BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang erat sehingga keberadaan bahasa tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan konseptual dan intelektual anak-anak. Memahami proses. perkembangan kognitif anak-anak secara menyeluruh.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku manusia dengan adanya norma-norma tertentu yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai alat sosial, dan sebagai sarana mengekspresikan diri (2007:3). Dari

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah menengah atas, pelajaran sains dianggap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Rapat sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki

METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif melukiskan secara sistematis

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang ikut berperan dalam usaha pembentukan siswa atau peserta

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. baik segi etnik dan bahasa. Seseorang tidak mempunyai bahasa, maka

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas dari pemandu acara, suatu acara akan berjalan biasa sehingga para

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

I. PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, yakni

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki jenjang pendidikan yang disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan anak. Pendidikan anak dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terdiri dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun). Jenjang pendidikan setelah TK berurutan terdiri dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA,MA, SMK), dan Perguruan Tinggi. Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi tahap penting bagi perkembangan siswa dari seorang anak menjadi manusia dewasa. Anak SMP memiliki rentang usia antara 12-16 tahun. Usia SMP sebagai remaja awal belum dewasa, mandiri, dan masih labil lebih rentan terhadap masalah. Permasalahan yang dihadapi anak pun cukup kompleks, akibatnya anak cenderung suka berpetualang sebagai upaya penemuan jati diri. Rasa ingin tahu menimbulkan minat anak untuk mencoba melakukan hal baru yang belum diketahui dan belum pernah dilakukan. Keingin tahuan terhadap hal-hal baru yang belum pernah ditemui bisa menimbulkan efek positif maupun efek negatif bagi anak. Permasalahan timbul ketika anak tidak bisa melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik, hal itu dapat berpengaruh terhadap prestasi dan perilaku anak di sekolah maupun di masyarakat. 1

2 Bimbingan konseling disediakan oleh sekolah sebagai layanan bimbingan dan bantuan kepada siswa, serta sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Layanan bimbingan konseling berfungsi untuk membantu siswa mengatasi masalah belajar maupun masalah pribadi yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pembinaan dilakukan oleh staf bimbingan konseling yang biasa disebut guru bimbingan konseling. Secara umum setiap sekolah lanjutan mempunyai layanan bimbingan konseling. Salah satunya SMP Negeri 2 Colomadu Kabupaten Permasalahan siswa di SMP Negeri 2 Colomadu dapat diatasi dengan bantuan guru bimbingan konseling. Pendekatan guru kepada siswa yang mengalami permasalahan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pemakaian bahasa dengan baik dapat menunjang terciptanya komunikasi yang baik, mudah dipahami, dan dapat diterima ketika berkomunikasi dengan siswa. Komunikasi yang baik dapat menciptakan suasana nyaman, siswa akan terbuka sehingga lebih mudah mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Pemilihan kata yang tepat sangat diperlukan ketika melaksanakan bimbingan. Tuturan disesuaikan dengan karakteristik yang berbeda dari setiap siswa dan usia yang masih remaja. Layanan bimbingan konseling di SMP Negeri 2 Colomadu dilaksanakan di ruang bimbingan konseling. Percakapan antara guru pembimbing dengan siswa yang sedang mengalami permasalahan dinamakan peristiwa tutur. Sedangkan unsur pembentuk dari percakapan yang berupa tuturan dalam peristiwa tutur dinamakan tindak tutur. Tuturan yang dimaksud

3 dalam konteks ini adalah tuturan yang dituturkan oleh guru bimbingan konseling di SMP Negeri 2 Colomadu dan siswa yang mengalami permasalahan. Tindak tutur yang dipakai oleh guru bimbingan konseling dan siswa diteliti dengan menggunakan tinjauan pragmatik. Guru bimbingan konseling berpesan, memerintah, dan memberi nasihat kepada siswa terkait permasalahan yang dihadapi. Dari tuturan guru bimbingan konseling tersebut muncul tindak tutur direktif. Tindak tutur komisif muncul dari tuturan siswa yang menyatakan berjanji dan bersumpah untuk meyakinkan guru bimbingan konseling sebagai lawan tutur. Selain guru, tindak tutur direktif pada konteks tertentu dipakai oleh siswa. Begitu pula sebaliknya, tindak tutur komisif pada situasi tertentu dipakai oleh guru bimbingan konseling. Tuturan yang diujarkan pada layanan bimbingan konseling di SMP Negeri 2 Colomadu menarik untuk diteliti, karena bahasa yang digunakan cukup bervariasi. Tuturan yang digunakan oleh guru maupun siswa dominan dengan tuturan direktif dan tuturan komisif. Guru bimbingan konseling merupakan salah satu pihak yang bisa membantu mengatasi permasalahan siswa di sekolah. Bantuan yang diberikan guru seperti memberikan nasihat dan masukan atas kesulitan siswa, serta membantu proses perkembangan siswa SMP Negeri 2 Colomadu sebagai remaja menuju tahap dewasa dengan baik. Alasan inilah yang membuat penulis melakukan penelitian terhadap tindak tutur yang dipakai oleh guru dan siswa di SMP Negeri 2 Colomadu

4 kabupaten Karanganyar dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi siswa. Komunikasi yang dilaksanakan pada suatu situasi tertentu yakni di ruang bimbingan konseling mendasari penulis memilih pragmatik sebagai tinjauan dalam penelitian ini. Oleh karena hal tersebut, maka penelitian ini diberi judul Tindak Tutur Direktif dan Komisif pada Layanan Bimbingan Konseling di SMP Negeri 2 Colomadu Kabupaten Karanganyar. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini ada empat rumusan masalah yang perlu dicari pemecahannya. 1. Bagaimana bentuk tindak tutur direktif yang digunakan pada layanan 2. Bagaimana bentuk tindak tutur komisif yang digunakan pada layanan 3. Bagaimana modus tindak tutur direktif yang digunakan pada layanan 4. Bagaimana modus tindak tutur komisif yang digunakan pada layanan

5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang penulis rumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ada empat hal. 1. Mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif yang digunakan pada layanan 2. Mendeskripsikan bentuk tindak tutur komisif yang digunakan pada layanan 3. Mendeskripsikan modus tindak tutur direktif yang digunakan pada layanan 4. Mendeskripsikan modus tindak tutur komisif yang digunakan pada layanan D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Memberi masukan positif bagi perkembangan sosiolinguistik dan pragmatik, yaitu dalam peristiwa tutur yang digunakan guru bimbingan konseling dan siswa ketika berupaya memecahkan permasalahan siswa.

6 b. Dapat memberikan kontribusi bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, khususnya guru bahasa Indonesia dapat menambah pengertian dan pemahaman mengenai tuturan dalam linguistik, terutama tentang tindak tutur direktif dan tindak tutur komisif. b. Bagi peneliti lain dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam memberikan gambaran analisis percakapan. c. Bagi peneliti, dapat menambah khasanah penelitian dan untuk pengembangan lebih lanjut.