2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. terlarang serta tingginya budaya kekerasan merupakan contoh permasalahaan

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. diantara sifat beliau adalah benar, jujur, adil, dan dipercaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Noviyanto, 2014

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan manusia melalui pengembangan seluruh potensinya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melalui pendidikan, manusia akan diberi bekal-bekal untuk kelangsungan hidupnya yang berguna bagi pribadi, masyarakat dan sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air. Dalam proses pendidikan, siswa akan diberi pelajaran-pelajaran yang menjadikan pengalaman untuk terjun kedalam masyarakat luas. Khususnya bagi generasi muda yang berperan penting bagi kehidupan bermasyarakat dimasa yang akan datang. Seperti yang dikemukakan oleh Mudyaharjo (2000: 6) Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Sesuai dengan ungkapan diatas bahwa melalui pendidikanlah manusia mendapatkan arti kehidupan yang sebenarnya karena dengan mengikuti pengajaran dari pendidikan, manusia akan lebih siap menghadapi segala tantangan pada masa yang akan datang. Pendidikan mengajarkan segala disiplin ilmu dan pembinaan karakter yang merupakan modal bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Setiap satuan pendidikan pada intinya memiliki tujuan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa:

2 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. (Pasal 3 UU RI No. 20/2003) Dengan melihat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan adanya tujuan pendidikan nasional maka ada sebuah keinginan serta rencana dalam mewujudkan mencerdaskan anak bangsa yang berilmu, berakhlak dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan tidak hanya berlangsung di lembaga formal. Pendidikan dapat berlangsung di masyarakat melalui penyelenggaraan pendidikan non formal atau perpaduan pendidikan formal dan non formal. Lembaga pendidikan pesantren dikenal sebagai lembaga pendidikan masyarakat yang berbasis agama. Pesantren memiliki peran strategis untuk mempersiapkan para santri muda yang memiliki watak dan kepribadian terpelajar berdasarkan nilai-nilai agama. Dalam hal ini pengertian pesantren menurut Mastuhu (1994: 55) mengungkapkan bahwa Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Dengan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan yang menekankan ilmu agama Islam, dengan begitu hasil yang diharapkan setelah para santrinya lulus maka dapat menjadi contoh teladan yang baik bagi masyarakat luas, mempunyai disiplin yang tinggi dan menjadi warga negara yang baik. Pendidikan di pesantren, kedisiplinan menjadi ciri utama yang menjadi pembeda antara pesantren dengan lembaga pendidikan formal lainnya, kehidupan para siswa sangat bebas seolah tidak ada aturan dan ketentuan yang mengatur mereka seperti di pesantren. Kedisiplinan pesantren yang selama ini baik dan positif meliputi antara lain:

3 1) Melatih para santri dalam melaksanakan kewajiban agama seperti Shalat berjamaah dan puasa sunnat. Apabila santri melanggar, dikenakan hukuman yang sifatnya mendidik. 2) Para santri tidak diperkenankan bergaul dengan masyarakat luar secara bebas, hal ini dimaksudkan dalam rangka membentuk kepribadian mereka. 3) Pemisahan tempat tinggal (asrama) santri, antara laki-laki dan perempuan tidak berdampingan, dikondisikan agar lokasinya berjauhan. Pesantren selama ini diakui telah mampu memberikan pembinaan dan pendidikan bagi para santri untuk menyadari sepenuhnya atas kedudukannya sebagai manusia dan sebagai mahluk Tuhan yang harus mengaktualisasikan perintah-perintah agama dalam kehidupannya. Berkaitan dengan penjelasan di atas, Thomas Gordon (1996: 1) menyatakan bahwa Disiplin dipahami sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan penetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa disiplin merupakan suatu perilaku yang dilakukan dengan mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan, demikian pula dalam sebuah lembaga pondok pesantren tentang pembinaan disiplin menjadi satu kewajiban bagi seluruh warga pesantren. Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku (LEMHANNAS: 1997). Pondok pesantren Darussalam Eretan Kulon Indramayu adalah salah satu pesantren yang berusaha menanamkan nilai-nilai agama kepada santri terkait dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat. Pendidikan yang ditanamkan merupakan investasi sumber daya manusia di masa depan. Investasi SDM diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas terhadap pembangunan masyarakat.

4 Dalam menjalani kehidupan di pesantren, para santri diwajibkan mematuhi peraturan-peraturan yang terdapat di pesantren dengan tujuan santri bisa berdisiplin agar kelangsungan hidupnya menjadi lebih baik, peraturan yang terdapat di pesantren diantaranya yaitu santri dilarang untuk sering pulang ke kampung halamannya atau bahkan meninggalkan pesantren tanpa meminta izin dari pihak pengasuhan. Selama proses pembinaan kedisiplinan di pesantren tentunya santri akan mengalami permasalahan-permasalahan selama tinggal di pesantren diantaranya santri kurang betah tinggal di pesantren, kurang adanya komunikasi dengan keluarga dan santri belum terbiasa mandiri dalam kehidupan di pesantren. Maka dari itu santri harus bisa menghadapi permasalahan tersebut dengan mengikuti peraturanperaturan yang terdapat di pesantren. Namun, di sisi lain permasalahanpermasalahan tersebut bisa ditangani dengan cara misalnya mengadakan kegiatan perlombaan antar santri, santri diberikan fasilitas komputer bersama untuk menghilangkan rasa jenuh dan santri diajarkan bagaimana caranya hidup mandiri di pesantren yang pada dasarnya tinggal di pesantren haruslah mandiri. Berdasarkan pra penelitian yang penulis lakukan selama ini di pondok pesantren Darussalam, masih banyak santri yang tidak patuh terhadap peraturan pesantren karena kurangnya kesadaran mereka terhadap rasa disiplin. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis mengadakan penelitian dengan judul STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK (Studi Deskriptif di Analitis Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Indramayu). B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Sebagaimana telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan masalah yaitu: Bagaimana peran Pondok Pesantren Darussalam dalam meningkatkan kedisiplinan santri agar menjadi warga

5 negara yang baik. Melihat rumusan masalah tersebut begitu luas, maka untuk memudahkan pembahasan hasil penelitian masalah pokok tersebut, maka penulis akan mengidentifikasi dalam beberapa sub masalah sebagai berikut: 1. Apakah dilaksanakannya kegiatan lomba untuk santri dapat meningkatkan rasa kedisiplinan tinggal di pesantren? 2. Apakah dengan diadakannya fasilitas komputer bersama dapat meningkatkan rasa kedisiplinan tinggal di pesantren? 3. Apakah dengan diwajibkannya santri harus hidup mandiri dapat meningkatkan rasa kedisiplinan tinggal di pesantren? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka hendak dicapai dalam penelitian dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut. 1. Tujuan umum Secara umum, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendapatkan gambaran mengenai peran pondok pesantren Darussalam dalam meningkatkan kedisiplinan santri. 2. Tujuan khusus Adapun secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk dapat mengetahui tingkatan kedisiplinan santri dengan dilaksanakannya kegiatan lomba-lomba. 2. Untuk dapat mengetahui tingkatan kedisiplinan santri dengan diadakannya fasilitas komputer bersama.

6 3. Untuk dapat mengetahui tingkatan kedisiplinan santri dengan diwajibkannya harus mandiri tinggal di pesantren. D. Manfaat Penelitian Secara umum penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, secara garis besar penelitian ini berkaitan dengan upaya untuk memperoleh informasi dan data mengenai pesan pondok pesantren dalam meningkatkan kedisiplinan santri agar menjadi warga negara yang baik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperoleh manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan pada umumnya dan khususnya pendidikan kewarganegaraan yang berhubungan dengan kedisiplinan dan warga negara yang baik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pondok pesantren Darusalam Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengkajian bagaimana pondok pesantren darussalam sebagai jalur pendidikan formal mampu memberikan sumbangannya dalam meningkatkan kedisiplinan santri. b. Bagi Kiyai 1) Kiyai mengetahui perannya sebagai pemimpin pesantren. 2) Kiyai memperoleh pengetahuan tambahan tentang meningkatkan kedisiplinan santri.

7 c. Bagi Santri 1) Santri dapat mengetahui bentuk perilaku yang sesuai dengan aturan yang berlaku di pondok pesantren darussalam. 2) Santri dapat mendukung segala peraturan yang di buat dalam upaya meningkatkan kedisiplinan santri. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab skripsi mulai dari bab satu hingga bab terakhir. Skripsi ini terdiri atas lima bab, yang secara garis besar bisa dilihat dibawah ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi dan Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi Skripsi BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Mengenai Pondok Pesantren B. Tinjauan Umum Mengenai Kedisiplinan C. Tinjauan Umum mengenai Warga Negara Yang Baik D. Tinjauan Peran Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri Untuk Menjadi Warga Negara yang baik BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Pendekatan Penelitian C. Teknik Pengumpulan Data D. Lokasi dan Subjek Penelitian E. Definisi Operasional

8 F. Tahap Penelitian G. Validitas Data H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian B. Deskripsi Hasil Penelitian C. Peningkatan Kedisiplinan Santri di Pesantren Darussalam D. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran