BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2003),cet 1, hlm, 2. 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian,

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hakekat Belajar Menurut Teori Konstruktivisme

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Pipit Fitriyani, 2013

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB II KAJIAN TEORI. dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin dengan mengarahkan berbagai

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II LANDASAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KELENGKAPAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT DAN SATISFACTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur Penilaian konvensional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya,

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran. dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa Istilah yang hampir sama

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORETIS. tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk perubahan yang nampak pada diri siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan selama ini kadang-kadang hanya

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

Opin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI. hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan model utama untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHUUAN. aspek organisasi atau pribadi (Djamarah, 2006). menyertai perubahan tersebut Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu

II. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan

PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detail dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008),hlm Ismail SM.M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL, 2009), hlm. 36.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah konsep Pembelajaran Berbasis Kecedasan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hlm. 108.

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

WALHIDAYAH PEKANBARU TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KAITANYA DENGAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Rineka Cipta, 2009), hlm Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS INTENSITAS PEMBERIAN PEKERJAAN RUMAH (PR) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah lahir hingga wafat sampai diteruskan oleh para sahabatsahabatnya.

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 2.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ada di sekitar individu. Menurut Sudjana dalam Rusman. (2011: 1) Belajar

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan fisikomotor.

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Posing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengubah Bentuk Pecahan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah proses melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Apabila kita bicara tentang belajar maka kita belajar bagaimana mengubah tingkah laku seseorang. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya 1. Hilgard dalam buku Wina Sanjaya mengungkapkan: Learning is the process by wich an activity originates or chaged throungh training procedurs ( wether in the laboratory or in the naural environment) as distinguished from changes by factors not atributable to training. Bagi Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah 2. Sebagai generasi muslim, kita perlu mengetahui perkembangan sejarah kebudayaan Islam, hal itu untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan kita 3. Sejarah kebudayaan Islam merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang asal 1 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003),cet 1, hlm, 2. 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2013), cet 10, hlm. 112. 3 Darsono, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009),cet 1, hlm. 3. 1

2 usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW sampai ke jaman Khulafaurrasyidin, Bani Umayyah, Abbasiyah, Ayyubiyah dan perkembangan Islam di Indonesia. Pada sejarah kita belajar lebih banyak dan lebih arif untuk menatap masa depan. Sejarah ternyata adalah guru yang amat penting dalam memberikan nuansa dan nilai-nilai kehidupan. Dengan sejarah sebenarnya kita tidak berpikir sempit dan sektoral. Pepatah mengatakan bahwa apa yang kita tidak suka sekarang jangan-jangan itu adalah masa lalu kita atau itu akan menjadi masa depan kita 4. Tapi proses belajar mengajar menjadi membosankan ketika seorang guru mengajar dengan gaya monoton, tampak di kelas terjadi kepada siswa yang akhirnya siswa kurang aktif dan kurang memperhatikan terhadap apa yang disampaikan guru. Dan rendahnya hasil belajar siswa karena siswa tidak terlalu menyimak pembelajaran, namun siswa lebih mementingkan hal lain seperti berbicara dengan teman di sampingya dari pada mendengarkan guru dan mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga hasil belajar masih rendah dan belum mencapai KKM yaitu 70. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif, bidang afektif serta bidang psikomotor. Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan 4 Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), cet 4, hlm. 7.

3 hirarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah. 5 Seorang guru dalam mencapai keefektifan belajar dapat menggunakan metode yang tepat. Kerena metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa akan ditentukan oleh kesesuaian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Jika terjadi kesalahan dalam proses pendidikan atau proses pembelajaran maka akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang di capai oleh siswa 6. Oleh sebab itu penggunaan metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa aktif di kelas pada mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Untuk mencapai tujuan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Jabal Rachmah Rajeg masih banyak mengalami kesulitan, Dari hasil observasi kendala yang dialami karena Kurang bervariasinya metode-metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Sehingga pembelajaran hanya menggunakan metode yang sama dari satu pertemuan ke pertemuan lainya, dan kurangnya pengetahuan guru tentang metodemetode pembelajaran, sehingga guru merasa tidak semangat untuk menggunakan metode, dan pada ahirnya anak muridpun merasa jenuh dan tida aktif di kelas ketika mata pelajaran SKI berlangsung 5 Nana Sudjana, Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Al Gesindo, 2011),cet 12, hlm. 49-50. 6 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), hal, 59.

4 karena kurang bervariasinya metode pembelajaran. Kelemahan metode yang selama ini digunakan menurut Abu Ahmadi: 1. Guru sulit untuk mengetahui pemahaman anak didik terhadap bahan-bahan yang diberikan. 2. Kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan yang sebanyak-banyaknya hingga menjadi bersifat pemompaan. 3. Anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, berhubung guru dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan lisan 4. Jika guru memperhatikan segi-segi psikologis dari anak didik, ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan. Sebaliknya kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan humor, inti dan isi ceramah menjadi kabur 7. Memperhatikan keadaan diatas maka penulis akan menelaah dan melakukan penelitian apakah penerapan metode Question Student Have bisa meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran SKI dikelas VII MTs Jabal Rachmah, Rajeg, Tangerang. Dalam penelitian ini peneliti memilih metode Question Student Have merupakan salah satu bagian dari strategi kolaborasi dengan guru mata pelajaran SKI. Metode ini digunakan untuk membantu siswa agar aktif untuk bertanya, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan siswa aktif bertanya. 7 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005), cet 2, hlm 55.

5 Ketrampilan bertanya dalam kegiatan pembelajaran dikelas, bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Melalui keterampilan bertanya guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Ketrampilan bertanya dapat membantu guru mengurangi kebosanan, manakala selama berjam-jam guru menjelaskan materi pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan ketika menggunakan metode ceramah, pertanyaan akan membuat suasana kelas lebih dinamis walaupun pertanyaan yang diajukan hanya sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.pertanyaan yang baik akan menuntun kita pada jawaban yang sesungguhnya. Demikian juga sebaliknya, pertanyaan yang jelek akan menjauhkan kita dari jawaban yang kurang memuaskan. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan menuntun proses berpikir murid. Oleh sebab itu, keterampilan serta kelancaran bertanya dari calon guru maupun guru itu sendiri perlu dilatih dan ditingkatkan. Model dan metode pembelajaran apapun yang digunakan seorang guru, bertanya merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan. Maka peneliti mencoba menerapkan metode Question Student Have untuk memudahkan siswa memahami konsep tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti sebuah karya ilmiah dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Pengantar SKI Melalui Motode Question Student Have Di Kelas VII A (PTK di MTs Jabal Rachmah Kec. Rajeg, Tanggerang)

6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas maka masalah-masalah yang timbul dalam penerapan metode pembelajaran ini dapat di identifikasikan sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas VII A di MTs Jabal Rachmah. 2. Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini belum membuat siswa untuk lebih aktif. 3. Metode pembelajaran yang digunakan guru belum dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII A di MTs Jabal Rachmah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil beberapa rumusan masalah yang akan menjadi pokok permasalahan pada penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan metode Question Student Have terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas VII A? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan peneliti yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui penggunaan metode Question Student Have terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas VII A.

7 E. Manfaat Penelitian 1. Kegiatan belajar mengajar dalam menggunakan metode Question Student Have sebagai salah satu metode pembelajaran yang dapat di gunakan dalam usaha meningkatakan hasil belajar siswa. 2. Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan informasi mengenai pentingnya penerapan metode belajar Question Student Have sebagai salah satu metode pembelajaran yang dapat di gunakan dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk proses belajar mengajar dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah-sekolah khususnya dalam meningkatkan pemahaman pada mata pelajaran. F. Kerangka Pemikiran Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang di sadari. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai),

8 organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiotary,pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja 8. Salah satu metode yang tepat dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran SKI yang sangat di perlukan ketrampilan dalam bertanya adalah metode Question Student Have. Metode Question Student Have di kembangkan untuk melatih peserta didik agar memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya. Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan membagi kelas menjadi 4 kelompok. Jumlah kelompok sebaiknya disesuaikan dengan jumlah peserta didik. Selanjutnya, bagikan kartu kosong kepada setiap peserta didik dalam setiap kelompok. Mintalah peserta didik menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Dalam tiap kelompok, putarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam. Ketika setiap kartu diedarkan pada anggota kelompok, anggota tersebut harus membacanya dan memberikan tanda ( ) jika pertanyaan tersebut dianggap penting. Perputaran berhenti sampai kartu tersebut kembali pada pemiliknya masing-masing. Setiap pemilik kartu dalam kelompok harus memeriksa perntanyaan-pertanyaan mana yang mendapat suara terbanyak. 8 Agus Suprijono,Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2013), cet 1,hlm 6-7.

9 Setelah itu jumlah perolehan suara atas pertanyaan itu dibandingkan dengan perolehan anggota lain dalam satu kelompok. Pertanyaan yang mendapat suara terbanyak kini menjadi milik kelompok. Setiap kelompok melaporkan secara tertulis pertanyaan yang telah menjadi milik kelompok (mewakili kelompok). Guru melakukan pemeriksaan terhadap pertanyaan dari tiap-tiap kelompok, mungkin ada pertanyaan yang substansiya sama. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah diseleksi oleh guru dikembalikan kepada peserta didik untuk dijawab secara mandiri maupun kelompok. Jawaban lisan maupun tulisan 9. Dengan menggunakan metode ini siswa dapat Bertanya dengan aktif serta dapat meningkatkan Hasil belajar. Pada jaman moderenisasi ini seorang guru di tuntut untuk tidak hanya menggunakan metode ceramah saja atau menggunakan satu metode saja akan tetapi sangat di anjurkan untuk banyak menggunakan metode-metode efektif dan efesien agar suatu tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diinginkan tercapai. Atas dasar pemikiran di atas, disini penulis ingin mencoba untuk menggunakan sebuah metode baru yaitu Question Student Have untuk meningkatkan hasil belajar siswa. G. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi kedalam lima bab sebagai berikut : Bab satu Pendahuluan : terdiri dari Latar Belakang Masalah, Indetifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, hal.109 9 Agus Suprijono,Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem,

10 Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran dan Sistematika Pembahasan. Bab dua Kajian Teoritis : terdiri materi Sejarah, Hasil Belajar, dan Metode Question Student Have. Bab tiga Metodologi penelitian : terdiri dari Tempat dan Waktu Penelitian, Subjek Penelitian, Pendekatan Penelitian, Teknik Penelitian Tindakan Kelas, Instrumen Penelitian, dan Analisis Data. Bab empat Hasil penelitian dan Pembahasan : terdiri dari Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab lima Penutup : terdiri dari Kesimpulan dan Saran-saran. Pada bagian akhir di harapkan penulis cantumkan daftar pustaka (biografi) dan bagian-bagian yang dianggap penting.