BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian : Studi Literatur Survey Lokasi Pengumpulan Data Data Primer : - Penentuan letak sampling di tanah dan air permukaan - Pengambilan sampel air tanah dan air permukaan - Pengujian sampel air tanah dan air permukaan - Profil penyebaran logam Fe dan Mn dengan gambar peta Data Sekunder : - Peta kawasan TPA Wukirsari - Peta Kontur TPA Wukirsari dan sekitarnya - Hasil uji kandungan senyawa logam yang terkandung di dalam Lindi TPA Wukirsari oleh UPT KP - Standar Baku Mutu PerGub DIY No. 20 Tahun 2008 Menganalisa logam yang terkandung di dalam sampel dengan uji analisa menggunakan SSA Menganalisis penyebaran logam yang ada di kawasan sekitar TPA Wukirsari Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1. Kerangka Penelitian 10
11 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di TPA Wukirsari, Desa Balerejo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis sampel akan dilakukan di Laboratorium Kualitas Air Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. 3.3 Ide Penelitian Untuk mengetahui penyebaran logam akibat aktifitas dari TPA Wukirsari dengan pengambilan sampel pada air sumur dan air permukaan di sekitar pemukiman warga atau pada titik yang ditentukan, agar warga mendapat pengetahuan kualitas air di wilayah tersebut dan mengetahui bahaya dari logam bila dikonsumsi. 3.4 Diagram Alir Penelitian Penelitian penyebaran logam di luar TPA Wukirsari, dapat dilihat pada Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian : Mulai Penentuan Titik Sampling Pengambilan Sampel di air yang akan diuji Pembuatan Larutan Standar Besi (Fe), Mangan (Mn) Melakukan pengolahan sampel dan menambahkan asam nitrat HNO 3 Pengukuran konsentrasi larutan Fe dan Mn dengan Spektrofotometer Serapan Atom Melakukan analisis data dan membandingkannya dengan buku mutu air bersih Pembuatan data penyebaran logam Fe dan Mn Selesai Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian
12 3.5 Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1 Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Pipet mohr 5 ml; 10mL Labu ukur 100 ml Pipet tetes, Corong gelas Kompor listrik Botol sampel Gelas ukur 100 ml Beaker glass 500 ml Erlenmeyer 100 ml Tabung reaksi Corong plastik Krustang Kertas saring. 3.5.2 Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan yaitu: Sampel air lindi, air permukaan dan air sumur di sekitar TPA Wukirsari Gunungkidul Aquades asam nitrat (HNO 3 ) 65% p.a (Merck) Larutan standar besi (Fe) 100 ppm p.a (Merck), larutan standar mangan (Mn) 100 ppm p.a (Merck) Indikator universal Aluminium foil.
13 3.6 Lokasi Titik Sampel Lokasi titik sampel yang diambil pada sekitar area TPA Wukirsari waktu pengambilan sampel pada bulan Mei dan bulan September. Dari kedua data titik sampel pada bulan mei dan bulan september. Titik-titik lokasi sampel yang diambil dapat dilihat pada Gambar 3.3 : Sumber : Google Earth Gambar 3.3 Titik Lokasi Sampel Air Sumur dan Air Sungai
14 Kode titik lokasi daerah pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 3.1 : Tabel 3.1. Kode Daerah Pengambilan sampel Lokasi Perencanaan Jarak Keterangan Arah ( meter ) Mata Angin Sampel SI (Saluran inlet air lindi) 0 - Sampel SP1 (Sumur Pantau 1) 80 Barat Sampel SP2 (Sumur Pantau 2) 150 Barat Daya Sampel SWP1 (Sumur Warga) 300 Barat Sampel SO (Saluran outlet air lindi/ badan air) 310 Barat Daya Sampel SWP2 (Sumur Warga) 400 Barat Daya Sampel S (Sungai) 500 Barat Daya Sampel SW (Sumur Warga ) 900 Barat Laut Sampel SWS 1 (Sumur Warga ) 750 Barat Daya Sampel SWS 2 (Sumur Warga ) 830 Barat Daya Pengambilan sampel dilakukan dengan perincian sebagai berikut: a. Pada sampel SI dilakukan pengambilan sampel air pada saluran inlet pengolahan air lindi.
15 b. Pada sampel SP1 dilakukan pengambilan sampel air pada sumur pantau 1 pada jarak 80 meter dari tempat pengolahan lindi ke arah Barat Daya. c. Pada sampel SP2 dilakukan pengambilan sampel air pada sumur pantau 2 pada jarak 150 meter dari tempat pengolahan air lindi ke arah Barat Daya. d. Pada sampel SWP 1 dilakukan pengambilan sampel air pada sumur di peternakan ayam pada jarak 300 meter dari tempat pengolahan air lindi ke arah Barat. e. Pada sampel SO air pada saluran outlet air lindi pada jarak 310 meter dari tempat pengolahan air lindi ke arah Barat Daya. f. Pada sampel SWP 2 dilakukan pengambilan sampel air pada sumur di peternakan ayam pada jarak 400 meter dari tempat pengolahan air lindi ke arah Barat Daya berdekatan dengan air sungai. g. Pada sampel S dilakukan pengambilan sampel pada air sungai pada jarak 500 dari tempat pengolahan air lindi ke arah Barat Daya. h. Pada sampel SW dilakukan pengambilan sampel air sumur warga pada jarak 900 meter dari tempat pengolahan air lindi ke arah Barat Laut. i. Pada sampel SWS 1 dilakukan pengambilan sampel air pada sumur warga yang diperlukan untuk pengairan pada jarak 750 meter dari tempat pengolahan air lindi ke arah Barat Daya. j. Pada sampel SWS 2 dilakukan pengambilan sampel air pada sumur warga pada jarak 830 meter dari tempat pengolahan air lindi ke arah Barat Daya. 3.7 Prosedur Kerja 3.7.1 Cara Pengambilan Sampel Sampel air yang diambil berdasarkan metode Grab sampling, di mana sampel dilakukan satu kali pengambilan pada satu titik lokasi. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu botol plastik, corong dan tali. Cara pengambilan sampel air yang dilakukan pada penelitian ini yaitu : a. Persiapan alat pengambil sesuai dengan keadaan sumber air b. Melakukan pembilasan pada alat sampel menggunakan air dari sumber yang akan diambil
16 c. Melakukan pengambilan sampel air hingga mencapai 600 ml d. Menutup rapat botol dan memberikan kode pada tiap sampel yang diambil 3.7.2 Pengawetan sampel uji Pengawetan dilakukan karena sampel tidak segera diuji, maka perlu diawetkan. Wadah penyimpanan sampel uji yaitu botol plastik 600 ml. Sampel diawetkan dengan cara mengasamkan dengan HNO 3 hingga ph < 2, dengan alat ukur indikator universal dan setelah itu sampel disimpan pada suhu ruangan. 3.7.3 Destruksi sampel uji Mempersiapkan sampel uji terlebih dahulu dilakukan destruksi pada sampel, dengan tahapan sebagai berikut : a. Menghomogenkan sampel, pipet 50 ml sampel ke dalam erlenmeyer b. Menambahkan 5 ml HNO 3 pekat dan tutup dengan corong c. Memanaskan sampel secara perlahan sampai sisa volumenya 15-20 ml d. Jika hasil destruksi belum sempurna ulangi dari tahapan kedua dengan menambahkan HNO 3 hingga menjadi jernih. e. Bilas corong dan masukkan air bilasannya ke dalam erlenmeyer f. Pindahkan sampel ke dalam labu ukur 50 ml dengan cara disaring dan tambahkan air bebas mineral sampai tanda tera dan homogenkan. g. Sampel uji siap diukur serapannya. 3.7.4 Pembuatan larutan standar Larutan standar dibuat berdasarkan logam yang akan diuji dan membuat beberapa variasi larutan standar. Salah satu contoh cara pembuatan larutan standar yaitu sebagai berikut : a. Mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat larutan standar b. Ambil larutan Fe atau Mn dengan konsentrasi 100 ppm, lalu ambil dengan pipet berdasarkan variasi seperti 0.1, 0.5, 1, 1.5 dan 2 ke dalam labu ukur. c. Menambahkan air bebas mineral sampai tanda tera dan homogenkan. d. Larutan standar siap digunakan.
17 3.7.5 Pengukuran sampel dengan alat Spektrofotometri Serapan Atom Alat SSA dioperasikan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat. Pengukuran dilakukan bersama pengawas laboratorium. Sampel yang diuji akan didapatkan konsentrasi dan absorbansi dari sampel tersebut. Untuk mengetahui hasil secara manual dilakukan beberapa tahapan yaitu membuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan garis regresi. Kurva kalibrasi dibuat dengan menyalurkan konsentrasi larutan standar sebagai sumbu x diplot terhadap absorbansinya sebagai sumbu y. Sehingga persamaan regresi linier diketahui dengan rumus: Di mana: y = nilai absorbansi b = kemiringan lereng x = konsentrasi larutan sampel a = intersep Untuk mencari nilai x, yaitu : y = bx + a bx = y a x = (y a) / b Sehingga akan di peroleh konsentrasi larutan sampel. 3.8. Analisis Data Analisis data yang digunakan yaitu membandingkan kualitas air sumur penduduk dari air permukaan di sekitar TPA Wukirsari Gunungkidul dengan baku mutu air bersih berdasarkan standar Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peraturan tersebut mengacu pada konsentrasi maksimum parameter kualitas air yang diperkenankan untuk kepentingan air bersih yang dijelaskan pada Tabel 3.2 :
18 Tabel 3.2 Daftar Parameter Fe dan Mn pada Pergub no 20 tahun 2008 No Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan 1 Besi (Fe) mg/l 0,3 2 Mangan (Mn) mg/l 0,1 Sumber : PerGub DIY No.20 tahun 2008 3.9 Pembuatan Profil Penyebaran Logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dengan Menggunakan Aplikasi ARCGIS. Profil penyebaran logam besi (Fe) dan mangan (Mn) disajikan gambar peta sebaran logam berdasarkan data hasil analisis konsentrasi logam besi (Fe) dan mangan (Mn) dalam air tanah dan air permukaan di sekitar TPA Wukirsari. Profil ini dibuat dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang menjelaskan tentang besarnya konsentrasi logam besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada masing-masing titik pengambilan sampel. Pembuatan peta ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi ARCGIS 10.0.