BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Katalis CaO Terhadap Kuantitas Bio Oil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 4.1. Perbandingan Kuantitas Produk Bio-oil, Gas dan Arang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMENTAL PIROLISIS LAMBAT BATUBARA DAN PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLENE DENGAN KATALIS ZEOLIT ALAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai

BAB IV PROSES PENGUJIAN

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

APAKAH LUMPUR DI SIDOARJO MENGANDUNG SENYAWA HIDROKARBON?

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Studi Konversi Pelepah Nipah menjadi Bio-Oil dengan Katalis Natural Zeolite dealuminated (NZA) pada Proses Pyrolysis

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR (LIQUID SMOKE)

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR KERJA SISWA Nama Siswa : Kelas/Semester : X/2 : Penggolongan hidrokarbon dan Tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna.

Mengapa Air Sangat Penting?

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

ZAHRA NURI NADA YUDHO JATI PRASETYO

II. BAHAN DAN METODE

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MERUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. M yang berupa cairan berwarna hijau jernih (Gambar 4.1.(a)) ke permukaan Al 2 O 3

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Percobaan

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

III. METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN RESIN PHENOL FORMALDEHYDE SEBAGAI PREKURSOR UNTUK PREPARASI KARBON BERPORI

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGANTAR. Kekhasan atom Karbon Perbedaan Rantai Karbon Perbedaan Atom Karbon. Hidrokarbon EVALUASI PENUTUP. Created By EXIT

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi plastik dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat selama

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

HIDROKARBON DAN POLIMER

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

Bab III Metodologi Penelitian

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

Lampiran 1 Data metode Joback

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

ARTIKEL ILMIAH PERENGKAHAN TERMAL (THERMAL CRACKING) CAMPURAN OLI BEKAS DAN MINYAK JELANTAH UNTUK MENGHASILKAN BAHAN BAKAR MINYAK

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Lisa Purnama A1C112014

Bab III Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

PERANCANGAN DAN APLIKASI ALAT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4. Hasil dan Pembahasan

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.2 HASIL MODIFIKASI ALAT REAKTOR PIROLISIS

Gambar 1.1. Penggunaan plastik di dunia tahun 2007dalam Million tones

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

PENGOLAHAN LIMBAH KANTONG PLASTIK JENIS KRESEK MENJADI BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN JENIS BAHAN PENGENTAL

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

Pengolahan Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Proses Pirolisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Randemen Arang Tempurung Kelapa

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah : a. Laboratorium Bioenergi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Untuk melakukan penelitian tentang pirolisis cangkang sawit dan plastik b. Laboratorium MIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Untuk pengujian hasil dengan menggunakan metode GCMS 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat yang digunakan dalam penelitian a. Nitrogen Nitrogen digunakan untuk mengeluarkan oksigen yang ada pada reaktor pemanas. b. Selang Berfungsi untuk mengalirkan gas nitrogen dari tabung nitrogen ke dalam reaktor pemanas. c. Regulator Regulator dipasang pada ujung tabung nitrogen dan menggunakan selang, regulator memiliki fungsi untuk mengatur tekanan nitrogen. Gambar 3.1 Tabung nitrogen, selang, dan regulator 20

21 d. Gunting Potong Alat ini digunakan untuk memotong plastik yang akan dimasukkan ke reaktor serta digunakan untuk membuat packing tutup reaktor. e. Kunci 14 Gambar 3.2 Gunting Potong Kunci 14 digunakan untuk membuka atau mengunci baut tutup reaktor. Gambar 3.3 Kunci PasRing 14 f. Sarung tangan Sarung tangan ini digunakan untuk melindungi tangan dari panas saat membuka tabung reaktor untuk mengambil hasil penelitian. g. Kunci Inggris (Adjustable Spanner) Gambar 3.4 Sarung Tangan

22 Kunci inggris digunakan untuk membuka dan mengencangkan regulator pada tabung nitrogen. Gambar 3.5 Kunci Inggris h. Timbangan Digital Digunakan untuk menimbang massa dari benda yang akan diteliti dan menimbang arang hasil dari pirolisis dalam bentuk gram. Gambar 3.6 Timbangan Digital i. Gelas Ukur Gelas ukur digunakan untuk menampung hasil keluaran minyak dan mengitung jumlah minyak hasil dari penelitian yang dilakukan.

23 Gambar 3.7 Gelas Ukur j. Alat Pirolisis Alat utama yang digunakan yaitu alat pirolisis untuk melakukan penelitian, guna mempirolisis bahan-bahan yang telah ditentukan. Gambar 3.8 Alat uji pirolisis 3.2.2. Bahan yang digunakan dalam penelitian

24 a. Plastik LDPE Dalam penelitian ini menggunakan plastik LDPE, plastik tersebut didapatkan dengan cara mencari di sekitar areal kampus, lalu plastik dicuci hingga bersih serta dijemur hingga kering. Selanjutnya plastik LDPE dipotong dengan menggunakan gunting potong dengan ukuran 3cm-7cm tergantung ukuran yang dibutuhkan dalam penelitian. Gambar 3.9 Plastik LDPE b. Cangkang Sawit Cangkang sawit didapat dari Laboratorium Bioenergi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang sudah berukuran kecil sehingga tidak perlu dipotong namun hanya perlu dibersihkan kembali dari debu. Gambar 3.10 Cangkang Kelapa Sawit c. Katalis Katalis yang digunakan memiliki tipe zeolit alam yang dibeli dari toko kimia di Jalan Bhayangkara No. 45 Yogyakarta yang memiliki nama toko Bratachem.

25 Gambar 3.11 Katalis Zeolit Alam 3.3 Metode Penelitian Cangkang sawit dibersihkan setelah diambil dari karung untuk menghilangkan debu, kantong plastik dipotong menggunakan gunting potong dengan ukuran berkisar 3cm-7cm. Selanjutnya kedua bahan tersebut ditimbang sesuai dengan variasi penelitian yang telah ditentukan dan dimasukkan kedalam wadah, lalu wadah yang telah terisi oleh cangkang sawit

26 dan plastik tersebut dimasukkan kedalam reaktor dan tutup reaktor dikencangkan menggunakan kunci 14 agar tidak terjadi kebocoran serta uap pirolisis dapat teralir dengan baik melalui pipa kondensasi, lalu isi air pada tabung kondensasi yang digunakan sebagai pendingin sampai batas maksimal yang ditentukan. Penggantian air dilakukan tergantung kondisi air pada tabung kondensasi. Gambar 3.12 Reaktor pirolisis Selanjutnya nyalakan alat pirolisis dan stel temperatur pada termostart sesuai variasi penelitian. Catat waktu mulai dari mengidupkan alat sampai dengan selesai. Setelah suhu pada termostart mencapai 150 C buka kran regulator nitrogen dengan laju aliran berkisar 2 liter per menit, lalu alirkan nitrogen kedalam reaktor dengan menggunakan selang. Letakkan gelas ukur pada lubang keluaran dari tangki kondensasi agar masuk kedalam gelas ukur, hasil pirolisis yang masuk kedalam gelas ukur selanjutnya dipindahkan pada toples kecil supaya lebih mudah untuk menghitung hasil dari minyak dari proses pirolisis. Penelitian selesai setelah tidak lagi keluar minyak maupun gas, lalu hasil cairan dan arang ditimbang untuk mencari data gas. Setelah semua penelitian selesai dilakukan dengan variasi suhu 400 C, 450 C, dan 500 C maka didapatkan penelitian sebanyak 12 kali, lalu dilakukan penelitian yang sama namun ditambahkan dengan campuran katalis zeolit alam dengan massa 40 gram maka total penelitian berjumlah 24 kali penelitian. Hasil minyak dari proses pirolisis selanjutnya diujikan dengan metode GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry) di Laboratorium

27 MIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk mengetahui struktur kimia apa saja yang terkandung pada minyak hasil dari pirolisis tersebut. 3.4 Variasi Pengujian Tabel 3.1 Perbandingan variasi pengujian pirolisis cangkang sawit serta plastik dengan campuran katalis zeolit alam. Pengujian Ke Plastik (gram) Cangkang Sawit (gram) Temperatur ( C) Katalis (gram) 1 0 400 400 0 2 0 400 450 0 3 0 400 500 0 4 40 360 400 0

28 5 40 360 450 0 6 40 360 500 0 7 80 320 400 0 8 80 320 450 0 9 80 320 500 0 10 120 280 400 0 11 120 280 450 0 12 120 280 500 0 13 0 400 400 40 14 0 400 450 40 15 0 400 500 40 16 40 360 400 40 17 40 360 450 40 18 40 360 500 40 19 80 320 400 40 20 80 320 450 40 21 80 320 500 40 22 120 280 400 40 23 120 280 500 40 24 120 280 400 40 3.5 Penggolongan Uji Sampel Tabel 3.2 Penggologan hasil uji sampel Senyawa Golongan 3-Octen-1-ol Alcohol Phenol (CAS) Aromatic Mequinol Phenol Phenol, 4-methyl- (CAS) Aromatic Phenol,2-methoxy-4-methy Phenol Octanoic

29 Mequinol Phenol, 2,6-dimethox Decanoic acid 1,2,3Trimethoxybenzene Dodecanoic acid Tetradecanoic acid 2-Dodecanone Hexadecanoic acid Hexadecanoic acid 9,12-Octadecadienoic acid Tridecanoicacid, 4,8,12 9-Hexadecenoic acid Furancarboxaldehyde Phenol Phenol Eter Ketone Aldehyde Untuk menggolongkan senyawa yang terbentuk dalam pirolisis yang terbaca dalam uji GCMS maka proses penggolongan tersebut didasarkan pada ciri utama tiap senyawa. ketone ditandai dengan ikatan rangkap karbon dan oksigen seperti terlihat pada gambar 3.13 a. phenol ditandai dengan ikatan siklik dan bercabang dengan ikatan OH seperti terlihat pada gambar 3.13 b. aldehyde ditandai dengan ikatan rangkap karbon dengan oksigen yang salah satu tangannya mengikat atom hidrogen (H) seperti terlihat pada gambar 3.13 c. aromatik ditandai dengan molekul siklik dan datar serta ikatan tunggal dan ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya dapat dilihat pada gambar 3.13 d. acid ditandai dengan rantai karbon yang mengikat ikatan OH dan terikat pada gugus alkil R dapat dilihat pada gambar 3.13 e. alcohol ditandai dengan molekulnya memiliki suatu gugus

30 hidroksil yang terikat pada suatu atom karbon jenuh dapat dilihat pada gambar 3.13 f, alkena ditandai dengan hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon dapat dilihat pada gambar 3.13 g, furan ditandai dengan adanya siklik atom hidrogen atau ikatan rangkap hidrogen dan satu atom oksigen dapat dilihat pada gambar 3.13 h, cyclohexane ditandai dengan setiap cincin karbon mengikat dua atom hidrogen dapat dilihat pada gambar 3.13 i, Golongan senyawa cycloalkane ditandai dengan satu atau lebih cincin atom karbon pada struktur kimia molekulnya dapat dilihat pada gambar 3.13 j. (3.13 a ) ketone ( 3.13 b ) phenol ( 3.13 c ) aldehyde (3.13 d ) (3.13 e ) acid (3.13 f )

31 aromatik alcohol (3.13 g ) alkena (3.13 h ) furan (3.13 i ) cyclohexane (3.13 j ) cycloalkane

3.6 Diagram Alir Penelitian 32

Gambar 3.14 Diagram Alir Penelitian 33