STUDI FARMAKOFOR RESEPTOR ESTROGEN α SEBAGAI TARGET TERAPI KANKER SERVIKS

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI FARMAKOFOR DAN DOCKING MOLEKUL RESEPTOR σ2 SEBAGAI TARGET PENGOBATAN KANKER PAYUDARA

Studi Farmakofor Reseptor COX-2 Sebagai Anti Inflamasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

STUDI POTENSI KURKUMIN DAN ANALOGNYA SEBAGAI SELECTIVE ESTROGEN RECEPTOR MODULATORS (SERMs): DOCKING PADA RESEPTOR ESTROGEN β

ANALISIS MOLECULAR DOCKING FITOKIMIA FAMILI FABACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN. TERHADAP RESEPTOR ESTROGEN α PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI

STUDI MODEL FARMAKOFOR DAN SKRINING VIRTUAL SENYAWA PENGHAMBAT ACE TERHADAP RESEPTOR ACE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosis pada wanita (Dizon et al.,

KURKUMIN DAN ANALOGNYA SEBAGAI SELECTIVE ESTROGEN RECEPTOR MODULATORS (SERMS): KAJIAN BERDASARKAN METODE DOCKING PADA RESEPTOR ESTROGEN ALFA

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang umum dijumpai laki-laki usia muda di banyak negara. Keganasan

BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia. kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah

Nursalam Hamzah, Afrisusnawati Rauf, Asyraful Anam. Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar ABSTRACT

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tumbuhan Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)

STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR HUMAN TYROSINASE SERLY YULIAWATI

I. PENDAHULUAN. sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan dan kemungkinan mengakibatkan. berbagai penyakit-penyakit yang dapat dialaminya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI MODEL FARMAKOFOR TAMOXIFEN DAN RALOXIFENE SERTA APLIKASINYA TERHADAP BEBERAPA SENYAWA ANTAGONIS RESEPTOR ESTROGEN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Tekanan Darah (Benowitz,2012)

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian International Agency for Research on cancer (IARC)

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penambatan molekul (molecular docking) merupakan penelitian dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1

BAB I PENDAHULUAN. rahim yaitu adanya displasia/neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyakit kanker

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

ANALISIS MOLECULAR DOCKING RESEPTOR ESTROGEN α TERHADAP FITOKIMIA FAMILI ASTERACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama

Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma sel skuamosa di laring (KSSL) menempati. urutan kedua dariseluruhkarsinomadi saluran

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB V PEMBAHASAN. pada residu Glu 205, Glu 206, dan Tyr 662. Ada dua jenis interaksi yang

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

A. Pengetahuan Kanker Serviks NO. PERTANYAAN JAWABAN 1. Kanker leher rahim ( serviks ) merupakan penyakit?

ABSTRAK. Nurudin, 2007, Pembimbing I : Freddy Tumewu A. dr. MS. Pembimbing II : Suryadi Kurniwan. dr., M.Kes.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Deteksi Penyakit Kanker Serviks Menggunakan Metode Adaptive Thresholding Berbasis Pengolahan Citra

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hingga 2030 meneruskan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenone

DOCKING KURKUMIN DAN SENYAWA ANALOGNYA PADA RESEPTOR PROGESTERON: STUDI INTERAKSINYA SEBAGAI Selective Progesterone Receptor Modulators (SPRMs)

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM????

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR MUSHROOM TYROSINASE (3NQ1)

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. hriangkan insiden terendah sebanyak kasiis per penduduk di rusa

Skrining Potensi Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm F.) Ness.) sebagai Antikanker Payudara secara In Silico

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina. dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang ligan asli (S58)

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

Prediksi Mekanisme Kerja Obat Terhadap Reseptornya Secara in Silico(Studi pada Antibiotika Sefotaksim)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi wanita merupakan hal yang perlu diperhatikan agar suatu

No. Responden: B. Data Khusus Responden

ABSTRAK. POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle Linn) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PEMERANGKAP DPPH DAN ANTIKANKER TERHADAP KULTUR SEL HeLa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang

Transkripsi:

STUDI FARMAKOFOR RESEPTOR ESTROGEN α SEBAGAI TARGET TERAPI KANKER SERVIKS Nursalam Hamzah 1, Ahmad Najib 2, Fatmawati S. 1 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar 2 Fakultas farmasi UMI Makassar ABSTRACT One of the target on chemotherapeutic agent especially for curing cervical cancer is the inhibition of estrogen activity on estrogen alpha receptors. Estrogen stimulates human papilloma virus oncogene expression, promotes cervical cancer (CC) cell proliferation and prevents apoptosis. Therefore, blockage of estrogen function may have therapeutic application to CC. SERMs (Selective Estrogen Receptor Modulator) are the group of subtances which inhibit the activity of estrogen on its receptor. The aim of this reserach is to determine the features that are important pharmacophore on anti-cercix cancer activity of compounds on ER-α receptor that depended on this receptor. Modeling and determination pharmacophore features created using the program MOE application version 2009. Screening Virtual of chemical compounds to look for natural ingredients in accordance with pharmacophore features that have been made, performed using MOE. The result of the pharmacophore showed that 4-hydroxitamoxifen and its analogues have an antagonism activity on estrogen alpha receptor. Key words: ER-α, cervix cancer, 4-hydroxitamoxifen, pharmacophore. PENDAHULUAN Kanker serviks adalah neoplasma ganas yang timbul dari sel-sel yang berasal dari leher rahim, salah satu gejala yang paling umum dari kanker serviks adalah pendarahan pada vagina yang abnormal, tetapi dalam beberapa kasus mungkin tidak ada gejala yang jelas sampai kanker telah berkembang menuju kebagian pinggung. Dua jenis utama dari sel-sel yang menutupi serviks adalah sel skuamosa (eksoserviks) dan sel-sel kelenjar (endoserviks). (Anonim, 2012-2014: 3-4). Beberapa jumlah laporan yang mendukung hubungan antara infeksi human papilloma virus (HPV) dan karsinogenesis serviks. Di sisi lain, tidak semua wanita terinfeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks, hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain yang terlibat bersama dengan HPV dalam menginduksi karsinogenesis serviks. Hormon seks telah terbukti dalam 133

meningkatkan ekspresi gen dari HPV 16 dan HPV 18, dua subtipe HPV yang paling terkait dengan kanker serviks. Selain itu, disebagian besar kasus kanker serviks muncul karena paparan estrogen yang sebagian besar sensitif pada leher rahim. Baru-baru ini study mengenai dengan perinatal ERα tikus knocout diobati dengan dietilstilbestrol telah menemukan bahwa ERα diperlukan untuk pengembangan adenosis servikovaginal (Megan, 2014: 1164). Chung dan Lambert menyajikan pendekatan baru menggunakan antagonis reseptor estrogen (modulator reseptor estrogen selektif atau SERM) untuk mengobati prakanker serviks dan kanker. (Castle, 2011: 3). Telah diketahui bahwa ERα diperlukan dalam aktivitas karsinogenik estrogen dalam leher rahim dan estrogen yang memberikan kontribusi tidak hanya untuk genesis tetapi juga untuk pemeliharaan serviks penyakit neoplastik, utilitas obat antagonis ERα dalam mengobati atau mencegah kanker serviks telah dievaluasi dengan menggunakan model tikus transgenik HPV, 3 antagonis ERα telah dievaluasi, yaitu tamoxifen, raloxifen dan fulvestrant. Obat tersebut telah disetujui oleh FDA untuk digunakan dalam pengobatan/ pencegahan kanker payudara manusia, dan merupakan anggota obat dari kelas selektive estrogen receptor modulator (SERM) (Chung, 2010: 4). Pemodelan farmakofor berbasis ligan telah menjadi strategi dibidang komputasi khususnya untuk memudahkan penemuan obat khususnya agonis dan antagonis reseptor estrogen alfa yang digunakan sebagai terapi kanker leher rahim tanpa adanya sasaran struktur makromolekul dengan menggunakan aplikasi MOE. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bersifat teoritis eksperimentatif. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa 23 ER-α yang diperoleh dari situs RCSB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kimia komputasi melalui pencarian fitur-fitur farmakofor dan berlangsung selama 3 bulan di Fakultas Ilmu Kesehatan Fakultas Farmasi UIN Alauddin Mks. Penentuan Sidik Jari Interaksi Liganprotein /PLIF) Sidik jari interaksi protein dengan ligan dibuat dengan menggunakan struktur-struktur protein reseptor estrogen alfa yang diunduh dari situs RCSB. Seluruh struktur kemudian dibuka pada jendela MOE dan disejajarkan sehingga rantai memiliki struktur yang sama yang akan bergerak bersama-sama sebagai satu unit. Analisis PLIF DBV Compute PLIF Generate Penentuan Fitur Farmakofor Pencarian farmakofor secara hipotetik digambarkan sebagai 134

pharmacophore query, yaitu seperangkat fitur query yang biasanya dibuat dari titik anotasi ligan. Titik anotasi adalah penanda dalam ruang yang menunjukkan lokasi dan jenis atom atau gugus yang penting, seperti donor dan akseptor hidrogen, pusat aromatik, posisi proyeksi interaksi yang mungkin, muatan gugus, dan bio-isosterik. Poin-poin anotasi pada ligan adalah lokasi fitur yang potensial yang akan menjadi query pharmacophore. Fitur farmakofor ditentukan melalui empat tahapan yaitu membuat database konformasi, membuat Query Pharmacophore, mencari fitur farmakofor berdasarkan Query Pharmacophore pada database konformasi, kemudian memperbaiki Query. Virtual Skrining Langkah keempat adalah virtual skrining, dengan mendownload terlebih dahulu beberapa ribu senyawa dari zinc 12 databes. Senyawa-senyawa yang telah didownload kemudian disimpan sebagai databes, untuk melakukan langkah virtual skrining ikuti beberapa perintah MOE >> Compute >> Pharmacophore >> Search. HASIL DAN PEMBAHASAN PLIF/Interaksi sidik jari ligan-protein Tujuan dari analisis interaksi protein-ligan ini adalah untuk mengetahui interaksi antara ligan dengan jenis-jenis asam amino yang terdapat pada situs aktif reseptor RE-α yang kemudian akan berinteraksi dengan senyawa-senyawa ligan. Dengan menggunakan 23 struktur kompleks ligan-protein, dapat dibuat sidik jari interaksi ligan-protein dengan membandingkan cara pengikatan masing-masing ligan terhadap residu asam amino di sisi pengikatan protein. Interaksi diantaranya ikatan hidrogen, interaksi ionik dan kontak permukaan yang diklasifikasikan sesuai dengan residu asal, dan dibangun dalam skema sidik jari yang merupakan representasi dari database dari protein-ligan kompleks. Pada tabel IV.1 terlihat bahwa Arg 394A, Asp 351A, Glu 353A, Gly 521A dan His 524A merupakan asam amino yang penting dalam pengikatan antara ligan dan reseptor RE-α. Penyusunan Query Farmakofor Ligan Salah satu tahapan yang paling penting dalam penyusunan query farmakofor ligan ini adalah pada proses pensejajaran (alligment) struktur 23 protein yang telah diunduh dari situs RCSB. Pada saat proses pensejajaran berlangsung dari seluruh protein perlu diperhatikan agar 23 protein tersebut benar-benar sejajar dengan baik, karena akan sulit untuk membuat fitur farmakofor dari ligan jika strukturnya tidak sejajar dengan baik. Adapun dalam proses pensejajaran tersebut, protein dibuka pada jendela MOE satu persatu dan disejajarkan setiap penambahan protein. Hal tersebut dilakukan agar pensejajaran struktur protein dapat berjalan maksimal 135

dan menghasilkan struktur yang sejajar dengan baik. Sebelum masuk pada tahap membuat fitur farmakofor ligan, seluruh reseptor dan pelarut dihilangkan sehingga yang bertumpuk hanya struktur ligannya saja. Selanjutnya pembuatan fitur farmakofor ligan dapat dilakukan dengan menjalankan Pharmacophore Query Editor. Titik-titik anotasi ligan akan muncul secara otomatis di layar MOE. Adapun cara pemilihan titik anotasi ligan yang tepat adalah ligan yang memilki kemiripan struktur ligan senyawa obat (Raloxifen, Tamoxifen, Estradiol, dll) dengan ligan yang telah didownload dari RCSB, titik-titik anotasi yang dipilih kemudian dibuat menjadi tiga fitur farmakofor. Ketiga fitur farmakofor tersebut masing-masing sebagai gugus donor proton dan akseptor proton (F3:Don&Acc dan F1:Don&Acc) dan gugus kationik (F2:Cat). Tiga titik anotasi ligan tersebut dipilih karena banyaknya titik anotasi ligan yang bertumpuk pada titik-titik tersebut. Di samping itu, berdasarkan interaksi ligan yang diperoleh pada tahap analisis interaksi ligan-protein, dapat dilihat bahwa interaksi ligan dengan protein terjadi di titik anotasi ligan pada fitur farmakofor F3: Don&Acc dan F1: Don&Acc (4- hidroxytamoxifen) masing-masing merupakan antagonis reseptor estrogen alfa terhadap kanker serviks, dalam hal ini terapi yang paling baik untuk pemilihan obat anti estrogen terhadap pemicu (eksogen) kanker serviks sebagaimana informasi yang tercantum pada penelitian- penelitian sebelumnya. Virtual skrining Proses virtual skrining digunakan untuk membantu menemukan senyawa senyawa yang kemungkinan besar berpotensi sebagai obat, dengan membutuhkan waktu yang relatif singkat. Jika target telah diketahui, algoritma docking dapat digunakan untuk menempatkan kandidat obat ke dalam sisi aktif dari target seperti enzim atau reseptor. Kemudian interaksi senyawasenyawa yang telah diikatkan kemudian diurutkan berdasarkan hasil analisis secara komputasi komponen sterik dan elektrostatiknya. Hingga saat ini telah banyak ditemukan senyawa anti kanker dari bahan alam. Tetapi, belum diketahui senyawa-senyawa yang selektif terhadap reseptor estrogen alfa. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian yang secara khusus memodelkan interaksi beberapa senyawa yang diketahui diketahui memiliki aktivitas anti kanker serviks melalui penghambatan estrogen melalui RE-α. Pada penelitian ini dilakukan proses virtual skrining terhadap 3560 senyawa kimia yang diunduh dari situs zinc database. Dari proses tersebut tidak diperoleh senyawa kimia bahan alam yang hits dengan fitur farmakofor ligan yang memiliki interaksi 136

dengan reseptor estrogen alfa, dikarenakan jumlah senyawa yang diperoleh dari Zinc databes masih kurang serta pertimbangan yang lain sehingga tidak diperoleh senyawa-senyawa yang hit. Spurgeon, E. Megan, dkk. Recurrence of Cervical Cancer in Mice after Selective Estrogen Receptor Modulator Therapy. USA; Proc Natl Acad Sci. 2014. KESIMPULAN Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Asam amino yang penting dalam interaksi reseptor RE-α yaitu Arg 394A, Asp 351A, Glu 353A, Gly 521A, dan His 524A. 2. Adapun query farmakofor yang berperan dalam interaksi liganreseptor memiliki fitur dua gugus donor proton dan akseptor proton, nama ligan ke dua fitur tersebut adalah antagonis 4-hidroxitamoxifen. Gambar IV.1 Fitur Farmakofor dan Query Editor KEPUSTAKAAN American Cancer Society. Cervical Cancer. USA : Atlanta, Inc. 2014. Castl, E. Philip. Do selective estrogen receptor modulators treat cervical precancer and cancer? time to pool data from relevant trials. Italy : Division of Cancer Epidemiology and Genetics, National Cancer Institute. 2011. Gambar IV.2 Jarak antar fitur-fitur dalam farmakofor query F3 ke F1: 11.38 F1 ke F2: 11.15 F2 ke F3: 12.69 Chung SH, Lambert PF. Prevention and treatment of cervical cancer in mice using estrogen receptor antagonists. USA; Proc Natl Acad Sci. 2009. 137