Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda

dokumen-dokumen yang mirip
Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

Cara uji sifat tahan lekang batu

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Cara uji berat jenis aspal keras

Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C , IDT)

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Cara uji daktilitas aspal

Metode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C ,IDT.)

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

Spesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

Cara uji penetrasi aspal

Cara uji kelarutan aspal

Cara uji geser langsung batu

Cara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

Cara uji berat jenis tanah

Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat

Metode uji penentuan faktor-faktor susut tanah

Spesifikasi aspal emulsi kationik

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

Metode uji penentuan kadar pasir dalam slari bentonit

Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C , IDT)

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

Cara uji penentuan kadar air untuk tanah dan batuan di laboratorium

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

Cara uji penyulingan aspal cair

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Cara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium

ANALISIS HIDROMETER ASTM D (98)

Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah

PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau

Spesifikasi agregat untuk lapis permukaan jalan tanpa penutup

Revisi SNI Daftar isi

Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar

Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

Cara uji bliding dari beton segar

Cara uji penentuan batas susut tanah

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus

Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Cara uji titik nyala dan titik bakar aspal dengan alat cleveland open cup

Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal

Analisis kadar abu contoh batubara

SNI 2435:2008 Standar Nasional Indonesia

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi

Metode uji CBR laboratorium

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

Cara uji berat isi beton ringan struktural

Minyak terpentin SNI 7633:2011

Semen portland komposit

UKURAN BUTIRAN TANAH DENGAN HIDROMETER (ASTM D )

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

SNI 6832:2011. Standar Nasional Indonesia. Spesifikasi aspal emulsi anionik

Metode uji CBR laboratorium

Metode uji kuat geser langsung tanah tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

UJI BERAT JENIS TANAH ASTM D ERLENMEYER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Cara uji slump beton SNI 1972:2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BATAS SUSUT. Kadar air, w= 100% 89.63

Spesifikasi pasir laut untuk campuran beraspal

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kekentalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN. Penggunaan tailing untuk lapis pondasi dan lapis pondasi bawah DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan

Cara uji kuat tekan beton ringan isolasi

Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande

SNI. Metode Pengujian Berat Jenis Dan penyerapan air agregat halus SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

Cara identifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat

Tata cara pembuatan benda uji di laboratorium mekanika batuan

Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

Transkripsi:

Badan Standardisasi Nasional Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda ICS 93.020; 13.080.20 Badan Standardisasi Nasional

BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Daftar isi Halaman Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Ketentuan dan persyaratan... 2 4.1 Cara uji... 2 4.2 Peralatan... 2 4.3 Persiapan benda uji... 2 5 Prosedur... 2 5.1 Peralatan... 2 5.2 Benda uji... 2 6 Perhitungan... 4 7 Pelaporan... 4 Lampiran A Bagan alir (normatif)... 5 Lampiran B Contoh formulir uji (informatif)... 6 Lampiran C Tabel daftar deviasi teknis dan penjelasannya (informatif)... 11 Bibliografi... 12 BSN 2012 i

Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda merupakan review dari SNI 03-6874-2002, Metode pengujian sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda yang mengacu pada ASTM D 4221-99 (Reapproved 2005), Standard test method for dispersive characteritics of clay soil by double hydrometer dengan perubahan pada beberapa materi mengenai ruang lingkup, ketentuan dan persyaratan, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir serta penulisan telah disusun sesuai dengan PSN 08:2007. SNI 03-6847-2002 sudah berumur lebih dari 5 (lima) tahun dan masih dibutuhkan/digunakan sehingga perlu dilakukan revisi dan penyempurnaan sejalan dengan adanya perubahan pada acuan dan perkembangan teknologi. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Teknis Sipil 91-01 pada Subpanitia Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air. Standar ini telah dibahas pada forum rapat Konsensus pada tanggal 31 Juli 2008 dengan melibatkan beberapa pakar, instansi /lembaga terkait dan nara sumber. BSN 2012 ii

Pendahuluan Data yang tersedia dari Cara uji ini menunjukkan bahwa sekitar 85%-nya dapat dipercaya dalam memperkirakan sifat dispersif dari tanah (85% lempung dispersif menunjukkan lebih dari 35% penyebaran). Karena Cara uji ini tidak dapat mengidentifikasikan semua lempung yang bersifat dispersif, keputusan desain hanya berdasarkan pada Cara uji ini mungkin tidak konservatif. Pengujian ini sering digabungkan dengan pengujian gumpalan, pengujian pinhole (SNI 3405) atau analisis pemisahan air pori untuk mengidentifikasi perilaku lempung dispersif. Standar ini diharapkan dapat menjadi acuan dan pegangan bagi pelaksana pengujian di laboratorium untuk memperoleh indikasi karakteristik alami dari tanah dispersif. BSN 2012 iii

Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda, yang berkaitan dengan : a) Cara uji SNI 03-3423-1994, dengan contoh tanah yang sama untuk memperoleh indikasi karakteristik alami dari tanah dispersif. b) Cara uji SNI 03-1967-1990 (pengujian untuk tanah dengan indeks plastisitas lebih besar dari 4 dan cara uji SNI 03-3423-1994 untuk pengujian fraksi tanah ukuran 5 mm lebih besar dari 12%. c) Cara uji SNI 03-3423-1994, namun cara uji ini juga mencakup penentuan persentasi partikel tanah diameter lebih kecil dari 5 mm dalam suspensi air-tanah tanpa menggunakan alat pengaduk mekanis dan penambah zat pengurai. d) Jumlah partikel tanah lebih kecil dari 5 mm, yang ditentukan dengan menggunakan cara uji ini dibandingkan dengan jumlah partikel tanah lebih kecil dari 5 mm yang ditentukan dengan cara uji SNI 03-3423-1994 adalah merupakan suatu ukuran dari sifat dispersif dari tanah. e) Penentuan sifat dispersif tanah, cara uji tersebut harus dievaluasi bersama-sama dengan crumb test, pinhole test dan analisis penyerapan air pori. 2 Acuan normatif SNI 03-1967-1990, Metode pengujian batas cair dengan alat casagrande. SNI 03-1965-1990, Metode pengujian kadar air tanah. SNI 03-3405-1994, Metode pengujian sifat dispersif tanah dengan alat pinhole. SNI 03-3423-1994, Metode pengujian analisis butir tanah dengan alat hidrometer. ASTM D 4221-99, Standard test method for dispersive characteristics of clay soil by double hydrometer: ASTM D 4753, Standard specification for evaluating, selecting and specifying balances and scales for use in soil and rock testing. ASTM E 11, Specification for wire-cloth sieves for testing purpose. ASTM E100, Specification for ASTM Hydrometers 3 Istilah dan definisi 3.1 lempung dispersif jenis lempung yang mempunyai daya serap yang tinggi terhadap sodium (natrium) dan mudah serta cepat mengalami deflokulasi atau mengurai dalam air yang mengandung garam rendah; Lempung dispersif akan mengalami deflokulasi atau mengurai bila dimasukkan kedalam air dengan kadar garam rendah, sebaliknya dengan agregat lempung yang akan tetap dalam keadaan flokulasi atau menyatu, apabila dimasukkan ke dalam air dengan kondisi yang sama. Pada umumnya lempung dispersif mempunyai sifat mudah tererosi, kemungkinan mempunyai potensi menyusut-mengembang yang besar, kekuatan geser yang rendah dan kelulusan air yang lebih rendah dibandingkan dengan agregat lempung. BSN 2012 1 dari 12

3.2 tanah lempung tanah yang butir-butirnya mempunyai diameter kurang dari 0,002 mm 4 Ketentuan dan persyaratan 4.1 Cara uji Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam cara uji adalah sebagai berikut: a) Persentase butiran tanah yang lebih kecil ukuran 5 mm dapat diperoleh dengan cara uji pada SNI 03-3423-1994 (dengan menggunakan zat pengurai). b) Persentase butiran tanah yang lebih kecil ukuran 5 mm juga dapat diperoleh dari cara uji ini (tanpa zat pengurai). Perbedaan dengan cara uji SNI 03-3423-1994 adalah bahwa pada cara uji ini tidak digunakan alat pengaduk mekanik dan zat kimia pengurai. c) Persentase dispersi dapat dihitung dengan membagi persentase butiran tanah lebih kecil ukuran 5 mm yang diperoleh dari cara uji ini dengan persentase lebih kecil 5 mm yang diperoleh dari cara uji SNI 03-3423-1994 yang hasilnya dikalikan 100. Catatan 1 : Zat pengurai yang biasa digunakan dalam pengujian hidrometer adalah Sodium Hexametaposphat. 4.2 Peralatan Peralatan yang digunakan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Ayakan no.10 (2,00 mm), sesuai dengan spesifikasi ASTM E 11. Gunakan ayakan yang sudah terkalibrasi. b) Wadah, kedap udara untuk menyimpan contoh tanah basah. c) Timbangan, sesuai dengan keperluan kelompok GP.2 dalam spesifikasi ASTM D 4753. Gunakan timbangan yang sudah terkalibrasi. d) Botol penyaring, ukuran 500 ml dengan karet penutup yang salah satu sisinya dapat dihubungkan pada vakum. e) Pompa vakum, untuk mengeluarkan udara dari contoh dan sanggup mengeluarkan udara sebesar 20 in. Hg sampai dengan 25 in. Hg. f) Silinder pengendap, gelas silinder tinggi 460 mm dan diamater 63,5 mm dan diberi tanda 360 mm, lebih kurang 20 mm dari dasar bagian dalam untuk volume 1000 ml. g) Hidrometer; sebuah hidrometer ASTM E100 yang sesuai persyaratan untuk hidrometer 151H atau 152H untuk ketentuan ASTM E100. Titik nol harus diperiksa setiap 12 bulan. h) Termometer, dengan ketelitian 0,5 C. i) Pengukur waktu, misalnya jam atau pengukur waktu yang dapat mengukur dalam hitungan detik. j) Air suling, dengan ph 5,5 sampai ph 7. k) Oven pengering, dilengkapi dengan pengatur suhu yang dapat mempertahankan temperatur yang merata 110 C ± 5 C keseluruh ruang pemanas. 4.3 Penyiapan benda uji Penyiapan benda uji dilakukan dengan ketentuan, sebagai berikut: a) Ayak kira-kira 200 g tanah menggunakan ayakan ukuran 2,00 mm (no.10), jika contoh masih basah, maka perlu diremas memakai tangan atau dipukul-pukul terlebih dahulu agar tanah dapat melewati ayakan, Pada pengujian ini, direkomendasikan untuk BSN 2012 2 dari 12

melakukannya pada kadar air alami (asli). Jika kondisi contoh sangat basah, maka harus dikeringkan terlebih dahulu sampai mencapai batas plastis. b) Kumpulkan contoh yang mewakili sebanyak 100 g dari material yang lolos ayakan no.10 untuk penentuan kadar air dan simpan sisanya dalam wadah yang kedap udara. c) Tentukan kadar air dari contoh yang tidak lolos ayakan no.10 sesuai dengan cara uji SNI 03-1965-1990. 5 Prosedur Prosedur pengujian dilakukan sebagai berikut: a) Tempatkan lebih kurang 125 ml air suling dalam botol penyaring. b) Ambil dari wadah, tanah basah yang tinggal pada ayakan no.10 sebanyak lebih kurang 25,0 g tanah kering oven dengan cara pemisahan atau cara lain yang memadai dan masukkan kedalam botol penyaring bersama dengan air suling. c) Tentukan massa tanah basah yang setara dengan 25,0 g tanah kering sebagai berikut: W m = W d æ x ç1,0 + è w 100 keterangan: W m adalah massa tanah basah, g W d adalah massa tanah kering oven, g w adalah kadar air contoh tanah, % ö ø d) Tempatkan tutup karet pada mulut botol penyaring dan hubungkan botol tersebut dengan pompa vakum. Jika tanah dalam kondisi kering harus direndam dulu minimum selama 2 jam sebelum dihubungkan ke pompa vakum. e) Jalankan pompa vakum secara maksimum, jika kelihatan tidak ada gelembung udara, maka berarti pompa vakum kurang berfungsi dengan baik. f) Setelah 3 menit, 5 menit dan 8 menit, lakukan penghisapan dengan pompa vakum, putar botol beberapa kali untuk membantu mengeluarkan udara yang terperangkap. g) Setelah 10 menit, lepaskan botol dari pompa vakum. h) Masukkan suspensi air dan tanah dari botol ke silinder pengendap serta tambahkan air suling hingga mencapai volume 1000 ml. i) Gunakan telapak tangan atau karet penutup untuk menutup mulut silinder dan kocok silinder dengan cara membolak-balikkan silinder berulang kali selama lebih kurang 1 menit, setelah itu tempatkan silinder pada tempat yang datar dan catat waktunya. Pada kondisi ini proses pengendapan dimulai, interval waktu antara langkah e) hingga i) adalah tidak lebih dari 1 jam. Catatan 3 : Jumlah pembalikan silinder dalam 1 menit harus mendekati 60 kali; pembalikan keatas dan kebawah dihitung 2 kali. Sisa tanah yang menempel pada dasar silinder dalam beberapa kali pembalikan awal harus dihilangkan dengan cara dikocok-kocok, meskipun silinder dalam posisi terbalik. j) Lakukan pembacaan terhadap hidrometer dan temperatur untuk menentukan persentase butiran yang lebih kecil dari 5 mm dalam suspensi dengan menggunakan prosedur dan perhitungan sesuai cara uji SNI 03-3423-1994. BSN 2012 3 dari 12

Catatan 4 : Hal yang harus diingat adalah bahwa koreksi terhadap hidrometer seperti diuraikan dalam cara uji pada SNI 03-3423-1994 harus dilakukan dengan menggunakan air suling sebagai pengganti larutan zat pengurai. 6 Perhitungan Perhitungan persentase dispersi adalah sebagai berikut: % dari ukuran 5 mm tanpa zat pengurai % - dispersif = ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾ x 100 % dari ukuran 5 mm dengan zat pengurai 7 Laporan Laporkan hasil uji berupa persentase dispersif dari fraksi 5 mm (5 mikron) Catatan 5: Kalau % - dispersif = 100, hal tersebut menunjukkan bahwa tanah seluruhnya merupakan fraksi ukuran lempung dispersif. Bila % - dispersif = 0, menunjukkan bahwa tanah tersebut non dispersif. BSN 2012 4 dari 12

Lampiran A (normatif) Bagan alir Mulai Persiapan Peralatan Benda uji Tahapan Pengujian Ambil tanah kering dalam oven sebanyak 50 g, tentukan jumlah persen yang lolos saringan 5 mm. Masukan 125 ml air suling ke dalam tabung. Ambil tanah basah setara dengan 25 g tanah kering oven. Jalankan pompa vakum. Lakukan penghisapan dengan pompa vakum setelah 3 menit, 5 menit, 8 menit. Masukan suspensi air dan tanah dari botol ke silinder pengendap, tambahkan air hingga mencapai 1000 ml. Kocok silinder dengan cara membolak-balikan silinder selama lebih kurang 1 menit, diamkan kira-kira 1 jam. Lakukan pembacaan terhadap hidrometer dan temperatur. Lakukan perhitungan % dari ukuran 5 mm tanpa zat pengurai Gunakan rumus (D) = % - dispersif = x 100 % dari ukuran 5 mm dengan zat pengurai D < 30% - non dispersif. D > 50% - dispersif. 30% < D < 50% - mungkin dispersif, mungkin tidak. Selesai Gambar A.1 Bagan alir uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda BSN 2012 5 dari 12

Lampiran B (informatif) Contoh formulir uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda Tabel B.1 Contoh formulir uji analisa saringan butiran Proyek : Bend. : Ciawi Diuji oleh : Sardim Lokasi : Ciawi, Bogor Tanggal : 31-12-.2009 : : Contoh ID : DD. 18 Berat tanah : 50,00 g : : Kedalaman : 11,50 m 12,10 m Diperiksa oleh : - : Penanggung jawab : - DISTRIBUSI SARINGAN BUTIRAN Sodium Non Sodium Hasil : Persentase dispersif : 19,67 SODIUM NON SODIUM % Batu 0,00 D 85 0,017 % Batu 0,00 D 85 0,034 % Kerikil 0,00 D 60 0,002 % Kerikil 0,00 D 60 0,007 % Pasir 8,54 D 50 0,001 % Pasir 10,44 D 50 0,007 % Pasir halus 91,46 D 30 0,001 % Pasir halus 89,56 D 30 0,003 % Lanau 28,72 D 15 0,001 % Lanau 70,72 D 15 0,002 % Lempung 62,74 D 10 0,001 % Lempung 18.84 D 10 0,001 Cc 0,649 Cc 1,271 Cu 1,540 Cu 5,567 Tipe tanah Lempung lanau Tipe tanah Lempung lanau Warna Coklat Warna Coklat BSN 2012 6 dari 12

Tabel B.2 Contoh formulir uji analisa hidrometer Proyek : Bend. Ciawi Berat contoh uji : 50,00 g Lokasi : Ciawi - Bogor Container No. : Jena No. Bor : DD. 18 Brt cont. + tanah kering : Kedalaman : 11,50 m - 12,10 m Berat container : Jenis tanah : Lempung lanau Berat tanah kering (Ws) : 44,78 g Warna : Coklat Berat jenis (gs) : 2,6960 g Diuji oleh : Sardim g C : 0,9968 Tgl pengujian : 31-12-2009 m : 8,75 Tanpa Sodium Date Time Elapsed time Minute R 1000 ( r - 1 ) RW 1000 ( rw - 1 ) Temp. t o C R - RW ( RH ) N % Zr mm ( Zr / t ) 0.5 D mm N' % 0 0,25 0,5 28,50 0,5 26 28,0 99,08 11,75 4,85 0,061 88,73 1 28,00 27,5 97,31 11,90 3,45 0,043 87,15 2 27,00 26,5 93,77 12,15 2,46 0,031 83,98 5 26,00 25,5 90,23 12,40 1,57 0,020 80,81 10 25,00 24,5 86,69 12,65 1,12 0,014 77,64 20 23,00 22,5 79,62 13,15 0,81 0,010 71,30 40 19,00 18,5 65,46 14,05 0,59 0,007 58,63 60 14,00 13,5 47,77 15,30 0,50 0,006 42,78 180 7,00 6,5 23,00 16,95 0,31 0,004 20,60 1440 2,00 1,5 5,31 18,20 0,11 0,001 4,75 D = 18 m Zr gs - gw t N = Gs. V (Gs - 1) Ws gc x (r - rw) x 100% N = % Pasir halus yang lolos saringan No.200 x N Diuji oleh : Sardim Tgl. : 31-12-2009 APPENDIX NO. : BSN 2012 7 dari 12

Tabel B.3 Contoh formulir analisis ukuran butir Proyek : Bend. Ciawi Diuji oleh : Sardim Lokasi : Ciawi - Bogor Tanggal : 31-12-2009 Contoh ID : DD. 18 Jen. tanah : Lempung lanau Kedalaman : 11,50 m 12,10 m Warna : Coklat Berat tanah : 50,00 g gr Tanpa Sodium Saringan No. Diameter Berat saringan (g) Berat saringan + tanah (g) Berat tanah tertahan (g) Tertahan (%) Kumulatif tertahan (%) Lolos saringan (%) 49,900 25,400 19,100 12,700 6,350 4,760 3,360 2,000 1,410 1,000 0,12 0,24 0,24 99,76 0,840 0,10 0,20 0,44 99,56 0,500 0,14 0,28 0,72 99,28 0,420 0,32 0,64 1,36 98,64 0,350 0,86 1,72 3,08 96,92 0,250 1,72 3,44 6,52 93,48 0,125 1,49 2,98 9,50 90,50 0,074 0,47 0,94 10,44 89,56 Lolos 0,074 - - - - Diuji oleh : Sardim Tanggal : 31-12-2009 APPENDIX NO. : BSN 2012 8 dari 12

Tabel B.4 Contoh formulir uji analisa hidrometer Proyek : Bend. Ciawi Berat contoh uji : 50,00 g Lokasi : Ciawi - Bogor Container No. : Maruto No. Bor : DD. 18 Brt cont. + tanah kering : Kedalaman : 11,50 m 12,10 m Berat container : Jenis tanah : Lempung lanau Berat tanah kering (Ws) : 44,78 g Warna : Coklat Berat jenis (gs) : 2,6960 g Diuji oleh : Sardim g C : 0,9968 Tgl pengujian : 31-12-2009 m : 8,75 Dengan Sodium Date Time Elapsed time Minute R 1000 ( r - 1 ) RW 1000 ( rw - 1 ) Temp. t o C R - RW ( RH ) N % Zr mm ( Zr / t ) 0.5 D mm N' % 0 0,25 0,5 29,00 0,5 26 28,5 98,75 11,80 4,86 0,061 90,32 1 28,50 28,0 97,02 11,90 3,45 0,043 88,73 2 28,00 27,5 95,29 12,05 2,45 0,031 87,15 5 27,50 27,0 93,55 12,15 1,56 0,020 85,56 10 27,00 26,5 91,82 12,25 1,11 0,014 83,98 20 26,00 25,5 88,36 12,50 0,79 0,010 80,81 40 25,00 24,5 84,89 12,75 0,56 0,007 77,64 60 24,00 23,5 81,43 13,00 0,47 0,006 74,47 180 21,50 21,0 72,76 13,60 0,27 0,003 66,55 1440 18,00 17,5 60,64 14,50 0,10 0,001 55,46 D = 18 m Zr gs - gw t N = Gs. V (Gs - 1) Ws gc x (r - rw) x 100% N = % Pasir halus yang lolos saringan No. 200 x N Diuji oleh : Sardim Tanggal : 12.31.2009 APPENDIX NO. : BSN 2012 9 dari 12

Tabel B.5 Contoh formulir uji analisa ukuran butir Proyek : Bend. Ciawi Diuji oleh : Sardim Lokasi : Ciawi - Bogor Tanggal : 31-12-2009 Contoh ID : DD. 18 Jenis tanah : Lempung lanau Kedalaman : 11,50 m 12,10 m Warna : Coklat Berat tanah : 50.00 g Dengan Sodium Saringan No. Diameter Berat saringan (g) Berat saringan + tanah (g) Berat tanah tertahan (g) Tertahan (%) Kumulatif tertahan (%) Lolos saringan (%) 49,900 25,400 19,100 12,700 6,350 4,760 3,360 2,000 1,410 1,000 0,04 0,08 0,08 99,92 0,840 0,04 0,08 0,16 99,84 0,500 0,55 1,10 1,26 98,74 0,420 0,25 0,50 1,76 98,24 0,350 0,62 1,24 3,00 97,00 0,250 1,14 2,28 5,28 94,72 0,125 1,34 2,68 7,96 92,04 0,074 0,29 0,58 8,54 91,46 Lolos 0,074 - - - - Diuji oleh :Sardim Tanggal : 31-12-2009 APPENDIX NO. : BSN 2012 10 dari 12

Lampiran C (informatif) Tabel daftar deviasi teknis dan penjelasannya No. Materi Sebelum Revisi 1. Judul Metode pengujian sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda 2. Format Tanpa format acuan Perubahan format dan layout SNI sesuai Pedoman BSN yaitu PSN 8 : 2007 3. Bagan Alir Tidak ada Pembuatan bagan alir (Lampiran A) 4. Gambar Kurang jelas Perbaikan gambar 5. Contoh formulir Sudah ada, tapi belum lengkap Penyempurnaan contoh formulir hasil pengujian 6. Lampiran C Tidak ada Ditambahkan : Tabel daftar deviasi teknis dan penjelasannya BSN 2012 11 dari 12

Bibliografi SNI 03-6874-2002, Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda. BSN 2012 12 dari 12