BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan aspek yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

OLEH: Keswati NIM : K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara Etimologi atau asal-usul, kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut dengan education, dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik intern Departemen Pendidikan sendiri maupun. hasil belajar siswa atau prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. dalam raport, indeks prestasi studi, angka dan predikat keberhasilan.

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dapat menuju ke arah hidup yang lebih baik dengan menempuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Menurut UU No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran membutuhkan strategi yang tepat. Kesalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilaksanakan, sebab dengan proses pendidikan manusia akan dapat

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. segala lingkungan dan sepanjang hidup (Faturrahman, 2012: 2). Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Elok Rufaiqoh

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO KELAS X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. halnya bahasa, membaca dan menulis. Kesulitan belajar matematika. bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OPTIMALISASI PENGGUNAAN JARIMATIKA UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERHITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT POSITIF SKRIPSI

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah sampai sekarang merupakan lembaga pendidikan utama yang. merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Permeneg PP & PA no.05 Tahun 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan negara-negara maju di dunia, oleh karena itu ditiap jenjang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari tujuan pendidikan. ukur dari keberhasilan penyelengaraan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika di SMP N 1 Ngemplak Boyolali masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 ayat 1 UU sisdiknas No. 20 tahun 2003). pendidik dan sarana serta prasarana yang berkualitas. Peringkat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penanaman nilai-nilai yang baik dan luhur. Menurut UU No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berhitung merupakan aspek yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan melangsungkan kehidupan, sehingga menjadi seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: LAILATUL HIJRIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengorganisasir kegiatan siswa secara aktif serta mampu memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan memerlukan kecakapan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses yang dapat membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi perubahan yang ada. Menurut (UU No 20 Tahun 2003: 3) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat menciptakan pribadi yang dapat membawa perubahan dan membangun serta memajukan bangsa ke arah kehidupan yang lebih baik. Dalam hal peningkatan mutu pendidikan khususnya mengenai penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan. Selain peningkatan sumber daya manusia, dalam peningkatan mutu pendidikan dan teknologi harus ditunjang kemampuan pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan 1

2 teknologi, ilmu pengetahuan terapan dan ilmu pengetahuan dasar secara seimbang. Peningkatan kemampuan dalam bidang matematika merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, matematika merupakan salah satu ilmu yang perlu peningkatan dalam penguasaannya karena matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan yang lainnya. Matematika merupakan mata pelajaran yang perlu dikuasai siswa sebagai sarana untuk memecahkan suatu masalah sehari-hari. Mengingat matematika sebagai ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam segala bidang kehidupan sehingga diperlukan upaya dalam pengajaran matematika agar dapat terlaksana secara maksimal sehingga siswa dapat memahami matematika dengan baik dan benar. Dalam dunia pendidikan, pelajaran matematika diberikan pada siswa melalui jenjang pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Termasuk juga di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Fakta bahwa banyak siswa SMP yang mengalami kesulitan dalam belajar terutama mata pelajaran matematika, sehingga prestasi yang didapat juga rendah. Menurut Mulyono (2003:9) para guru umumnya memandang semua siswa yang memperoleh prestasi belajar rendah disebut siswa berkesulitan belajar. Secara garis besar kesulitan belajar menurut Mulyono Abdurrahman (2003:11) dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok,

3 (1) kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities) dan (2) kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities). Kesulitan belajar akademik menunjuk pada kegagalan pencapaian prestasi akademik mencakup keterampilan membaca, menulis, dan atau matematika. Siswa yang mengalami kesulitan belajar terutama dalam memahami soal-soal matematika sehingga seringkali siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan, hal ini dikarenakan siswa dalam memahami konsep matematika kurang matang disisi lain ketidakcocokan metode dan sistem pengajaran yang diberikan oleh guru mengakibatkan siswa semakin tidak mampu untuk memahami matematika pada tingkat yang lebih tinggi. Mata pelajaran matematika dipandang sebagai mata pelajaran yang paling sulit dan bagi sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai suatu mata pelajaran yang paling menakutkan sehingga minat dan semangat belajar mereka juga akan merosot. Kenyataan ini didukung pula dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih tergolong rendah dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran lain. Meskipun demikian, siswa harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari hari. Seperti halnya bahasa, membaca, dan menulis, kesulitan belajar matematika harus diatasi sedini mungkin. Banyak kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soalsoal matematika bisa dijadikan tolok ukur seberapa jauh pemahaman dan

4 penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Dari kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut dapat di telusuri lebih lanjut mengenai sumber kesalahan yang sering dilakukan siswa. Sumber kesalahan yang sering dilakukan siswa harus segera mendapatkan pemecahan secara tuntas. Pemecahan ini ditempuh dengan cara menganalisis akar permasalahan yang menjadi faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa. Selanjutnya diupayakan langkah-langkah pemecahannya secara tuntas dan meminimalkan kesalahan yang dilakukan. Pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah salah satu pokok bahasan matematika yang diajarkan di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Dalam mempelajari pokok bahasan ini siswa sering melakukan banyak kesalahan dalam menyelesaikan soal uraian berbentuk cerita terutama dalam membuat model matematika. Dengan melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika meliputi empat langkah penyelesaian sesuai dengan langkah pemecahan masalah yaitu membaca dan memahami soal, membuat model matematika, melakukan penyelesaian soal, dan menarik kesimpulan. Kesalahan pada satu langkah penyelesaian dapat menyebabkan kesalahan pada langkah selanjutnya sehingga dapat berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa dalam menyelesaiakan soal cerita matematika. Selain itu sistem, metode mengajar dan penguasaan materi yang disampaikan oleh guru sangat penting dalam proses pembelajaran karena jika sistem, metode mengajar dan penguasaan materi yang disampaikan oleh guru tidak tepat maka akan

5 mempengaruhi kelancaran siswa dalam memahami materi sehingga siswa banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikkan soal uraian matematika berbentuk cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel tersebut. Demi perbaikan pembelajaran matematika, maka upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui analisis kesalahan siswa dalam menyelesaiakan soal cerita matematika yang ditinjau dari aspek kesalahan membaca (reading errors), kesalahan pemahaman (comprehension errors), kesalahan transformasi (transformation errors), kesalahan keterampilan proses (process skills errors) dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding errors), sehingga letak-letak kesalahan dan kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dapat diketahui secara jelas dan dapat menindaklanjuti dalam mengatasi hal tersebut. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis kesalahan dalam menyelesaikan soal uraian berbentuk cerita pokok abhasan sistem persamaan linear dua variabel siswa kelas VIII SMP N 2 Ngemplak Boyolali.

6 B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dibatasi masalah yang akan diteliti. Batasan batasan tersebut sebagai berikut : 1. pembahasan materi penelitian ini membahas tentang pokok bahasan persamaan linear dua variabel dan dibatasi pada sub pokok bahasan soal uraian berbentuk cerita pada sistem persamaan linear dua variabel. 2. penelitian difokuskan pada kesalahan kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal persamaan linear dua variabel dibatasi pada aspek kesalahan membaca (reading errors), kesalahan pemahaman (comprehension errors), kesalahan transformasi (transformation errors), kesalahan keterampilan proses (process skills errors) dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding errors). 3. subyek penelitian subyek penelitian dibatasi pada siswa kelas VIII SMP N 2 Ngemplak - Boyolali dan dilakukan pada semester gasal tahun ajaran 2013/2014. Dari pembatasan masalah maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Matematika Berbentuk Cerita Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014 yang ditinjau dari aspek kesalahan membaca (reading errors), kesalahan

7 pemahaman (comprehension errors), kesalahan transformasi (transformation errors), kesalahan keterampilan proses (process skills errors) dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding errors) C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIII SMP N 2 Ngemplak - Boyolali dalam menyelesaikan soal uraian matematika berbentuk cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel? b. Pada aspek kesalahan mana yang paling banyak dilakukan siswa kelas VIII SMP N 2 Ngemplak - Boyolali dalam menyelesaikan soal uraian matematika berbentuk cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel? c. Faktor apa saja yang menyebabkan siswa kelas VIII SMP N 2 Ngemplak - Boyolali melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal uraian matematika berbentuk cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel?

8 D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis kesalahan - kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIII SMP N 2 Ngemplak - Boyolali dalam menyelesaikan soal uraian matematika berbentuk cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. 2. Untuk mengetahui letak kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa kelas VIII SMP N 2 Ngemplak - Boyolali dalam menyelesaikan soal uraian matematika berbentuk cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. 3. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal uraian matematika berbentuk cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan khasanah pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru untuk mengetahui kesalahan - kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal uraian matematika pokok bahasan sistem

9 persamaan linear dua variabel. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian - penelitian yang sejenis. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk siswa, guru dan sekolah. 1) Bagi siswa, penelitian ini dapat membantu dalam hal mengatasi kesalahan kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal uraian berbentuk cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. 2) Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukkan dalam hal mengetahui kesalahan - kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal uraian berbentuk cerita sehingga guru dapat memahami seberapa besar kemampuan siswa dalam menyelesaikkan soal - soal matematika sehingga dapat mengoptimalkan dan memperbaiki proses pembelajaran berikutnya. 3) Bagi calon guru, dengan diketahuinya kesalahan - kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal uraian berbentuk cerita materi pelajaran matematika, dapat menambah pengetahuan tentang kesalahan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi sehingga akan membangkitkan keinginan untuk melakukan usaha untuk menindaklanjuti dalam mengatasi kesalahan tersebut.

10 F. Definisi Istilah 1. Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaah bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. 2. Kesalahan penyelesaian ketidakmampuan siswa dalam menyusun langkah langkah penyelesaian dan ketidakmampuan memanpulasi langkah langkah untuk menyelesaikan soal. 3. Soal cerita Suatu soal yang disajikan dalam bentuk kalimat sehari hari dan umumnya merupakan aplikasi dari konsep matematika yang dipelajari. 4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel merupakan dua persamaan linear dua variabel yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu penyelesaian.