3

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

Is Us Zainab Arrahmah 1), Suharno 2), Sadiman 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. 1

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

SKRIPSI. Oleh SITI CHOLIFAH K

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MODEL INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERGERAKAN NASIONAL

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH M ELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEKHASAN BANGSA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA LEMBAGA NEGARA DALAM SUSUNAN PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR Endah Ratnapuri 1), Hasan Mahfud 2), Hadiyah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: 1 endahratna@gmail.com 2 Hasamahfud449@gmail.com.id 3 hadiyah.pgsd.uns@gmail.com Abstract: The purpose of this research is to improve concept comprehension of central government institutions by using cooperative learning model type Pair Checks at fourth grade students of Bendungan 5 State Primary School in the academic year of 2016/2017. The form of this research is a Classroom Action Research (CAR) conducted of 3 cycles. Each cycle conducted of 2 meetings and 4 steps. The steps are planning, implementation, observation, and reflektion. Subject of this research were teacher and fourth grade students of Bendungan 5 state Primary School in the academic year of 2016/2017. Amounting of 28 students, of 17 male student and 11 female students. The technique in collecting data was test, interview, observation, and documentations. Data valitidy techninques is tested by metode triangulation and data source triangulation. The data analysis used interactive analysis model, which consists of data collection, data reduction, data display, and conclusions. The conclusion of the research is using cooperative learning model type Pair Checks can improve concept comprehension of central government institutions at fourth grade students of Bendungan 5 State Primary School in the academic year of 2016/2017. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep lembaga lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks pada peserta didik kelas IV SD N 5 Bendungan tahun ajaran 2016/2017. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan empat tahapan. Tahapan-tahapan tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD N 5 Bendungan tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa adalah 28 siswa, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis data interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, redukdi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Simpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dapat meningkatkan pemahaman konsep lembaga-lembaga tingkat pusat pada peserta didik kelas IV SD N 5 Bendungan tahun ajaran 2016/2017. Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Lembaga-lembaga Negara, Model Pair Checks. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu upaya negara untuk membangun nasionalisme rakyatnya. Nasionalisme penting bagi suatu negara karena merupakan penyangga bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Erwin (2013: 1) berpendapat, Salah satu upaya negara membangun nasionalisme rakyatnya yakni melalui sarana pendidikan, dalam hal ini dengan memprogramkan Pendidikan Kewarganegaraan di lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib untuk jenjang sekolah dasar. Winataputra, dkk (2010: 2.15) berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki fungsi untuk membangun nasionalisme peserta didik. Salah satu konsep dasar Pendidikan Kewarganegaraan yang dipelajari di sekolah dasar adalah konsep lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat sesuai dengan Standar Kompetensi nomor 3 dan Kompetensi Dasar nomor 3.1 yang ter 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

dapat pada silabus KTSP kelas IV semester II. Standar kompetensi nomor 3 yaitu mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Standar kompetensi ini terbagi dalam 2 (dua) kompetensi dasar yaitu: 3.1 mengenal lembaga-lembaga tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK, dan lain-lain dan 3.2 menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti presiden, wakil presiden, dan para menteri. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas IV SD N 5 Bendungan yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2016, diperoleh informasi antara lain. (1) Peserta didik kurang aktif dan antusias dalam pembelajaran. (2) Cakupan materi yang cukup luas dan alokasi waktu yang kurang sehingga membuat peserta didik kesulitan dalam memahami konsep lembaga-lembaga tingkat pusat. (3) Serta guru masih cenderung menggunakan model pembelajaran berpusat pada guru dengan metode ceramah tanpa melibatkan partisipasi peserta didik. Berdasarkan hasil pretest yang dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2017 didapatkan persentase ketuntasan klasikal sebesar 10,71% atau hanya 3 peserta didik dari 28 peserta didik yang tuntas, sedangkan peserta didik yang belum tuntas sebanyak 25 peserta didik dari 28 peserta didik dengan persentase 89,29%. Hasil tersebut memperlihatkan sebagian besar peserta didik mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 75. Permasalahan tersebut harus segera diperbaiki dengan cara pengunaan model pembelajaran yang bersifat inovatif sehingga dapat membangkitkan keaktifan dan partisipasi peserta didik serta meningkatkan kemampuan guru. Dalam diskusi peneliti dengan guru, peneliti menyampaikan salah satu alternatif tindakan untuk meningkatkan pemahaman konsep lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat yaitu melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks. Model pembelajaran Pair Checks merupakan model pembelajaran berkelompok antar dua orang atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer Kagan pada 1990 (Huda, 2015:211). Herdian dalam Shoimin (2016: 119) berpendapat, Model Pair Checks merupakan model pembelajaran dimana peserta didik saling berpasangan dan menyelesaiakan persoalan yang diberikan. Pelaksanaan Pair Checks secara garis besar adalah (1) bekerja berpasangan; (2) pembagian peran partner dan tutor (tutor); (3) tutor memberi soal, partner menjawab; (4) bertukar peran; (5) penyimpulan; (6) evaluasi; dan (7) refleksi. Berdasarkan pernyataan diatas maka model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dipandang cocok untuk menyelesaikan masalah yang ditemui peneliti di SDN 5 Bendungan. Penggunaan model pembelajaran tersebut diharapkan peserta didik dapat lebih aktif dan mendorong peserta didik untuk membangun pengetahuan dan ketrampilan melalui pengalaman langsung yang dilaksanakan dalam pembelajaran. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD N 5 Bendungan yang beralamatkan di Jalan Wakhid Hasyim No 103, Bendungan, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian berlangsung selama tujuh bulan dari Desember 2016 sampai Juni 2017. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Pada setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 17 siswa lakilaki dan 11 siswa perempuan. Data dalam penelitian ini yaitu: 1) nilai evaluasi pemahaman konsep lembaga lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat; 2) hasil wawancara guru dan siswa kelas IV tentang penggunaan model Pair Checks dalam pembelajaran pemahaman konsep lembaga-lembaga tingkat pusat; dan 3) hasil observasi guru dan siswa kelas IV tentang penggunaan model pembelajaran Pair Checks dalam pembelajaran pemahaman konsep lembaga lembaga tingkat pusat. Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas IV SD N 5 Bendungan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Uji validitas data yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis data interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, redukdi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila sebanyak 80% atau 22 dari 28 peserta didik tuntas KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75. HASIL Berdasarkan hasil tes, observasi dan wawancara dengan guru dan siswa kelas IV SD N 5 Bendungan tahun ajaran 2016/2017 menunjukkan bahwa pemahaman konsep lembaga lembaga tingkat pusat siswa kelas IV SD N 5 Bendungan masih rendah. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tebel 1 sebagai berikut. Tabel 1. Nilai Pretest Pemahaman Konsep Interval (fi) (xi) fi.xi 40 46 3 43 129 10,71 47 53 4 50 200 14,29 54 60 12 57 684 42,86 61 67 5 64 320 17,86 68 74 1 71 71 3,57 75 81 3 78 234 10,71 Jumlah 28 363 1638 100 Nilai Rata-rata Kelas = 58,5 Ketuntasan Klasikal = 10,71% Ketidaktuntasan Klasikal = 89,29% Nilai Tertinggi = 80 Nilai Terendah = 40 Data pada Tabel 1, menunjukkan sebagian besar siswa SD N 5 Bendungan belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Dari 28 siswa hanya 3 atau 10,71% siswa yang nilainya mencapai KKM dan 25 atau 89,29% siswa belum mencapai KKM. Pada pratindakan nilai tertinggi 80, nilai terendah 40 dan rata-rata kelas yang diperoleh adalah 58,5. Pemahaman konsep lembaga lembaga tingkat pusat kelas IV SD N 5 Bendungan masih rendah disebabkan karena guru masih cenderung menggunakan model pembelajaran berpusat pada guru dengan metode ceramah tanpa melibatkan partisipasi siswa, siswa kurang aktif dan antusias dalam pembelajaran dan cakupan materi yang cukup luas dan alokasi waktu yang kurang sehingga membuat peserta didik kesulitan dalam memahami konsep lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat. Alternatif pemecahan permasalahan tersebut adalah dengan melakukan inovasi pembelajaran. Untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman konsep lembagalembaga tingkat pusat siswa kelas IV SD N 5 Bendungan, maka dilaksanakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Pair Checks. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2. Nilai Pemahaman Konsep Siklus I Interval (fi) (xi) fi.xi 47 54 2 5,5 101 7,14 55 62 4 58,5 234 14,29 63 70 9 66,5 598,5 32,14 71 78 5 74,5 372,5 17,86 79 86 6 82,5 495 21,43 87 94 2 90,5 181 7,14 Jumlah 28 441 1982 100 Nilai Rata-rata Kelas = 70,79 Ketuntasan Klasikal = 42,86% Ketidaktuntasan Klasikal = 57,14% Nilai Tertinggi = 90 Nilai Terendah = 47,5 Data pada Tabel 2, menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman konsep lembaga-lembaga tingkat pusat siswa kelas IV SD N 5 Bendungan. Dari 28 siswa 12 atau 42,86% mencapai KKM dan 16 atau 57,14% siswa belum mencapai KKM. Pada siklus I nilai tertinggi 90, nilai terendah 47,5 dan rata-rata kelas yang diperoleh adalah 70,79. Peningkatan yang ada belum mencapai target ketuntasan yaitu 80%. Belum tercapainya target indikator kinerja tersebut disebabkan karena adanya kekurangan dalam proses pembelajaran yaitu kinerja guru dan aktivitas peserta didik. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki kekurang-

Interval (fi) (xi) fi.xi 71 75 4 73 292 14,29 76 80 3 78 234 10,71 81 85 6 83 498 21,43 86 90 5 88 440 17,86 91 95 6 93 558 21,43 96 100 4 98 392 14,29 Jumlah 28 513 2414 100 Nilai Rata-rata Kelas = 86,21 Ketuntasan Klasikal = 92,86% Ketidaktuntasan Klasikal = 7,14% Nilai Tertinggi = 100 Nilai Terendah = 72,5 an-kekurangan pada siklus I. Adapun hasil tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Nilai Pemahaman Konsep Siklus II Interval (fi) (xi) fi.xi 59 65 1 62 62 3,57 66 72 2 69 207 10,71 73 79 10 76 684 32,14 80 86 7 83 581 25 87 93 4 90 360 14,29 94 100 4 97 388 14,29 Jumlah 28 477 2289 100 Nilai Rata-rata Kelas = 81,75 Ketuntasan Klasikal = 82,14% Ketidaktuntasan Klasikal = 17,86% Nilai Tertinggi = 100 Nilai Terendah = 65 Data pada Tabel 3, menunjukkan pemahaman konsep lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat sudah mengalami peningkatan dibanding dengan siklus I. Dari 28 siswa 23 atau 82,14% mencapai KKM dan 5 atau 17,86% siswa belum mencapai KKM. Pada siklus II nilai tertinggi 100, nilai terendah 65 dan ratarata kelas yang diperoleh adalah 81,75. Pencapaian tersebut telah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu persentase ketuntasan 80%. Akan tetapi masih terdapat peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan, oleh karena itu perlu penguatan materi supaya peserta didik yang sudah maupun belum tuntas dapat menguasai seluruh materi dengan baik. Materi tersebut adalah tentang lembaga legislatif dan yudikatif. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan ke siklus III dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus II. Adapun hasil tindakan siklus III dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Nilai Pemahaman Konsep Siklus III Data pada tabel 4, menunjukkan pemahaman konsep lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV SD N 5 Bendungan sudah mengalami peningkatan dibanding dengan siklus II. Siklus III ketuntasan klasikal 92,86% atau dari 28 siswa sudah mencapai KKM. Nilai rata-rata kelas pada siklus III 86,21, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 72,5. Hasil yang di dapat sudah optimal dan sudah mencapai target yang ditentukan yaitu ketuntasan klasikal 80% dan telah melakukan penggulangan materi. Dengan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, maka peneliti mencukupkan penelitian tindakan kelas ini pada siklus III. PEMBAHASAN Berdasarkan data yang disajikan dalam deskripsi pratindakan, pelaksanaan tindakan dan perbandingan hasil antar siklus maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Pair Checks dapat meningkatkan pemahaman konsep lembagalembaga tingkat pusat pada peserta didik kelas IV SD N 5 Bendungan tahun ajaran 2016/2017. Penggunaan model Pair Checks dalam penelitian ini ditemukan bahwa peserta didik lebih aktif dan termotivasi dalam pembelajaran. Peserta didik menjadi lebih aktif untuk bertanya jawab dan bekerjasama dengan pasangannya dengan bertindak sebagai tutor dan partner. Model pembelajaran Pair Checks mempermudah peserta didik dalam memahami konsep lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat. Peningkatan pemahaman konsep lem baga-lembaga tingkat pusat pada peserta didik kelas IV SD N 5 Bendungan terbukti dari hasil observasi dan analisis data kinerja guru dan aktivitas peserta didik dalam penggunaan model Pair Checks. Peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa terjadi karena adanya perbaikan yang dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Peningkatan kinerja guru dan aktivitas peserta didik tersebut mempengaruhi ni-

lai pemahaman konsep lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat pada peserta didik kelas IV SD N 5 Bendungan. Peningkatan pemahaman konsep lembaga-lembaga tingkat pusat dapat dilihat dari nilai rata-rata pada pratindakan sebesar 58,5, siklus I sebesar 70,79, siklus II sebesar 81,75, dan siklus III sebesar 86,03. Tingkat ketuntasan belajar peserta didik pada pemahaman konsep lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat pada pratindakan sebanyak 3 peserta didik (10,71%), siklus I sebanyak 12 peserta didik (42,86%), siklus II sebanyak 23 peserta didik (82,14%), dan siklus III sebanyak 26 peserta didik (92,86%). Berdasarkan hal-hal yang diperoleh selama tindakan saat pembelajaran terdapat kecocokan dengan teori yang diungkapkan oleh Kurniasih dan Sani (2016: 112) bahwa Pair Checks memiliki kelebihan antara lain: (1) dipandu belajar melalui bantuan rekan; (2) menciptakan saling kerjasama di antara peserta didik; dan (3) meningkatkan pemahaman konsep dan atau proses. Sejalan dengan pendapat tersebut, penelitian ini juga mempunyai kecocokan dengan teori yang diungkapkan oleh Huda. Kelebihan model pembelajaran Pair Checks menurut Huda (2015:212), antara lain: (1) meningkatkan kerja sama antar peserta didik; (2) peer tutoring; (3) meningkatkan pemahaman atas konsep dan/atau proses pembelajaran; dan (4) melatih peserta didik berkomunikasi dengan baik dengan teman sebangkunya. Meskipun indikator kinerja sudah tercapai dengan baik, namun masih terdapat dua peserta didik yang belum dapat mencapai KKM ( 75). Kedua peserta didik tersebut memiliki permasalahan dalam menerima materi pembelajaran yang disampaiakan, mereka cenderung pasif, pendiam, kurang antusias mengikuti pembelajaran dan kurang bisa bekerjasama dengan pasangannya. Tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan guru memberikan bimbingan perhatian khusus ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu dengan memberikan soalsoal terkait dengan materi tersebut sehingga mereka akan lebih memahami dan memberikan motivasi supaya peserta didik tersebut selalu bersemangat dalam belajar. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada peserta didik kelas IV SD N 5 Bendungan tahun ajaran 2016/2017 dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khususnya materi lembaga-lembaga tingkat pusat yang dimulai dari prasiklus, siklus I, siklus II hingga siklus III dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dapat meningkatkan pemahaman konsep lembaga-lembaga tingkat pusat. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan meningkatnya jumlah peserta didik yang dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75. DAFTAR PUSTAKA Erwin, M. (2013). Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama Huda, M. (2015). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kurniasih, I. & Sani, B. (2016). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Surabaya: Kata Pena Shoimin, A. (2016). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Winataputra, U.S. dkk. (2010). Pembelajaran PKn di SD. Jakarta: Universitas Terbuka