BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pemerintahan Presiden Jokowi pembangunan infrastruktur dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya perpusat pada Pulau Jawa, tetapi juga Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Percepatan dan perluasan pembangunan infastruktur dilakukan demi meningkatkan perrtumbuhan ekonomi. Infastruktur yang dibangun diantaranya adalah jalan nasional, jembatan, rel kereta api, pelabuhan dan pengembangan bandara. Dikutip dari portal berita bisnis.liputan6.com dalam pidatonya pada HUT RI ke 71 Presiden Jokowi menyebutkan pemerintah telah mempercepat pembangunan jalan nasional sepanjang 2.225 kilometer, jalan tol sepanjang 132 kilometer dan jembatan sepanjang 16.246 meter atau 160 jembatan. Dalam proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah banyak memberikan dampak, baik dampak langsung maupun tidak langsung. Dampak yang ditimbukan dapat dirasakan baik bagi masyarakat, perusahaanperusahaan terkait seperti perusahaan bidang transportasi, konstruksi, maupun semen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Semakin giatnya pembangunan maka kegiatan operasi perusahan- perusahaan tersebut semakin berkembang pula, hal ini akan mendorong perbaikan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat 1
diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Kinerja perusahaan yang semakin menunjukkan ke arah positif dapat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan dan citra perusahaan tersebut. Menurut Abdullah (2005) terdapat delapan teknis dalam menganalisis laporan keuangan salah satunya dapat dilakukan dengan analisa rasio keuangan. Rasio keuangan yang dapat digunakan diantaranya adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Rasio likuditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kelancaran suatu asset dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, di dalamnya terdapat Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kadek Stia Rani (2015) disebutkan bahwa tingginya nilai current ratio dapat meningkatkan minat investor untuk ikut berinvestasi dengan membeli saham dari perusahaan tersebut, maka hal ini menyebabkan harga sahamnya akan naik. Hal ini menunjukan bahwa current ratio berpengaruh positif terhadap harga saham. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2008). Munawir (2002) menyatakan, Return On Assets (ROA) merefleksikian seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas sumber daya keuangan yang ditanamkan pada 2
perusahaan. Berbeda dengan ROA, ROE (Return On Equity) menghitung tingkat pengembalian (laba) dari modal sendiri. Syafri (2008) menyatakan bahwa Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya/ kewajibankewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio hutang modal atau Debt to Equity Ratio menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang jangka panjangnya kepada pihak luar dan mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Semakin kecil rasio hutang modal maka semakin baik, karena pihak luar akan merasa aman bila jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama. Melihat program pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah begitu gencar, membuat penulis tertarik untuk menganalisis perbandingan perusahaan untuk mengetahui kinerja keuangan dalam sub-sektor semen yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia yaitu Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Semen Indonesia (Persero) Tbk, Holcim Indonesia Tbk, dan Semen Baturaja (Persero). Oleh karena itu, pada Tugas Akhir ini penulis memilih judul Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sub-Sektor Semen yang Terdaftar pada BEI Tahun 2013-2015 3
1.2. Rumusan Masalah Bagaimana kinerja keuangan perusahaan- perusahaan sub-sektor semen yang tercatat di BEI pada tahun 2013-2015? 1.3. Tujuan Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan- perusahaan sub-sektor semen yang tercatat di BEI pada tahun 2013-2015 1.4. Kerangka Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini berisikan Latar Belakang mengapa judul peneitian ini diangkat, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Kerangka Penulisan Tugas Akhir. BAB II Gambaran Umum Penulisan Bab ini berisikan kondisi umum tentang topik penulisan, yakni profil dan gambaran umum perusahaan yaitu Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Semen Indonesia (Persero) Tbk, Holcim Indonesia Tbk, dan Semen Baturaja (Persero), Tinjauan Pustaka yang diambil dari teori para ahli dan tulisan ilmiah yang terkait, serta metode penulisan dan jenis dan/sumber data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini. 4
BAB III Pembahasan Merupakan inti dari penulisan Tugas Akhir. Berisikan tentang pembahasan dari topik Tugas Akhir, yaitu mengenai kinerja keuangan dan perbandingan perusahaan sub-sektor semen terdaftar di BEI. BAB IV Kesimpulan dan Saran Pada bagian kesimpulan dan saran merangkum hal yang menjadi pokok bahasan dalam Tugas Akhir dan saran ataupun rekomendasi berdasarkan kesimpulan penulisan. 5