Muhammad Farid Wajdi, Lc. 2017, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hak cipta dilindungi undang undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 2017 717101919 ISBN: 978-602-04-4963-0 Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
Daftar Isi Kata Pengantar v Paragraf Satu 1 Paragraf Dua 5 Paragraf Tiga 8 Paragraf Empat 11 Paragraf Lima 14 Paragraf Enam 18 Paragraf Tujuh 21 Paragraf Delapan 24 Paragraf Sembilan 28 Paragraf Sepuluh 33 Paragraf Sebelas 36 Paragraf Dua Belas 40 Paragraf Tiga Belas 43 Paragraf Empat Belas 48 Paragraf Lima Belas 52 Paragraf Enam Belas 55
Paragraf Tujuh Belas 58 Paragraf Delapan Belas 63 Paragraf Sembilan Belas 68 Paragraf Dua Puluh 73 Paragraf Dua Puluh Satu 77 Paragraf Dua Puluh Dua 80 Paragraf Dua Puluh Tiga 84 Paragraf Dua Puluh Empat 88 Paragraf Dua Puluh Lima 92 Paragraf Dua Puluh Enam 96 Paragraf Dua Puluh Tujuh 100 Paragraf Dua Puluh Delapan 104 Paragraf Dua Puluh Sembilan 108 Paragraf Tiga Puluh 113 Paragraf Tiga Puluh Satu 117 Paragraf Tiga Puluh Dua 121 Paragraf Tiga Puluh Tiga 125 Paragraf Tiga Puluh Empat 129 Paragraf Tiga Puluh Lima 133 viii
Paragraf Tiga Puluh Enam 136 Paragraf Tiga Puluh Tujuh 141 Paragraf Tiga Puluh Delapan 145 Paragraf Tiga Puluh Sembilan 149 Paragraf Empat Puluh 153 Paragraf Empat Puluh Satu 157 Paragraf Empat Puluh Dua 161 Paragraf Empat Puluh Tiga 166 Paragraf Empat Puluh Empat 170 Paragraf Empat Puluh Lima 174 Paragraf Empat Puluh Enam 178 Paragraf Empat Puluh Tujuh 182 Paragraf Empat Puluh Delapan 186 Paragraf Empat Puluh Sembilan 190 Paragraf Lima Puluh 193 Paragraf Lima Puluh Satu 201 Daftar Bacaan 205 Tentang Penulis 207 ix
Allah tidak ingin memaksa manusia agar mereka menyembah kepada-nya, sebagaimana Allah memaksa benda-benda mati untuk bertasbih kepada-nya. Hal itu karena Allah ingin memuliakan manusia. Di dunia manusia telah dimuliakan Allah dengan berbagai macam fasilitas hidup. Udara, air, tanah, tumbuhan, hewan, dan segala yang ada di bumi ini ditundukkan untuk memenuhi kebutuhan umat manusia. Semua manusia berhak untuk menikmati kenikmatan dunia dengan tanpa terkecuali bahkan kepada mereka yang membangkang pada perintah Allah Swt. Allah sungguh ingin menyempurnakan nikmat-nya agar manusia tidak hanya merasakan nikmat-nya di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Namun, kenikmatan di akhirat memerlukan syarat-syarat yang harus mereka penuhi. Hanya mereka yang memenuhi syarat-syarat itulah yang akan merasakan kenikmatan tiada batas. Di antara syarat utama bagi mereka yang ingin mendapatkkan kenikmatan akhirat adalah mencintai Allah dan Rasulullah saw. Mencintai bukan dipaksa, tetapi timbul dengan sendirinya. Orang yang sering berdekatan dengan seseorang, lambatlaun ia akan mencintainya. Orang yang sering memandang sesuatu, lambat-laun akan menyukainya. Orang yang membiasakan diri melakukan kegiatan tertentu, lambat-laut akan terbiasa olehnya lantas mencintainya. Cinta timbul karena kedekatan, seberapa sering, dan kebiasaan. Begitu pula cinta kepada Allah dan Rasulullah akan timbul karena seseorang selalu berdekatan dengan Allah dan Rasulullah 2
saw., selalu bersama Allah dan Rasulullah saw., dan terbiasa dengan hal-hal yang dicintai oleh Allah dan Rasulullah saw. Ketika seseorang telah cinta kepada Allah dan Rasulullah saw., maka akan timbul rindu di dalam hatinya. Ia akan merindukan pertemuan dengan Allah dan Rasulullah saw. Saat manusia merindukan Allah dan Rasulullah saw., maka itulah saat terbaik yang dimiliki oleh manusia karena pada saat itu Allah dan Rasulullah saw., membalas kerinduannya dengan berbagai macam anugerah yang tak terbatas. Mungkin Allah akan mengangkat derajatnya hingga sangat tinggi yang tidak mampu dipandang mata. Mungkin juga Allah akan memberikan pahala yang melebihi pahala satu juta kebaikan. Atau Allah akan menghapus dosadosanya meski telah memenuhi langit dan bumi. Atau Nabi Muhammad saw., akan memberikan syafaatnya sehingga ia memiliki tiket untuk masuk ke dalam surga melalui pintu mana saja. Subhanallah. Itulah nilai kerinduan kepada Allah dan Rasulullah saw. Allah berfirman, ق ل إ ن ك ن ت م ت ب ون الله ف اته ب ع ون ي ي ب ب ك م الله و ي غ ف ر ل ك م ذ ن وب ك م و الله غ ف ور ر ح يم Katakanlah, Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran [3]: 31) 3
ف م ن ك ان ي ر ج و ل ق اء ر ب ه ف ل ي ع م ل ع م ال ص ال ا و ال ي ش ر ك ب ع ب اد ة ر ب ه أ ح د ا Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada-nya. (QS. Al-Kahfi [18]: 110) Allah juga berfirman, ي ذ ر اآلخ ر ة و ي ر ج و ر ح ة ر ب ه Ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya. (QS. Az-Zumar [39]: 9) Wallahu a lam. 4
Tentang Penulis Penulis bernama Muhammad Farid Wajdi, Lc. Laki-laki kelahiran Semarang, 15 November 1987 ini menjadi pengasuh Ponpes Roudlotut Tholibin, Karangguli. Penulis juga telah menamatkan pendidikan S1 Syariah Islamiyah di Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir. Buku yang pernah diterbitkan oleh penulis antara lain Meniti jalan tuhan {terjemah} (Pustaka Ilmu: 2013), Fikih Rahmatan Lil Alamin {terjemah} (Pustaka Ilmu: 2013), Hadits Qudsi Pilihan{ terjemah} (Penerbit Zahira: 2015), Mutiara Al-Hikam, Ibnu Athailah As-Sakandari {terjemah} (Realbooks: 2017), Jangan khawatir Allah Bersamamu (Mizan: 2017), Karamah Tiga Sufi Dunia (Qalam: 2016), Pesan dan Amalan Kekasih Allah (Qalam: 2016). Saat ini penulis dapat disapa melalui alamat surel faridalmashri@yahoo.co.id.