BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Sejarah berdirinya perusahaan batik Putra Laweyan Solo ini berawal dari didirikannya perusahaan batik Bintang Mulya pada tahun 1967, perusahaan yang memproduksi kain-kain batik tulis tradisional ini terletak di Kampung Sayangan wetan RT.07 RW.I Laweyan Solo, omset yang kurang menguntungkan dan selalu mengalami penurunan membuat perusahaan ini sempat menghentikan produksinya pada tahun 1979, hal ini juga dipicu oleh mulai bermunculannya perusahaanperusahaan batik dengan proses printing yang proses produksinya lebih efisien dengan harga relatif lebih murah. Pada tahun 1981, perusahaan batik Bintang Mulya berdiri kembali dengan nama perusahaan batik Cahaya Putra, usaha yang dilakukan untuk meningkatkan hasil adalah dengan memproduksi kain-kain batik bermotif modern atau gaya baru yang memenuhi selera konsumen, setelah perusahaan batik Cahaya Putra berkembang, putra pemilik perusahaan ini akhirnya memulai usaha industri kecil yang juga bergerak di bidang industri batik pada tahun 1990. Usaha ini terletak tidak jauh dari perusahaan batik Cahaya Putra. Usaha batik ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hingga pada akhirnya terbentuk perusahaan yang dikenal dengan nama CV. Batik Putra Laweyan pada tahun 2000, dengan mendapat 4
5 ijin usaha nomor : 517/0660/PK/VI/2006. ( M Aziz Fathony, manager batik putra laweyan / selasa, 1. Maret, 2016 ) 2. Visi dan Misi a. Visi Terwujudnya solusi dalam kompleksitas permasalahan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada masyarakat kota. b. Misi 1). Melestarikan budaya leluhur yang adiluhung, melalui seni batik 2).Menumbuhkembangkan semangat berusaha bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan hajat hidup. 3). Menciptakan kesamaan tujuan dalam membangun kendali mutu. 3. Filosofi Logo a. Warna hijau melambangkan kesejukan, keindahan, di harapkan masyarakat mendapatkan aura kesejukan dan keindahan setelah memakai produk dari batik putra laweyan, dan orang yang melihat produk batik Putra Laweyan mendapatkan kesejukan dan keindahan mata.
6 b. Font menggunakan font batek diharapkan memunculkan unsur batik dalam logo dan memberikan segmentasi kepada masyarakat bahwa Putra Laweyan merupakan perusahaan batik. c. Gambar seperti canting batik diharapkan memperkuat logo sebagai logo perusahaan batik. 4. Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi batik Putra Laweyan adalah sebagai berikut: Pemimpin Perusahaan n Wakil Pemimpin Keuangan Pemasara n Produksi Promosi Penjualan Tenaga Kerja
7 5. Hasil Produksi Adapun produk produk yang dihasilkan oleh perusahaan batik Putra Laweyan dan merupakan produk unggulan antara lain : NO Jenis Produk Jumlah Produksi / Harga Satuan Bulan 1 Batik tulis 150 Rp. 250.000 Rp. 375.000 2 Batik cap 100 Rp. 150.000 Rp. 200.000 3 Pakaian batik pria 300 Rp. 150.000 Rp. 500.000 4 Pakaian batik wanita 500 Rp. 150.000 Rp. 500.000 5 Pakaian batik anak 150 Rp. 90.000 Rp. 200.000 6. Promosi Yang Pernah Dilakukan Dalam pemasaran promosi merupakan salah satu kegiatan yang akan membantu terciptanya komunikasi antara produksen dengan konsumen. Promosi yang pernah dilakukan oleh batik Putra Laweyan adalah website, media sosial, cetak reklame, brosur. B. Target Suatu iklan atau promosi dapat tersampaikan dengan baik, efektif dan efisien perlu adanya suatu perencanaan segmentasi pasar atau dengan kata lain target audience yang akan menjadi sasaran sebuah pemasaran produk barang ataupun jasa.
8 1. Target Market Sasaran dari batik Putra Laweyan meliputi berbagai macam, jika dilihat dari segmentasi geografi, segmentasi demografis. a. Segmentasi Geografi. Primer : Wisatawan yang datang berkunjung di kota Solo. Sekunder : Masyarakat yang ada di wilayah kota Solo dan sekitarnya. b. Segmentasi Demografi. Jenis kelamin : Laki laki dan Perempuan. Umur : Semua Umur Agama : Semua agama. Kelas sosial : Lapisan masyarakat menengah sampai dengan menengah keatas. Pekerjaan : Pegawai negeri, pegawai swasta, ibu rumah tangga dan sebagainya.
9 C. Kompetitor Produsen busana tradisional saat ini sudah banyak sekali tersebar di seluruh Indonesia, beberapa yang di fokuskan dengan memproduksi pakaian tradisional daerahnya sendiri ataupun seluruh Indonesia, misalnya saja batik "Putra Laweyan" yang memproduksi berbagai macam batik. Di Laweyan Solo sendiri produsen semacam ini sudah banyak sekali di jumpai, karena memang jumlahnya yang banyak dan tersebar diberbagai tempat, salah satu kompetitor dari batik Putra Laweyan ialah batik Mahkota Laweyan, batik Mahkota Laweyan sudah memiliki suatu katalog maka dari itu batik Putra Laweyan harus lebih jeli dalam memasarkan produknya, dengan membuat katalog dengan desain yang lebih menarik dari pada batik Mahkota Laweyan. Dengan hadirnya produsen produsen tersebut maka persaingan yang terjadi dalam pemasaran hasil produksinyapun juga sangat ketat, apalagi setiap produsen pakaian tradisional tersebut punya strategi dan ciri khas tersendiri yang tentunya mendukung sekali dalam proses penjualan produksinya. Gambar 1. Logo batik Mahkota Laweyan ( Sumber : www.mahkotalaweyan.co.id )
10 Berikut adalah katalog dari batik Mahkota Laweyan : Gambar 2. Katalog batik Mahkota Laweyan ( Sumber : www.mahkotalaweyan.co.id )