BAB I PENDAHULUAN. koordinasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. BNN dipimpin oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya instansi pemerintahan yang menggunakan dana APBN maupun APBD

BAB I PENDAHULUAN. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. dalam UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang penting dalam suatu

DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi akan berjalan lancar apabila disertai dengan administrasi yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Disetiap lingkungan pendidikan pasti memiliki program program yang

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 42 TAHUN No. 42, 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Kementerian Daerah yang mempunyai kewenangan dan tanggung

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Migas) di Cepu merupakan salah satu instansi yang mempunyai tugas

BAB I PENDAHULUAN. orang. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan selalu mengalami perkembangan

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan berupa penerimaan dan pengeluaran anggaran yang dilaksanakan

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Keuangan Daerah ( DPKAD) Kabupaten Sleman sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 22 TAHUN 2012

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 02 TAHUN 2009 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA PAYAKUMBUH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia bekerja memang tidak terlepas dari adanya koordinasi dan evaluasi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki anggaran. pendapatan bertumpu pada sektor perpajakan. Kementerian Keuangan

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 121 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dilaksanakan BPN dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN.

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 42 SERI D

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan L

I. PENDAHULUAN. Bpka-1. LKPJ Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KLASIFIKASI ARSIP BADAN NARKOTIKA NASIONAL

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB III BADAN NARKOTIKA NASIONAL. A. Latar belakang berdirinya Badan Narkotika Nasional (BNN)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. membawa harapan akan terciptanya good governance yang terbebas dari

PERATURAN DAERAH PROPINSI ISTIMEWA ACEH NOMOR : 8 TAHUN 2001 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia juga ditujukan, agar masyarakat semakin sejahtera, sehat jiwa

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai sebuah tujuan bersama yang dipakai oleh atasan dengan bawahan maupun oleh

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Bab I PENDAHULUAN. dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN. pertanahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Presiden.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah secara umum berperan dalam pemberian. pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian Internal..., Eka, Fakultas Ekonomi 2017

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Jalan Diponegoro No. 22 Telepon (022) Faks (022) BANDUNG-40115

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

DAFTAR ISI.. LEMBAR PERSETUJUAN.. LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINAL TUGAS AKHIR. ABSTRACK.. RIWAYAT HIDUP.. KATA PENGANTAR...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2011 T E N T A N G

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional disebut BNN adalah lembaga pemerintah nonkementrian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui koordinasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. BNN dipimpin oleh seorang Kepala BNN yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Berdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, status kelembagaan BNN adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian (LPNK) dengan struktur vertikal ke provinsi dan kabupaten/kota. Di Provinsi dibentuk BNN Provinsi, dan di Kabupaten/Kota dibentuk BNN Kabupaten/Kota. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK). Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang BNN dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BNN mendapatkan alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sejak tahun 2003. Dengan alokasi anggaran APBN tersebut, BNN terus berupaya meningkatkan kinerjanya bersama-sama dengan BNNP dan BNNK. 1

Beberapa bentuk alokasi anggaran APBN pada BNNK Yogyakarta adalah adanya Uang Persediaan (UP) dan Penggantian Uang Persediaan (GUP). Uang Persediaan adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satuan Kerja atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung. UP dapat dimintakan penggantiannya (revolving), yang selanjutnya disebut sebagai Ganti Uang Persediaan (GUP). Bendahara Pengeluaran melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA. Dalam pelaksanaan pengajuan dan pembayaran dengan UP hingga ke tahap pengajuan GUP, terdapat suatu sistem yang harus dipatuhi agar pelaksanaan penatausahaan UP dan GUP dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Setiap sistem memiliki prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh. Prosedur adalah serangkaian kegiatan yang sudah dibakukan untuk menangani suatu peristiwa atau transaksi. Serangkaian kegiatan ini terdiri atas beberapa urutan langkah yang tidak dapat dibalik. Prosedur yang baik harus dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Agar semua pihak yang terlibat dalam prosedur dapat memahami dengan baik, harus ada dokumentasi yang jelas dan tersedia dengan baik. Dokumentasi dapat berupa penjelasan lisan yang direkam dan melalui flowchart atau diagram lainnya. 2

Sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) di BNNK Yogyakarta dimulai dari menyusun rencana anggaran beserta kegiatan yang di dalamnya termasuk penggunaan UP dan GUP sampai dengan pertanggungjawabannya. Sebagai instansi vertikal, terdapat sedikit perbedaan sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) antara BNNK Yogyakarta dengan Dinas Daerah Kota Yogyakarta. Dalam hal ini, penulis membahas Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) untuk mengetahui apakah sistem yang digunakan dalam proses penatausahaan UP dan GUP yang dilakukan BNNK Yogyakarta telah sesuai dengan SOP yang berlaku. SOP yang dimaksud tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada penelitian sebelumnya, Sindy (2015) melakukan analisis terhadap sistem dan prosedur penatausahaan Ganti Uang Persediaan (GUP) di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang merupakan Dinas Daerah. Dalam proses pelaksanaannya, sistem dan prosedur penatausahaan UP dan GUP di Dinas Pendidikan kota Yogyakarta sudah sesuai dengan standar operasional yang ada, namun terdapat beberapa permasalahan seperti keterlambatan pengajuan surat pertanggungjawaban (SPJ). Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud untuk menganalisis kembali dari penelitian sebelumnya dan melakukan penelitian serupa terhadap UP dan GUP di tempat yang berbeda yaitu di BNNK Yogyakarta sebagai instansi vertikal yang akan dituangkan ke dalam Tugas 3

Akhir dengan judul ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENATAUSAHAAN UANG PERSEDIAAN (UP) DAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GUP) DI BNNK YOGYAKARTA. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka berikut ini adalah rumusan masalah yang akan dibahas: 1. Bagaimana sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) di BNNK Yogyakarta? 2. Apakah sistem dan prosedur Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) di BNNK Yogyakarta sudah berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan? 3. Kendala apa saja yang dialami oleh BNNK Yogyakarta dalam melaksanakan sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP)? 1.3 TUJUAN PENULISAN Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) di BNNK Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui apakah sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) di BNNK Yogyakarta telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. 4

3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dialami oleh BNNK Yogyakarta dalam melaksanakan sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP). Dan apabila terdapat kendala dalam pelaksanaannya, maka akan dicari saran yang tepat untuk mengatasinya. 1.4 BATASAN MASALAH Penulisan Tugas Akhir ini membahas tentang sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) sebagai bagian dari penggunaan APBN di BNNK Yogyakarta. Agar dalam penulisan Tugas Akhir ini tetap fokus pada topik dan rumusan masalah yang akan dibahas maka penulisan akan dibatasi dalam lingkup berikut: 1. Mencari tahu bagaimana sistem dan prosedur yang digunakan dalam penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) di BNNK Yogyakarta. 2. Mencari tahu apakah sistem dan prosedur yang digunakan dalam penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) di BNNK Yogyakarta tersebut telah sesuai atau tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. 3. Mencari tahu adakah kendala yang dialami oleh BNNK Yogyakarta dalam melaksanakan sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP). Jika mengalami kendala, apa sajakah kendala tersebut dan bagaimana solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. 5

1.5 MANFAAT PENULISAN Apabila tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini dapat dicapai, maka diharapkan timbul manfaat bagi beberapa pihak, antara lain: 1. Bagi Instansi Hasil penulisan Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam proses pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) serta dapat dijadikan sebagai bahan masukan di BNNK Yogyakarta. 2. Bagi Universitas Hasil dari penelitian yang dituangkan dalam bentuk Tugas Akhir ini dapat digunakan untuk menambah referensi bahan perkuliahan dan menambah koleksi buku yang berada di perpustakaan. 3. Bagi Penulis Melalui penulisan Tugas Akhir ini, penulis diharapkan lebih mengetahui dan memahami tentang sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) khususnya di BNNK Yogyakarta karena di bangku perkuliahan penulis tidak mendapatkan teori tentang UP dan GUP. 1.6 KERANGKA PEMIKIRAN Berkaitan dengan penelitian ini, penulis menjelaskan tentang sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) di Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Yogyakarta dengan kebijakan pemerintah yang berlaku. 6

Sistem dan prosedur penatausahaan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) meliputi proses penatausahaan yang berawal dari penyusunan rencana anggaran yang akan dijadikan sebagai dasar dalam melaksanakan rencana program kerja sampai dengan pertanggungjawabannya. Untuk mempermudah penjabaran pertanyaan penelitian, penulis membuat bagan kerangka pemikiran berikut: Gambar 1. 1 Kerangka Pemikiran Pendahuluan BNNK Yogyakarta Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP) Wawancara Kajian Dokumen 1. Sistem dan prosedur UP dan GUP 1. Pihak-pihak yang terkait dalam penatausahaan UP dan GUP 2. Permasalahan/kendala dalam proses 2. SOP pengajuan UP dan GUP di BNNK Yogyakarta penatausahaan UP dan GUP 3. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Temuan : 1. Sistem yang digunakan 2. Prosedur penatausahaan UP dan GUP di BNNK Yogyakarta 3. Permasalahan/kendala dalam proses penatausahaan UP dan GUP Analisis dan Pembahasan Kesimpulan 7

Untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai penulisan Tugas Akhir ini maka dibagi menjadi beberapa BAB yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi informasi yang mendasari pengambilan judul Tugas Akhir. Hal ini mencakup latar belakang alasan dipilihnya topik yang menjadi ide dasar penulisan, rumusan masalah yang merupakan instisari dari masalah yang mendasari pengambilan topik Tugas Akhir berupa pertanyaan-pertanyaan umum tentang konsep yang diteliti untuk mempersempit dan memfokuskan tujuan penelitian, dan bagian kerangka pemikiran yang menjelaskan tentang kerangka pikir penulisan secara umum yang akan ditulis dengan suatu bagan/skema alur pikir Tugas Akhir. BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN Bab ini menjelaskan secara detail gambaran dari tempat dilaksanakannya penelitian serta objek yang digunakan dalam penelitian dan merangkum secara umum tentang tulisan ilmiah yang terkait dengan topik penulisan, menjelaskan secara detail pada metodologi penelitian mengenai cara yang digunakan penulis dalam menganalisis topik penulisan, dan berisi tentang review penelitian yang sudah ada sebelumnya dan relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini. BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan menganalisis permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir yang mengacu pada topik penulisan berdasarkan data yang telah 8

dikumpulkan dan membahas mengenai hasil analisis yang diperoleh. Pada bagian analisis dan pembahasan ini penulis dapat membagi menjadi beberapa bagian sub bab sesuai dengan kebutuhan dari penulis tersebut. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang hasil rangkuman dari analisis yang dilakukan oleh penulis tehadap hal yang menjadi pokok bahasan dalam penulisan Tugas Akhir dan berisi tentang rekomendasi yang diberikan kepada objek penelitian berdasarkan kesimpulan penulisan dan bersifat tentatif yaitu dapat dimunculkan apabila penulis mampu memberikan saran ataupun rekomendasi. 9