Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek FKIP UNP Kediri.

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2016

PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI

KONTRIBUSI ANTARA KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMK PEMUDA PAPAR

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

PELATIHAN LARI AMPLOP MENINGKATKAN KELINCAHAN SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER PENCAK SILAT SMA DWIJENDRA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PANDIK MOHAMMAD WIDODO NPM

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 75 79, Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

TESIS. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. Dr.Atrub, M.Pd.,MM. SYKLES WANTINA HAQQI NIM : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGANDONG SAMBUK TERHADAP KEMAMPUAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER V KELAS A TAHUN 2015

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sangat digemari oleh masyarakat mulai anak sampai orang dewasa, karena

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan baik dari segi fisik, teknik, taktik dan mental. Cabang olahraga

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Yan Indra Siregar. Abstrak

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

BAB I PENDAHULUAN. kelompok. 1 kelompok terdiri dari 6 orang. voli merupakan kegiatan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGALA- GALA TERHADAP KEMAMPUAN KELINCAHAN MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER VI KELAS A TAHUN 2015

PELATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan waktu reaksi latihan daya tahan, kelentukan dan kelincahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipakai. Beberapa perkembangan tersebut, misalnya digunakanya bola pintar,

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. latihan pliometrik. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

Kata Kunci : Pelatihan Plyometric incline bound, knee tuck jump, Kekuatan Tungkai dan Ketepatan Tembakan

PENGEMBANGAN ALAT UKUR HURDLE JUMP UNTUK DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI BERBASIS SENSOR ULTRASONIK

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP TINGGI LONCATAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRA KULIKULER BOLA VOLI SD NEGERI 2 KUMEJING TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

JURNAL PENGARUH LATIHAN BOX JUMP DAN LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN CLUB BOLA VOLI JUNIOR PUTRA SKANOR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

PENGARUH LATIHAN LEG PRESS TERHADAP PENINNGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET PENCAK SILAT PBSS KUNINGAN CLUB TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

III. METODOLOGI PENELITIAN. faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada

pada siswa Siswa Putra Kelas XI MAN 3 Kediri Tahun 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga.menurut Harsuki dalam

SKRIPSI PELATIHAN PLYOMETRIK DAPAT MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TERHADAP LONCATAN VERTIKAL PADA TIM BASKET POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SPLIT SQUAT JUMP DAN DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BOLAVOLI

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN BARRIER HOPS TERHADAP KUALITAS TENDANGAN BOLA LAMBUNG JAUH

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : WORO BAGUS DWI NUSWANTORO NPM:

RIZQI DAHLIA A. LASANDRE HENDRO KUSWORO SURIYADI DATAU

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

A. Latar Belakang Masalah

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC ( BARRIER HOPS ) TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMAIN BOLA BASKET TIM PUTRA SMK N 12 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

OLEH DILLA FARID W. T

Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

Transkripsi:

PELATIHAN PLYOMETRICS KNEE TUCK JUMP 5 REPETISI 5 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA KELAS X JURUSAN MULTIMEDIA DAN LUKIS TRADISI SMK NEGERI 1 SUKAWATI GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Raka Wibawa*, Ngurah Sudiarta**, Ngurah Adi Santika*** Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan, Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN Pelatihan olahraga merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diarahkan pada peningkatan kondisi kesehatan fisik, disiplin dan sportivitas serta pencapaian prestasi yang setingitingginya agar dapat meningkatkan citra bangsa dan kebanggaan nasional serta meningkatkan profesionalisme (Herman, 2012). Tujuan dari pelatihan adalah untuk membantu seorang siswa, atlet atau satu tim olahraga dalam meningkatkan keterampilan atau prestasinya semaksimal mungkin. Pelatihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek pelatihan yang harus diperhatikan, meliputi pelatihan fisik, teknik, taktik, dan pelatihan mental. Kemampuan yang perlu ditingkatkan dalam olahraga adalah 10 komponen biomotorik, salah satunya adalah peningkatan daya ledak otot tungkai. Daya ledak otot tungkai yaitu kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam hal ini gerakan yang dimaksud adalah meloncat setinggitingginya secara vertical. Pelatiahan yang penulis rekomendasikan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai adalah pelatihan plyometrics. Pelatiahan plyometrics merupakan salah satu pelatihan yang digunakan untuk tungkai. Gerakan yang ditekankan dalam pelatihan plyometrics umumnya dalam bentuk bergerak berubah atau memindahkan beban atau anggota badan secara cepat, seperti mengatasi grafitasi sebagai akibat jatuhan, loncatan, lompatan dan sebagainya (Donald A. Chu, 1992 disitir dari Sudiarto 2013). Beberapa pelatihan plyometrics yang efektif tungkai adalah jump to box dan knee tuck jump. Jump to box merupakan bagian dari pelatihan plyometrics yang mampu melatih daya ledak otot tungkai dan sering dijumpai atau digunakan dalam pelatihan-pelatihan olahraga apapun yang bersangkutan. pelatihan jump to box adalah gerakan meloncat ke atas box dan turun kembali ke bawah dengan kedua tungkai bersama-sama. (Chu, 1992 disitir dari Sudiarto 2013). Pelatihan jump to box inilah yang sering dipakai oleh siswa di SMK Negeri 1 Sukawati untuk tungkai. Sedangkan pelatihan yang 34

penulis rekomendasikan kepada siswa adalah pelatihan plyometric knee tuck jump, dengan tujuan pelatiahn ini lebih baik tungkai dari pada pelatihan jump to box (Chu, 1992 disitir dari Sudiarto 2013). Penulis melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar, karena penulis merasa anak didik di sekolah tersebut kurang memiliki minat untuk berolahraga. Jadi otomatis prestasi dalam bidang olahragapun kurang. Penelitian Markovic (2007) dikutip dari penelitian Hilmi dan Dwi 2009, menyimpulkan bahwa pelatihan knee tuck jump mampu tungkai sebesar 85%. Pelatihan jump to box dan knee tuck jump mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga perlu dikaji pelatihan mana yang lebih efektif terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan penelitian dengan judul Pelatihan Plyometrics Knee tuck jump 5 repetisi 5 set Meningkatkan Daya Ledak Otot Tungkai Siswa Kelas X Jurusan Multimedia dan Lukis Tradisi SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dengan rancangan penelitian menggunakan Pre Test Post Test Group Design. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kelompok eksperimental dengan satu atau lebih kondisi. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan dilaksanakan selama 6 minggu pada sore hari empat kali seminggu mulai pukul 16.00 WITA sampai selesai. Pelatihan dilakukan pada Senin, Kamis, dan Minggu. Agar ada waktu istirahat, namun tidak berlebihan sehingga otot yang telah terlatih tetap terjaga kondisinya.pelatihan ini dilaksanakan di lapangan sekolah SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seruluh siswa kelas X jurusan Multimedia dan Lukis Tradisi SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 54 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan Multimedia dan Lukis Tradisi SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 34 orang yang didapat berdasarkan rumus Pocock (2008) dan dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Siswa kelas X jurusan Multimedia dan Lukis Tradisi SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar tahun pelajaran 2015/2016. 2. Jenis kelamin laki-laki. 3. Usia 15 17 tahun. 4. Berbadan sehat (tidak ada gangguan keseimbangan tubuh). 5. Kebugaran fisik berada pada keadaan baik. 6. Bersedia mengikuti pelatihan. 35

7. Memiliki tinggi badan 150-170 cm 8. Memiliki Berat badan 50-60 kg Instrumen penelitian Untuk mengukur perrubahan daya ledak otot rungkai, digunakan instrument penelitian yaitu vertical jump. Daya ledak otot tungkai diukur dengan alat meteran dengan satuan ukur tinggi (cm). Yang dianggap hasil sah dalam pengukuran ini adalah melakukan 3 kali vertical jump. Perlakuan ini diberikan kepada kedua kelompok eksperimen. Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data Dua kelompok eksperimen yaitu kelompok kontrol mendapat pelatihan jump to box 5 repetisi 5 set dan kelompok perlakuan mendapat pelatihan knee tuck jump5 repetisi 5 set terhadap daya ledak otot tungkai. Kedua kelompok dilakukan pre-test menggunakan test vertical jump. Pertama-tama siswa diberikan pemanasan (warming up) selama 15 menit. Setelah itu, kelompok kontrol akan melakukan latihan jump to box dan kelompok perlakuan melakukan latihan knee tuck jump. Setelah pemberian latihan, dilakukan post-test pada kedua kelompok. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan perangkat lunak computer dengan program aplikasi SPSS 1.6. yang terdiri dari deskriptif statistic, uji normalitas dan uji homogenitas, Uji T-Paired Test digunakan untuk menganalisis rerata perubahan hasil tes daya ledak antara sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok, dan uji beda rerata hasil daya ledak dengan Uji T-Independent Test digunakan untuk menganalisis rerata perubahan antar kelompok I dan kelompok II sebelum dan sesudah pelatihan. HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Data Karakteristik Subjek Penelitian Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Karakteristik Subjek Kelompok Perlakuan Kelompok control n Rerata SB n Rerata SB Umur (th) 15 16,13 0,352 15 16,20 0.414 Berat Badan (kg) 15 54,47 3,292 15 56,47 2,722 Tinggi Badan (cm) 15 162,40 6,685 15 164,27 5,298 Kebugaran Fisik (menit) 15 14,5213 1,36459 15 15,1600 1,48007 Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik sampel pada kelompok perlakuan (pelatihan knee tuck jump 5 repetisi 5 set) dari segi umur dengan rerata 16,80 ± 0,414 tahun, rerata tinggi 36

badan 162,40 ± 6,685 cm, rerata berat badan 54,47 ± 3,292 kg dan rerata kebugaranfisik 14,5213 ± 1,36459 menit. Karakteristik sampel penelitian pada kelompok kontrol (pelatihan jump to box 5 repetisi 5 set) dari segi umur dengan rerata 16,87 ± 0,352 tahun, rerata tinggi badan 164,27 ± 5,298 cm, rerata berat badan 56,47 ± 2,722 kg dan rerata kebugaran fisik 15,1600 ± 1,48007 menit. Menurut data tersebut, karakteristik kedua kelompok sampel penelitian berada dalam kondisi yang sama, sehingga variabel umur, tinggi badan dan berat badan tidak menimbulkan efek yang berarti terhadap hasil penelitian ini. Tabel 4.2 Data Suhu dan Kelembaban Relatif Udara di lapangan SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar Keadaan Lingkungan Rerata SB Max Min Suhu ( o C) 32,12 0,797 33 31 Kelembaban (%) 71,83 9,111 89 58 Berdasarkan Tabel 4.2 maka rentang suhu lingkungan dengan reratanya 32,12 yaitu berkisar antara 31 C 33 C dan rerata kelembaban relatif udara 71,83 % yaitu berkisar antara 58 % - 89 %. Kondisi suhu lingkungan selama pelatihan dan kelembaban relatif udara dapat diadaptasi oleh sampel penelitian karena mereka bertempat tinggal disekitar lokasi tersebut dan juga digunakan sebagai tempat melaksanakan kegiatan olahraga. Dengan demikian kondisi lingkungan dianggap nyaman untuk pelaksanaan pelatihan. Tabel 4.3 Uji Rerata Perbedaan Peningkatan Daya ledak otot tungkai Sebelum dan Sesudah Pelatihan Daya ledak Min Max Rerata SB Beda t p Kelompok perlakuan Tes Awal (Cm) 27,6 37,8 31,427 2,9109 8,29 0,00 6,58 2 0 Tes Akhir (Cm) 33,6 42,5 38,007 2,6518 Kelompok kontrol Tes Awal (Cm) 31,2 41,2 36,853 3,2789 Tes Akhir (Cm) 33,5 43,2 38,653 3,2621 1,8 8,29 9 0,00 0 Uji t-paired (paired-t test), untuk membandingkan rerata Daya ledak otot tungkai sebelum dan sesudah pelatihan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, berdasarkan pengukuran vertical jump test. 37

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perbedaan rerata daya ledak otot tungkai pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah pelatihan berdasarkan pengukuran vertical jump test menunjukan nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Sehingga nilai tersebut menyatakan secara signifikan pelatihan knee tuck jump 5 repetisi 5 set dan jump to box 5 repetisi 5 set dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai. Tabel 4.4 Data Uji Perbedaan Efek Perlakuan Antar Kelompok Dengan T-Test Independent Dalam Menentukan Hasil Akhir Pengukuran Daya ledak Kelompok Rerata t p Beda Rerata Pre-test Perlakuan Kontrol 31,427 ± 2,9109 36,853 ± 3,2789 4,793 0,000 4,793 0,000 5,426 Post-test Perlakuan Kontrol 38,007 ± 2,6518 38,653 ± 3,2621 0,596 0,556 0,596 0,556 0,646 Uji beda dari hasil pengukuran kekuatan Daya ledak dengan vertical jump test dapat dilihat dari beda rerata sesudah pelatihan dari masing-masing kelompok perlakuan seperti dalam tabel 4.5. Berdasarkan Tabel 4.5 bahwa didapatkan beda rerata hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol sebesar 5,426 dengan hasil nilai p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Dan untuk beda rerata hasil post test antara pelatihan knee tuck jump pada kelompok perlakuan dengan pelatihan jump to box pada kelompok kontrol sebesar 0,646 dengan hasil p lebih besar dari 0,05 (p > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil post test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. 38

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Daya Ledak Otot Tungkai Sesudah Pelatihan Hasil Analisis Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol Daya Ledak Test Awal (Cm) 31,427 36,853 Daya Ledak Test Akhir (Cm) 38,007 38,653 Selisih Daya Ledak (Cm) 6,58 1,8 Persentase (%) 20,94 4,88 Berdasarkan persentase rerata perubahan waktu pengukuran Daya ledak vertical jump test sesudah pelatihan selama enam minggu pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa persentase rerata perubahan Daya ledak otot tungkai pada pelatihan kelompok perlakuan lebih besar dari pada kelompok kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian kelompok perlakuan menghasilkan perubahan Daya ledak otot tungkai lebih baik dari pada pelatihan kelompok kontrol. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan knee tuck jump 5 repetisi 5 set dan pelatihan jump to box 5 repetisi 5 set sama-sama tungkai. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kedua kelompok, tetapi didapatkan hasil bahwa pelatihan knee tuck jump 5 repetisi 5 set lebih baik dari pada pelatihan jump to box 5 repetisi 5 set dalam meningkatkan Daya ledak otot tungkai siswa kelas X jurusan Multimedia dan Lukis Tradisi SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar tahun pelajaran 2015/2016. Peserta olahraga baik guru atau siswa selalu mengikuti perkembangan informasi karena perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan semakin pesat, baik dalam wujud peningkatan formal maupun pelatihan pelatihan sebagai bentuk peningkatan kemampuan didalam bidang olahraga. Khususnya dalam peningkatan daya ledak otot tungkai guru dapat memberikan pelatihan pelatiahan yang lebih bervariasi seperti pelatihan plyometric jump to box dan knee tuck jump yang penulis teliti. Serta lebih mengembangkan daya pikirnya tentang pentingnya pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh guru, pembina, maupun pelatih dalam cabang olahraga apapun. DAFTAR PUSTAKA Chu, Donald A. 2010. Jumping Into Pliometris, California : Leisure Press Champaign, Illinois. Emzir. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: PT Grafindo Raja Persada. Ery Pratiknyo Dwi Kusworo. 2010. Tes Pengukuran Dan Evaluasi Olahraga. Semarang : Widya Karya. Ferdenand, Marthon Corry. 2010. Pengaruh Latihan Weight Training Dan Pliometrik Terhadap Kecepatan Tendangan Ap Chagi Taekwondoin Putra Usia 39

15-19 Tahun Di Pms Surakarta Tahun 2010. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010. Available from: Http://Eprints.Uns.Ac.Id/6 030/1/ 138871008201009571.Pdf diakses tanggal 20 desember 2015. Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan. FPOK UPI. Hasanah, Mudifatul. 2013. Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Jump To Box Terhadap Power Otot Tungkai Pada Atlet Bolavoli Klub Tugumuda Kota Semarang. Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Herman H. 2012. Kontribusi Daya Ledak Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Servis Dalam Permainan Sepaktakraw Pada Siswa Sma Negeri 1 Pinrang. Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Mataram. Hilmi & Dwi. 2009. Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Knee Tuck Jump Terhadap Hasil Tendangan Lambung Atlit Sepak Bola Pemula Di Smp Al-Firdaus. Jurnal Fisioterapi Volume 9 Nomor 1, April 200. Universitas Muhammadiyah Surakarta Juliantine, Tite. 2009. Studi Perbandingan Berbagai Macam Metode Latihan Peregangan Dalam Meningkatkan Kelenturan. Jakarta : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. M. Sajoto. 1998. Peningkatan dan pembinaan kekuatan dan kondisi fisik dalam olahraga. Semarang: Dahara Prize. Nala, I Gusti Ngurah. 2015. Prinsip Pelatiahan Fisik Olahraga. Bali : Udayana University Press. Pocock, S. J. 2008/ Klinical Trials, A Practical Approach. Cichestes, jhon wiley and sons. Putra, Sukma S. 2014. Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Shooting Futsal Pemain Sma 6 Kota Bengkulu. Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Rohman, Didy K. 2013. Pengaruh Latihan Pliometrik Standing Jump Over Dan One Legged Reactive Jump Over Terhadap Hasil Tendangan Jarak Jauh Pada Pemain Ssb Image U-15 Kecamatan Boja. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang 40

Setiawan, Heru. 2011. Perbedaan Pengaruh Latihan Box Jump Dan Leaps Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas Viii Smp Negeri 14 Surakarta Tahun 2010/2011. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sudiarto, Fajar K. 2013. Hubungan Daya Ledak Tungkai, Kekuatan Lengan Dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Hasil Back Attack Bola Voli Putra Bahurekso Tahun 2013. Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. available from: Http://Lib.Unnes.Ac.Id/17 717/1/6301409091.Pdf diakses tanggal 25 Desember 2015. Sugiyono. 2013. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Wibintoro, Gideon Nur. 2009. Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Dengan Istirahat 1 : 5 Dan Istirahat 1 : 10 Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Pada Pemain Putri Usia 10-14 Tahun Club Bolavoli Surakarta. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 41