BAB I PENDAHULUAN. pengajaran. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. umum dapat digambarkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Dampak globalisasi yang bersifat multidimensional dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. berfikir kepada hal yang konkret dalam proses pembelajaran. Kreativitas. belajar dari berbagai sumber serta media belajar.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan pada akhirnya hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika. Kondisi semacam ini sungguh ironis, Banyak guru yang

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

B B A I P n e d n a d h a u h l u u l a u n La L t a a t r a Be B l e a l k a a k n a g n Ma M s a a s l a a l h

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, akan dipaparkan beberapa subjudul yang meliputi latar

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara berturut-turut sesuai dengan perubahan Kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Arnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Bima

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

I. PENDAHULUAN. Saat ini usaha-usaha peningkatan mutu atau kualitas pendidikan terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

OLEH: ROHMAT SUBANGKIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Media sebagai alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan langsung terhadap berbagai bidang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun kualitasnya semakin rendah hal ini

I. PENDAHULUAN. globalisasi yang berkembang sangat pesat diperlukan praktek pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan hal-hal baru

BAB I PENDAHULUAN. bentuk pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, mungkin sejak lahir sampai akhir hayat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu ciri orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Menurut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pegajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai anak didik secara tuntas (Djamarah, 2006:2). Kegiatan belajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, gurugunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis. Pengembangan variasi mengajar yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan variasi alat bantu, baik dalam hal ini variasi media dan variasi metode pembelajaran (Djamarah, 2006:3). Salah satu usaha yang tidak pernah dilakukan guru tinggalkan adalah, bagaimana memahami kedudukan metode sebagai komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berfikir yang 1

2 demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tetapi nyata dan memang betul-betul difikirkan oleh guru. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapakan dapat dimiliki anak didik akan ditentukan oleh ketepatan penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan (Zain, 2006:72,73). Pembelajaran yang ada di kelas satu sekarang telah menggunakan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013, implementasi kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini memungkinkan karena kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi, yang secara konseptual memiliki beberapa keunggulan. Pertama: kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (konstektual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik mengembangkan kompetensi sesuai potensi masing-masing. Kedua: kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan yang lain. Ketiga: ada bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan (Mulyasa, 2013:163,164). Bercerita merupakan salah satu kebiasaan masyarakat sejak dahulu sampai sekarang. Hampir setiap siswa yang telah menikmati suatu cerita akan selalu siap untuk menceritakannya kembali, terutama jika cerita tersebut mengesankan bagi siswa. Bercerita merupakan salah satu bentuk tugas kemampuan berbicara yang bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan berbicara yang bersifat pragmatis. Ada dua unsur penting yang harus dikuasai siswa dalam bercerita yaitu linguistik dan unsur apa yang diceritakan. Ketepatan ucapan, tata bahasa, kosakata,

3 kefasihan dan kelancaran, menggambarkan bahwa siswa memiliki kemampuan berbicara yang baik (Nurgiyantoro, 2001:289). Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif yang berarti menghasilkan ide, gagasan, dan buah pikiran. Ide, gagasan, dan pikiran seorang pembicara memiliki hikmah atau dapat dimanfaaatkan oleh penyimak/pendengar, misalnya seorang guru berbicara dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sehingga ilmu tersebut dapat dipraktikkan dan dimanfaatkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari (Mulyati, 2009:64). Berdasarkan hasil observasi yang kepada guru kelas 1 SDN I Tlogomas pada tanggal 6 Mei 2014 ditemukan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam bercerita. Hal tersebut terbukti dari daftar nilai siswa yang masih dibawah harapan. Dari 26 siswa yang ada di kelas I terdapat 18 siswa yang belum mencapai KKM atau sebesar 69,2% dari jumlah siswa dan hanya ada 8 orang siswa yang telah mencapai KKM atau sebesar 30,8% dari jumlah siswa dalam kelas. Pernyataan ketuntasan siswa dalam pembelajaran membaca didasarkan pada KKM yang ditentukan oleh sekolah, yaitu 70. Hal tersebut terjadi karena dalam proses pembelajaran yang ada di dalam kelas hanya ada beberapa siswa yang aktif di dalam kelas. Selebihnya siswa sibuk sendiri dengan kegiatannya sendiri. Apabila siswa belum mencapai nilai KKM tersebut, maka siswa masih belum bisa dinyatakan tuntas dalam kegiatan pembelajaran bercerita. Dari hasil observasi yang telah dilakukan mengenai kemampuan bercerita, didapat permasalahan sebagai berikut: (1) dalam menyampaikan materi, guru masih menekankan konsep yang ada dalam buku dan belum memanfaatkan media secara

4 maksimal; (2) keaktifan belajar dan kreatifitasan belajar siswa masih rendah karena tidak maksimalnya penggunaan media dalam proses pembelajaran. Berdasarkan paparan perlu adanya penggunaan media dan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan bercerita siswa. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pelajaran) sehingga dapat digunakan untuk mencapai pembelajaran tertentu (Ibrahim dkk, 2006). Salah satu media yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan bercerita siswa adalah media poster. Media poster adalah kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di ingatannya. Selain itu media poster mempunyai kelebihan seperti: (1) khalayak dapat mengatur tempo dalam membaca (2) karena sifatnya yang tercetak pesan-pesannya bersifat permanen dan kekuatan utamanya adalah dapat dijadikan bukti (3) membuat informasi yang cukup lengkap. (Sumanto, 2012:28). Selain itu penerapan pembelajaran yang tepat juga dapat mendukung kemampuan siswa dalam bercerita. Metote adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu. Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Dalam bercerita banyak jenis metode yang dapat digunakan yaitu (1) metode Demonstrasi (2) metode Example Non-Example (3) Picture and Picture (Huda, 2013:231-239). Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan

5 pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Metode Example non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan (Huda, 2013:231-236). Salah satu pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan bercerita adalah pembelajaran tipe Picture and Picture, yang merupakan pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Pembelajaran ini mirip dengan Example Non-Example, di mana gambar yang diberikan pada siswa harus dipasangkan atau diurutkan secara logis. Untuk itulah, sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru sudah menyipakan gambar yang akan ditampilkan. Gambar tersebut juga bisa ditampilkan melalui bantuan power point atau software lain (Huda, 2013:236). Kelebihan pembelajaran Picture and Picture antara lain: (1) guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa (2) siswa dilatih berfikir logis dan sistematis (3) siswa dibantu belajar berfikir berdasar sudut pandang suatu obyek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam berfikir (4) motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan (5) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas (Huda, 2013:239). Penggunaan media poster yang dikombinasikan dengan pembelajaran Picture and Picture sangat efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan bercerita karena penggabungan keduanya yaitu media dan pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak, selain itu media poster ini juga memiliki warna yang menarik, sehingga diharapakan pas untuk siswa kelas bawah

6 khususnya pada kelas satu digabungkan dengan pembelajaran type Picture and Picture siswa dapat memahami sebuah gambar dan nantinya dapat menceritakannya kepada temannya yang lain. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka diperlukan bantuan media dan metode yang tepat di dalam pembelajaran, khususnya di dalam pembelajaran tematik tema keluargaku subtema anggota keluarga pembelajaran 1 pada kelas 1. Penggunaan media dan pembelajaran yang tepat dapat memberi kemudahan kepada siswa untuk bercerita kepada orang lain/temannya. Maka peneliti dalam skripsi ini memberikan solusi yang dikembangkan dalam judul Penerapan Media Poster Anggota Keluarga Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Materi Mengenal Anggota Keluarga Pada Kelas 1 SDN Tlogomas 1 Malang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka secara umum permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan media poster anggota keluarga dalam pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan kemampuan bercerita pada kelas 1 SDN Tlogomas 1 Malang? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan bercerita anggota keluarga dengan menggunakan media poster anggota keluarga dalam pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada kelas 1 SDN Tlogomas 1 Malang?

7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan tersebut, maka tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk: 1. Mendiskripsikan penerapan media poster anggota keluarga dalam pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan kemampuan bercerita pada kelas 1 SDN Tlogomas 1 Malang. 2. Menganalisis peningkatan kemampuan bercerita anggota keluarga dengan menggunakan media poster anggota keluarga dalam pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada kelas 1 SDN Tlogomas 1 Malang. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan tersebut, maka diperlukan hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan dari penelitian tindakan kelas ini dirumuskan sebagai berikut. Jika digunakan media poster anggota keluarga dengan metode Picture and Picture maka dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada siswa kelas 1 SDN 1 Tlogomas. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat Teoritis Penelitian ini di harapkan dapat menambah pemahaman peneliti tentang penyampaian materi Sub Tema Anggota Keluargaku kepada siswa kelas 1 SDN

8 Tlogomas 1 sebagai obyek penelitian. Bagi peneliti yang selanjutnya penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian yang berikutnya. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi siswa dan guru. Bagi siswa penelitian ini dapat membantu meningkatkan kemampuan bercerita. Selain itu dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran Picture and Picture dalam meningkatkan kemampuan bercerita siswa, sehingga dijadikan dasar penentuan. Pembelajaran ini dapat menambah semangat siswa dalam belajar. Sedangkan bagi guru penelitian ini membantu menyampaikan materi serta mempermudah guru dalam menyusun rencana pembelajaran mengenai pembelajaran kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013. F. Ruang Lingkup 1) Penelitian ini dilaksanakan di kelas 1 SDN Tlogomas 1 Kota Malang. 2) Permasalahan yang dikaji peneliti adalah berfokus pada kegiatan pembelajaran tematik subtema anggota keluargaku. 3) Penelitian ini memanfaatkan penggunaan media poster anggota keluarga dan pelaksanaan Picture and Picture untuk meningkatan kemampuan bercerita siswa.

9 G. Definisi Istilah Penjelasan definisi istilah diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman penafsiran oleh pembaca. Berikut penjelasan istilah yang dipakai dalam penelitian ini. 1) Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya (KBBI, 2008:1689). 2) Media Poster adalah adalah kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di ingatannya. (Sumanto, 2012:28). 3) Pembelajaran Picture and Picture pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran (Huda, 2013:236). 4) Kemampuan bercerita adalah keterampilan berbahasa yang bersifat produktif yang berarti menghasilkan ide, gagasan, dan buah pikiran. (Mulyati, 2009:64). 5) Mengenal anggota keluarga adalah salah satu materi pembelajaran yang ada pada buku pegangan guru dan siswa yang menggunakan kurikulum 2013.