JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah

dokumen-dokumen yang mirip
JUDUL UNIT : Melakukan Pemilihan Pemain

01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya.

JUDUL UNIT : Merancang dan Membuat Rencana Kerja Kamera

JUDUL UNIT : Merancang Dan Membuat Animasi

JUDUL UNIT : Menyiapkan Dan Membuat Frame/Cel Berwarna

JUDUL UNIT : Membuat Animasi Stop Motion (Modeling)

JUDUL UNIT : Menerapkan Prinsip - Prinsip Rancangan Instruksional

JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan

JUDUL UNIT : Memadukan dan Menggunakan Bahasa Naskah dalam Menulis Multimedia

JUDUL UNIT KRITERIA UNJUK KERJA ELEMEN KOMPETENSI

JUDUL UNIT : Membuat, Memanipulasi dan Menggabung Gambar 2D

JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan

JUDUL UNIT : Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Mata Kuliah : Pengetahuan Pertelevisian

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI (AWAL) PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

Ketentuan Penulisan. Skripsi/Kajian Komunikasi

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP. SINEMATOGRAFI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

STRUKTUR KURIKULUM SMK TARUNA BHAKTI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Produksi Iklan Audio _ Visual

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 2. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosialemosional, moral, spiritual, dan latar belakang

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan selama kerja praktik di TVRI Jatim adalah : OBSERVASI INTERVIEW PENGAMBILAN DATA / LITERATUR

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di bidang seni, film merupakan suatu fenomena yang muncul secara

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Kurikulum Program Studi Televisi dan Film

Lokasi Produksi FTV Benjang

PANDUAN UJI KOMPETENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JUDUL UNIT : Memperagakan Pengetahuan dan Syarat Syarat Multimedia

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

TIK.JK JUDUL UNIT

Teknik Visualisasi & Menyusun Shooting Script

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

Produksi AUDIO VISUAL

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM KARYA FILM DOKUMENTER RIDER BMX BANDUNG

KURSUS DAN PELATIHAN FOTOGRAFI JENJANG V KURIKULUM KURSUS VIDEO EDITING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bertanggung jawab saat pra-produksi, produksi dan pasca produksi. dari siapapun, termasuk penulis naskah, sutradara atau produser.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia

Pengembangan Sistem Multimedia

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS PERCETAKAN

TATA ARTISTIK RISTIA KADIASTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010

PANDUAN UJI KOMPETENSI

KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

PANDUAN UJI KOMPETENSI

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi. B. Strategi Desain

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODOLOGI. Struktur organisasi yang terdapat di Pusat Pengembangan Multi Media ;

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. tentang 3D Interior Design. Pelaksanaan kerja praktik ini bertempat di Astha

BAB IX PENGEMBANGAN SISTEM MULTIMEDIA

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Transkripsi:

KODE UNIT : TIK.MM02.004.01 JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membaca naskah, identifikasi elemen dasar yang akan berkontribusi pada realisaasi naskah dari draf akhir ke produksi film, televisi dan multimedia. ELEMEN KOMPETENSI 01 Membaca dan menganalisa naskah untuk merencanakan realisasi produksi KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Identifikasi visi karya tersebut dengan mempertimbangkan visi penulis dan sutradara. 1.2 Kolaborasi dengan penulis untuk menentukan kebutuhan penulisan kembali dan pengorganisasian penulisan ulang. 1.3 Identifikasi dan dokumentasi hubungan antara elemen visual dan dramatik naskah untuk mengambil pendekatan naratif. 1.4 Analisa fungsi karya tersebut, dengan melaksanakan tujuan dan mengekplorasi secara visual segala cara agar tujuan tersebut tercapai. 1.5 Penggunaan sumber untuk menghasilkan dan mencatat ide tak terbatas untuk digunakan dalam visualisasi naskah dan rencana pengambilan gambar. 1.6 Pertimbangan ide-ide yang terpilih merefleksikan viabilitas ide untuk proyek tersebut. 1.7 Evaluasi semua ide berdasarkan refleksi terdahulu dan penilaian semua ide untuk dampak narasi visual. 02 Menciptakan rencana pengambilan gambar untuk merealisasi visualisasi narasi 2.1. Pembagian naskah dalam unit adegan dan penentuan elemen dramatisnya dalam setiap unit adegan. 2.2. Analisa elemen dramatis dalam setiap adegan dan penentuan hubungan antara narasi tulis dengan visualisasi. 2.3. Pertimbangan keseluruhan narasi dan adegan untuk menentukan lokasi, karakter, dan elemen lainnya dalam setiap shot. Membaca dan Menafsirkan Naskah 1

2.4. Pembuatan shot plan dan realisasi hubungan antara aspek visual dan naratif naskah dan pertimbangan pada elemen berikut ini ; 2.4.1. Keseluruhan narasi. 2.4.2. Konteks setiap adegan dalam keseluruhan narasi. 2.4.3. Scene by scene. 2.4.4. Pementasan di panggung. 2.4.5. Ukuran shot. 2.4.6. Pilihan lensa. 2.4.7. Angle kamera. 2.4.8. Nilai kualitas photo setiap shot dari efek setiap adegan. 2.4.9. Shot plan yang membuat narasi dapat dikontrol dan diangkat ke dalam produksi secara keseluruhan. 2.5 Penggunaan shot plan untuk menerjemahkan naskah dari bentuk tulis menjadi visual. BATASAN VARIABEL 1. Jenis produksi meliputi: 1.1. Feature 1.2. Dokumenter 1.3. Film cerita 1.4. Animasi 1.5. Serial TV 1.6. Iklan 1.7. Video training 1.8. Multimedia Interaktif 1.9. Promotional presentations Membaca dan Menafsirkan Naskah 2

2. Sumber yang dibutuhkan meliputi: 2.1. Riset lokasi 2.2. Riset karakter 2.3. Inspirasi 2.4. Imajinasi 2.5. Pengalaman hidup 2.6. Kejadian nyata 2.7. Materi dramatik 2.8. Media massa 2.9. Kejadian sejarah 2.10. Photo 2.11. Lukisan 2.12. Sketsa 2.13. Film 2.14. Catatan pribadi/observasi 2.15. Diskusi dengan personel lainnya 3. Kebutuhan produksi meliputi : 3.1 Desain produksi 3.2 Pengarah artistik 3.3 Desain suara 3.4 Durasi 3.5 Jenis produksi (misal metode, approach, mode, cara mempresentasikan sesuatu) 3.6 Isi 3.7 Anggaran 3.8 Tenggat waktu 3.9 Lokasi Membaca dan Menafsirkan Naskah 3

3.10 Tujuan 3.11 Perjanjian 3.12 HAKI 3.13 Jadwal 3.14 Kode etik 4. Satu unit adegan diartikan: 4.1. Akting 4.2. Sekuen dramatik 4.3. Scenes 5. Elemen dramatis meliputi: 5.1. Alur 5.2. Cerita 5.3. Gaya (metode, pendekatan, mode, cara presentasi) 5.4. Lokasi 5.5. Struktur dan struktur tiga adegan atau struktur lainnya 5.6. Karakter 5.7. Adegan (action) 5.8. Klimaks anti klimaks 5.9. Beat atau perpindahan adegan 5.10. Konflik 6. Komponen teknis yang diperlukan: 6.1. Lokasi 6.2. Waktu/hari 6.3. Interior atau exterior 6.4. Iklim dan cuaca 7. Personel yang terlibat meliputi: Membaca dan Menafsirkan Naskah 4

7.1. Produser 7.2. Sutradara 7.3. Penulis naskah 7.4. Pengarah fotografi 7.5. Pemain 7.6. Kepala bagian 7.7. Staf teknis lainnya 7.8. Staf spesialis lainnya PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang Penilaian harus menyertakan bukti pengetahuan dan keahlian berikut ini ; 1.1. Kemampuan menempatkan dan menggunakan sumber yang ada untuk memperluas pengalaman kreatif. 1.2. Kemampuan mendemontrasikan pendekatan originalitas dan inovatif pada proses penyutradaraan kreatif. 1.3. Kemampuan bereksperimen dengan konvensi naratif dan elemen untuk mengembangkan suara dan memperluas praktik penyutradaraan. 1.4. Kemampuan memperluas batasan kreatif. 1.5. Kemampuan mendemontrasikan pendekatan orsinil dan inovatif dalam penggunaan dan pengorganisasian elemen narasi visual. 1.6. Kemampuan menghasilkan ide dan mengembangkannya. 1.7. Pengetahuan dan pemahaman konvensi dan praktek penyutradaraan. 1.8. Pengetahuan akan konvensi naratif yang digunakan dalam sejarah pembuatan film. 1.9. Pengetahuan akan teknik yang digunakan dalam merealisasikan narasi visual dari narasi tulis. 1.10. Kemampuan menentukan bagaiman cerita dapat diangkat dari satu adegan ke adegan dalam keseluruhan proses produksi. 1.11. Pengetahuan akan berbagai teknik penceritaan secara visual. 1.12. Pengetahuan akan konvensi film dan literatur. 1.13. Pemahaman akan keahlian penulis naskah. 1.14. Pemahaman akan keahlian akting. 1.15. Pemahaman akan kealhian sinematografi. 1.16. Pemahaman akan kealhian editing. 1.17. Pemahaman akan kealhian desain suara. 1.18. Pemahaman akan keahlian desain produksi. 1.19. Membaca dan menginterpretasi bentuk dokumentasi dan narasi. 1.20. Kemampuan dalam melaukan riset dan mendokumentasi informasi. 1.21. Pengetahuan akan kebutuhan keselamatan dan kesehatan kerja organisasi. 1.22. Pengetahuan teknik komunikasi efektif termasuk mendengarkan, bertanya dan non verbal komunikasi yang efektif. Membaca dan Menafsirkan Naskah 5

2. Konteks penilaian 2.1. Penilaian dapat dilakukan on the job, off the job atau campuran keduanya. 2.2. Penilaian off the job harus dilaksanakan dalam suatu simulasi lingkungan tempat kerja. Penilaian dapat memasukkan suatu metode untuk menilai pertunjukan dan aplikasi pengetahuan keterampilan yang meliputi; 2.2.1. Demonstrasi praktek (observasi langsung dapat dilakukan lebih dari satu kesempatan untuk mendapatkan konsistensi pertunjukan 2.2.2. Role play 2.2.3. Studi kasus 2.2.4. Sampel kerja atau simulasi aktifitas tempat kerja 2.2.5. Pertanyaan lisan/wawancara dengan tujuan evaluasi proses yang digunakan dalam mengembangkan dan merealisasikan konsep kreatif 2.2.6. Proyek/laporan/logbook 2.2.7. Laporan pihak ketiga dan hasil otentik 2.2.8. Portofolio bukti yang menunjukkan proses yang digunakan dalam mengembangkan dan merealisasikan konsep kreatif 3. Aspek penting penilaian 3.1 Unit kompetensi ini mengaplikasi sektor industri. Fokus penilaian akan tergantung pada sektor industri di mana pertunjukan tersebut dinilai. Penilaian harus berdasarkan variabel yang telah ditetapkan dalam statemen variabel, yang akan digunakan pada konteks yng telah ditetapkan. 3.2 Berikut ini hal penting untuk penilain kompetensi unit ini ; 3.2.1. Perkembangan kemampuan untuk menghasilkan ide asli dan mengembangkannya dari konsep menjadi hasil produksi 3.2.2. Pengetahuan dan pemahaman konvensi dan praktek penyutradaraan dan perannya dalam mengangkat cerita menjadi sebuah hasil produksi 4. Kaitan dengan unit-unit lainnya 4.1 Keterkaitan unit kompetensi untuk penilaian akan bervariasi dengan project atau scenario tertentu. Unit ini penting untuk suatu range pelayanan teknologi Informasi dan oleh karena ituu harus dinilai secara keseluruhan dengan unit technical/support. 4.2 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan pra-kejuruan umum, Membaca dan Menafsirkan Naskah 6

institusi harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu. Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor tertentu/ khusus, pelatihan harus disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan sektor tersebut. Kompetensi Kunci NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1 Membaca dan Menafsirkan Naskah 7