Kata Kunci: Kesantunan, Berbahasa Minangkabau, Studi Kasus Keluarga, Desa Pauh Koto kaciak Pariaman.

dokumen-dokumen yang mirip

ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU DALAM TINDAKTUTUR DIREKTIF ANAK KEPADA ORANG TUA DI KENAGARIAN GAUANG KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK

Helvina Septia 1), Yetty Morelent 2), Dainur Putri 2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Bung Hatta

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik


KESANTUNAN BERBAHASA PEDAGANG SAYUR DALAM MELAYANI PEMBELI DI PASAR KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Pronomina Penunjuk dalam Bahasa Minangkabau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar, sosial budaya, dan juga pemakaian bahasa. Levinson

ABSTRACT

KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA ANAK DAN ORANG TUA DI IKUR KOTO KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

ALIH KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 PADANG

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

ABSTRACT

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU SISWA KELAS VIII F DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMPN 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA.

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

KATA SAPAAN BAHASA MINANGKABAU DIALEK AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

TINDAK TUTUR BAHASA MINANGKABAU PEDAGANG PAKAIAN DI PASAR BARU DHARMASRAYA KENAGARIAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ELPI SUNETA ABSTRACT

KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU DALAM TINDAK TUTUR MENYURUH DI KENAGARIAN TAMBANG KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

KONJUNGSI SUBORDINATIF BAHASA MINANGKABAU DI KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Afrima Yosi 1, Puspawati 2, Iman Laili 2

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia, baik

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung

GAYA BAHASA UNGKAPAN KIASAN MASYARAKAT MINANGKABAU DAN APLIKASINYA DI NAGARI GUNUNG PADANG ALAI KECAMATAN V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada suatu wilayah suku bangsa tertentu. Salah satu bahasa tersebut

DEIKSIS DALAM BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN SAKO UTARA KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH CITRA YULDESRI NPM

BAB I PENDAHULUAN. 400 orang Sumatera Utara) 3 Keluarga Jawa 280 0rang 4 Keluarga Besar Mahasiswa

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PRONOMINA BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN: KAJIANSTRUKTUR.

TINDAK TUTUR DIREKTIF PEDAGANG SAYUR-MAYUR DI PASAR ALAHAN PANJANG KABUPATEN SOLOK

REGISTER BAHASA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN SUATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Dewi (2010) menyatakan bahwa gangguan berbahasa. keterbatasannya untuk memahami pembicaraan orang lain. Selanjutnya, beberapa

PENGGUNAAN KATO NAN AMPEK SEBAGAI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA MINANGKABAU PERANTAUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA EMPAT- -ENAM TAHUN DESA GENTING PULUR KECAMATAN JEMAJA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

ABSTRAK

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal tersebut. Konsep dapat

ANALISIS KALIMAT EMOSIONAL MARAH DI KENAGARIAN LUBUK BASUNG KECAMATAN SANGKIR KABUPATEN AGAM Mira Novianti 1, Iman Laili 2, Puspawati 2

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DAN RESPON SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS IX SMP NEGERI 26 PADANG

BENTUK DAN PENGGUNAAN KATA SAPAAN BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN SUNGAI JAMBU, KABUPATEN TANAH DATAR

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

CAMPUR KODE TUTURAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMPN 1 SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR

KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU DALAM TINDAK TUTUR ANAK TERHADAP ORANG YANG LEBIH TUA DI KENAGARIAN KOTO NAN GADANG KECAMATAN PAYAKUMBUH UTARA

DEIKSIS BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN LADANG LAWEH KECAMATAN BATIPUH BARUAH KABUPATEN TANAH DATAR

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK KEPADA ORANG TUA DALAM BAHASA MANDAILING DI KANAGARIAN PANTI KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN PROVINSI SUMATRA BARAT

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial masyarakat. Noviatri dan Reniwati (2010:4) menyatakan bahwa

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 12 KERINCI

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

PENGGUNAAN KATA DEK DALAM KABA KLASIK MINANGKABAU

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BENTUK DAN PENGGUNAAN KATA SAPAAN KEKERABATAN DI JORONG KOTO PADANG LAWEH KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs RIADHUS SHOLIHIN KOTO BARU KABUPATEN SIJUNJUNG

PRINSIP KERJASAMA DAN KESOPANAN DALAM TINDAK TUTUR KARYAWAN DENGAN NASABAH BANK NEGARA INDONESIA CABANG KOTA SOLOK (KAJIAN PRAGMATIK) AFRIMAILIZA.

TINDAK TUTUR PEDAGANG MAKANAN KAKI LIMA DI PASAR RAYA KOTA PADANG (STUDI KASUS PEDAGANG MAKANAN IBU ERI)

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN STRATEGI BERTUTUR DALAM BAHASA MINANGKABAU OLEH REMAJA ANTARKAWAN SEBAYA PADA KOMUNIKASI TIDAK RESMI DI KOTA PADANG

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

STRATEGI MENOLAK ANAK USIA SD DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA DI RUMAH NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DIREKTIF IBU RUMAH TANGGA NELAYAN KEPADA ANAKNYA DI KELURAHAN GATES NAN XX KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra karena di dalamnya terdapat media untuk berinteraksi antara

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

KESANTUNAN BERBAHASA PADA TUTURAN SISWA SMP

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

TINDAK TUTUR DEKLARASI BAHASA MINANGKABAU PEDAGANG KAKILIMA DI PASAR RAYA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga pada pemilihan kata-kata dan kalimat-kalimat yang digunakan,

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI

directive utterance, situational context, speech act and politeness principles

Keywords : Words in the Village Community Greetings and Retired

PEMEROLEHAN SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU PADA ANAK USIA 5 TAHUN DI KAMBANG

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NEGOSIASI HARGA DI DAERAH BANDA AIA KELURAHAN PASIA NAN TIGO PADANG: STUDI KASUS DI PASAR IKAN

PRINSIP KERJA SAMA ADAT PERKAWINAN DALAM ACARA BATIMBANG TANDO DI KENAGARIAN INDRAPURA KABUPATEN PESISIR SELATAN

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

MAKNA KIAS BAHASA MINANGKABAU DALAM PERCAKAPAN ANTARPEMUDA DI KANAGARIAN KAMPUNG BATU DALAM KECAMATAN DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK JURNAL ILMIAH

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTsS AL- MUHTADIN MUARA SIKABALUAN KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

PENGGUNAAN CAMPUR KODE TUTURAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS V SD NEGERI 19 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi:

KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU DI LINGKUNGAN DESA PAUH KOTO KACIAK KOTA PARIAMAN ( STUDI KASUS PADA KELUARGA DAMSU ERI ) Mabrul Ikhwan 1), Yetty Morelent 2), Elvina A. Saibi 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email: This research genrally has purpose to descnloe a bout politeneis in caversation that used by children to their parent in Minangkabau language in Pariaman especially Pauh Koto Kaciak regian, central Pariaman and describing about directiy conversation with older persans in family especially in pauah koto kaciak regian central Pariaman the method that is used in the research is the method that. Is dercnbed by Syahrul (2008), Yule George (2006), Navis (1984) it is about. Directive converstion and politeness. To older persans this research is focused to children attitude in converstion but only 4 aspects. Of directive conversation are found, they are (1) conversation suggests 4 datas, are found (2) converstion against 6 datas are found (3) converstion expects 1 datas is found (4) converstion asks 5 datas are found in p\pauah Koto Kaciak Kota Pariaman. With less politenees grade based an the result of the research could be summarized that the politenees of children in converstion to older persans in the Pauah Koto Kaciak village, central Pariaman. Overall in duded in impolite category because most in converstion attitudes have been figured out. Children talking to older person by using concept and flat language style. Kata Kunci: Kesantunan, Berbahasa Minangkabau, Studi Kasus Keluarga, Desa Pauh Koto kaciak Pariaman. Pendahuluan Navis (1984:98-102), mengatakan bahwa Dalam komunikasi sehari-hari masyarakat Minangkabau memiliki tata krama berbicara yang mengarahkan pemakaian bahasa etika berbahasa. Tata krama itu dikenal dengan kata kato nan ampek. Selain itu juga disebut dengan Langgam kato, dalam bahasa Minangkabau disebut langgam kato, ialah semacam tata krama berbicara sehari-hari antara sesama mereka, sesuai dengan status sosial mereka masing-masing. Dengan adanya tata krama berbicara itu tidak berarti ada bahasa bangsawan, disamping ada bahasa rakyat. Lebih 1

lanjut Navis (1984:102) mengungkapkan bahwa tata krama itu dipakai oleh semua orang. Sedangkan perbedaan pemakaiannya ditentukan siapa lawan berbicara. Berikut empat langgam dalam bahasa Minangkabau yang dikemukakan oleh Navis yaitu : a. Kato mandaki (kata mendaki), yaitu bahasa yang digunakan orang yang statusnya lebih rendah dari lawan berbicara. Pemakaian tata bahasanya lebih rapi, ungkapannya jelas, dan penggunaan kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga bersifat khusus, ambo untuk orang pertama, panggilan kehormatan untuk orang yang tua: mamak uda, tuan, etek,atau uni serta beliau untuk orang ketiga. b. Kato manurun ( kata menurun), yaitu bahasa yang digunakan orang yang statutsnya lebih tinggi dari lawan berbicara. Kata pengganti orang pertama, kedua, dan ketiga juga bersifat khusus, wak atau awak, untuk orang pertama. Awak ang atau wak ang untuk orang kedua laki-laki. Wak kau atau awak kau untuk orang kedua perempuan.wak ang atau awak nyo untuk orang ketiga. Kata awak atau wak sama dengan kita atau diantara kita. c. Kato malereang (kata melereng), maksudnya, bahasa yang digunakan orang yang posisinya sama, saling menyegani, seperti orang ang mempunyai hubungan kekerabatan karena perkawinan misalnya, ipar, besan, mertua, dan menantu atau kepada orang yang jabatannya rapi seperti ulama, penghulu dan guru, tetapi lebih banyak menggunakan pribahsa, seperti perumpamaan, kiasan atau sindiran. Kata pengganti orang pertama, kedua dan ketiga juaga bersifat khusus. d. Kato mandata (kata mendatar), yaitu bahasa yang digunakan di antara orang yang status sosialnya sama dengan hubungan akrab. Pemakaian tata bahasanya bersifat bahasa pasar yang lahim memakai suku kata terakhir atau kata-katanya tidak lengkap dan kalimatnya pendek-pendek. Kata pengganti orang pertama, kedua dan ketiga juga bersifat khusus, aden atau den untuk orang pertama, ang untuk orang kedua laki-laki, kau untuk oang kedua perempuan, inyo atau anyo untuk orang ketiga (Navis, 1984: 91-92). Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti, alat untuk menyampaikan pikiran, gugusan, konsep, atau juga perasaan. Chaer dan Agustina (2004:14-15) mengemukakan bahwa bahasa itu tidak hanya membuat si pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang dimulai sipembicara. Hal ini dapat dilakukan sipenutur dengan menggunakan kalimat-kalimat yang menyatakan perintah, himbauan, permintaan, maupun rayuan. Selanjutnya Chaer dan Agustina (2004:20) mengemukakan dalam setiap komunikasi bahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pengirim pesan (sender) dan penerima 2

pesan (reciver). Ujaran (berupa kalimat atau kalimat-kalimat lain) yang digunakan untuk menyampaikan pesan (berupa gugusan, pikiran, saran dan sebagainya). Berdasarkan pengamatan penulis di Kota Pariaman, khususnya di Daerah Pauh Koto Kaciak, kesantunan berbahasa anak terhadap orang yang lebih tua sudah tidak sopan lagi. Anak kecil umumnya tidak lagi mengindahkan kesantunan berbahasa dengan orang yang lebih tua hal ini dapat dilihat pada peristiwa tutur berikut : Contoh: Adik : Oi nto kama jo ang dari tadi kemana saja kamu dari tadi Kakak : Aden tampek kawan den, baa tu? Adiak : Onda waang pakai jo, tarang den kapaimah, kecek ang waang punyo onda, yobana ndak bautak ang doh yo. motor kamu pakai ngak bilang-bilang, sedang saya perlu motor, dasar nggak punya otak kamu Kakak : Aden ndak tau doh mah. Eboh jo ang mah saya tidak tahu, ribut saja kamu Contoh lain seperti: Adik : Oi ambiak urang nasi ciek a (Oi ambilkan nasi ) Kakak : Ambiak e lah dek kau surang (Amabil saja oleh kamu sendiri) Pada contoh tesebut yaitu terjadi percakapan antara adik dengan kakak, pada percakapan tersebut, seorang adik tidak bicara sopan terhadap kakaknya. Adik menggunakan kata sapaan oi dan ang, disamping itu juga terdapat panggilan pada diri sendiri juga menggunakan kata aden. Di Minangkabau kata sapaan aden, ang dan oi itu termasuk tuturan yang tidak sopan, begitu juga sebaliknya yang dipkai tuturan yang sering digunanakan yaitu awak dan uni. Kesantunan seorang anak dalam berbicara dapat dipengaruhui oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu perkembangan teknologi seperti televisi dan internet. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya dari anak saja. Kurangnya perhatian dari orang tua mengakibatkan seorang anak menjadi rendahnya sopan santun anak ketika berbicara kepada orang 3

yang lebih tua, serta keadaan dilingkungan sekolah dan sekitar tempat tinggal. Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis merasa perlu untuk meneliti kesantunan berbahasa Minangkabau tindak tutur anak kepada orang yang lebih tua di Kota Pariaman khususnya di Pauh Koto Kaciak Pariaman jika diliahat dari kehidupan masyarakatnya baik dari segi ekonomi, mata pencarian, dan tingkat pendidikannya. Dalam kesehariannya masyarakat di Kota Pariaman khususnya di Pauh Koto Kaciak Pariaman menggunakan bahasa Minangkabau yang sering diartikan kasar oleh orang yang baru mendengarkannya. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui sejauh mana kesantunan berbahasa dalam tindak tutur anak kepada orang yang lebih tua di Kota Pariaman khususnya di Pauh Koto Kaciak Pariaman. Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Maleong (2007:4) Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Wiliams dalam Maleong (2007:5) menulis bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Jelas defenisi ini memberi gambaran bahwa penelitian kualitatif mengutamakan kabar alamiah, metode alamiah dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah. Pada penelitian ini, penelitian kualitatif digunakan untuk menggambarkan untuk mendapatkan gambaran tuturan anak kepada orang yang lebih tua dalam Bahasa Minangkabau Di Daerah Pauh Pariaman. Objek penelitian ini adalah kesantunan anak kepada orang yang lebih tua dalam bahasa Minangkabau. penelitian ini adalah peristiwa tutur dalam percakapan antara anak dengan orang yang lebih tua dalam satu keluarga di Daerah Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman. Sumber data penelitian ini adalah interaksi anak dengan orang yang lebih tua yang merupakan penduduk asli daerah Kota Pariaman. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melakukan observasi, dan catatan lapangan observasi digunakan untuk mengumpulkan tuturan anak kepada orang yang lebih tua. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang tidak tercakup dalam observasi. Teknik observasi dilakukan dengan cara mengamati tindak tutur anak kepada orang lebih tua di dalam keluarga inti diantaranya; melakukan perekaman secara tersembunyi. Untuk menganalisis data penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 4

(1) Mengumpulkan semua tuturan anak kepada orang yang lebih tua, (2) Mengelompokkan tuturan yang termasuk tindak tutur direktif menyarankan, menantang, memohon, dan menyuruh. (3) Menyimpulkan hasil tindak tutur anak kepada orang lebih tua. Hasil dan Pembahasan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini Identitas Tindak Tutur Menyarankan Anak Kepada Orang Yang Lebih Tua di DI Desa Pauh Koto Kaciak Di Kota Pariaman NO Kutipan Transkripsi Kode Jenis Tuturan Direktif Sesuai dengan hasil penelitian dan analisis data, ditemukan empat aspek tindak tutur direktif yang diamati, ialah (1) tindak tutur menyarankan, (2) tindak tutur menantang (3) tindak tutur memohon, (4) tindak tutur menyuruh/menyampaikan di daerah Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman ditemukan tindak tutur direktif menyuruh/menyampaikan dan tindak tutur menentang yang paling sering digunakan anak kepada orang yang lebih tua dengan tingkat kesantunan sangat tidak santun, karena pada umumnya tindak tutur direktif yang digunakan tidak menggunakan kato mandaki (kata mendaki) sebagai mana seharus nya, tapi anak lebih sering menggunakan kato mandata (kata mendatar). Kata mendatar seharusnya digunakan kepada teman sama besar atau teman sebaya, berarti konsep kata mendatar (kato mandata) sangat tidak cocok atau tidak tepat sama sekali berbicara kepada orang yang lebih tua, konsep yang paling tepat digunakan sewaktu berbicara kepada orang yang lebih tua yaitu kato mandaki ( kata mendaki) 1 Kakakn : Oi,,, kau dari tadi lalok ka lalok jo mah,kau tolongan gai ibu tu a di dapuah a,dari tadi den paratian kau mah, kam utak kau,kau atak an. (dari tad kerjaanmu tiduran aja,tolong juga ibumu itu di dapur,dari tadi aku perhatikan,kemana pikiranmu,kamu letakkan.) Adik : Jan mae oh jo lai koa, beko lah sabanta lai bdan urang latiah bana soe a (Jangan ribut aja kerjaanmu lagi,tunggu sebentar badan saya capek) 1 2 Menyarankan 5

2 Orang tua : Malala ka malala jo ang dari tadi, di rumah jolah ang duduak, ang sapu gailah rumah tu a,nampak dek ang alah indak bantuak rumah lai doha!! (Pergi aja kerjaan kamu?,sekara ng di rumah saja kamu duduk..,kamu bersihkan rumah itu,,sangat kotor sekali). 3 Kakak : Nampak den mambaok tugas tadi,jaleh den ka ujian bisuak ko a,ndak ka maapa gai den doh dek kau??? 4 Kakak : Yo tau den biaso e nyo,tapi bautak lo lah kau mamakai tu,lah jaleh di pakai e,apo salah e dibarasiahan!!!! (Iya saya tahu biasa,tapi harus punya pikiran kalau memakai itu,sudah jelas dipakai,apa salahnya kamu bersihkan.) Adik : Tau den kau mah,apo salah e kau cucian,kau kakak den mah!!! (Tahu saya siapa kamu,apa salahnya kamu cucikan, kamu kan kakak saya) 2 2 2 4 Menyarankan Menyarank an 2 Menyarankan Identitas Tindak Tutur Direktif Menentang Kepada Orang Yang Lebih Tua Di Desa Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman NO Kutipan Transkripsi 5 Orang tua : Mala k mala jo ang dari tad rumah jolah ang dud ang sapu gailah rum a,nampak dek ang a indak bantuak ruma doha!! (Pergi aja kamu?,sekarang di rumah saja kamu duduk..,kamu bersihkan rumah,,lihat rumah sudah sangat koto sekali).(pergi aja kamu?,sekarang di rumah saja kamu duduk..,kamu bersihkan rumah,,lihat rumah sudah sangat kotor sekali). Yogi : Jan eboh jo uncu ai a,beko ogi karajoan (Jangan marah-marah aja uncu lagi,nanti Yogi kerjakan) 6 Orang tua : Mada ang yo,beko den tampa lai,!!! (Kurang ajar kamu ya,nanti saya gampar) Yogi : Dek a lah uncu ko,heboh ka heboh jo dari tadi???? (Kenapa uncu ini marah aja kerjaanya dari tadi) 7 Kakak : Tolong lah kapai tu mangecek sakatek lai taranga dek kau??? (Tolong kamu kalau pergi itu bilang sedikit.?? Kode 2 2 4 2 6 4 Jenis Tuturan Kata Menentang Menentang Menentang Adik : Kau jan maheboh jo muncuang kau dari 6

tadi nampak di den,mancari lawan kau nampak di den mah.!!!(kamu jangan ribut saja dari tadi, cari musuh saja kamu kelihatan sama saya) Identitas Tindak Tutur Direktif Memohon Kepada Orang Yang Lebih Tua Di Desa Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman jo nan di suruah,tu si yogi gai ado mah, manga urang jo nan Nampak. (Kamu ini ngomong saja bisanya,tidak usah saya saja yang kamu suruh.itu si yogi ada disana,kenapa aku yang bisa kamu suruh?). 1 Menyampaik an NO Kutipan Transkripsi 8 Orang tua : Waang kanai ariakang samo kak tuti beko gi,jago lah ang lai gi,nampak hari lah jam bara ko gi,beko ang den siram ang jo aia lai gi! (Nanti kamu kena marah sama kakak tut gi,bangun lagi gi,lihat hari sudah jam berapa sekarang gi,nanti kamu saya guyur paka air gi) Yogi : Ndak usah na lah lai, ogi ka main bola gai beko mah! (Tidak, ogi tidak mau, ogi mau main bola sebentar lagi). Kode Sumber 3 Rekeman 3 Jenis Tuturan Direktif Memohon Identitas Tindak Tutur Direktif Menyampaikan/Menyuruh Kepada Orang Yang Lebih Tua Di Desa Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman NO Kutipan Transkripsi Kode Sumber Jenis Tuturan Direktif 10 Adik : Woii kama kau baok jo Honda den,jaleh den kapai gai nampak dek kau,honda kau baok2 jo pulo?? (Hai, kemana saja kamu pergi bawa motor saya,jelasjelas saya mau pergi kelihatan sama kamu,motor kamu bawa-bawa saja pula.?) Kakak : Koa,, den tadi katampek kawan den a!!!! (Ini, saya tadi tempat teman) 11 Kakak : Kau pantang iyo den palapehan jo,kau pakai jo baju den p****k!!!. (Kamu mentangmentang iya saya biarkan saja,kamu lanjut aja memakai nya.) Adik : Biaso e tu nyo mah,kau kakak den mah!!!! (Biasa saja itu,kamu saudara saya) 1 4 1 5 Menyuruh/ Menyampaik an Menyuruh/ Menyampaia kn 9 Adik : Oi tolong barasiahan rumah tu a,ndak ibo kau ka ibu doh. (Tolong kamu bersihkan rumah itu,tidak kasihan kamu sama ibu?) Kakak : Paja ko mangecek jo nan pandai nyo,jan aden 3 Menyuruh/ 7

Di daerah Koto Kaciak Kota Pariaman, cara orang tua atau keluaga bertindak tutur sangat mempngaruhi anak dalam bertutur kata. Di daerah tersebut,lingkungan membentuk karakter seseorang berbahasa dengan sangat kuat, bahkan tingkat pendidikan suatu keluarga tidak berpengaruh besar terhadap kesantunan anak dalam berbahsa Minangkabau kepada orang yang lebih tua di daerah Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman. Dapat kita ambil salah satu contoh pada data 6 rekaman 4 yang merupakan tindak tutur anak yang bersifat menentang berikut ini. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan tidak member pengaruh kuat dalam kesantunan anak bertutur kata dengan orang yang lebih tua. Dapat kita lihat pada contoh 2 tindak tutur yang bersifat menyuruh/menyampaikan pada data 1 rekaman 4 berikut ini. Adik : Woii kama kau baok jo Honda den,jaleh den kapai gai nampak dek kau,honda kau baok2 jo pulo?? (Hai, kemana saja kamu pergi bawa motor saya,jelas-jelas saya mau pergi,motor kamu bawa pergi pula.?) Kakak : Tolong lah kapai tu mangecek Kakak : Koa,, den tadi katampek kawan den sakatek lai taranga dek kau??? a!!!! (Tolong kamu kalau pergi itu bilang sedikit.???) Adik : Kau jan maheboh jo muncuang kau dari tadi nampak di den,mancari lawan kau nampak di den mah.!!! (Kamu jangan ribut saja kerjaannya dari tadi, cari ribut saja kamu kelihatannya) Tuturan anak pada data 6 ini berasal dari informan keluarga inti, kesantunan anak dalam bertutur kata sangat tidak santun sama sekali. (Ini, saya tadi tempat teman) Tuturan ini termasuk tindak tutur direktif menyuruh/menyampaikan karena penutur menyataan sesuatu, dalam hal ini menyuruh/menyampaikan pernyataan seorang anak mengatakan bahwa dia menegur kakak nya kemana dibawa motor nya.. Kalimat yang digunakan anak dalam bertindak tutur termasuk tidak santun sama sekali karena anak menggunakan kata mendatar saat berbicara dan bertutur seolah-olah sedang berbicara dengan teman sebaya. Seharusnya anak menggunakan 8

kata mandaki dan berbicara lebih sopan dan menghargai orang yang lebih sopan dalam berbahasa. Sesuai dengan hasil penenlitian, ditemukan tindak tutur direktif menentang dan tindak tutur menyuruh/menyampaikan,masingmasing sebanyak 6 data dari 5 hasil rekaman yang diperoleh dari keluarga inti di daerah Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman yang menjadi data penelitian dengan tingkat kesantunan pada tindak tutur menentang ialah sangat tidak santun sama sekali dan pada tindak tutur menyuruh/menyampaikan tingkat kesantunannya ialah juga sangat tidak santun sama sekali. Sementara itu, tindak tutur menyarankan ditemukan sebanyak 4 data dengan tingkat kesantunan kurang santun dan tindak tutur yang bersifat memohon terdapat sebanyak 1 data dengan tingkat kesantunannya kurang santun. Hasil penelitian ini dalam judul yang di angkat Kesantunan Berbahasa Minangkabau Dalam Studi Kasus Di Lingkungan Keluarga Di Daerah Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman menyimpulkan bahwa ada empat bentuk tindak tutur direktif anak kepada orang yang yang lebih tua dalam berkomunikasi di Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman, yaitu tindak tutur menyarankan, tindak tutur menentang,tindak tutur memohon dan tindak tutur menyuruh/menyampaikan. Tindak tutur direktif yang paling dominan digunakan adalah tindak tutur menentang dan tindak tutur menyuruh/menyampaikan. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa kesantunan tindak tutur anak pada orang yang lebih tua di Desa Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman secara keseluruhan termasuk katagori tidak santun karena rata-rata dalam tindak tutur yang sudah diamati, anak bertutut kata kepada orang yang lebih tua dengan menggunakan konsep dan gaya bahasa kata mendatar. Pada aspek tindak tutur direktif yang diamati di Desa Pauh Koto Kaciak Kota Pariaman, yang paling banyak ditemukan ialah tindak tutur direktif menentang dan tindak tutur direktif menyampaikan/menyuruh, yaitu masingmasing 6 data dari 5 rekaman tindak tutur direktif anak pada orang yang lebih tua yang diamati. Sementara tindak tutur menyarankan ditemukan 3 data dan tindak tutur direktif memohon ditemukan sebanyak 1 data. Daftar Pustaka Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Maleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahardi Kunjana. 2002. Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. 9

Navis 1984.Alam Takambang Jadi Guru,Adat dan Kebudayaan Minangkabau Jakarta: Syahrul 2008 Pragmatik Kesantunan Berbahasa. Padang: Universitas Negeri Padang. Dardjowidjojo, Soenjono. 2010. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. George Yule. 2006. Pragmatik: Pustaka Pelajar. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kustanti, Untung Yuwono dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramadia Pustaka Utama. 10