Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI : SEMENISASI JALAN DESA KAHALA ILIR KEC. KENOHAN KABUPATEN U R A I A N. ( 10 % x A ) - ( C )

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

Revisi SNI T C. Daftar isi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Lampiran A...15 Bibliografi...16

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN


ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

STANDAR LATIHAN KERJA

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT.

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

Transkripsi:

METODE PELAKSANAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017 1. PEKERJAAN UMUM Mobilisasi Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam kontrak ini akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan sebagaimana disyaratkan dibagian bagian lain dari dokumen kontrak dan secara umum harus memenuhi berikut: a. Ketentuan Mobilisasi Penyewaan atau pembilian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp kontraktor dan kegian pelaksanaan Mobilisasi Kepala Pelaksana (General Superintendent) yang memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) Site Manager, Bridge Engineer, Quality/Quantity Engineer, Safety Engineer, Surveyor, Pelaksana Lapangan, dan Pengendali Mutu. Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam kontrak. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam penawaran. Penyediaan dan pemeliharaan base camp Kontraktor, Kantor Lapangan, Bengkel, Gudang dan sebagainya. b. Ketentuan Mobilisasi kantor lapangan dan fasilitasnya untuk direksi pekerjaan. c. Ketentuan Mobilisasi Fasilitas pengendalian mutu. d. Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium lapangan ruangan dan peralatannya.

PROGRAM MOBILISASI Dalam waktu 1 minggu setelah penandatangan kontrak, akan mengadakan Rapat Pra pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri pemilik, Direksi Pekerjaan dan kontraktor untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek. Dalam 2 minggu setelah Rapat Pra pelaksanaan (Pre Construction Meeting) mengajukan program mobilisasi. Program mobilisasi dan mentapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi dan informasi sebagai berikut; - Lokasi Base Camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah detail di lapangan yang menunjukkan lokasi kantor kontraktor, bengkel, gudang, dll. - Jadwal Pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang tercamtum dalam daftar peralatan yang diusulkan dalam penawaran bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. - Setiap Perubahan pada peralan maupun personil yang diusulkan dalam penawaran harus memperoleh dari direksi pekerjaan - Membuat jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk yang menyatakan persentase kemajuan mobilisasi. Mobilisasi diselesaikan dalam jangka waktu 29 minggu. Dimulai dari minggu 1 hingga minggu ke 3. Dan pekerjaan demobilisasi dikerjakan pada minggu ke 23 dan mingu ke 24. Pekerjaan mobiliasi ini membutuhkan waktu selama 29 hari (5 minggu)

Alat dan bahan yang digunakan 1. Alat Trado 20T 2. Bahan Tidak ada 2. PEKERJAAN TANAH 2.2 Galian Biasa a. Sebelum kami mengerjakan pekerjaan galian biasa kami terlebih dahulu membuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. b. Semua peralatan dan kelengkapan untuk menggali dan mengangkut batu hasil galian disediakan terlebih dahulu. c. Pelaksana Lapangan membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya diteruskan kepada para pekerja agar dalam pelaksanaan ini tidak melenceng dari gambar. d. Galian dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket sesuai dengan keperluan dan kondisi di lapangan. e. Pastikan lokasi bebas untuk maneuver alat dan tidak diperkenankan orang terlalu dekat. f. Galian dikerjakan dengan hati-hati agar tidak tidak merusak konstruksi/struktur tanah bawah yang digali. g. Lakukan finishing akhir untuk persiapan dan trimming dengan menggunakan bucket excavator agar hasil galian aman dan padat. h. Untuk daerah yang curam buat trap untuk menghindari longsoran. i. Pelaksana Lapangan selalu mengawasi para pekerja yang sedang berlangsung sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien.

j. Selama pekerjaan ini berlangsung buat dokumentasi dan selalu adakan pengecekan terhadap dimensi galian biasa tersebut. k. Pekerjaan galian dikerjakan dengan menggunakan 1 alat excavator. Pekerjaan galian dapat diselesaikan dalam jangka waktu 5 hari (1 minggu). Galian biasa dikerjakan pada minggu ke 3. Alat dan bahan: 1. Alat - Excavator 2. Bahan - Tidak ada 2.3 Galian Struktur 2-4 Meter b. Sebelum kami mengerjakan pekerjaan galian biasa kami terlebih dahulu membuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. c. Semua peralatan dan kelengkapan untuk menggali dan mengangkut batu hasil galian disediakan terlebih dahulu. d. Pelaksana Lapangan membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya diteruskan kepada para pekerja agar dalam pelaksanaan ini tidak melenceng dari gambar. e. Galian dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket sesuai dengan keperluan dan kondisi di lapangan. f. Pastikan lokasi bebas untuk maneuver alat dan tidak diperkenankan orang terlalu dekat. g. Galian dikerjakan dengan hati-hati agar tidak tidak merusak konstruksi/struktur tanah bawah yang digali. h. Lakukan finishing akhir untuk persiapan dan trimming dengan menggunakan bucket excavator agar hasil galian aman dan padat. i. Untuk daerah yang curam buat trap untuk menghindari longsoran.

j. Pelaksana Lapangan selalu mengawasi para pekerja yang sedang berlangsung sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien. k. Selama pekerjaan ini berlangsung buat dokumentasi dan selalu adakan pengecekan terhadap dimensi galian biasa tersebut. l. Pekerjaan galian dikerjakan pada minggu ke 3 hingga minggu ke 6. Pekerjaan ini dikerjakan dengan menggunakan 1 unit alat. Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 21 hari (3 minggu) Alat dan bahan : 1. Alat - excavator 2. Bahan - Tidak ada 3. PEKERJAAN STRUKTUR 3.1 Dinding Sumuran Silinder terpasang diameter 250 cm Pondasi sumuran harus dibuat memenuhi ketentuan dimensi dan fungsihnya penyedia jasa harus menyediakan alat yang sesuai dengan jenis tanah sehingga penggalian tanah dapat mencapai kedalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan. Pekerjaan dilaksanakan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut : 1. Cetakan untuk dinding sumuran yang dicor ditempat harus memenuhi garis dan elevasi yang tepat, kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah pengecoran atau sampai pengujian menunjukan bahwa beton telah mencapai kuat tekan minimum yang disyaratkan. 2. Peralatan yang digunakan adalah : Concrete Mixer dan alat bantu 3. Pekerjaan ini dikerjakan pada minggu ke 6 hingga minggu ke 10. Dikerjakan oleh 13 orang pekerja 4 orang tukang dan 2 orang mandor. Pekerjaan ini akan selesai dikerjakan selama 31 hari (5 minggu).

Alat dan bahan: 1. Alat - Excavator 1 unit 2. Bahan - Beton K-250 27,87 m3 - Baja tulangan 4.257,79 kg - Kayu perancah 12,67 m3 - Paku 23,20 kg 3.2 Baja Tulangan D32 Ulir Merupakan baja tulangan Bentuk Ulir dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan leleh karekteristik 3.200 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar. Pekerjaan dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut : 1. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan menggunakan kawat beton. 2. Peralatan yang digunakan adalah : alat bantu 3. Perakitan baja tulangan D32 ulir dikerjakan oleh 14 orang pada minggu ke 8 hingga minggu ke 18. Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam jangka waktu 72 hari (11 minggu) Alat dan bahan 1. Alat - Alat bantu 2. Bahan - Besi beton ulir 24.710,94 kg - Kawan beton 470,68 kg

3.3 Beton Mutu Sedang FC 20 MPa Beton mutu sedang (20 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan bawah jembatan (Abutment, Wing Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran. Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan JMF. Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai. Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut : 1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam acuan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan. Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton telah dicapai.

2. Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 61 hari (9 minggu) yang dikerjakan oleh 26 orang. Pekerjaaan ini dikerjakan pada minggu ke 8, 10, dan di lanjutkan pada minggu 13 hingga minggu ke 19. Alat dan bahan 1. Alat - Concrete mixer 4 unit - Water tank truck 1 unit - Concrete vibrator 1 unit 2. Bahan - Semen 2.782,32 zak - Pasir 132,42 m3 - Agregrat kasar 261,43 m3 - Kayu perancah 52,71 m3 - Paku 289,89 kg 3.4 Beton Siklop FC 15 MPa Beton siklop (15 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan bawah jembatan (Abutment, Wing Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran. Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan JMF. Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai. Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut : 3. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah dipasang dan diikat

kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam acuan. 4. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan. 5. Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton telah dicapai. 6. Peralatan yang digunakan adalah : 1 uit Concrete Mixer, Water Tank, 1 unit Concrete Vibrator, dan alat bantu. 7. Bahan yang digunakan : semen 43,79 zak, pasir 2,49 m3, agregat kasar 6,46 m3, batu belah 6,36 m3 8. Pekerjaan ini dikerjakan oleh 14 orang pekeraja yang akan dikerjakan pada minggu ke 8 dan minggu ke 10. Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam jangka waktu 8 hari (2 minggu) 3.5 Baja Tulangan U 24 Polos Merupakan baja tulangan polos (bukan ulir) dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan leleh karekteristik 2.400 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar. Pekerjaan dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut : 1. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan menggunakan kawat beton. 2. Peralatan yang digunakan adalah : alat bantu 3. Bahan yang digunakan : besi beton 1.513,89 kg, kawat beton 28,84 kg 4. Pekerjaan ini dikerjakan oleh 5 orang pekerja. Akan selesai dikerjakan dalam waktu 57 hari (9 minggu). Mulai dikerjakan pada minggu ke 10 dan minggu ke 18

3.6 Beton Mutu Sedang Fc = 15 Mpa (K-175) Beton siklop (15 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan bawah jembatan (Abutment, Wing Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran. Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan JMF. Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai. Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut : 1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam acuan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan. Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton telah dicapai. 2. Peralatan yang digunakan adalah : 1 unit Concrete Mixer, 1 unit Water Tank, 1 unit Concrete Vibrator, dan alat bantu

3. Bahan yang digunakan : semen 432,35 zak, pasir 24,63 m3, agregrat kasar 63,73 m3, kayu perancah 5,28 m3, paku 42,24 kg 4. Pengecoran beton siklop Fc 15 Mpa mulai dikerjakan pada minggu ke 10 dan di lanjutkan pada minggu ke 19 hingga mingu ke 20. Pekerjaan ini dikerjakan oleh 16 orang yang akan diselesaikan dalam jangka waktu 19 hari (3 minggu) 3.7 Pasangan Batu 1. Pekerjaan pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali/gunung dengan menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis. 2. Cara pelaksanaan Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan manual yang biasa digunakan. 3. Campuran yang dipersyaratkan adalah1pc : 3Psrc 4. Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan antara sisi sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga batu batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya sesuai dengan gambar rencana. 5. Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar betul-betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antaradiameter 25 s/d 40 cm. 6. Peralatan yang digunakan adalah concrete mixer 1 unit, water tank 1 uit 7. Bahan yang digunakan : batu kali/gunung 102,6 m3, semen 219,730 zak, pasir pasang 27,19 m3, kayu perancah 12,56 m3 8. Pekerjaan ini mulai dikerjakan pada minggu ke 18 hingga minggu ke 22. Dikerjakan oleh 14 orang pekerja dan akan diselesaikan dalam waktu 29 hari (5 minggu) 3.8 Bronjong Dengan Kawat Yang Dilapisi Galvanis 1. Batu Batu kali yang digunakan harus cukup besar dengan diameter tidak kurang dari 20 cm. Rongga-rongga batu dalam bronjong harus dibuat serapat mungkin hingga bronjong menjadi padat dan dapat berfungsi sebagai bangunan yang dapat mengarahkan aliran air dan sampah 2. Kawat Bronjong Diameter kawat bronjong tidak boleh lebih kecil dari 4 mm, bahan dari baja galvanis dengan kekuatan tarik tidak lebih kecil dari 24.000 kg/cm.

Lebar/lubang anyaman tidak boleh lebih besar dari diameter batu kali yang terkecil, atau tidak boleh lebih besar dari 20 cm. Pemasangan Dimensi dan penempatan bronjong harus mengikuti gambar. Kawat bronjong dibuat dari kawat baja yang dilapisi seng atau galvanis dalam bentuk gulungan sehingga mudah untuk diangkut dan diangkat. Batu untuk ukuran isian bronjong harus berkualitas baik dengan ukuran lebih besar daripada lebar mata bronjong. Batu dipergunakan dari batu hitam, sejenis basalt atau batu andesit diameter maksimum 25 cm. Kawat yang dipakai diameter 3 mm, jumlah lilitan kawat minimum & lilitan, jarak diagonal minimum 15 cm. Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 30 hari ( 5 minggu) yang dikerjakan oleh 13 orang pekerja. Pemasangan bronjong mulai dilakukan pada minggu ke 19 hingga minggu ke 23. Peralatan yang digunakan : alat bantu pertukangan Bahan yang digunakan : kawat bronjong yang dilapisi galvanis 2.070 kg, batu 151,80 m3