ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. FOKUSINDO MITRA TEKNIK BERDASARKAN PSAK NO.16 Indah Septiana Putri, Widya Susanti, Tri Lestari Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya septiana.me@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kesesuaian perlakuan akuntansi aset tetap di PT. Fokusindo Mitra Teknik dengan PSAK 16. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan metode analisis kualitatif. Objek dari penelitian adalah perusahaan bernama PT Fokusindo Mitra Teknik yang bergerak di bidang distributor inverter. Teknik pengumpulan data menggunakan cara wawancara dan observasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masih ada ketidaksesuaian perlakuan akuntansi aset tetap pada PT. Fokusindo dengan PSAK No.16. PT. Fokusindo terlalu sedikit dalam membagi aset tetapnya dan PT.Fokusindo tidak memasukkan biaya atribusi langsung kedalam nilai aset tetap. Hal ini mengakibatkan, nilai aset tetap menjadi tidak wajar. Kata kunci : Akuntansi, Aset Tetap, PSAK 16 ABSTRACT This research aim to analyze compatibility treatment of fixed assets on PT. Fokusindo Mitra Teknik with PSAK 16. On this research, data analysis using qualitative analysis method. Object from this research is company called PT Fokusindo Mitra Teknik that works on inverter distribution. Data collection technique is using interview and data observation. The result is, there still no compatibility of analysis treatment of fixed assets on PT. Fokusindo with PSAK No.16. PT. Fokusindo too little in dividing fixed assets and PT.Fokusindo not including direct attribution costs into the fixed assets. This is causing value of fixed assets become unreasonable. Keywords : Accounting, Fixed Assets, PSAK 16 PENDAHULUAN Untuk mencapai tujuan, maka perusahaan harus membenahi setiap aspek dalam internal perusahaan, terutama dalam penyusunan laporan keuangan. Salah satu komponen yang sangat berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan 290
adalah akuntansi aset tetap. Akuntansi secara umum adalah proses mengolah bukti bukti transaksi keuangan menjadi informasi yang menjelaskan kinerja keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Aset tetap adalah aset yang mempunyai wujud fisik dan memberikan manfaat ekonomi kepada entitas bisnis selama lebih dari satu periode akuntansi pada masa-masa yang akan datang. ( Purba, 2013:2 ). Dalam skripsi ini, standar yang digunakan sebagai acuan analisis aset tetap adalah PSAK No.16. PSAK adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berisi peraturan mengenai pencatatan, penyusunan, perlakuan, dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh IAI ( Ikatan Akuntansi Indonesia). PSAK no.16 mengatur beberapa hal yang berkaitan dengan aset tetap. Antara lain pengakuan, biaya perolehan, pengukuran biaya perolehan, penyusutan dan penghentian pengakuan aset tetap.. Objek penelitian skripsi ini adalah PT. Fokusindo Mitra Teknik yang bergerak sebagai distributor inverter merk INVT dan DC Drive merk Sprint Electric di wilayah Indonesia Timur. PT. Fokusindo Mitra Teknik menggunakan aset tetap utamanya sebagai alat untuk mempermudah aktivitas operasional dan distribusi produknya. Terdapat beberapa perbedaan antara perlakuan akuntansi aset tetap yang ada di PT. Fokusindo Mitra Teknik dengan PSAK no.16. Salah satunya ada di penghitungan biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap di PT. Fokusindo Mitra Teknik diukur hanya dari harga pembelian aset nya. Sementara biaya perolehan aset teteap menurut PSAK no.16 terdiri dari harga pembelian, biaya yang dapat diatribusi secara langsung, dan estimasi awal biaya pembongkaran aset. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah penelitian berjudul Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap pada PT. Fokusindo Mitra Teknik Berdasarkan PSAK No.16. TINJAUAN PUSTAKA Pahlepi, Universitas Negeri Semarang (2011) Terdapat beberapa kesamaan antara peneliti dahulu dengan peneliti sekarang: 291
a. Topik yang dibahas peneliti, masing masing membahas tema tentang aset tetap dan PSAK no. 16. b. Metode penelitian yang digunakan sama sama menggunakan metode penelitian kualitatif. Tidak mengandalkan perhitungan kuantitatif (jumlah) tapi dalam bentuk pernyataan dan uraian. Perbedaan antara peneliti terdahulu dan peneliti sekarang, yaitu: a. Peneliti terdahulu menggunakan perusahaan jasa sebagai objek penelitian. Sedangkan peneliti yang sekarang menggunakan perusahaan dagang sebagai objek penelitian. b. Metode penyusutan yang ada di objek penelitian yaitu PT. PLN menggunakan metode penyusutan garis lurus. Di PT. Fokusindo Mitra Teknik metode penyusutannya adalah metode saldo menurun. Puranawati, Universitas Bhayangkara (2013) Terdapat kesamaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang, yaitu : a. Topik yang dibahas peneliti sama sama berhubungan dengan aset tetap. b. Standar yang digunakan dalam analisis penelitian sama sama menggunakan dasar Standar Akuntansi Keuangan. Terdapat perbedaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang, yaitu : a. Peneliti terdahulu menggunakan subjek penelitiannya di perusahaan jasa. Sedangkan peneliti sekarang menggunakan subjek penelitian di perusahaan dagang. b. Metode penyusutan yang ada di objek penelitian yaitu PT. BPR Delta Artha menggunakan metode penyusutan garis lurus. Di PT. Fokusindo Mitra Teknik metode penyusutannya adalah metode saldo menurun. Gunawan, Universitas Muhammadiyah Jember (2015) Terdapat kesamaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang, yaitu : a. Topik yang dibahas peneliti sama sama terfokus pada analisis perlakuan akuntansi aset tetap b. Standar yang digunakan dalam analisis penelitian sama sama menggunakan dasar PSAK no.16 Terdapat perbedaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang, yaitu : 292
a. Peneliti terdahulu menggunakan subjek penelitiannya di perusahaan jasa. Sedangkan peneliti sekarang menggunakan subjek penelitian di perusahaan dagang. b. Metode penyusutan yang ada di Glory Futsal Sukowono menggunakan metode penyusutan garis lurus. Di PT. Fokusindo Mitra Teknik metode penyusutannya adalah metode saldo menurun. LANDASAN TEORI Aset Tetap Menurut Martani, et al. (2016:4) akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Menurut Kartikahadi,et al. (2016:362) aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Aset Tetap Standar Akuntansi Keuangan (2015:16.2), Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (a) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut (b) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Menurut Purba (2013:14). pada awal pengakuan aset tetap, biaya utama yang harus diakui adalah biaya penempatan awal, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap, seperti harga beli, biaya pemasangan, biaya bongkar muat dan pasang, biaya pinjaman dan biaya penghentian. Research Question dan Model Analisis Main Research Question Apakah perlakuan akuntansi aset tetap di PT. Fokusindo Mitra Teknik sudah sesuai dengan PSAK 16? 293
Mini Research Question 1. Bagaimana pengungkapan aset tetap di PT. Fokusindo Mitra Teknik? 2. Bagaimana metode penyusutan aset tetap nya? 3. Bagaimana cara penghentian pengakuan aset tetap di PT. Fokusindo Mitra Teknik? 4. Bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap menurut PSAK no.16? METODE PENELITIAN Kerangka Proses Berfikir 3.1 Kerangka Proses Berpikir TINJAUAN TEORI 1. Akuntansi Keuangan Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud (Purba : 2013) 2. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS (Kartikahadi, et al. : 2016) 3. Aset, Liabilitas, dan Ekuitas (Hery : 2014) 4. Akuntansi Keuangan ( Harrison Jr, et al. : 2012) 5. PSAK per 2015 (Ikatan Akuntan Indonesia : 2015) 6. Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK (Pulungan, et al. : 2013) 7. Akuntansi Keuangan Menengah (Diana & Setiawati : 2017) 8. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (Martani, et al. : TINJAUAN EMPIRIK 1. Pahlepi (Universitas Negeri Semarang, 2011) dengan judul Penerapan Akuntansi Aset Tetap Menurut PSAK no.16 pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Puranawati (Universitas Bhayangkara,2013) dengan judul Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan PT. BPR Delta Artha Sidoarjo. 3. Gunawan (Universitas Muhammadiyah Jember, 2012) dengan judul Perlakuan Akuntansi Aset Tetap berdasarkan RESEARCH QUESTION MODEL ANALISIS SKRIPSI Sumber : Peneliti (2017) Gambar 1 Kerangka Proses Berfikir 294
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perlakuan akuntansi aset tetap pada PT. Fokusindo Mitra Teknik masih ada yang tidak sesuai dengan PSAK 16. Ketidaksesuaian perlakuan aset tetap PT. Fokusindo Mitra Teknik dengan PSAK 16 tampak di pengukuran dan pengklasifikasian asetnya. Namun secara gasir besar pada penyusutan dan penyajian di neraca PT. Fokusindo Mitra Teknik sudah tepat dalam memperlakukan aset tetapnya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2015:16.2), Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : a.) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut b.) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Menurut Purba (2013:14). pada awal pengakuan aset tetap, biaya utama yang harus diakui adalah biaya penempatan awal, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap, seperti harga beli, biaya pemasangan, biaya bongkar muat dan pasang, biaya pinjaman dan biaya penghentian. Meskipun PT. Fokusindo Mitra Teknik sudah benar dalam pengakuan asetnya, yaitu aset diakui karena yakin akan memberikan manfaat di masa depan dan juga biaya perolehannya dapat diukur secara andal didukung dengan bukti / dokumen pembelian aset. Namun, PT. Fokusindo Mitra Teknik dalam pengukuran setelah pengakuan aset tetap tidak memasukkan biaya-biaya yang dapat diatribusi langsung seperti biaya pemasangan dan biaya bongkar muat. Hal ini menjadikan nilai aset tetap pada laporan keuangan menjadi tidak wajar. Ketidakwajaran tersebut tampak dalam jurnal sebagai berikut ini: Db Aset Tetap (Peralatan Kantor) Rp 2.500.000 Beban Angkut Rp 100.000 Beban Pemasangan Rp 50.000 Kr Kas Rp 2.650.000 Dampaknya, nilai aset tetap di laporan keuangan menjadi terlalu kecil. Karena jika memakai acuan dari PSAK 16 seharusnya aset tetap berupa peralatan kantor 295
tersebut adalah senilai Rp 2.650.000 (beban angkut dan beban pemasangan juga diakui) Selain itu ketidaksesuaian juga nampak pada pembagian atau pengklasifikasian aset tetap. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2015:16.7), suatu kelas aset tetap adalah pengelompokkan aset-aset yang memiliki sifat dan kegunaan yang serupa dalam operasi entitas. Berikut adalah contoh dari kelas tersendiri: (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) tanah; tanah dan bangunan; mesin; kapal; pesawat udara; kendaraan bermotor; perabotan; dan peralatan kantor. Menurut keterangan diatas, tampak bahwa pembagian aset tetap seharusnya lebih rinci dan spesifik. Sedangkan PT. Fokusindo Mitra Teknik hanya mengklasifikasi nya menjadi sebagai berikut : Tabel 1 Pembagian Aset Tetap di PT. Fokusindo Mitra Teknik Tahun 2016 Pembagian Aset Tetap Menurut PT. Fokusindo Mitra Teknik Perlengkapan Peralatan Kendaraan Bangunan Pembagian Aset Tetap Menurut PSAK No. 16 Tanah Tanah dan Bangunan Mesin Kapal Pesawat Udara Kendaraan Bermotor Perabotan Peralatan Kantor Sumber : Peneliti (2017) 296
Melalui Tabel 6, diketahui bahwa PT. Fokusindo Mitra Teknik terlalu sedikit mengklasifikasikan jenis aset tetapnya. SIMPULAN Dari hasil penelitian mengenai analisis perlakuan akuntansi aset tetap pada PT. Fokusindo Mitra Teknik berdasarkan PSAK No.16 ini, penulis menyimpulkan bahwa: 1. Pengukuran aset tetap di PT. Fokusindo Mitra Teknik tidak wajar karena PT. Fokusindo hanya mengakui harga pembelian sebagai biaya perolehan aset,sementara biaya yang dapat diatribusi langsung tidak dimasukkan ke biaya perolehan malah dibebankan pada periode berjalan. Pembagian aset tetapnya hanya dirinci menjadi 4 jenis saja yaitu perlengkapan, peralatan, kendaraan dan bangunan. Hal ini tidak sesuai dengan PSAK 16 yang lebih spesifik membagi kategori aset tetap. 2. Perlakuan akuntansi aset tetap pada PT. Fokusindo Mitra Teknik masih ada yang belum sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.16. ketidaksesuaian tersebut ada di pembagian dan pengukuran aset tetap. Sedangkan untuk pengeluaran biaya, penyusutan aset hingga penyajian aset di neraca, PT. Fokusindo sudah sesuai dengan PSAK 16. SARAN Penelitian ini memang belum sempurna, namun berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti akan memberikan saran sebagai berikut agar bisa bermanfaat untuk perusahaan : 1. PT. Fokusindo Mitra Teknik sebaiknya mengukur biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dengan cara memasukkan biaya yang dapat diatribusi langsung ke biaya perolehan aset. Hal ini penting dilakukan agar nilai aset tetap di laporan keuangan menjadi wajar dan benar. 2. Staff PT. Fokusindo Mitra Teknik terutama bagian accounting sebaiknya melakukan evaluasi kembali apakah perlakuan aset tetapnya sudah benar menurut standar akuntansi yang berlaku. 297
DAFTAR PUSTAKA Afifuddin & Beni Ahmad Saebani. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia. Diana, Anastasia & Lilis Setiawati. 2017. Akuntansi Keuangan Menengah Berdasarkan Standar Keuangan Terbaru. Yogyakarta: Andi. Gunawan, Faizal 2015, Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No.16 pada Glory Futsal Sukowono, Jurnal, Universitas Muhammadiyah, Jember. Harrison Jr, Walter T. 2012. Akuntansi Keuangan International Financial Reporting Standards. Jakarta: Erlangga. Hery. 2014. Akuntansi Aset, Liabilitas, dan Ekuitas. Jakarta: Grasindo. Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan per 1 Januari 2015. Jakarta. Kartikahadi, Hans, et al. 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia. Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Martani, Dwi, et al. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat. Pahlepi, Reza 2011, Penerapan Akuntansi Aset Tetap Menurut PSAK No.16 pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Pulungan, Andrey Hasiholan. 2013. Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK Per Juni 2012. Jakarta: Mitra Wacana Media. Puranawati, Eni 2013, Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan PT. BPR Delta Artha Sidoarjo, Skripsi, Universitas Bhayangkara, Surabaya. Purba, Marisi P. 2013. Akuntansi Keuangan Aset Tetap Dan Aset Tak Berwujud. Bandung: Graha Ilmu. 298