Belajar Tanpa Akhir A. Mustofa Bisri

dokumen-dokumen yang mirip
EFEK KESEHARIAN TAKWA

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

Pembaharuan.

Jalan Lurus. Oleh Nurcholish Madjid

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

[97] Memahami Perda-perda Syariah Sunday, 03 February :51

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

BAB IV ANALISA. Berdasarkan pembahasan pada bab II dan III, maka dapat diperoleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

Bimbingan Ruhani. Penanya:

3 Wasiat Agung Rasulullah

UMMI> DALAM AL-QUR AN

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

Memahami Radikalisme Secara Utuh

Pendidikan Agama Islam

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Memohon Agar Tidak Sesat dan Menyesatkan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

MAKALAH ISLAM. Menakar Komitmen Keberagamaan Umat

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

ASAS HIDUP TAKWA Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

KLASIFIKASI AGAMA DAN PERAN AGAMA ISLAM DALAM KEHIDUPAN

Isra Mi'raj dan Makna Fundamental Shalat

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

BAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM. maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Mukadimah. Pengkajian

MENGIKUTI HAWA NAFSU

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Nama : Irma wati Kelas : XI IPA 2 Matpel : Pend. Agama Islam

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

BAB IV ANALISIS RISIKO KUFUR NIKMAT

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

Tauhid Yang Pertama dan Utama

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

Rukun wakalah ada tiga: pertama, dua pihak yang berakad yaitu pihak yang mewakilkan (al-mu wakkil ) dan pihak yang mewakili ( alwakîl

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA SAFARI MAULID NABI MUHAMMAD SAW TAHUN 1436 H

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

Memahami Takdir Secara Adil

M A K A L A H PENDIDIKAN AGAMA

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

SYAHADAT Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV PERILAK TERPUJI

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011


KESEIMBANGAN DALAM BERISLAM UNTUK MENCAPAI KEMENANGAN DUNIA DAN AKHIRAT. Oleh : Mirza Azkia

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

Perayaan Dwiabad Agama Baha i: Pentingnya Persatuan Manusia. Musdah Mulia

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

ن أ ح س ن ق و لا م من د ع ا إ ل ى الل ه و ع م ل ص ال ح ا و ق ال إ ن ن ي م ن ال م س ل م ين و م. Menempuh Jalan Dakwah

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN METODE RADIAL BASIS NET UNTUK PREDIKSI HARGA ŠAHAM PADA PASAR MODAL INDONESIA

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang

BAB V PENUTUP Kesimpulan

Doa Dies Natalis ke-51 Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERILAKU SADISME DAN MASOKISME DALAM HUBUNGAN SUAMI ISTRI

Ditulis oleh Faqihuddin Abdul Kodir Senin, 15 Juni :57 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 16 September :07

SEMIOTIKA ISLAM Oleh Nurcholish Madjid

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

Bab 7. Kebudayaan Islam

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 TEGALOMBO

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN PELATIHAN PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

Mutiara Islahul Qulub 3

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

Transkripsi:

Epilog Belajar Tanpa Akhir A. Mustofa Bisri Buku Ilusi Negara Islam ini bisa dibaca dari sudut pandang politik dan pendidikan. Secara politik, buku ini bisa menjadi peringatan bagi bangsa Indonesia tentang adanya bahaya tersembunyi dalam gagasan dan usaha-usaha untuk mengubah Indonesia dari negara bangsa menjadi negara agama, Negara Islam. Hal ini tidak hanya berbahaya bagi bangsa Indonesia, tetapi juga bagi Islam sendiri. Bagi bangsa Indonesia, perubahan menjadi negara agama akan menjadi awal reduksi kekayaan budaya dan kebebasan beragama tidak hanya bagi nonmuslim melainkan juga bagi Muslim sendiri, bahkan distorsi terhadap Islam sendiri. Bagi nonmuslim, perubahan ini bisa membuat mereka mengalami alienasi psikologis dan sosial di sebuah negara yang menganut keyakinan resmi berbeda dari keyakinan yang mereka anut. Sedangkan bagi Muslim, perubahan ini akan berarti penyempitan, pembatasan, dan hilangnya kesempatan untuk menafsirkan pesan-pesan agama sesuai dengan konteks sosial dan budaya bangsa Indonesia, dan setiap pembacaan yang berbeda dari tafsir resmi negara akan menjadi subversif dan harus dilarang.

234 Ilu s i Nega r a Islam Bagi Islam sendiri, formalisasi akan mengubahnya dari agama menjadi ideologi yang batas-batasnya akan ditentukan berdasarkan kepentingan politik. Islam yang semula bersifat terbuka dan luas, hidup layaknya organisma yang komunikatif dan interaktif dengan situasi dan kondisi para penganutnya, dan akan dibungkus dalam kemasan ideologis dan berubah menjadi monumen yang diagungkan tanpa peduli pada tujuan sejati dan luhur agama itu sendiri. Akhirnya, agama menjadi ghâyah, tujuan akhir, bukan lagi jalan sebagaimana semula ia diwahyukan. Keridlâan Allah yang merupakan ghâyah pun semakin jauh. Usaha-usaha menjadikan Islam sebagai ideologi dan mewujudkan Negara Islam boleh jadi disebabkan adanya semangat yang berlebihan namun tidak didukung oleh pengetahuan yang memadai. Semangat yang berlebihan dapat mendorong seseorang untuk memutlakkan pengetahuan yang dicapai, sekalipun bersifat parsial. Akibatnya, pengetahuan lain yang berbeda dipandang sebagai salah dan harus ditolak. Menarik membandingkan pemahaman parsial ini dengan hikayat Meraba Gajah dalam Gelap, lima orang yang berselisih tentang gajah semata karena mereka masing-masing merabanya dalam gelap, dalam terbatasnya jangkauan pengetahuan, dan dalam ketiadaan cahaya (hidâyah). Bagi siapa pun yang mengerti sepenuhnya tentang gajah, sungguh menggelikan mendengar kelima orang itu terus berselisih, bersikeras memaksakan definisinya tentang gajah berdasarkan hasil rabaan yang dilakukannya. Sialnya lagi, karena memang tidak percaya diri dengan pengetahuan yang dicpainya, ada di antara mereka yang berusaha menjadikan pemahamannya tentang gajah sebagai madzhab resmi, sementara pemahaman rekannya yang berbeda, karena menjadi ancaman bagi pandangan resminya, dipandang sebagai subversif dan harus dibungkam. Tidak berhenti di situ saja. Karena semangat yang berlebihan dan merasa mengamalkan sabda Nabi, Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, kembali ke hikayat gajah ada saja

B e l a j a r Tanpa Akhir 235 yang bersikeras dan memaksa orang lain mengakui bahwa gajah seperti pohon, atau ayunan, atau tembok, atau pecut, atau kipas. Atau, dalam realitas interaksi sosial-religius, Islam direduksi menjadi ideologi dan seperangkat konklusi hukum semata, yang hanya mewakili sebagian kecil aspek ajaran Islam sendiri. Semangat menyampaikan dari Rasulullah SAW yang terlalu besar, ternyata sering membuat orang memahami sabda beliau itu hanya menjadi Sampaikan dariku cukup satu ayat saja. Dan semakin parah lagi bila yang bersangkutan menganggap bahwa satu ayat yang dimilikinya itu adalah satu-satunya kebenaran yang harus disampaikan kemana-mana dengan mempersetankan ayat-ayat lainnya. Andai masing-masing terus belajar, saling mendengarkan dengan yang lain, tentu pemahaman mereka akan lebih baik dan lengkap. Karena sebenarnya, kebenaran kita berkemungkinan salah, dan kesalahan orang lain berkemungkinan benar. Siapa pun yang telah tertutup mata hatinya antara lain karena merasa diri paling pintar dan paling benar- tidak akan mampu melihat pemahaman lain yang berbeda, yang tersisa adalah arogansi (takabbur) dan penolakan terhadap yang lain. Ketika arogansi dimulai, ketika mendengarkan orang lain diakhiri, ketika belajar dihentikan, maka kebodohan dimulai, suatu keadaan yang sangat berbahaya bagi yang bersangkutan dan seluruh umat manusia. Kebodohan adalah bahaya tersembunyi yang ada dalam setiap orang, mengatasinya adalah dengan terus belajar dan terus mendengarkan orang lain. Karena kebodohan pula ada orang-orang yang berusaha menyenangkan Nabi dengan hanya meniru penampilan lahiriahnya namun mengabaikan aspek khulûqiyahnya; ada yang ingin menyenangkan Tuhan dengan membangun negara agama namun mengubah agama itu sendiri dari semula sebagai jalan kemudian menjadi tujuan akhir. Mereka berpikir, Kanjeng Nabi Muhammad saw., akan bahagia jika umatnya memakai busana sebagaimana beliau pakai empat belas abad yang lalu; Mereka berpikir, Allah swt. akan senang (ridlâ) jika Islam dijadikan ideologi

236 Ilu s i Nega r a Islam resmi negara dan hamba-nya membangun negara agama, Negara Islam. Dalam hal inilah mereka lupa bahwa Kanjeng Nabi Muhammad saw. telah menegaskan diri bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia, akhlak yang luhur (innamâ bu itstu li utammima makârim al-akhlâq), mereka juga lupa bahwa satu-satunya prinsip dan tujuan diutusnya Rasûl Allâh adalah sebagai rahmat bagi seluruh makhluk (wa mâ arsalnâka illâ rahmatan lil- âlamîn). Bahkan, dengan berdalih untuk menegakkan rahmat ini pun, ada saja yang berusaha memaksa orang lain masuk ke dalam apa yang mereka anggap rahmat; sebuah tindakan yang dari sudut pandang mana pun sebenarnya bertentangan dengan semangat rahmat itu sendiri. Dalam konteks pendidikan dan dalam konteks nilai-nilai luhur pesan utama Islam ini, buku Ilusi Negara Islam ini membawa pesan pendidikan yang sangat jelas dan tegas. Bahaya laten atau bahaya tersembunyi yang sebenarnya dari gagasan pembentukan Negara Islam adalah kekurangtahuan yang dibarengi dengan anggapan kesempurnaan pengetahuan. Jika semua orang terus belajar dan mau mendengarkan yang lain, maka mereka akan semakin baik dan menyeluruh dalam memahami Islam, mereka tidak akan mereduksi Islam menjadi idelogi atau tata negara. Mereka akan tahu bahwa Islam tidak cukup dikemas dalam ideologi, tidak memadai dibungkus dalam sekat-sekat tata negara. Karena itu, gagasan penting dalam buku ini adalah perjuangan untuk terus mendorong setiap orang agar terus belajar, perjuangan untuk melawan kebodohan, perjuangan untuk mendorong setiap orang agar terus membuka diri kepada siapa pun, perjuangan untuk membebaskan setiap orang agar keluar dari kotak-kotak ideologis dan kotak-kotak dogmatis yang selama ini membelenggu mereka dan telah menjebak mereka memahami ajaran luhur agama hanya sebata pesan yang bisa ditampung oleh kotak yang mereka bangun. Sekali lagi, ketidaktahuan bisa diatasi dengan melihat, mendengar, dan memperhatikan. Dengan terus belajar. Yang sungguh

B e l a j a r Tanpa Akhir 237 sulit dan menjadi masalah adalah jika orang tidak lagi memerlukan belajar dan mencari kebenaran karena merasa sudah sempurna pengetahuannya dan menganggap diri paling benar. Siapa pun mungkin akan sepakat bahwa kebodohan adalah sesuatu yang sangat berbahaya, namun tidak setiap orang sadar akan bahaya laten kebodohan dalam dirinya sendiri. WaLlâhu A lam. Rembang, 9 Pebruari 2009