BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 (Sudrajat, 2010),

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Tema Cita-citaku Pada penelitian ini mengambil tema 7 cita-citaku subtema 3 giat berusaha meraih cita-cita pembelajaran 3. Penelitian ini men

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-Undang RI No. 20 Tahun

SILABUS TEMATIK KELAS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

2 Kemampuan belajar peserta didik dapat berkembang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan kemampuan peserta didik dapat dilakukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I Nyoman Sumertna, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Mustapa (2014: 129) Pembaruan di bidang pendidikan merupakan upaya mutlak untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS PEMBELAJARAN KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

SILABUS TEMATIK KELAS I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan pembaharuan dalam bidang pendidikan. meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah dalam rangka meningkatkan

SILABUS TEMATIK KELAS II : Keselamatan di Rumah dan di Perjalanan : Aturan Keselamatan di Rumah Alokasi Sumber.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke 21 sekarang ini pendidikan indonesia mengalami pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

Menanya Tanya jawab berbagai hal tentang penemuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tingkatan kelas rendah yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas III dan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip saja, tetapi juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran wajib diajarkan. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tema 4 : Keluargaku Subtema 1 : Anggota Keluargaku

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI. 1. Kondisi Fisik Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR ACEH BESAR. (Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Unsyiah)

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Konsep Bilangan Pengertian Bilangan. Menurut Copley, (2001) bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Diriku/Aku dan Teman Baru Pertemuan ke- : 4 Alokasi Waku : 1 hari (5 x 35 )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

TEMA 1 : DIRIKU Nama Sekolah : Kelas / Semester : I (Satu) / 1 Nama Guru : NIP / NIK :

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : EKOSISTEM. Kelas / Semester : V / 2. : R. EDY SOETRISNO,S.

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

Hidup Rukun. Diunduh dari. Tema 1. Buku Guru SD/MI Kelas II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya penelitian dan pengembangan, keterbatasan penelitian pengembangan,

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

KISI KISI SOAL KELAS 1 SD/MI MUHAMMADIYAH SEKABUPATEN SIDOARJO TAHUN PELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 3 / 2 Tema / Topik : Mari Bermain dan Berolah Raga Petemuan ke : 1

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi para peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2

Transkripsi:

99 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid dalam Majid (2014: 80). Menurut Sukmadinata (2011:164) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran dan terikat tema-tema tertentu serta diperlukan penelitian yang efektif untuk menguji produk tersebut. 1. Standar Kompetensi Lulusan di Sekolah Dasar Standart Kompetensi Lulusan (SKL) digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan (Mulyasana, 2011:156). Adapun tujuan dari standar kompetensi lulusan yaitu digunakan sebagai acuan utama pengembangan satndar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Menurut Kemendikbud (2013) standar kelulusan kelas II Sekolah Dasar untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika sesuai standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada kurikulum 2013 yaitu: 9

10 Tabel 2.1 Standar Isi Kelas II Sekolah Dasar Semester I Kurikulum 2013 Kompentesi Inti Kompetensi Dasar 3. Memahami pengetahuan Bahasa Indonesia faktual dengan cara 3.5 Mengenal teks permintaan maaf tentang sikap hidup mengamati, rukun dalam kemajemukan keluarga dan teman dalam mendengar,melihat, bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi membaca, dan menanya kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman. berdasar rasa ingin tahu PPKn tentang dirinya, 3.3 Memahami makna keberagaman karakteristik individu makhluk ciptaan Tuhan di rumah dan di sekolah. dan kegiatannya, dan Matematika benda-benda yang 3.1 Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan dijumpainya di rumah menggunakan blok dienes (kubus satuan). dan sekolah. SBDP 3.2 Mengenal pola irama lagu bertanda birama tiga, pola bervariasi dan pola irama rata dengan alat music ritmis. Pengembangan media Papan Kartu Bicara ini disesuaikan dengan kompetensi inti ke tiga dengan kompetensi dasar Bahasa Indonesia 3.5, PPkn 3.3, Matematika 3.1 dan SBDP 3.2. Tema yang digunakan adalah Hidup Rukun. Adapun indikator yang digunakan dikembangkan sendiri sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. B. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah, artinya adalah perantar atau pengantar. Oleh karenanya, media dipahami sebagai perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa sehingga terjadi proses belajar. Media pembelajaran memiliki banyak pengertian sebagaimana Munadi (2008:7) media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga

11 tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Berdasarkan pernyataan para ahli di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan pesan/materi dari pengantar ke penerima/siswa. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar bertujuan agar peserta didik menjadi aktif mudah memahami suatu materi secara mandiri. 1. Klasifikasi Media Pembelajaran Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Dengan adanya berbagai macam media yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Menurut Munadi (2008:54) media dalam proses pembelajaran dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar yaitu: a. Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengar dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. b. Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. c. Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. d. Multimedia adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran diatas, pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi serta kemampuan dan karakteristik pembelajaran akan sangat menunjang efisiensi serta efektifitas hasil pembelajaran.

12 2. Manfaat Media Pembelajaran Media memiliki peranan penting dalam pembelajaran, yakni untuk menjelaskan hal-hal abstrak dan dapat mewakili guru sebagai alat komunikasi materi pembelajaran. Adapun menurut Syafi`I dalam Sumanto (dalam Haryono, 2014:50) menyatakan media bermanfaat untuk berupa hal sebagai berikut: a) membangkitkan perhatian siswa, b) memperjelas informasi yang disampaikan, c) menstimulasi ingatan tentang konsep, d) memotivasi siswa mengikuti materi pembelajaran, e) menyajikan bimbingan belajar, f) membangkitkan performansi siswa yang relevan dengan materi, g) memberikan masukan performansi siswa yang benar dan h) mendorong ingatan, menstransfer pengetahuan keterampilan, dan sikap yang sedang di pelajari. Menurut Arsyad (dalam Haryono, 2014:51) manfaat dari penggunaan media pembelajaran sebagai berikut: a) dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b) dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat memunculkan motivasi belajar, interaksi intens yang lebih antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c) dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.d) memberikan pengalaman yang sama kepada tiap siswa. Dari paparan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menggunakan media dalam proses belajar memiliki banyak manfaatnya. Manfaat yang dirasakan adalah peserta didik akan lebih mudah menerima dan memahami suatu materi. Manfaat lainya adalah peserta didik akan merasa memiliki minat, motivasi,

13 pengalaman belajar dengan guru memakai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. 3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Kegiatan pemilihan media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses penggunaan media pembelajaran. Nana Sudjana dalam Sutikno (dalam Haryono, 2014:67) mengemukakan bahwa dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran hendaknya memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip, diantaranya yakni: a. Menentukan jenis media dengan tepat b. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat c. Menyajikan media dengan tepat d. Menempatkan atau memperhatikan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat Begitu halnya dengan Aqip (dalam Haryono, 2014:67) hal yang harus dilakukan untuk mempertimbangkan media dalam pembelajaran yang akan digunakan sehingga tidak salah dalam memilih yaitu: a) kompetensi pembelajaran, b) karakteristik sasaran didik, c) karakteristik media yang bersangkutan, d) waktu yang tersedia, e) biaya yang diperlukan, f) ketersediaan fasilitas/peralatan, g) konteks penggunaan dan h) mutu teknis media. Berdasarkan paparan para ahli di atas, dapatlah disimpulkan bahwa pemilihan media sangat penting untuk guru. Artinya perlu dipertimbangkan karakteristik peserta didik, materi yang dipelajari, dan tujuan pembelajaran. Pemilihan media yang tepat akan mempermudah guru dalam penyampaian materi dan menghasilkan manfaat bagi peserta didik.

14 C. Pengembangan Media pada Pembelajaran Tematik Pelaksanaan pembelajaran tematik memerlukan media pembelajaran yang menarik yang dapat membangkitkan minat belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Prastowo (2013:398) yaitu pembelajaran tematik membutuhkan media pembelajaran yang variatif dan tidak monoton. Sebab, tanpa adanya media pembelajaran yang bervariasi sulit rasanya pelaksanaan pembelajaran tematik dapat berhasil dan tidak akan berjalan dengan efektif. Media pembelajaran harus dijadikan sebagai bagian integrasi dengan komponenkomponen belajar lainnya, dapat artian komponen media tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang bermakna. Dari paparan ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan pembelajaran tematik membutuhkan media pembelajaran yang variatif dan tidak monoton karena, tanpa adanya media pembelajaran yang bervariasi sulit rasanya pelaksanaan pembelajaran tematik tidak akan berjalan dengan efektif. 1. Media Papan Kartu Bicara Media papan kartu bicara digunakan untuk pembelajaran tematik kelas II sekolah dasar. Media tersebut digunakan pada pembelajaran tematik tema 1 hidup rukun, subtema 1 hidup rukun di rumah dan pembelajaran 1. Media ini menggunakan kaca mika sebagai sarana untuk melakukan dialog dan papan seng untuk menempelkan kaca mika tersebut yang telah dilengkapi magnet. Media ini terdiri dari 3 bagian yaitu papan seng, kaca mika, dan kartu. Berikut penjelasana masing-masing bagian.

15 a. Papan seng. Papan seng adalah bagian media yang digunakan untuk menempelkan kaca mika. Papan ini terdiri dari dua lapis yaitu seng dan triplek yang berbentuk persegi dengan ukuran 70 cm yang dilengkapi dengan 2 engsel dipasang pada bagian tengah seng dan triplek agar papan seng dapat dilipat. Papan ini didesain aman terutama bagian tepi papan agar mudah untuk dipegang. Selain itu, papan seng diwarnai putih dengan cat kayu dan diberikan triplek yang diwarnai merah pada tepi sebagai pembatas. Berikut gambar papan seng. b. Kaca mika Bagian ini merupakan inti dari media papan kartu bicara karena sebagai tempat kartu yang digunakan untuk memahami atau mempraktikan sebuah dialog. Kaca mika didesain berbentuk persegi panjang dengan ukuran 16 cm dan 8 cm dengan warna rainbow yang masing-masing 9 buah. Kaca ini dibentuk dua lapis agar dapat dimasukkan kartu. Pada bagian belakang, kaca mika ini diberikan magnet agar dapat menempel di papan seng. Kaca ini juga dapat ditulisi dengan spidol board marker jika pengguna ingin menulis. Berikut contoh gambarnya.

16 c. Kartu Kartu pada media ini terbuat dari kertas folio dilaminataing yang ukurannya disesuaikan dengan kaca mika yaitu 16 cm dan 8 cm dengan warna yang menarik untuk siswa. Kartu ini berisi tulisan atau angka berdasarkan kebutuhan dan tujuan dalam menggunakan media ini. Jika media ini digunakan untuk mempraktikan dialog, maka isi kartu berupa kata dan kalimat yang membentuk sebuah dialog. Namun jika digunakan untuk melakukan operasi hitung, maka media dapat diberikan gambar benda atau angka.

17 2. Manfaat Media Papan Kartu Bicara Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh melalui pengembangan media ini, antaranya. a. Membangkitkan minat belajar siswa. b. Dapat memenuhi kebutuhan dalam pembelajaran tematik. c. Meningkatkan pembelajaran yang lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan kreativitas dalam belajar siswa. d. Memberikan kemudahan pada guru dalam penyampaian materi pembelajaran. e. Memberikan kemudahan pada siswa untuk menangkap materi pembelajaran. f. Menimbulkan perasaan senang pada siswa karena menggunakan media pembelajaran. D. Tahap Penggunaan Media Papan Kartu Bicara Dalam memudahkan penggunaan media ini, maka dapat dijabarkan kedalam beberapa tahapan diantaranya : 1. Persiapan a. Tegakkan badan Papan Kartu Bicara. b. Letakkan pada tempat dan posisi yang mudah dilihat oleh siswa. c. Jelaskan kepada siswa nama dan kegunaan bagian-bagian media Papan Kartu Bicara 2. Penggunaan a. Kondisikan siswa agar tetap tenang. Pada saat menjelaskan materi. b. Ajak siswa untuk menyanyikan lagu Ruri Abangku dengan teks lagu yang sudah ditempel pada papan kartu bicara. c. Sampaikan pada siswa bahwa akan belajar dialog.

18 d. Tempelkan mika putih bening ke papan secara zigzag. e. Siapkan kartu atau kertas yang berisi kalimat dialog. f. Masukkan kartu dialog tersebut pada mika sesuai dengan urutan dialog. g. Ajarilah siswa mempraktikkan dialog tersebut. h. Jika ingin belajar tentang menentukan pola-pola bilangan sederhana, guru dapat melepas semua kartu dialog dan merubah posisi mika sesuai kebutuhan. i. Tempelkan satu atau dua kartu bergambar pada papan kartu bicara. j. Tempelkan mika bening (yang sudah dimasukkan kertas kuning) di bawah mika warna putih bening. k. Ajarilah siswa menghitung gambar dan tulislah jumlah gambar pada mika kuning dengan spidol board maker. l. Ulangi hal-hal tersebut bila perlu. 3. Pasca penggunaan a. Ambilah kartu atau kertas yang terdapat pada mika. b. Ambillah mika yang menempel pada papan. c. Ikatlah mika dan kertas kartu. d. Letakkan badan papan kartu bicara di tempat yang aman. E. Kelebihan Papan Kartu Bicara a. Meningkatkan kreativitas dan siswa juga termotivasi untuk menuangkan gagasannya. b. Pembelajaran akan berjalan dengan sempurna karena siswa dapat belajar langsung tentang materi pembelajaran. c. Siswa dapat berinteraksi langsung diantara satu dengan yang lain. d. Tidak mudah rusak, karena terbuat dari papan triplek dan dilapisi seng.

19 e. Memberikan kemudahan pada guru dalam penyampaian materi pembelajaran. F. Kekurangan Papan Kartu Bicara a. Hanya dapat digunakan untuk angka dan tulisan. b. Keterbatasan bila menggunakan gambar. G. Kerangka Pikir Pengembangan media pembelajaran tematik untuk kelas II Sekolah Dasar akan ditunjukkan melalui kerangka pikir sebagai berikut. Kondisi Awal: Guru merasa kesulitan dalam membuat media tematik. Guru kurang memiliki waktu luang untuk membuat media pembelajaran tematik. Media yang digunakan hanya untuk satu mata pelajaran saja tidak menggunakan media yang dapat digunakan beberapa mata pelajaran yang terpadu. Guru lebih mengandalkan buku guru dan buku siswa untuk menjelaskan materi. Kondisi Inti: Media papan kartu bicara dapat membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik,karena siswa berperan langsung dalam penggunaan media papan kartu bicara. Media memiliki peranan penting dalam pembelajaran, yakni untuk menjelaskan halhal abstrak dan dapat mewakili guru sebagai alat komunikasi materi pembelajaran. Pengembangan Media Papan Kartu Bicara Media papan kartu bicara didesain sesuai kebutuhan siswa dengan penggabungan beberapa mata pelajaran seperti SBDP, PPKn, Matematika dan Bahasa Indonesia. Gambar 2.1 Kerangka Pikir Pengembangan Media Papan Kartu Bicara