HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN SIKAP IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN EMOSI DAN FREKUENSI MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI DI RS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aan Hasanah

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENDAHULUAN. Allah berfirman dalam Al-Qur an surat Al-Mu minun ayat 12-15, yaitu:

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. mencegah proses kehamilan pada pasangan suami istri yang memiliki usia subur.

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

HUBUNGAN ANTARA KEINTIMAN KELUARGA DAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK BERSALIN LINDA SILALAHI KECAMATAN PANCUR BATU

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS SEDAYU I BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).

ALI SADIKIN NIM : J

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

Transkripsi:

HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Diah Istiqomah 1610104191 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: Diah Istiqomah 1610104191 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017 i

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Diah Istiqomah 1610104191 Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Dipublikasikan Pada Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Oleh : Pembimbing : Suesti, S.SiT.,MPH Tanggal : Tanda Tanggan ii

HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL Diah Istiqomah, Suesti Email : diahistiqomah230495@gmail.com Latar Belakang : Tingginya prevalensi kematian ibu dan bayi tercatat mencapai 305/100.000 kelahiran hidup, sampai saat ini masih merupakan masalah yang belum dapat ditanggulangi. Salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur. Antenatal care merupakan salah satu upaya mencegah kematian ibu dengan mendeteksi lebih dini terjadinya resiko tinggi kehamilan (BKKBN,2015). Tujuan : Diketahuinya hubungan gravida dengan keteraturan pemeriksaan kunjungan antenatal care (ANC) di Puskesmas Sewon II Bantul Tahun 2016. Metode : Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil TM III yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sewon II Bantul pada bulan Juli - Desember 2016 berjumlah 402 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 200 orang. Uji analisis data menggunakan chi square. Hasil : Primigravida yang Teratur melakukan pemeriksaan Antenatal care 86 responden (73,5%), dan Multigravida 43 responden (51,8%). Sedangkan yang Tidak teratur adalah Primigravida 31 responden (26,5%), dan Multigravida 40 responden (48,2%). Hasil uji chi square didapatkan nilai signifikansi 0,002 (p < 0,05) nilai ρ sebesar 0,218. Simpulan dan Saran : Ada hubungan antara gravida dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care (ANC) di Puskesmas Sewon II Bantul tahun 2016. Bagi ibu hamil yang belum teratur melakukan pemeriksaan antenatal care, diharapkan dapat melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur selama masa kehamilan pada fasilitas kesehatan yang tersedia. Research Background: The high prevalence of mother and baby mortality is reported 305/100.000 from live birth. It has been the problem that can not be handled. One of the ways to decrease maternal mortality rate and baby mortality rate is to have the antenatal examination regularly. Antenatal care is one of the ways to prevent mother s mortality by conducting early detection of high risk pregnancy (State Ministry of Population, 2015). Research Objective: This research aims to reveal the relationship between gravida and the regularity of antenatal care examination visit at Sewon II Primary Health Center Bantul in 2016. Research Method: This research employed an analytic descriptive method with cross sectional time approach. The population of this research was pregnant women in the third trimester who checked their pregnancy at Public Health Center of Sewon II Bantul from July December 2016 with total 402 pregnant women. The samples were taken through purposive sampling technique with the total of samples was 200 people. The data were analyzed using chi square. Research Finding : The primigravida who regularly checked antenatal care were 86 respondents (73.5%) and Multigravida who checked regularly were 43 respondents (51,8%). Meanwhile, primigravida who did not check regularly were 31 respondents (26,5%) and Multigravida who did not check regularly were 40 respondents (48,2%). The chi square test obtained the significant value of 0,002 (p < 0,05) and ρ value is 0,218. Conclusion and Suggestion: There is relation between gravida and the regularity of antenatal care examination at Public Health Center of Sewon II Bantul in 2016. For pregnant women who have not done the antenatal care regularly, it is expected to do the antenatal care regularly during the pregnancy period at health facilty nearby. 1

2 PENDAHULUAN Kematian ibu adalah kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin, atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap persalinan (Prawirohardjo,2009:53) 1. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, rata-rata Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat mencapai 305/100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2015) 2. Angka kematian ibu di Kabupaten Bantul pada tahun 2015 lebih baik dibandingkan pada tahun 2014. Hal tersebut ditandai dengan turunnya angka kematian ibu, jika pada tahun 2014 sebesar 104,7/100.000 kelahiran hidup yaitu sejumlah 14 kasus, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 11 kasus sebesar 87,5/100.000. Target AKI tahun 2015 adalah 70/100.000 Kelahiran Hidup. Hasil Audit Maternal Perinatal (AMP) menyimpulkan bahwa penyebab kematian ibu pada tahun 2015 adalah Pre Eklamsia Berat (PEB) sebanyak 36% (4 kasus), perdarahan sebesar 36% (4 kasus), TB Paru 18% (2 kasus), dan Emboli air Ketuban 9% (1 kasus). Kasus kematian ibu di Kabupaten Bantul terjadi pada beberapa wilayah kecamatan, dengan jumlah kasus dilaporkan terjadi di Kecamatan Sewon, Sanden, Kretek, Pundong, Pandak, dan Sedayu. Cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 di Indonesia 87,10 %, di DIY Yogyakarta 92,59 %, dan cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 di Kabupaten Bantul tahun 2015 dilaporkan 90,98%, belum mencapai target K4 95%. Cakupan kunjungan K4 ibu hamil tahun 2015 tertinggi di Puskesmas Kretek (98,54%), cakupan kunjungan terendah terdapat di Puskesmas Banguntapan II (73,83%) sedangkan cakupan kunjungan K4 di Puskesmas Sewon II (95,85%) Cakupan kunjungan ibu hamil K4 ini memperlihatkan kinerja pelayanan kesehatan bagi ibu hamil masih harus ditingkatkan lagi mulai dari promosi kesehatan dengan pemberian motivasi bagi ibu dan keluarga mengenai kepentingan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care/ANC) sesuai dengan prosedur dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada kehamilan (Dinkes Bantul, 2016:23) 3. Dalam melakukan pengawasan, pemerintah menetapkan strategi dan kebijakan berupa program kesehatan termasuk peningkatan Antenatal Care (ANC) kepada ibu selama hamil. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak empat kali, yaitu satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III. Pemerintah menetapkan standar pelayanan antenatal 14 T, yaitu tanyakan dan menyapa ibu, mengukur tinggi badan dan berat badan, temukan kelaianan, mengukur tekanan darah, tekan/ palpasi payudara, tinggi fundus uteri, tentukan posisi janin, tentukan keadaan liver dan limfa, tentukan kadar Hb dan periksa lab, tablet Fe, imunisasi toxoid, tingkatkan kebugaran jasmani, tingkatkan pengetahuan ibu hamil (tanda bahaya kehamilan), temu wicara konseling (Depkes RI, 2011:78) 4. Salah satu Peran bidan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu adalah dengan melakukan pemeriksaan antenatal care, yaitu perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya. (Ratna, 2009:18-19) 5. Hal Ayat-ayat Al-Qur an yang menjelaskan tentang kehamilan, Al-Qur an Surat Al-Mukminun/23:12-14. و ل ق د خ ل ق ا ا. س اى ه ي س لل ة ه ي ط ي ي ث ن ج ع ل ا ط ف ة ف ى ق ر ار ه ك ي ي ث ن خ ل ق ا ال ط ف ة ع ل ق ة ف خ ل ق ا ال ع ل ق ة ه ض غ ة ف خ ل ق ا ال و ض غ ة ع ظ اه ا ف ك س و ا ال ع ظ ا م ل ح و ا ث ن ا ش ا خ ل قا ء اخ ر, ف ت ب ار ك هللا ا ح س ي ال خ ال ق ي ي

3 Artinya: "Sungguh Kami telah mencipta manusia dari sari pati tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Allah swt. menciptakan manusia dari saripati tanah. artinya Allah swt. menciptakan manusia berasal dari seorang laki-laki dan perempuan, keduanya mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang juga memperoleh makanan dari tanah. Sari pati makanan yang dimakan oleh kedua orang tua kita mejadi sperma dan sel telur. Hasil pembuahan menjadi segumpal darah dan yang selanjutnya menjadi segumpal daging hingga tulang belulang yang dibungkus daging. sesudah itu, Allah menciptakan anggota-anggota badan dan menyusun menjadi makhluk yang berbentuk seorang bayi manusia. Air mani yang berasal dari saripati tanah, juga mengandung makna bahwa manusia pada akhirnnya akan kembali pada tempatnya semula, yaitu tanah. Tanah yang dimaksud adalah liang lahat. Artinya manusia berasal dari tanah, dan akan kembali tinggal menyatu dengan tanah. Hasil penelitian Panggah Kusumastuti (2015), hubungan sikap ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan dengan keteraturan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Sewon II Bantul menunjukan bahwa sikap ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan yang memiliki sikap positif 50%. Ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care ke puskesmas secara teratur sebanyak 53,3%. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik yaitu mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan ( Sugiono, 2009:29) 6. Metode pengambilan data berdasarkan pendekatan waktu dengan metode cross sectional dimana penelitian ini dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara variabel independen dan variabel dependen (Nursalam, 2008:34) 7.. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil TM III yang melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) dan tercatat dalam rekam medik di Puskesmas Sewon II Bantul bulan Juli sampai bulan Desember tahun 2016 berjumlah 402 ibu hamil. Sampel diambil dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sulistyaningsih,2011:74) 8. Sampel dalam penelitian ini diambil dari medical record/rekam medis bulan Juli sampai Desember 2016 di Puskesmas Sewon II Bantul yaitu sebanyak 200 responden. Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan skala data nominal dan nominal. Teknik analisis untuk menguji hipotesis digunakan Chi Square. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik responden Tabel. 4.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan karakteristik pendidikan terakhir pada ibu hamil di Puskesmas Sewon II Bantul Sumber: Medical Record 2016 Pendidikan Terakhir SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah 62 97 41 Presentase (%) 31 % 48,5 % 20,5 % Total 200 100

4 Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa rata-rata responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA yaitu berjumlah 97 orang (48,5%), dan yang paling sedikit adalah responden dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu berjumlah 41 orang (20,5%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan karakteristik Umur pada ibu hamil di Puskesmas Sewon II Bantul Umur Ibu Jumlah Presentase (%) <20 tahun 20-35 tahun 40 87 73 20 % 43,5 % 36,5 % >35 tahun Total 200 100 Sumber: Medical Record 2016 Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa rata-rata responden yang memiliki umur 20-35 yaitu berjumlah 87 orang (43,5%), dan yang paling sedikit adalah responden dengan umur <20 tahun yaitu berjumlah 40 orang (20%). 2. Analisis Univariat a. Gravida Gravida dalam penelitian ini dikategorikan menjadi primigravida dan multigravida dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gravida di Puskesmas Sewon II Bantul N o Gravida Frekuen si Present ase (%) 1 2 Primigravida Multigravida 117 83 58,5 % 41,5 % Total 200 100 % Sumber: Medical Record 2016 Pada tabel 4.3 Dapat dikategorikan bahwa Primigravida sebanyak 117 responden (58,5%) dan Multigravida sebanyak 83 responden (41,5%) b. Keteraturan pemeriksaan Antenatal Care ANC Hasil penelitian terhadap karakteristik kejadian keteraturan pemeriksaan Antenatal care ANC dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Sewon II Bantul No Keteraturan Frekuen Presentase si (%) 1 Teratur 129 64,5 % 2 Tidak Teratur 71 35,5 % Total 200 100 % Sumber: Medical Record 2016 Berdasarkan tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa proporsi yang Teratur sebanyak 129 responden (64,5%) dan Tidak teratur sebanyak 71 responden (35,5%) 3. Analisis Bivariat Tabel 4.5 Hubungan Gravida dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Sewon II Bantul Teratur Tidak Teratur Jumlah P-value Gravida N % N % Primigravida 86 73,5% 31 26,5% 117 Multigravida 43 51,8% 40 48,2% 83 Total 129 125,3% 71 74,7% 200 0,002 Sumber: Medical Record 2017

5 Berdasarkan tabel 4.5 dilihat dari Primigravida yang melakukan pemeriksaan ANC secara teratur sebanyak 86 responden (73,5%), dan yang tidak melakukan pemeriksaan ANC secara teratur sebanyak 31 responden (26,5%). Sedangkan Multigravida yang melakukan pemeriksaan ANC secara teratur sebanyak 43 responden (51,8%), dan yang melakukan pemeriksaan ANC secara tidak teratur sebanyak 40 responden (48,2%). Uji koefisien korelasi didapatkan p value sebesar 0,002 (p <0,05). Hasil uji statistik Chi Square didapatkan nilai p value sebesar 0,002 (p <0,05). Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan gravida dengan keteraturan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Sewon II Bantul 2016. Untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak maka besarnya nilai taraf signifikansi (p) dibanding dengan taraf kesalahan 5% (0,05). Jika p lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan tidak ada hubungan antara kedua variabel dan jika p lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka dinyatakan ada hubungan antara kedua variabel. Besarnya koefisien kontingensi digunakan untuk memberikan penilaian tingkat kekuatan dua variabel. Penelitian ini menunjukan bahwa p lebih kecil dari 0,05 (0,002<0,05) maka dapat dinyatakan hipotesis diterima. Dengan demikian diketahui bahwa ada hubungan gravida dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care ANC) di Puskesmas Sewon II Bantul tahun 2016. PEMBAHASAN 1. Gambaran Gravida di Puskesmas Sewon II Bantul Berdasarkan data diketahui bahwa proporsi Primigravida sebesar 117 responden (58,5%) dan proporsi Multigravida sebesar 83 responden (41,5%). Faktor yang mempengaruhi keteraturan Pemeriksaan antenatal care adalah Gravida. Gravida adalah jumlah kehamilan yang pernah dialami oleh seorang wanita (termasuk kehamilan yang sekarang). Ibu yang pertama kali hamil merupakan hal yang sangat baru sehingga termotivasi dalam memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan. Sebaliknya ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari satu orang, mempunyai anggapan bahwa ia sudah berpengalaman sehingga tidak termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya (Padila, 2014:12) 9. Pada kehamilan pertama umumnya ibu hamil lebih memperhatikan kondisi kehamilannya. Mereka cenderung menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui kondisi kehamilannya. Seperti pada penelitian Sarwono (2001) yang mengungkapkan bagi ibu yang hamil pertama kali, antenatal care merupakan suatu hal yang baru sehingga ibu memiliki motivasi yang tinggi dalam memeriksakan kehamilannya di pelayanan kesehatan. Sebaliknya semakin banyak ibu memiliki riwayat melahirkan, kunjungan antenatal care menjadi berkurang karena menganggap memiliki pengalaman yang cukup sehingga kurang termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya (Kassyou, 2008:14) 10. 2. Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Sewon II Bantul Berdasarkan hasil perhitungan data diketahui bawa proporsi yang mengalami Teratur sebanyak 129 orang (64,5%) dan proporsi yang tidak Teratur sebanyak 71 orang (35,5%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa sebagian besar ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care secara tepat yaitu minimal 4 kali dengan perincian 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. Antenatal care atau pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal. Kunjungan antenatal

6 care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak wanita merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Kunjungan antenatal untuk pemanfaatan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut: Satu kali kunjungan selama trimester satu (<14 minggu), Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28) dan Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36). Keteraturan dalam melakukan kunjungan antenatal care bermanfaat bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya antenatal care dapat digunakan untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya, dengan kunjungan antenatal care yang teratur akan segera diketahui kelainan-kelainan yang mungkin muncul pada masa kehamilan sehingga segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan. Keteraturan Pemeriksaan Antenatal care adalah kedisiplinan/kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak. (Wiknjosastro, H. 2008:132) 11. Pelayanan antenatal care penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal dan tetap demikian seterusnya, agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat. Diperkirakan sekitar 15%-20% dari seluruh ibu hamil akan mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetri, yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai (Sulistyawati, 2013:8-9) 12. 3. Hubungan Gravida dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care di Puskesmas Sewon II Bantul Berdasarkan hasil perhitungan uji statistic Chi-Square (X²) diperoleh p value sebesar = 0,002 lebih kecil dari α = 0,05, Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Gravida dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care di Puskesmas Sewon II Bantul Tahun 2017. Berdasarkan hasil penelitian diatas penelitian menyimpulkan bahwa ibu hamil yang primigravida lebih rajin dan teratur memeriksakan kehamilannya dibanding ibu yang hamil multigravida, hal ini dikarenakan ibu hamil yang primigravida lebih termotivasi untuk melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) dan sangat mengharapkan kehamilannya baikbaik saja sehingga ia memeriksakan kehamilannya secara teratur agar selama kehamilannya tidak ada masalah yang terjadi sehingga berakhir dengan baik dan mendapatkan anak yang sehat dan tidak terjadi masalah pada bayi yang dilahirkan. Pada penelitian ini juga masih tampak sebagian kecil ibu hamil multigravida tidak melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) secara lengkap karena mereka lebih merasa memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam proses kehamilan sampai melahirkan sehingga mereka tidak begitu perduli dengan program pemerintah yang dicanakan dalam hal ini pemeriksaan kehamilan, terlebih lagi bila selama kehamilannya ibu tidak mengalami peristiwa ataupun kejadian seperti pendarahan yang banyak dan lama mungkin tidak merasa perlu untuk memeriksakan kehamilannya. Mereka tidak menyadari bahwa dalam melakukan Antenatal Care (ANC) ibu hamil dapat mengetahui apa yang terjadi dengan keadaan tubuhnya dan kelainan pada janin yang dikandungnya. Menurut hasil penelitian Manisti (2017) 13 bahwa responden yang mempunyai anak kurang dari 2 pemeriksaan kehamilannya lebih baik dari ibu yang mempunyai anak lebih dari 2 orang. Ibu yang mempunyai anak sedikit masih sangat mengharapkan kehamilannya, sehingga ia akan memeriksakan kehamilannya dengan baik

7 dan mendapatkan anak sehat. Ada hubungan antara gravida dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care pada ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Penelitian juga dilakukan oleh Melviati (2015) 14 yang menyatakan bahwa ibu dengan kehamilan 2 atau lebih cenderung memeriksakan kehamilan kurang teratur bila dibandingkan dengan ibu yang hamil kurang dari 2. Menyatakan ada hubungan gravida dengan keteraturan pemeriksaan antenatal. Penelitian yang dilakukan oleh Abdullah (2013) 15 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara gravida dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care (ANC). Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa faktor Gravida mempengaruhi keteraturan pemeriksaan Antenatal care. PENUTUP A. Simpulan Dari hasil penelitian yang telah di lakukan di Puskesmas Sewon II Bantul maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah Primigravida sebanyak 117 orang (58,5%). 2. Sebagian besar yang Teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 129 orang (64,5%). 3. Ada hubungan yang signifikan antara Gravida dengan keteraturan pemeriksaan Antenatal Care, nilai p value 0,002. B. Saran 1. Ibu Hamil Bagi ibu hamil yang belum teratur melakukan pemeriksaan antenatal care, diharapkan dapat melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur selama masa kehamilan pada fasilitas kesehatan yang tersedia. 2. Puskesmas Sewon II Diharapkan tenaga kesehatan terutama bidan agar meningkatkan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan antenatal pada setiap ibu hamil. 3. Peneliti selanjutnya Penelitian lain dapat menjadikan data pada penelitian ini sebagai data dasar bagi penelitiannya. Peneliti lain disarankan melakukan korelasi variabel predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat terhadap keteraturan antenatal care sehingga diketahui faktor yang paling mempengaruhi keteraturan pemeriksaan antenatal care. Peneliti lain disarankan melakukan penelitian di tempat lain yang memiliki tingkat keteraturan pemeriksaan kehamilannya tidak teratur dengan jumlah responden yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA 1. Prawirohardjo, S. (2009) Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo 2. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (2015). Survey Demografidan Kesehatan Indonesia (SDKI) (2012). Jakarta: BKKBN. 3. Dinas Kesehatan Bantul. (2016). Profil Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bantul. 4. Depkes RI. (2011). Praktek dan Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga. Tersedia dalam: http://bidankomunitas.file.wodpress.co m. [Diakses tanggal 26 Desember 2016]. 5. Ratna. (2009). Asuhan keperawatan pada kehamilan fisiologis dan patologis. Jakarta: Salemba Medika. 6. Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian. Jakarta : PT. Rineka cipta 7. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 8. Sulistyaningsih. (2011). Meteologi Penelitian Kebidanan (Kuantitatif- Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

8 9. Padila. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika. 10. Kassyou, H. (2008). Factors Affecting Antenatal Care Attendance in Maichew Town, Southern Tigray. Thesis. School of Graduate Studies of Addis Ababa University June 2, 2012 11. Wiknjosastro, H. (2008) Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo 12. Sulistyawati, A. (2013) Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Yogyakarta : Andi Offset 13. Ministi. R (2017) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado, e- journal Keperawatan (e-kp), Volume 5, Nomor 1. 14. Melviati. U (2015) Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Di Puskesmas Sudiang Raya Makassar. e-journal Keperawatan (e-kp), Volume 4, Nomor 2 15. Abdullah. Z (2013) Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Pesisir Kecamatan Mandalle. e-journal Keperawatan (e- Kp), Volume 1, Nomor 2.