BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin dan mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. atau di dalam kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. saja nilai komporatif tetapi juga nilai komperatitif-generatif-inovatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (GEOTEK LIPI) yang semula

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

I.PENDAHULUAN. dengan kebutuhan perusahaan. Melalui peranan SDM pada perusahaan turut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut yaitu untuk meningkatkan kinerja karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dengan melihat hasil analisis dan pembahasan di bab sebelumnya mengenai

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia/ pegawai yang berdisiplin tinggi, berkemampuan, berdaya

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu organisasi tentunya tidak terlepas dari sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dan keterbatasan di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme

I. PENDAHULUAN. dan sistem. Sumber daya organisasi terpenting yang harus dimiliki oleh instansi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya. Tanpa adanya dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk berkembang dan mencapai tujuan utama lebih kecil. Oleh sebab itu, organisasi atau perusahaan pada dasarnya membutuhkan individu yang mampu serta mempunyai kompetensi yang tinggi dalam menciptakan keberhasilan suatu organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan tergantung pada pemilihan tujuan yang akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan apa yang diharapkan. Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal yang memegang peranan penting di perusahaan agar dapat mengetahui berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan sehingga perlu di arahkan melalui sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai diantaranya adalah gaya kepemimpinan yang tepat dan efektif serta tingkat kedisiplinan dari pegawai itu sendiri. Menurut Rivai dan Ella (2012:158), menyebutkan bahwa kepemimpinan yang diterapkan seorang pemimpin turut mempengaruhi perubahan kinerja pegawai selama melaksanakan tugasnya. Menurut Wibowo (2013:264), kepemimpinan adalah tentang mempengaruhi, medisiplin kerja, dan memungkinkan orang lain memberikan 102

kontribusi kearah efektivitas dan keberhasilan organisasi dimana mereka menjadi anggotanya. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai di perusahaan yaitu tingkat kedisiplinan. Menurut Al Fajar dan Heru (2013:125), pegawai yang mempunyai disiplin tinggi akan mampu melakukan tugasnya dengan baik bila dibandingkan dengan pegawai yang kurang atau tidak disiplin. Kepolisian Daerah Sumatera Utara (POLDA SUMUT) terdiri dari 18 bagian dan memiliki 80 orang pegawai. Dalam melakukan kegiatan operasional perusahan membutuhkan seorang pemimpin yang disiplin, kepribadian yang baik, mempunyai pengetahuan dan memiliki keterampilan akan memberikan contoh yang baik bagi pegawainya. Pemimpin harus memberikan perhatian yang lebih terhadap pegawai, agar kinerja pegawai dapat meningkat. Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti tentang penerapan gaya kepemimpinan di Polda Sumut November 2015, diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang digunakan pada Polda sumut di bagian SDM adalah gaya kepemimpinan Otoriter, hal ini terlihat dari Tabel 1.1 Tabel 1.1 Polda Sumut Analisis Gaya Kepemimpinan 2015 Gaya Jumlah seluruh Jumlah resopnden % No Kepemimpinan Responden Menjawab Persentase 1 Otoriter 80 30 37,5% 2 Demokratis 80 15 18,75% 3 Partisipatif 80 20 25% 4 Orientasi 80 5 6,25% 5 Situsional 80 10 12,5% Sumber: Polda Sumut, 2015 103

Berdasarkan hasil analisis melalui jawaban kuesioner sebanyak 37,5% pegawai menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Polda Sumut adalah gaya kepemimpinan otoriter. Gaya kepemimpinan otoriter tersebut adalah pemimpin yang selalu memberikan perintah-perintah kepada pegawainya dan perintah tersebut harus diikuti. Pemimpin juga menentukan kebijaksanaan sendiri, tidak memberikan penjelasan secara terperinci tentang rencana yang akan dijalankan, dan selalu memberikan kritik kepada mereka yang tidak mengikuti kehendaknya. Hal ini dapat dilihat dari cara dan tindakan dalam mengarahkan dan menggerakan pegawai dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Bagi pegawai yang mengikuti dan menyesuaikan diri dengan gaya kepemimpinan otoriter biasanya bersifat pekerja keras dan memiliki disiplin tinggi dan penentuan keputusan lebih cepat karena tidak menggunakan musyawarah atau diskusi. Bagi pegawai yang tidak dapat mengikuti penerapan gaya otoriter dapat berpengaruh buruk atas kinerjanya dalam bekerja, seperti sering absen, tingakat disiplin kerja menjadi menurun dan tidak stabil, hasil kerja menurun, kurang konsentasi dalam melakukan tugas sehingga terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya dan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan tugasnya dengan baik dan menjaga tingkat kehadiran agar tidak terjadi pelanggaran atas disiplin waktu yang ditetapkan. Pemimpin yang selalu disiplin mematuhi peraturan yang ditetapkan akan memberikan kesan positif dan memberikan contoh yang baik kepada pegawai atas pentingnya kedisiplinan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. 104

Penerapan disiplin bukan hal yang mudah akan tetapi suatu tanggung jawab karena disiplin berkaitan dengan nilai-nilai tingkah laku seseorang yang menyangkut pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi. Kebijakan pimpinan di Polda Sumut atas disiplin pegawai adalah dengan memberikan sanksi kepada pegawai yang tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, sebagai berikut: 1. Untuk absensi antara 1 sampai 2 hari diberikan Surat Peringatan I. 2. Untuk absensi 3-4 hari akan dikenakan pemotongan gaji sesuai dengan kebijakan pimpinan. 3. Untuk absensi 1 minggu tanpa pemberitahuan dan tidak didukung bukti yang memadai akan di sidang disiplin untuk pemberhentian kerja. 4. Untuk absensi selama 3 minggu akan diberikan pemberhentian dengan tidak hormat sesuai dengan kebijakan pemimpin yang telah di tetapkan. 5. Untuk pegawai yang terlambat sebanyak 3 kali dalam satu bulan akan dikurangi tunjangan uang makan. 6. Untuk pegawai yang terlambat di atas 3 sampai 5 kali akan dikenakan pemotongan gaji sesuai dengan kebijakan pimpinan. 7. Untuk pegawai terlambat lebih dari 5 kali akan diberikan sanksi pemberhentian kerja selama 2 minggu dan dikenakan pemotongan gaji pada akhir bulan. Kepada pegawai ditetapkan peraturan bahwa semua pegawai harus patuh terhadap segala peraturan yang berlaku baik dari jam masuk kerja, keluar kerja jam istirahat, dan jam lembur. Dengan adanya kebijakan atas disiplin waktu 105

tersebut, maka seluruh pegawai di Polda Sumut harus mentaati peraturan jam masuk kerja mulai dari pukul 07.00 wib dan jam pulang kerja pukul 15.30 wib. Jika terdapat pegawai yang terlambat masuk kerja maka akan diberikan sanksi yaitu dengan memberikan teguran dan pemotongan tunjangan kinerjanya, dan apabila terdapat pegawai pulang sebelum waktu yang telah di tetapkan maka akan diberikan teguran dan akan diberikan penundaan gaji. Bila ada pegawai yang melanggar peraturan disiplin waktu tersebut, maka akan diberikan sanksi yang tegas mulai dari teguran secara lisan sampai kepada pemecatan atau pemberhentian kerja serta pemotongan kompensasi pegawai bila telah melewati batas kewajaran. Hal ini dilakukan karena disiplin pegawai di Polda Sumut mempunyai pengaruh sangat besar terhadap kinerja dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Pemimpin menetapkan bahwa setiap pegawai harus hadir pada jam dinas dan batas toleransi yang diberikan kepada pegawai untuk absensi dengan didukung dengan alasan yang memadai sebanyak 1 hari dalam sebulan maupun terlambat masuk kerja paling sedikit 2 kali dalam sebulan dengan batas waktu keterlambatan selama 60 menit. Berdasarkan informasi dan pengamatan diperoleh oleh peneliti di Polda Sumut mengenai disiplin pegawai dalam melaksanakan tugasnya, berikut ini disajikan data absensi pegawai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2014, seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini: 106

No Tabel 1.2 Data Absensi Pegawai Polda Sumut Bagian Sumber Daya Manusia Periode Januari Desember 2014 Bulan Jumlah Tingkat Kehadiran Pegawai Absensi % Terlambat % Hadir % 1 Januari 80 - - 3 3.75 77 96.25 2 Februari 80 1 1.25 - - 79 98.75 3 Maret 80 - - - - 80 100.00 4 April 80 - - 2 2.5 78 97.50 5 Mei 80 2 2.5 - - 78 97.50 6 Juni 80 - - 1 1.25 79 98.75 7 Juli 80 - - - - 80 100.00 8 Agustus 80 1 1.25 3 3.75 76 95.00 9 September 80 - - 2 2.5 78 97.50 10 Oktober 80 - - - - 80 100.00 11 November 80 2 2.5 - - 78 97.50 12 Desember 80 - - 1 1.25 79 98.75 Sumber: Polda Sumut (2015) Berdasarkan Tabel 1.2, diketahui bahwa masih ada beberapa pegawai yang absen selama bekerja di Polda Sumut. Pada bulan tertentu yaitu Februari, Mei, Agustus dan November ada beberapa pegawai yang absensi antara 1 (satu) sampai 2 (dua) pegawai (1,25-2,5%), sedangkan pegawai yang terlambat masuk kerja selama tahun 2014 terjadi pada bulan Januari, April, Juni, Agustus, September dan Desember antara 1 (satu) sampai 3 (tiga) orang (1,25 3,75%). Adapun target dan realisasi kinerja pada polda sumut per tahunnya selalu berubah-ubah karena pemimpin pertahunnya juga berganti-ganti. Berdasarkan Tabel 1.3 kinerja pada tahun 2013 cukup baik hal ini dikarenakan sikap pemimpin yg cukup baik terhadap pegawainya dan pengaruh terhadap kinerja 107

pegawai cukup baik sehingga kinerja pegawai pada tahun 2013 dapat meningkat target dan realisasi kerjanya adalah (87,28). Sedangkan pada tahun 2014 disajikan pada Tabel 1.4 tingkat kinerja pegawai menjadi menurun hal ini dikerenakan sikap pemimpin terhadap pegawainya kurang peduli dan kurang memperhatikan pegawainya dan tingkat kedisiplinan pegawai dipengaruhi dengan sikap pemimpin yang tegas dan kurang memberikan penjelasan rencana yang akan dilakukan dengan pegawai sehingga kinerja pegawai pada tahun 2014 menjadi menurun menjadi (59,11). TABEL 1.3 PENILAIAN KINERJA PEGAWAI 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2013 N o Kegiatan Tugas Kuantita s/ Output Target Kual/ Mutu Kuant itas/o utput Realisasi Kual/m utu Penghitun gan Nilai Capaia n SKP 1 Menyelesaikan nota persetujuan kenaikan pangkat provinsi lampung 500 NP 100 4500 NP 100 266 88,67 2 Memeriksa peninjauan masa kerja 20 NP 100 18 NP 100 266 88,67 3 Memeriksa konsep usulan surat keputusan pindahan instansi 4 Membuat surat jawaban tentang mutasi kepegawaian provinsi lampung Sumber: Polda Sumut 2015 15 NP 100 11 NP 100 249.33 83,11 20 Surat 100 18 Surat 100 266 88,67 Nilai Capaian SKP 87,28 (Baik) 108

TABEL 1.4 PENILAIAN KINERJA PEGAWAI 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2014 No Kegiatan Tugas Target Kuantitas/ Output Kual/ Mutu Realisasi Kuantitas/ output Kual/ mutu Penghitungan Nilai Capaian SKP 1 Melakukan penerimaan dan perekaman dokumen kepegawaian 1000 Data 100 1000 Data 100 276 92 2 Mencatat kepegawaian ke dalam kartu induk dan daftar isi serta menyimpan dan memelihara arsip kepegawaian kedalam tata naskah 3 Membuat surat laporan 1000 Data 100 800 Data 100 256 85,33 12 Laporan 100 0 0 0 0 Nilai Capaian SKP 59,11 (Kurang) Sumber: Polda Sumut 2015 Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari bagian Administrasi SDM, ada beberapa pegawai yang tidak disiplin seperti absen, terlambat masuk kerja dan menurunnya tingkat kinerja pegawai. Hal ini dikarenakan sifat pemimpin yang selalu memberikan perintah-perintah kepada pegawainya dan perintah tersebut harus diikuti dan tidak memberikan penjelasan secara terperinci tentang rencana yang akan dijalankan, maka para pegawai tersebut menjadi stress, jenuh dan takut kepada pimpinan. Dan sebagian pegawai di kantor itu tidak 109

mengikuti tata tertib yang ada di kantor itu. Seperti tidak tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan sebagian pegawai masi ada yang berani tidak hadir tanpa surat keterangan dari pegawai tersebut. Jadi, masih perlunya peraturan dan sanksi yang lebih tegas untuk pegawai agar bersikap disiplin dalam bekerja dan dapat secara maksimal meningkatkan kinerja pegawai di Polda Sumut. hal ini disebabkan karena lemahnya pengawasan dan pengendalian serta kurangnya pengarahan dari pimpinan terhadap pegawai dibagian SDM. Berdasarkan penjelasan pada latar belakang penelitian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai pada Polda Sumut. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh pada kinerja pegawai secara positif dan signifikan di Polda Sumut? 2. Apakah disiplin kerja diperusahaan berpengaruh pada kinerja pegawai secara positif dan signifikan di Polda Sumut? 3. Apakah gaya kepemimpinan dan disiplin kerja diperusahaan berpengaruh pada kinerja pegawai secara positif dan signifikan di Polda Sumut? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh penerapan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Polda Sumut. 110

2. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai di Polda Sumut. 3. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai di Polda Sumut secara positif dan signifikan. 1.4 Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Polda Sumut, sebagai masukan agar dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang cocok dan diterima oleh semua anggota Polda serta menerapkan disiplin kerja secara merata tanpa membedabedakan sehingga diharapkan kinerja pegawai dapat meningkat. 2. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh yang diberikan oleh gaya kepemimpinan dan disiplin terhadap peningkatan kinerja pegawai yang terdapat pada Polda Sumut 3. Bagi peneliti lain, dapat menjadi bahan referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penulisan di bidang yang sejenis. 111