Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.

dokumen-dokumen yang mirip
Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Ringkasan Materi Pelajaran

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan)

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi. Bab

BAB. Bentuk Permukaan Bumi

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

GEOGRAFI. Sesi PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA. a. Berdasarkan Wujudnya

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

BAB I PENDAHULUAN. Lintang Selatan dan Bujur Timur merupakan salah

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

Letak Geografis Indonesia

KONDISI FISIK WILAYAH

Konsep konsep dasar Geografi apakah yang dapat menjelaskan Geografi Pariwisata?

TRY OUT UJIAN NASIONAL 027 GEOGRAFI SMA/MA

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

GEOGRAFI TEKNIK Untuk SMA Kelas XII Sistem KTSP 2013/2014

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II

Keragaman Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

A.Definisi. A.Definisi. Mappa = taplak meja Gambaran konvensional permukaan bumi. yang diperkecil dengan skala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

BAB IV ANALISIS Analisis Terhadap Jaring Kontrol Geodesi

Pemetaan. sumber.hayati.laut

BAB 1 PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Tingkat (dati) I Sumatera Utara, terletak antara 1-4 Lintang

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB VI PETA, ATLAS, DAN GLOBE PETA KONSEP. Kata Kunci INFORMASI GEOGRAFIS

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI W I L A Y A H

PENGARUH LETAK GEOGRAFIS TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.

Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL MAPEL : IPS KELAS 7

Pembentukan Kotamadya Ternate merupakan tindak lanjut daripada Undang-Undang

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terutama Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa merupakan bagian dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung.

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Bryophyta (Giulietti et al., 2005). Sedangkan di Indonesia sekitar

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM

abelpetrus.wordpress.com

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA DAN PENDUDUK

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

PETA TOPOGRAFI. Oleh Ign. Sudarno

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

BAB I PENDAHULUAN. prasarana perhubungan, baik perhubungan darat, laut, maupun udara. Dari ketiga

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia merupakan sumber daya alam yang cukup besar

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi

Transkripsi:

contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia: 1) menempatkan sebuah ruang publik (misalnya: rumah sakit) yang dapat dapat menjangkau wilayah2 sekitarnya dengan mudah, 2) membuka akses transportasi yg menjangkau daerah2 terpencil. 3) pengiriman media komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung yang menjangkau wilayah2 yang lebih jauh Pengertian interaksi keruangan adalah konsep yang memberikan gambaran mengenai adanya kondisi saling mempengaruhi dan ketergantungan antarkomponen ruang muka bumi, baik antara faktor alami, faktor alam dengan manusia, alam dengan kondisi sosial budaya, maupun antar faktor sosial,. sebagai contoh, dalam menganalisis fenomena bencana banjir di suatu wilayah. Interaksi antar ruang adalah cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi dan permasalahannya dan keterkaitan suatu ruang dengan ruang-raung yang ada disekitarnya. Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik setiap ruang pasti memiliki karakteristik pembangunan fisik sesuai dengan perannya di suatu wilayah, contoh sebagai pusat perdagangan. Secara non fisik, interaksi antar ruang dapat dilihat dari adanya kesenjangankesenjangan sosial maupun ekonomi. Pusat pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sosial biasanya akan selalu terpusat pada lokasi dengan pelayanan publik yang baik. Ini akan memberikan daya tarik bagi masyarakat di lokasi lain yang menjadi faktor yang mempengaruhi berkembangnya suatu lokasi atau tidak. Bentuk bentuk interaksi antar ruang antara lain : 1. Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk adalah Interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antar wilayah untuk bekerja atau wisata. 2. Komunikasi Komunikasi adalah interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi, contohnya pengiriman informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca berita, melihat tayangan televisi, internet dan lain-lain. 3. Transportasi Transportasi adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi, contohnya pengakutan barang, pergadangan dan lain-lain.

Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya. B. Terjadinya Interaksi Keruangan Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan antara lain disebabkan : 1. Saling melengkapi (complementarity) Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah wilayah yang berbeda jenis barang yang dihasilkannya. Misalnya, penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan merupakan penghasil sayuran, sedangkan penduduk yang tinggal di wilayah pantai merupakan penghasil ikan. Penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan membutuhkan ikan, sedangkan penduduk yang tinggal di wilayah pantai membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan melakukan interaksi dengan penduduk yang tinggal di wilayah pantai melalui aktivitas perdagangan atau jual beli. 2. Kesempatan antara (intervening opportunity) Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, Pembeli ikan yang tinggal di wilayah Bandung biasanya membeli ikan ke wilayah Cirebon, namun kemudian diketahui wilayah Subang yang juga penghasil ikan. Karena wilayah Subang jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah Bandung akan beralih membeli ikan ke wilayah Subang. Akibatnya, interaksi antara wilayah Bandung dengan Cirebon melemah. 3. Keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability). Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Interaksi antar ruang tidak akan terjadi apabila biaya pengangkutan barang terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur atau sarana dan prasarana seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan dan bandara yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah Indramayu ke wilayah Jakarta, namun jalan menuju wilayah Jakarta mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah Jakarta. Pengertian Simbol Warna Pada Peta, Legenda dan Kontur

Berikut ini adalah beberapa hal yang masih terkait dengan simbol pada peta yaitu simbol warna pada peta, legenda dan garis kontur. Pengertian Simbol Peta Simbol peta adalah tanda-tanda dalam peta yang digunakan untuk menunjukkan berbagai ciri atau keistimewaan pada peta. Simbol bersifat konvensional. Artinya, simbol peta merupakan bentuk umum dan sederhana yang mudah dipahami semua orang. Namun, setiap peta/atlas akan memberikan informasi dalam legenda. Pengertian Legenda Peta Legenda adalah bagian peta yang memuat keterangan dari simbol-simbol yang terdapat dalam peta agar dapat dipahami. Jadi, setiap kali membaca peta/atlas kalian harus menemukan legenda untuk mencocokkan arti dari berbagai simbol yang digunakan. Simbol untuk menunjukkan kenampakan alami dan buatan di daratan dan perairan tersebut dapat berupa titik, garis, aliran, dan sebagainya. Misalnya, kenampakan berupa gunung, dataran, sungai, jalan, dan sebagainya. Perhatikan beberapa contoh simbol pada gambar berikut ini.

Gambar: Contoh Simbol Peta Simbol warna pada peta Kalian selalu melihat atlas berisi peta-peta berwarna, bukan? Warna dalam peta umum digunakan untuk membedakan keadaan/kenampakan muka bumi, terutama perbedaan ketinggian dan kedalaman. Dari warna peta, dapat dibayangkan ketinggian rata-rata suatu tempat. Untuk membedakan ketinggian tempat (di daratan) digunakan warna hijau muda, kuning, cokelat, hingga cokelat tua atau ungu kehitamhitaman. - warna hijau untuk dataran rendah; - warna kuning untuk daerah lebih tinggi (perbukitan); - cokelat, cokelat tua, dan ungu kehitaman untuk pegunungan tinggi; Untuk membedakan kedalaman (di perairan) digunakan warna biru sangat muda hingga biru tua. Semakin tua menunjukkan bahwa perairan semakin dalam. Dalam peta khusus/tematik, warna digunakan untuk membedakan berbagai hal seperti: pembagian wilayah secara politis; perbedaan potensi wilayah (iklim, flora fauna, kependudukan, dan lain-lain).

Pengertian Kontur Kontur (garis ketinggian) adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat pada peta yang berketinggian sama dari permukaan laut rata-rata. Dengan bantuan garis kontur, pembaca peta dapat mengetahui ketinggian suatu tempat, dengan memperhatikan beberapa prinsip berikut. Garis-garis kontur menghubungkan titik-titik yang sama tinggi. Garis kontur tidak pernah bertemu. Jarak antara garis kontur menunjukkan tingkat kelandaian/kecuraman suatu lereng. Jika garis kontur berimpit, tempat tersebut memiliki lereng curam. Garis yang melengkung ke dalam menunjukkan adanya cekungan (dapat mewakili lekukan/alur lereng perbukitan/pegunungan. Perhatikan gambar berikut! Gambar: Contoh Kontur pada Peta Ikutilah garis-garis yang ditarik dari peta kontur yang dipertemukan dengan skala vertikal! Angka pada garis kontur mewakili ketinggian (dalam meter).

Garis kontur yang mengecil ke tengah menunjukkan daerah itu semakin tinggi. Garis kontur yang menunjukkan lereng tertinggi pada gambar tersebut adalah garis kontur pada ketinggian 125 m. Garis kontur yang titik terendah adalah 25 m. Contoh kenampakan pada peta Untuk lebih memahami pemakaian simbol, warna, dan garis kontur pada peta, perhatikan beberapa contoh peta berikut. Letak Indonesia secara astronomis adalah letak wilayah Indonesia di dasarkan pada garis lintang dan garis bujur astronominya. Letak ini membuat Indonesia memiliki posisi koordinat astronomis tertentu terkait dengan wilayahnya. Letak ini merupakan letak mutlak atau absolut dari keseluruhan wilayah Indonesia. Perhitungan letak astronomissuatu wilayah termasuk Indonesia memungkinkan untuk dilakukan mengingat lingkaran keliling bumi yang telah dibagi ke dalam garis bujur (timur-barat), seluruhnya sebesar 360 derajat dan posisi kutub utara dan kutub selatan bumi ke dalam garis lintang (utara-selatan), seluruhnya sebesar 180 derajat. Karena ini pula, letak astronomis ini disebut pula Letak Matematis. Topik inilah yang akan kita bahas pada kesempatan ini, yakni letak astronomis (mutlat/absolut/matematis) dari Indonesia, selamat membaca.

Letak Astronomis Indonesia Bagaimana cara menentukan letak astronomis Indonesia? Caranya cukup mudah, siapkan sebuah globe. Dalam globe biasanya garis lintang dan garis bujur semua wilayah tergambar lengkap. Nah, tinggal kita perhatikan wilayah Indonesia mulai dari batas paling utara sampai selatan dan batas dari timur sampai barat. Berdasarkan globe tersebut, dapat kita lihat bahwa letak astronomis Indonesia di koordinat 95 derajat Bujur Timur sampai 141 derajat Bujur Timur, serta antara 6 derajat Lintang Utara sampai dengan 11 derajat Lintang Selatan. Penulisan letak astronomis Indonesia ini dapat disingkat menjadi adalah 6 derajat LU - 11 derajat LS dan 95 derajat BT - 141 derajat BT. Seperti halnya dengan letak geografis,letak astronomis ini membawa membawa pengaruh tersendiri terhadap Indonesia. Pengaruh Letak Astronomis Indonesia Adapun berbagai pengaruh yang ditimbulkan oleh letak astronomis Indonesia adalah sebagai berikut: Indonesia Berada di Garis Khatulistiwa Wilayah Indonesia berada di antara lintang 6 derajat LU - 11 derajat LS dan dilewati garis khatulistiwa. Oleh karena itu wilayah Indonesia dipengaruhi iklim tropis. Karena dipengaruhi iklim tropis, Indonesia memperoleh curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Indonesia juga memiliki suhu dan kelembaban udara yang tinggi. Kondisi iklim yang demikian memungkinkan Indonesia memiliki banyak hutan yang lebat dan senantiasa hijau. Pembagian Waktu di Indonesia

Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timut (WIT). Patokan pembagian waktu tersebut adalah garis Bujur 0 derajat yang melewati kota Greenwich. Oleh karena itu, patokan waktu yang digunakan dikenal dengan Greenwich Mean Time (GMT). Patokan untuk menentukan pembagian wilayah waktu adalah garis bujur wilayah Indonesia yang paling barat, yaitu 105 derajat. Dengan demikian, pembagian wilayah waktu secara umum di Indonesia adalah sebagai berikut: WIB terletak di wilayah antara 105 derajat BT - 120 derajat BT, meliputi Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Madura, dan Kalimantan Barat WITA terletak di wilayah antara 120 derajat BT - 135 derajat BT, meliputi Pulau Bali, Pulau Sulawesi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, wilayah NTB, wilayah NTT. WIT terletak di wilayah antara 135 derajat BT - 141 derajat BT, meliputi wilayah Maluku dan Papua. 1. Contoh penggunaan simbol Simbol dalam peta digunakan untuk menunjukkan berbagai kenampakan alami dan buatan, serta berbagai tempat penting lain. Pada peta juga terlihat penggunaan warna untuk membedakan ketinggian daratan dan kedalaman laut. Gambar: Berbagai simbol yang dapat ditemui dalam sebuah peta

2. Contoh penggunaan warna Warna digunakan untuk menunjukkan perbedaan ketinggian tempat di daratan. Legenda peta (kiri bawah), memberikan informasi rentang ketinggian untuk setiap warna. Gambar: Peta yang menggunakan warna untuk membedakan ketinggian tempat. 3. Contoh penggambaran kontur Kontur pada peta topografi menghubungkan tempat-tempat dengan ketinggian sama. Garis kontur biasa menunjukkan interval 20 feet, sedangkan garis kontur tebal menunjukkan interval 100 feet (1 feet =0,3048 meter).

Gambar: Peta yang memnggunakan garis kontur untuk membedakan ketinggian (Peta k