahkan Kepada Pihak Ketiga/ Masyarakat 9.349.670.000 9.326.995.230 99,76 11.830.702.625 Uang Yang Diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat 32.500.000 32.500.000 100 36.250.000 Jumlah 73.330.691.000 72.006.642.141 98,19 106.501.505.564 5.1.1.2.4. Belanja Modal Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 3.646.929.489, atau 84,68 % dari anggaran Rp 4.306.600.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 8.366.557.500, dengan rincian sebagai berikut :

2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Tanah 214.000.000 63.850.000 29,84 Belanja Peralatan dan Mesin 554.600.000 544.155.100 98,12 2.082.757.000 Belanja Gedung dan Bangunan 3.460.000.000 2.961.424.389 85,59 6.270.701.500 Belanja Jalan, Jembatan, irigasi dan Jaringan 13.099.000 Belanja Aset Tak Berwujud 78.000.000 77.500.000 99,36 Jumlah 4.306.600.000 3.646.929.489 84,68 8.366.557.500 5.1.1.2.4.1. Belanja Modal Tanah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 63.850.000, atau 29,84 % dari anggaran Rp 214.000.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 0, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Tanah Perkampungan 214.000.000 63.850.000 29,84 Jumlah 214.000.000 63.850.000 29,84 5.1.1.2.4.2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 544.155.100, atau 98,12 % dari anggaran Rp 554.600.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 2.082.757.000, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Alatalat Kantor dan rumah Tangga 554.600.000 544.155.100 98,12 2.082.757.000 Jumlah 554.600.000 544.155.100 98,12 2.082.757.000 5.1.1.2.4.3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 2.961.424.389, atau 85,59 % dari anggaran Rp 3.460.000.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 6.906.794.000, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Gedung 3.460.000.000 2.961.424.389 85.59 6.906.794.000 Belanja Monumen Jumlah 3.460.000.000 2.961.424.389 85,59 6.906.794.000 5.1.1.2.4.4. Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 0, atau 0 % dari anggaran Rp 0, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 13.099.000, dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Jalan dan Jembatan Belanja Bangunan Air (Irigasi) Belanja Instalansi dan Jaringan 13.099.000 Jumlah 13.099.000 5.1.1.2.4.5. Belanja Modal Aset Tak Berwujud Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 77.500.000, atau 99,36 % dari anggaran Rp 78.000.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 0, dengan rincian sebagai berikut :

2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Software 78.000.000 77.500.000 99,36 Jumlah 78.000.000 77.500.000 99,36 5.2. PENJELASAN POSPOS NERACA 5.2.1. Aset Total Aset per 31 Desember 2016 sebesar Rp 243.978.765.864,61 turun sebesar Rp 1.991.755.267,90 atau 0,82 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 245.970.521.132,51. 5.2.1.1. Aset Lancar Aset Lancar per 31 Desember 2016 sebesar Rp 29.889.166,67 turun sebesar Rp 19.327.645,00 atau 39.27 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 49.216.811,67. 5.2.1.1.1. Kas Kas per 31 Desember 2016 sebesar Rp 0, naik/turun sebesar Rp 0, atau 0 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 0, dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas BLUD Jumlah 5.2.1.1.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran a. Kas di Bendahara Pengeluaran yang Belum Disetor Kas di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor merupakan sisa uang persediaan pada bendahara pengeluaran yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 belum disetor ke rekening kas daerah dan merupakan bagian dari SiLPA Tahun 2016. NO URAIAN 2016 2015 1 2 Jumlah Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 2 Jumlah b. Kas di Bendahara PengeluaranJasa Giro yang Belum Disetor (Non Silpa) Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan pendapatan jasa giro yang sampai dengan 31 Desember 2016 belum disetor ke Rekening Kas Daerah. NO URAIAN 2016 2015 1 BAPELSOS AA KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG 103.974 2 BARESOS DISABILITAS NETRA PENGANTHI TEMANGGUNG 7 Jumlah 103.981

Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 BAPELSOS AA KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG 103.974 103.974 2 BARESOS DISABILITAS NETRA PENGANTHI TEMANGGUNG 7 7 Jumlah 103.981 103.981 c. Kas di Bendahara PengeluaranKewajiban Pihak Lain Kas di Bendahara Pengeluaran (Non Silpa) merupakan saldo kas pada Bendahara Pengeluaran di SKPD per 31 Desember 2016 yang akan dipergunakan untuk membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Belanja atas kegiatan yang bersangkutan sudah di SPJ kan dan sudah dimasukan dalam LRA Tahun Anggaran 2016. NO URAIAN 2016 2015 1 BAPELSOS AA KASIH MESRA DEMAK (Kekurangan pembayaran TPP) 115.000 Jumlah 115.000 Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 BAPELSOS AA KASIH MESRA DEMAK (Kekurangan pembayaran TPP) 115.000 115.000 Jumlah 115.000 115.000 5.2.1.1.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan a. Kas di Bendahara PenerimaanSKPD Kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas pada Bendahara Penerimaan SKPD (baik yang ada di rekening bank maupun brankas) yang berasal dari pendapatan retribusi, lainlain PAD yang sah dan jasa giro bendahara yang belum disetor ke rekening kas umum daerah per 31 Desember 2016. NO URAIAN 2016 2015 1 2 Jumlah Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 2 Jumlah b. Kas di Bendahara PenerimaanJasa Giro yang Belum Disetor (Non SiLPA) Kas di BendaharaPenerimaan merupakan pendapatan jasa giro yang sampai dengan 31 Desember 2016 belum disetor ke Rekening Kas Daerah NO URAIAN 2016 2015 1 2 Jumlah

Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 2 Jumlah 5.2.1.1.2. Belanja Dibayar Dimuka Belanja dibayar dimuka merupakan belanja yang belum menjadi kewajiban SKPD untuk membayar pada Tahun 2015 namun SKPD telah melakukan pembayaran pada Tahun 2015 sehingga pembayaran tersebut sebagai uang muka. Belanja dibayar dimuka tersebut berupa Asuransi Barang Milik Daerah dan Asuransi Pegawai Non PNS. Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2016 sebesar Rp 18.126.200,00 turun sebesar Rp 14.705.000,00 atau 44,79 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 32.831.166,67 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Asuransi BMD 18.126.200,00 32.831.166,67 Asuransi Pegawai Non PNS Sewa Jumlah 18.126.200,00 32.831.166,67 5.2.1.1.3. Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional SKPD, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Nilai persediaan diperoleh dari hasil perhitungan fisik per 31 Desember 2016, dikalikan dengan harga pembelian terakhir. Persediaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 11.763.000,00 turun sebesar Rp 4.622.645,00 atau 28,21 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 16.385.645,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Persediaan Bahan Pakai Habis 4.803.500 3.871.500 Persediaan Bahan/Material 5.554.645 Persediaan Cetak Persediaan Pakaian Dinas/Kerja 6.959.500 Persediaan Makanan dan Minuman Persediaan Hibah 6.959.500 Jumlah 11.763.000 16.385.645 5.2.1.1.4. Aset Tetap Aset Tetap per 31 Desember 2016 sebesar Rp 243.730.023.897.94 turun sebesar Rp 1.980.570.422,90 atau 0,81 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 245.710.594.320,84 dengan rincian sebagai berikut : Rincian mutasi aset tetap terdiri dari :

Saldo Awal Rp 335.065.038.407,00 Penambahan Belanja Modal Rp 3.569.429.489,00 Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Rp 388.960.000,00 Koreksi Jumlah Rp 3.958.389.489,00 Berkurang Ekstrakontable Rp 5.900.000,00 Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar Koreksi Jumlah Rp 5.900.000,00 Grand Total Rp 339.017.527.896,00 5.2.1.1.5. Tanah Tanah per 31 Desember 2016 sebesar Rp 133.338.140.440,00 naik sebesar Rp 63.850.000,00 atau 0,05 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 133.274.290.440,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Tanah 133.338.140.440,00 63.850.000,00 133.274.290.440,00 Jumlah 133.338.140.440,00 63.850.000,00 133.274.290.440,00 Rincian mutasi tanah terdiri dari : Saldo Awal Rp 133.274.290.440,00 Penambahan Belanja Modal Rp 63.850.000,00 Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah Rp 63.850.00,00 Berkurang Ekstrakontable Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar Koreksi Jumlah Grand Total Rp 133.338.140.440,00

5.2.1.1.6. Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 sebesar Rp 31.780.916.705,00 naik/turun sebesar Rp 927.215.100,00 atau 3,01 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 30.853.701.605,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Alat Berat 1.048.966.500,00 1.048.966.500,00 Alat Angkut 7.081.139.480,00 388.960.000,00 6.692.179.480,00 Alat Bengkel dan Ukur 534.673.350,00 534.673.350,00 Alat Pertanian dan Peternakan 36.220.000,00 36.220.000,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga 22.147.272.046,00 544.155.100,00 5.900.000,00 21.609.016.946,00 Alat Studio dan Komunikasi 607.378.200,00 607.378.200,00 Alat Kedokteran 212.977.129,00 212.977.129,00 Alat Laboratorium 112.290.000,00 112.290.000,00 Alat Keamanan Jumlah 31.780.916.705,00 933.115.100,00 5.900.000,00 30.853.701.605,00 Rincian mutasi peralatan dan mesin terdiri dari : Saldo Awal Rp 30.853.701.605,00 Penambahan Belanja Modal Rp 933.115.100,00 Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah Rp 933.115.100,00 Berkurang Ekstrakontable Rp 5.900.000,00 Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar Koreksi Jumlah Rp 5.900.000,00 Grand Total Rp 31.780.916.705,00 5.2.1.1.7. Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 171.055.307.781,00 naik/turun sebesar Rp 2.961.424.389,00 atau 1,76 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 168.093.883.392,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Gedung 170.752.208.781,00 2.961.424.389,00 167.790.784.392,00 Monumen 303.099.000,00 303.099.000,00 Jumlah 171.055.307.781,00 2.961.424.389,00 168.093.883.392,00

Rincian mutasi gedung dan bangunan terdiri dari : Saldo Awal Rp 168.093.883.392,00 Penambahan Belanja Modal Rp 2.961.424.389,00 Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah Rp 2.961.424.389,00 Berkurang Ekstrakontable Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar Koreksi Jumlah Grand Total Rp 171.055.307.781,00 5.2.1.1.8. Jalan, irigasi dan Jaringan Jalan, Irigasi dan jaringan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.610.029.069,00 naik/turun sebesar Rp 0 atau 0 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.610.029.069,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Jalan dan Jembatan 52.859.000,00 52.859.000,00 Bangunan Air/Irigasi 1.449.336.069,00 1.449.336.069,00 Instalasi 25.000.000,00 25.000.000,00 Jaringan 82.834.000,00 82.834.000,00 Jumlah 1.610.029.069,00 1.610.029.069,00 Rincian mutasi jalan, irigasi dan jaringan terdiri dari : Saldo Awal Rp 1.610.029.069,00 Penambahan Belanja Modal Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah Berkurang Ekstrakontable Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar Koreksi Jumlah Grand Total Rp 1.610.029.069,00

5.2.1.1.9. Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp 218.852.800,00 naik/turun sebesar Rp 8.142.800,00 atau 3,86 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 210.710.000,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Buku Perpustakaan Rp 450.199.800, Rp 450.199.800, Barang Bercorak Kesenian dan Kebudayaan Rp 782.934.101, Rp 782.934.101, Hewan, Ternak dan Tanaman Jumlah Rp 1.233.133.901, Rp 1.233.133.901, Rincian mutasi aset tetap lainnya terdiri dari : Saldo Awal Rp 1.233.133.901,00 Penambahan Belanja Modal Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah Berkurang Ekstrakontable Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar Koreksi Jumlah Grand Total Rp 1.233.133.901,00 5.2.1.1.10. Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi dalam Pengerjaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 0 naik/turun sebesar Rp 0 atau 0 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 0 dengan rincian sebagai berikut : Uraian pembangunan 2016 Bertambah Berkurang 2015 Jumlah

5.2.1.2. Akumulasi Penyusutan Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 95.287.503.998,06 naik sebesar 5.933.059.911,90 atau 6,64 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 89.354.444.086,16 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Alat Besar 483.614.625,00 371.550.500,00 Alat Angkut 5.911.555.542.50 5.215.683.105,07 Alat Bengkel 419.925.870,00 390.327.780,00 Alat Pertanian 30.470.000,00 24.720.000,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga 19.543.864.126,00 18.000.183.736,00 Alat Studio dan Komunikasi 524.738.200,00 468.297.200,00 Alat Kedokteran 209.137.129,00 207.417.129,00 Alat Laboratorium 112.290.000,00 112.286.250,00 Alat Keamanan Gedung 66.858.641.542,05 63.406.300.110,32 Monumen 117.064.860,00 111.002.880,00 Jalan dan Jembatan 52.859.000,00 52.859.000,00 Bangunan Air dan Irigasi 985.190.003,51 958.757.762,44 Instalasi 19.666.666,67 19.333.333,33 Jaringan 18.486.433,33 15.725.300,00 Jumlah 95.287.503.998,06 89.354.444.086,16 5.2.1.3. Aset Lainnya Aset Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp 218.852.800,00 naik sebesar Rp 8.142.800,00 atau 3,86 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 210.710.000,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Aset Dikerjasamakan 2016 2015 Aset Tak Berwujud 387.430.000,00 309.930.000,00 Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud (168.577.200,00) (99.220.000,00) Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud Netto 218.852.800,00 210.710.000,00 2016 2015 Barang Rusak Berat 1.700.007.043,00 2.088.967.043,00 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya (1.700.007.043,00) (2.088.967.043,00) Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Netto 0 0 Jumlah Aset Lainnya 218.852.800,00 210.710.000,00 5.2.1.3.1. Aset Tidak Berwujud Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 sebesar Rp 387.430.000,00 naik sebesar Rp 77.500.000,00 atau 80 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 309.930.000,00. 5.2.1.3.2. Amortisasi Aset Tak Berwujud Amortisasi Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 sebesar Rp 218.852.800,00 turun sebesar Rp 168.577.200,00 atau 43,51 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 387.430.000,00

5.2.2 KEWAJIBAN Total Kewajiban per 31 Desember 2016 sebesar Rp 0 naik/turun sebesar Rp 0 atau 0 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 0 5.2.3 EKUITAS Total Ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp 30.979.023.878,60 naik sebesar Rp 26.201.308.593,20 atau 548,41 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar (Rp 4.777.715.285,49) 5.2.4 PENJELASAN POSPOS LAPORAN OPERASIONAL 5.2.5 PENDAPATANLO Pendapatan yang dimasukan dalam Laporan Operasional adalah pendapatan yang telah timbul hak pemerintah untuk menagih selama TA. 2016. PendapatanLO per 31 Desember 2016 sebesar Rp 210.000.000,00 naik Rp 28.275.000,00 atau 15,56 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 181.725.000,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Pendapatan Asli daerah 181.725.000,00 210.000.000,00 LainLain Pendapatan Daerah yang sah Jumlah 181.725.000,00 210.000.000,00 5.2.5.1.1 Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli DaerahLO per 31 Desember 2016 sebesar Rp 210.000.000,00 naik Rp 28.275.000,00 atau 15,56 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 181.725.000,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah 181.725.000,00 210.000.000,00 LainLain Pendapatan Asli Daerah yang sah Jumlah 181.725.000,00 210.000.000,00 5.2.5.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Retribusi DaerahLO per 31 Desember 2016 sebesar Rp 210.000.000,00 naik Rp 28.275.000,00 atau 15,56 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 181.725.000,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Retribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Usaha 181.725.000,00 210.000.000,00 Retribusi Perizinan Tertentu Jumlah 181.725.000,00 210.000.000,00

5.2.6 BEBAN Belanja yang dimasukan dalam Laporan Operasional adalah Belanja yang telah diterbitkan dokumen pembayaran yang disahkan oleh pengguna anggaran dan barang telah diterima. Beban per 31 Desember 2016 sebesar Rp 215.167.322.253,90 turun sebesar Rp 35.273.660.595,29 atau 14,1 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 250.440.982.848,61 5.2.6.1 Beban Operasional Beban Operasional per 31 Desember 2016 sebesar Rp 215.167.322.253,90 turun sebesar Rp 35.273.660.595,29 atau 14,1 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 250.440.982.848,61 2016 2015 Beban Pegawai 137.527.895.356,00 136.090.173.354,00 Beban Barang & Jasa 72.025.969.786,00 106.495.482.627,33 Beban Penyusutan dan Amortisasi 5.613.457.111,90 7.780.326.867,28 Beban Lainnya 75.000.000,00 Jumlah 215.167.322.253,90 250.440.982.848,61 5.2.6.1.1 Beban Pegawai Beban Pegawai per 31 Desember 2016 sebesar Rp 137.527.895.356,00 naik sebesar Rp 1.437.722.002,00 atau 1,6 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 136.090.173.354,00 2016 2015 Beban Pegawai Tidak langsung 121.481.148.516,00 120.069.434.854,00 Beban Pegawai Langsung 16.046.746.840,00 16.020.738.500,00 Jumlah 137.527.895.356,00 136.090.173.354,00 5.2.6.1.2 Beban Barang dan Jasa Beban Barang dan Jasa per 31 Desember 2016 sebesar Rp 72.025.969.786,00 turun sebesar Rp 34.469.512.841,33 atau 32,37 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 106.495.482.627,33 2016 2015 Beban Persediaan 49.359.723.695,00 58.722.994.096,00 Beban Jasa 10.414.795.338,00 14.847.234.623,33 Beban Pemeliharaan 10.414.795.338,00 10.552.081.327,00 Beban Perjalanan Dinas 5.149.856.208,00 10.319.069.956,00 Beban Barang & Jasa Lainnya 97.825.000,00 12.054.102.625,00 Jumlah 72.025.969.786,00 106.495.482.627,33 5.2.6.1.3 Beban Penyusutan/Amortisasi Aset Beban Penyusutan/Amortisasi Aset per 31 Desember 2016 sebesar Rp 5.613.457.111,90 turun sebesar Rp 2.166.869.755,38 atau 27,85 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 7.780.326.867,28 2016 2015 Beban Penyusutan Aset Tetap 5.544.099.911,90 5.633629.824,28 Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud 69.357.200,00 2.146.697.043,00 Beban Penyusutan Aset tetap Rusak Berat Jumlah 5.613.457.111,90 7.780.326.867,28

5.2.6.1.4 Beban LainLain Beban LainLain per 31 Desember 2016 sebesar Rp 0 turun sebesar Rp 75.000.000,00 atau 0 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 75.000.000,00 2016 2015 Beban Penyisihan Piutang 75.000.000,00 Beban Diragukan Tertagih Investasi Non Permanen Beban Hibah Aset Tetap Jumlah 75.000.000,00 5.3 PENJELASAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Merupakan komponen Laporan Keuangan yang menyajikan sekurangkurangnya pospos ekuitas awal, surplus/defisit LO pada periode bersangkutan, koreksikoreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas dan ekuitas akhir.

BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN 6.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 1. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial adalah sebagai berikut: a. Tugas Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah Bidang Sosial berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. b. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Sosial mempunyai fungsi: 1) Perumusan kebijakan teknis bidang sosial; 2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang sosial; 3) Pembinaan dan fasilitasi bidang sosial lingkup provinsi dan kabupaten/kota; 4) Pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial, pengembangan kesejahteraan sosial; 5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang sosial; 6) Pelaksanaan kesekretariatan dinas; 7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dan UPT Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut:

1.2 Sumber Daya Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Sumber Daya Manusia merupakan faktor penting dan penentu dalam mengimplementasikan visi, misi, target, sasaran, program dan kegiatan. Jumlah pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah per 1 Oktober 2013 sejumlah 942 orang terbagi atas 195 orang pegawai bertugas pada kantor Dinas Sosial dan 747 orang pegawai bertugas pada Balai dan Unit Rehabilitasi Sosial. Secara terperinci kondisi pegawai dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. SDM BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TINGKAT PENDIDIKAN NO. LOKASI SD SLTP SLTA D III S1/ DIV S.2 JML 1. Dinas Sosial Prov Jateng 6 12 80 17 93 20 228 a. PNS 5 6 61 15 88 20 195 b. Harian Lepas 1) Masuk Data Base BKD 2) Tidak Masuk Data Base 1 1 5 4 15 1 1 2 3 8 25 BKD/Kontrak 2. Unit Pelaksana Teknis (Balai Rehabilitasi Sosial) 57 60 418 52 228 51 868 a. PNS 33 50 360 40 213 51 747 b. Harian Lepas 1) Masuk Data Base BKD 2) Tidak Masuk Data Base BKD/Kontrak 16 8 3 8 7 51 1 11 3 12 29 92 JUMLAH SELURUHNYA 63 72 498 69 321 71 1.096 Tabel 2. SDM BERDASARKAN PANGKAT/GOLONGAN NO. LOKASI PANGKAT/GOLONGAN I II III IV HARLEP JUMLAH 1. Dinas Sosial Provinsi Jateng 3 29 155 8 32 227 2. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Provinsi Jateng 50 163 490 44 121 868 JUMLAH SELURUHNYA 53 192 645 52 153 1.137

Tabel 3. SDM BERDASARKAN JABATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL NO LOKASI ESL. II ESL. III ESLI V PEKSOS AHLI PEKSOS TRAMPIL JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Dinas Sosial Prov. Jateng 2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Prov. Jateng 1 5 14 20 27 75 39 84 225 JUMLAH SELURUHNYA 1 32 89 39 84 245 Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah memiliki 27 Balai Rehabilitasi Sosial yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, antara lain : Tabel 4. DAFTAR NAMA BALAI REHABILITASI SOSIAL DINAS SOSIAL NO. NAMA JENIS PELAYANAN LOKASI 1. Balai Rehabilitasi Sosial Mardi Utomo Semarang I 2. Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang II Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang 3. Balai Rehabilitasi Sosial Margo Widodo Semarang 4. Balai Rehabilitasi Sosial Wira Adhi Karya Ungaran Unit Rehbilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran 5. Balai Rehabilitasi Sosial Ngudi Rahayu Kendal Unit Rehabilitasi Sosial Bina Sejahtera Kendal 6. Balai Rehabilitasi Sosial Wanodyatama Kendal II Unit Rehabilitasi Sosial Pamardi Siwi II Kendal PGOT Anak Nakal, Eks Penyalahguna Napza, Anjal Lanjut Usia terlantar PGOT & Tuna Laras Remaja Terlantar & Korban Tindak Kekerasan Lanjut Usia Terlantar Tuna Laras (Eks Psikotik) PGOT Eks WTS Anak Terlantar Jl. Mulawarman, Kramas, Kota Semarang Jl. Amposari II/4 Kel. Sendangguwo, Kec. Tembalang, Kota Semarang Jl. Plamongan Sari Kota Semarang Jl. Raya Tugu Km. 9 Kota Semarang Jl. Ki Sarino Mangunpranoto No. Ungaran, Kab. Semarang Jl. Kutilang No. 24 Ungaran Kab. Semarang Jl. Ds. Salam Sari, Kec. Boja Kab. Kendal Jl. Raya Ds. Wonosari RT.02/RW.07 Kec. Patebon, Kendal Jl. Gemuh Km. 1 Cepiring, Kab. Kendal Jl. Tamtama No. 112 Weleri Kab. Kendal