ILMU SAINS DALAM BIDANG TRANSPORTASI DAN TEKNIK NAVIGASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Teknologi Elektronika Lalu Lintas. Prakarya dan Kewirausahaan

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB I PENDAHULUAN. yang semula didominasi oleh penyakit infeksi atau menular bergeser ke penyakit non

REKAYASA TRANSPORTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terutama pada dunia pendidikan. Komputer sangat membantu untuk proses

Inter and Intra City Aquatic Transport

Infrastruktur Transportasi Pertemuan II Kuliah Kapita Selekta. Harmein Rahman

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 5211 Pintu perlintasan di seluruh Jawa dan Sumatera. Perlintasan resmi

DAFTAR SINGKATAN. ADC : Analog Digital Converter GPS : Global Positioning System HUD : Head Up Display RPM : Revolution Per Minute

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GPS(GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DALAM GRAF

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya


Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk setiap harinya juga sangat tinggi. Hari demi hari, seiring dengan

2013, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negar

BAB II STUDI PUSTAKA

maupun jauh adalah kualitas jasa pelayanannya. Menurut ( Schumer,1974 ),

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang dapat kita sebut canggih adalah GPS, yaitu Global

BAB I PENDAHULUAN. kondisi jalan raya terjadi banyak kerusakan, polusi udara dan pemborosan bahan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah smartphone pada dasarnya adalah sebuah telepon yang kemudian

No Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 369 Undang- Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dan Undang- Undang Nomor 22

LAPORAN SEMENTARA ANALISA DAN EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2011 (1432 H) PADA H-7 S.D H+6

Peta Ovi untuk ponsel. Edisi 1

BAB 1 PENDAHULUAN. yakni yang berasal dari darat (ground base) dan berasal dari satelit (satellite base).

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan sehari-hari dikota-kota besar di Indonesia. Dalam suatu sistem jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA, STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD

UPS Berkompetisi Secara Global Menggunakan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber cadangan batubara yang cukup besar, akan tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi.

SISTEM KEAMANAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN GPS SEBAGAI PEMANTAU JALUR DAN POSISI SARANA

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah .

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

SECRETS BEHIND THE WHEELS GOOGLE AUTONOMOUS CAR. Andrew Wirjaputra Binus University Jakarta, Indonesia

Terminal Darat, Laut, dan

SU Studi Basic Design Rancangan Bangun Pesawat Udara Untuk Flying School. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Dynafleet menghadirkan tingkat baru kejelasan dan kontrol ke dalam bisnis Anda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukannya. Pergerakan dikatakan juga sebagai kebutuhan turunan, sebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di

Bab VIII. Penggunaan GPS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sebab, menempati urutan kesepuluh penyebab semua kematian dan

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara

Buku Petunjuk Nokia Wireless GPS Module LD-3W

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 LAMPIRAN BAB 1 ISTILAH DAN DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia karena dimensinya yang kompak sehingga sangat praktis. Sehingga kebutuhan akan sepeda motor semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V ANALISIS TINGKAT KESIAPAN KOTA SURAKARTA TERHADAP DIMENSI MOBILITAS CERDAS

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya

Memantau apa saja dengan GPS

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi masal yang dapat

K E M E N T E R I A N P E R H U B U N G A N BUKU INFORMASI TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bising didefinisikan sebagai bunyi tidak dikehendaki yang merupakan

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kenyamanan kepada penumpang karena masalah hentakan yang keras dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS UNTUK SURVEI TERUMBU KARANG. Winardi Puslit Oseanografi - LIPI

MK UMUM KURIKULUM 2017 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

Transkripsi:

ILMU SAINS DALAM BIDANG TRANSPORTASI DAN TEKNIK NAVIGASI IIN YUNIARSIH (1757021008) MITHA VALENTINA T.P(1757021009) VALANTINA DEWI ANGGITA SARI (1757021007)

Sains transportasi Sains Transportasi adalah ilmu yang terdiri dari dua bidang kajian: sistem transport (transport systems) dan infrastruktur transport (transport infrastructure). Misi Sains Transportasi adalah untuk memenuhi tuntutan akan pergerakan orang dan barang yang aman, layak, dan efisien.

Sistem Transportasi Sistem transportasi meliputi pengembangan dan penerapan metode dan model untuk analisis, perencanaan, pengendalian, evaluasi, pengendalian dan perancangan sistem transportasi yang cerdas, efisien, aman dan berkelanjutan untuk pengiriman barangdan penumpang, serta interaksi dari sistem ini.

Alat Transportasi Alat transportasi adalah salah satu dari hasil pengembangan dari ilmu sains. Dalam pembuatan di masing-masing terdapat ilmu biologi, ilmu fisika, dan ilmu kimia.

Ilmu Biologi dan Fisika dalam Bidang Transportasi

Fisika Dalam Dunia Transportasi Kekakuan/kelenturan bahan pengeras jalan; Penghitungan muatan sumbu kendaraan; Aerodinamika kendaraan; Efisiensi penggunaan bahan bakar; Waktu reaksi dan pengereman; Iluminasi (lampu-lampu) kendaraan

Infrastruktur transportasi Spesialisasi infrastruktur transportasi mencakup studi ilmiah tentang jalan dan rel kereta api sebagai sistem teknis. Bidang infrastruktur transportasi dapat mencakup ilmu dasar seperti fisika, mekanika, kimia dan matematika, mekanika struktur, mekanika arus, mekanika padat, fisika material.

Keamanan transportasi 5 aspek utama yang menjadi focus pengembangan keselamatan transportasi 1. Pengelolaan keamanan jalan raya; 2. Keamanan jalan raya dan pergerakan; 3. Keamanan kendaraan; 4. Keselamatan pengguna jalan; 5. Ketanggapan pasca-kecelakaan

Fakta-fakta keamanan transnsportasi Sedikitnya 1,24 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat kecelakaan lalu lintas setiap tahun 3400 tewas setiap harinya; Separuh dari korban yang tewas adalah pengguna jalan: pejalan kaki, pesepeda, dan pesepeda motor; Korban kecelakaan lalu-lintas kebanyakan berusia 15 29 tahun; Di dunia, korban kecelakaan lalu lintas lebih banyak laki-laki tiga kali lipat dibandingkan perempuan.

TEKNIK NAVIGASI

NAVIGASI adalah penentuan kedudukan (position) dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang pedoman arah (compass) dan peta serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan dipahami.

APLIKASI METODE SAINS 1. Global Positioning System (GPS)

GPS Alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4-12 satelit Memperhitungkan posisi kita di Bumi Tidak mentransmisikan informasi posisi kita, melainkan posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit.

Fungsi GPS Menghitung jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada. Menyimpan dalam memory lokasi kita berada. Menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit, kekuatan sinyal.

Cara Kerja GPS Tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya agar penerima GPS bisa mengenali sinyal navigasi GPS Satelit-satelit ini dikontrol 5 stasiun Bumi, 4 stasiun bumi bekerja otomatis & satu stasiun bumi pengontrol utama yang berfungsi untuk mengoreksi data navigasi ke satelitsatelit GPS. Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar display.

Kelemahan GPS Tidak dapat digunakan di tempat tertutup atau terhalang gedung-gedung tinggi. Jenis baterai AA dan jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi. Kesalahan untuk menghitung ketinggian cukup besar. Tidak cocok untuk membantu sebagai informasi navigasi di daerah pegunungan.

Aplikasi GPS Peralatan navigasi pesawat terbang utk memberikan posisi pesawat. Mengirimkan posisi kapal Memantau perjalanan truk kontainer dan kereta api. Membuat peta. Sinkronisasi antar BTS/menara pd jaringan telepon seluler.

Contoh Satelit GPS GPS Satellite block 1 GPS Satellite block 2