BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak lagi menjadi modal terpenting, tapi menjadi beban buat perusahaan, seperti

dokumen-dokumen yang mirip
Desi Retnoningsih F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga perusahaan melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu perubahan yang dialami oleh individu dalam masa emerging

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi atau perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEKERJA DENGAN KEPUASAN KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sumber daya pada suatu organisasi merupakan kunci dari lajunya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengerjakan tugas-tugas studi, baik itu yang bersifat akademis maupun non

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian atau unsur dari universitas atau

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tugas. Terkadang manusia merasa semangat untuk melakukan sesuatu namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penundaan pada sebuah pekerjaan atau tugas yang sedang dijalani. Dinamika kerja di

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemeliharaan hubungan yang continue dan serasi dengan para karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Djarum yang berada di daerah provinsi Lampung memiliki dua organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia pendidikan semakin berkembang dengan adanya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu sarana mendidik anak bangsa untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Satu ungkapan yang dapat menggambarkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. guna mengembangkan bakat serta kepribadian siswa. Mulyasa (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai komitmen pada organisasi biasanya mereka menunjukan sikap kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan suatu

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. tidak alamiah, alat dan sarana kerja yang tidak sesuai dengan pemakainya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan suatu koordinasi sejumlah kegiatan yang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. volume produksi sepeda motor terus mengalami peningkatan. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi dunia usaha dewasa ini semakin pesat dan selaras dengan

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

Skala Prokrastinasi Akademik. Ciri-Ciri Prokrastinasi Ferrari (dalam Ghufron 2014: ) menyatakan bahwa perilaku prokrastinasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan sejenis, sehingga timbul persaingan yang ketat,

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan dan memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam suatu organisasi. Sumber daya manusia (SDM) harus dikelola

PERSEPSI SALES PROMOTION GIRL (SPG) TERHADAP PROFESINYA DAN RESPON SPG TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pernyataan Angket 1. Pembelian yang bersifat berlebihan (berfoya-foya) Favourable Unfavourable

Prinsip Prinsip Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

ABSTRAK. Kata-kata Kunci: Penjualan pribadi, diskon, volume penjualan, metode deskriptif analisis. i Universitas Kristen Maranatha

BABI. Meningkatnya partisipasi seorang wanita ke dunia karir merupakan topik. yang selalu aktual untuk dibicarakan. Pandangan tradisional cenderung

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberi dampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan inti dari sifat biologis, kognitif, dan aturan-aturan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI

Meskipun saat ini perekonomian Indonesia berada dalam kondisi. yang tidak menentu, namun hal ini dalam kenyataannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa

BAB V PENUTUP. 5.1 Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan KKP. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, membawa dampak yang besar

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. selalu efektif dan efisien dalam segala kegiatan. Banyaknya jasa pencucian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. Kata prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan sampai kepada pengambilan keputusan.

HUBUNGAN RASA BERDAYA TIM (EMPOWERED TEAM) DENGAN SEMANGAT KERJA PARA PENCARI DATA DI BADAN PUSAT STATISTIK. Skripsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat menentukan suksesnya perusahaan. Karyawan juga selalu disebut sebagai human capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai tambah perusahaan. Sebagai modal terpenting, fungsi dan peran karyawan selalu bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas dan efisiensi perusahaan melalui cara kerja yang efektif. Sebab, bila karyawan tidak produktif dan tidak efisien, maka karyawan tidak lagi menjadi modal terpenting, tapi menjadi beban buat perusahaan, seperti karyawan dalam bekerja memiliki perilaku prokrastinasi. Ilmu psikologi menyebut perilaku menunda-nunda ini dengan istilah prokrastinasi. Secara harfiah, prokrastinasi berasal dari bahasa latin, procrastinare yang berarti menunda sampai hari berikutnya. Prokrastinasi meliputi penundaan atau penangguhan sesuatu yang penting ke waktu yang lain atau hari berikutnya. Prokrastinasi sebagai sebuah frekuensi kegagalan dalam melakukan apa yang harus seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Iskender, 2011). Prokrastinasi dapat terjadi dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang kerja. Masalah prokrastinasi bagi perusahaan penting untuk diperhatikan, sebab dengan karyawan yang melakukan prokrastinasi akan mempengaruhi kinerja menjadi lambat dan pekerjaan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Seperti yang diutarakan oleh Eerde (2003) bahwa prokrastinasi yang dilakukan 1

2 karyawan dalam bekerja akan merugikan perusahaan dan menghambat perkembangan perusahaan. Sedangkan bagi karyawan berdampak pada karyawan memperoleh nilai buruk dari perusahaan dan memungkinkan karyawan dikeluarkan dari perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan menginginkan para karyawan tidak melakukan prokrastinasi. Perilaku prokratinasi pada karyawan dapat diketahui melalui cara kerjanya yang menunda-nunda pekerjaan saat melaksanakan tugas dari pimpinan, tidak disiplin seperti sering datang terlambat, atau melakukan pekerjaan lain yang bukan menjadi tanggung jawab karyawan. Masalah prokrastinasi ini juga terjadi CV Biss Production di Cemani, Sukoharjo. CV Biss Production merupakan salah satu perusahaan jasa dalam menyediakan tenaga Sales Promotion Girl (SPG) bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa SPG untuk memasarkan produk. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa karyawan di CV Biss Production telah melakukan prokrastinasi. Hal ini terlihat dalam melaksanakan pekerjaan ada kalanya karyawan tidak memiliki disiplin kerja yang tinggi dan melakukan penyimpangan dalam melaksanakan tugasnya, khususnya apabila pimpinan tidak berada ditempat dan karyawan keluar untuk kepentingan diluar pekerjaan tanpa sepengetahuan pimpinan, sehingga banyak menyebabkan hasil kerja kurang maksimal. Selain itu, prokrastinasi SPG dapat dilihat dari cara SPG kurang tanggap terhadap permintaan konsumen. Seperti yang dilakukan oleh karyawan CV Biss Production yaitu saat konsumen meminta untuk diambilkan suatu barang, SPG mengambilkan barang lama waktunya. SPG terlihat melakukan pekerjaan lain yaitu berbincang-bincang dengan konsumen lain atau menerima telepon dari HP. Hal tersebut membuat

3 konsumen jengkel dan tidak jadi membeli barang. Perilaku SPG tersebut telah merugikan perusahaan, karena barang yang dipromosikan tidak terjual sesuai target. Dijelaskan oleh Wakil Pimpinan CV Biss Production (Hasil Wawancara, 8 Juli, 2013) tidak semua SPG dalam bekerja dapat mencapai target yang ditetapkan perusahaan. SPG yang tidak mampu mencapai target penjualan akan merugikan peusahaan, sebab perusahaan lain yang menggunakan jasa CV Biss Production akan pindah ke perusahaan lain yang menyediakan jasa SPG. Sesuai dengan penjelasan Wakil Pimpinan tersebut, berikut ini disajikan laporan pencapaian target SPG pada bulan Juni 2013. Tabel 1 Target dan Realisasi Penjualan SPG di CV Biss Production No Nama Produk yang Dijual Target Realisasi 1 ND Dancow 10 kardus 6 kardus 2 BK Maybeline (kosmetik) 5 paket 3 paket 3 TA Maybeline (kosmetik 5 paket 4 paket 4 DW Rokok 20 slop 16 slop 5 KR Maybeline (kosmetik) 5 paket 3,5 paket 6 LK Rokok 20 slop 15 slop 7 SW Maybeline (kosmetik 5 paket 4 paket 8 FS Vaseline (kosmetik) 50 tube 35 tube 9 DP Vaseline (kosmetik) 50 tube 40 tube 10 DR Kopiko 15 kardus 11 kardus 11 VS Dancow 10 kardus 7 kardus 12 DY Maybeline (kosmetik 5 paket 3 paket Sumber: Data Sekunder dari CV Biss Production, 2013 Tabel 1 menjelaskan bahwa jumlah karyawan di CV Biss Production sebanyak 43 orang dan yang tidak mencapai target 12 orang atau 22,64%. Jumlah karyawan yang tidak mencapai target tersebut telah tidak sesuai dengan harapan perusahaan yang menggunakan jasa SPG di CV Biss Production. Salah satu

4 penyebab SPG tidak mencapai tergaet karena SPG tersebut melakukan prokastinasi seperti hasil observasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwasih (2011) yang meneliti SPG di Surakarta menjelaskan hasil temuannya bahwa pekerjaan sebagai SPG sebenarnya tidak terlalu berat bagi tenaga wanita, karena pekerjaan ini cukup sederhana tidak banyak memerlukan kekuatan otot. Hal yang menyebabkan timbulnya kelelahan karena sikap kerja berdiri dalam mempromosikan produk. Akibat kelelahan kerja, keesokan harinya SPG sering datang terlambat dengan alasan bangun kesiangan. Selain itu, sebagian SPG adalah mahasiswa yang bekerja secara freelance. Kesibukan sebagai mahasiswa dan sistem kerja freelance membuat mahasiswa yang bekerja menjadi SPG sering tidak tepat waktu, seperti datang terlanbat atau memerlukan waktu lama dalam menjual produk. Kutipan di atas dapat dipahami bahwa perilaku prokastinasi dilakukan oleh mahasiswa yang bekerja sebagai SPG secara freelance, dengan alasan kelelahan, dan kesibukan mengerjakan tugas-tugas sebagai mahasiswa sering datang terlambat memerlukan waktu lama dalam menjual produk. Perilaku prokrastinasi pada diri individu tidak muncul begitu saja. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku prokrastinasi. Salah satu diantaranya menurut Ferrari (dalam Freeman, dkk., 2011) bahwa prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian, dalam pengertian ini prokrastinasi tidak hanya sebuah perilaku penundaan saja, akan tetapi prokrastinasi merupakan suatu trait yang melibatkan komponen-komponen perilaku maupun struktur mental lain yang saling terkait yang dapat diketahui secara langsung maupun tidak langsung.

5 Sehubungan dengan pengertian tersebut, salah satu tipe kepribadian yaitu tipe conscientiousness. Faktor kepribadian tipe conscientiousness pada individu menunjukkan ciri-ciri yang berkaitan dengan suatu pemahaman yang kuat akan tujuan, kewajiban, dan kelebihan-kelebihan secara umum akan berprestasi lebih baik daripada individu-individu yang tidak demikian. Sebaliknya tipe conscientiousness yang dimiliki rendah membuat individu tidak memiliki tujuan, tidak dapat diandalkan, pemalas, tidak peduli, lemah, lalai, lemah dalam kemauan, dan suka bersenang-senang, sehingga ada kecenderungan dalam diri individu melakukan penundaan dalam kerja. Individu dengan kepribadian tipe conscientiousness dan melakukan penundaan dalam bekerja berdampak pada kepercayaan diri rendah (Eerde, 2003). Menurut Saputro dan Suseno (2008) kepercayaan diri ialah suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak cemas dalam bertindak, merasa bebas, tidak malu dan tertahan sekaligus mampu bertanggung jawab atas yang diperbuat. Kepercayaan diri yang tinggi bagi karyawan yang bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) sangat diperlukan, sebab kepercayaan diri merupakan salah satu karakter yang yang harus dimiliki oleh seorang SPG. Dijelaskan oleh Rolander (2008) bahwa kepercayaan diri tinggi pada seorang SPG mampu untuk mempengaruhi orang lain melalui kharismanya, sebab SPG yang percaya diri menyadari dan menghargai potensi dirinya sehingga SPG dalam bekerja penuh semangat. Percaya diri pada seorang SPG memiliki anggapan bahwa dirinya orang yang ramah dan ingin membantu. Hal tersebut akan tercermin pada saat anda menyapa dan tersenyum pada setiap pelanggan yang datang. Pelanggan dapat

6 merasakan ketulusan hati dari seseorang yang benar-benar menghargai kedatangannya, atau ketidakacuhan seseorang dari pelayanan yang diberikan. SPG dengan kepercayaan diri tinggi dalam bekerja penuh semangat, ramah pada konsumen, dan menghargai, sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli barang ditawarkan. Sebaliknya, kepercayaan diri pada SPG mempengaruhi sikap SPG kurang bersemangat dalam bekerja atau kurang ramah yang membuat konsumen tidak tertarik untuk membeli barang yang dijual. Oleh sebab itu, kepercayaan diri tinggi bagi SPG sangat penting. Individu yang tidak memiliki kepercayaan diri akan cenderung untuk tidak percaya akan kemampuan yang dimilikinya, mudah cemas dalam menghadapi persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu, mudah putus asa, dan sering bereaksi negatif dalam menghadapi masalah, dengan menghindari tanggung jawab dan negosiasi diri yang menyebabkan rasa tidak percaya dirinya semakin buruk (Purba dan Seniwati, 2005). Yusnita (2010) menyatakan bahwa individu yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan memiliki perasaan yang yakin terhadap kekuatan dan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki. Individu tersebut akan merasa optimis terhadap segala tugas yang telah diberikan kepadanya. Mereka akan bekerja keras sekuat tenaga untuk menyelesaikan tugas tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui permasalahan yang terjadi pada karyawan, yaitu karyawan telah melakukan prokrastinasi. Prokrastinasi yang dilakukan karyawan berdampak pada kinerja kerja karyawan kurang maksimal dan merugikan perusahaan. Salah satu penyebab terjadinya prokrastinasi kerja karyawan karena kepribadian karyawan kurang memiliki kepercayaan diri. Atas dasar permasalahan tersebut, maka timbul pertanyaan apakah kepercayaan diri

7 berhubungan dengan prokrastinasi kerja pada karyawan. Guna menjawab pertanyaan tersebut, maka dalam penelitian ini dipilih judul Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Prokrastinasi Kerja Pada Karyawan. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Hubungan antara kepercayaan diri dengan prokrastinasi kerja pada karyawan 2. Tingkat kepercayaan diri karyawan 3. Tingkat prokrastinasi kerja karyawan 4. Sumbangan efektif kepercayaan diri terhadap prokrastinasi kerja pada karyawan C. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan, maka diharapkan penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam upaya menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kepercayaan diri karyawan sehingga dapat mengurangi tingkat prokrastinasi kerja pada karyawan. 2. Karyawan Bagi karyawan diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan pengetahuan dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebagai tanggung jawab keprofesiannya.

8 3. Bagi Peneliti yang akan datang Bagi peneliti yang akan datang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan dalam penelitian yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan sekarang.