BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
JESSICA LARA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tahun untuk pria (BKKBN, 2011). Penyebab terjadinya

Fakta Pernikahan Usia Muda

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan remaja yang dihadapi sekarang berkaitan dengan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2010), Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk merupakan modal dasar dalam mewujudkan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. di Nigeria (79%), Kongo (74%), Afganistan (54%), dan Bangladesh (51%) (WHO,

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan, termasuk juga di Indonesia. Salah satu masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Hasil Presentase Pernikahan Dini di Pedesaan dan Perkotaan. Angka Pernikahan di Indonesia BKKBN (2012)

BABI PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, fenomena pernikahan dini kian lama

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

Latar Belakang. Diwilayah Kecamatan Tarub dari Kantor Urusan Agama (KUA) diperoleh data sebagai berikut : TAHUN KECAMATAN

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

SIKAP REMAJA SURABAYA TERHADAP ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU DI TELEVISI S K R I P S I.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan negara lain seperti, Malaysia, Thailand dan Filipina. 1 Fenomena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

PORTAL PELATIHAN PRA-NIKAH (PORPLAN) UNTUK MENGURANGI TINGKAT PERCERAIAN PADA PERNIKAHAN DINI

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. usia muda dengan teknik Continuity Editing sebagai upaya penyadaran pada

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis maupun secara sosial. Seseorang dengan melangsungkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), jumlah penduduk Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk diperlukan adanya program Keluarga Berencana dan

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini diakui bahwa program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah remaja, dan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 : PENDAHULUAN. Indonesia, sejak tahun Kementerian Kesehatan telah mengembangkan model pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB 1 : PENDAHULUAN. sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. (tetapi tidak dengan anak laki-laki) yang masih muda. Usia muda menurut

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah normanorma,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. muda). Diantaranya adalah keguguran,persalinan premature, BBLR, kelainan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan. Bahkan hubungan seksual yang sewajarnya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu. berapa sering untuk memiliki keturunan (Kusmiran, 2012 : 94).

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tinggi di dunia, serta tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Kamboja. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut. masyarakat untuk bersaing dengan apa yang dimilikinya di era

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian. Dari segi kuantitas atau jumlah penduduk, hasil Sensus

BAB I PENDAHULUAN. miliar jiwa. Cina menempati urutan pertama dengan jumlah populasi 1,357 miliar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain melalui suatu media. Proses komunikasi bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh khalayak. Komunikasi dapat bertujuan untuk menghibur, membujuk, mempengaruhi. Komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan mempengaruhi pihak lain dapat disebut dengan komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif merupakan suatu proses komunikasi yang kompleks ketika individu atau kelompok mengungkapkan pesan melalui cara verbal dan non verbal. Komunikasi persuasif juga berfungsi untuk mempengaruhi orang lain dengan mengubah keyakinan, nilai, atau sikap mereka. Untuk dapat mengubah keyakinan, sikap, atau nilai diperlukan pesan persuasif dimana daya tarik pesan dapat membuat suatu produk atau jasa menjadi menonjol. Pesan atau informasi yang disampaikan harus memiliki karakteristik yang berbeda dari produk atau jasa dalam kategori yang sama agar khalayak dapat mengingat pesan atau informasi yang disampaikan. Media penyampai informasi ada beberapa antara lain melalui media cetak seperti koran, majalah. Selain media cetak juga terdapat media elektronik yaitu melalui radio, televisi, dan internet. Dalam menyampaikan suatu pesan yang bersifat membujuk dan dapat mempengaruhi khalayak, diperlukan media yang tepat agar pesan atau informasi tersebut dapat diterima oleh khalayak dengan baik. Televisi merupakan suatu media yang menggabungkan antara gambar (visual) dan suara (audio) sehingga penyampaiannya lebih mudah dimengerti oleh khalayak. Dari televisi, masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi

melalui acara-acara televisi maupun dari iklan. Televisi merupakan salah satu media informasi yang cakupannya cukup luas. Televisi sebagai media audiovisual dapat mempengaruhi khalayak. Dewasa ini, bukan hanya acara televisi saja yang dapat mempengaruhi khalayak. Iklan juga sudah mengisi kehidupan masyarakat sebagai sasaran iklan. Iklan saat ini dirancang dan dibuat semenarik mungkin dengan tujuan untuk mempromosikan, menginterpretasikan, serta mempengaruhi masyarakat agar masyarakat yang melihat dapat memperoleh informasi yang jelas, memahami dan mau menggunakan produk yang diiklankan. Masyarakat memiliki banyak kebutuhan, salah satu kebutuhan masyarakat adalah kebutuhan informasi. Seiring perkembangan zaman, informasi dapat diperoleh dari berbagai media. Televisi merupakan salah satu media untuk memperoleh informasi yang sedang berkembang. Televisi memiliki keunggulan dibanding dengan media massa lainnya. Media iklan sangat banyak mulai dari brosur, baliho, radio, televisi, media internet, dan lain sebagainya. Iklan yang disiarkan melalui televisi tentunya memiliki kelebihan tersendiri karena televisi merupakan media audiovisual sehingga masyarakat bisa melihat sekaligus mendengar produk yang diiklankan. Saat ini, iklan bukan hanya digunakan untuk mempromosikan suatu produk saja. Iklan juga digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah untuk membuat iklan layanan masayarakat yang biasanya isinya merpakan himbauan untuk masyarakat. Misalnya iklan dari Direktorat Jenderal Pajak yang berisi himbauan agar masyarakat peduli spajak, iklan pemberian ASI Eksklusif, dan iklan dari BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional) yang menghimbau masyarakat untuk melakukan program Keluarga Berencana. Salah satu iklan yang menarik perhatian peneliti adalah iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini (Hindari 4T). Hindari 4T dalam iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini ini maksudnya adalah terlalu cepat, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu rapat. Dalam iklan ini, diceritakan

ada sepasang muda-mudi dimana seorang pria ingin melamar wanita, tetapi wanita tersebut menolak. Adegan kedua, pria itu mencoba melamar lagi tetapi wanita tersebut menolaknya dan menghimbau agar menuntut ilmu sampai lulus terlebih dahulu. Pada adegan selanjutnya, pria telah lulus dan mendapatkan pekerjaan yang baik dan, pria melamar wanita yang pada akhirnya diterima oleh wanita tersebut. Tayangan Iklan BBKBN Versi Pernikahan Dini Hindari 4T menggunakan lagu Pernikahan Dini. Pada iklan ini, BKKBN menyampaikan pesan bahwa usia ideal menikah untuk pria adalah 25 tahun sedangkan usia ideal menikah untuk wanita adalah 21 tahun. Di iklan tersebut juga disampaikan hindari 4T yaitu terlalu cepat, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu rapat. Dan digambarkan pasangan muda-mudi tersebut telah memiliki dua orang anak. Dan di akhir iklan ditutp dengan slogan BKKBN 2 Anak Cukup dan Laki-laki Perempuan, Sama Saja Dalam iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini (Hindari 4T) ini, BKKBN ingin menghimbau khususnya remaja bahwa pernikahan membutuhkan suatu perencanaan yang matang agar terciptanya keluarga yang sejahtera. Masih kurangnya kesadaran para remaja akan dampak pernikahan dini merupakan salah satu penyebab angka terjadinya pernikahan dini di Indonesia semakin meningkat. Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pernikahan Dini : Permasalahan, Dampak, dan Solusinya Dalam Perspektif Bimbingan Konseling Keluarga Islami (Studi Kasus di Desa Kluwih Kec. Bandar Kab. Batang tahun 2010) yang dilakukan di Semarang menyatakan bahwa adanya pengakuan dari para remaja pelaku pernikahan dini yang pada akhirnya menyesal karena belum merasa puas melalui masa bermain dan harus sudah memasuki kehidupan yang penuh tantangan yaitu pernikahan. (library.walisongo.ac.id/download.php, Kamis 19 Juni 2014) Pernikahan dini memiliki beberapa dampak negatif diantaranya perceraian dan dampak buruk bagi kesehatan reproduksi khususnya pada ibu yang melahirkan anak di usia yang terlalu muda. Penelitian di Bogor tahun 2011 mengatakan bahwa yang menjadi faktor pemicu perceraian

pada pernikahan dini adalah faktor ekonomi. Kondisi ekonomi yang belum mapan sering kali menjadi pemicu terjadinya perceraian. (repository.uinjkt.ac.id) Fenomena terjadinya pernikahan dini di kalangan remaja memang dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya faktor tradisi. Penelitian pada masyarakat muslim di Desa Bajur di Madura, mengatakan bahwa pernikahan dini terjadi karena hal ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Desa Bajur. Menurut masyarakat setempat, menikah di usia muda akan menjauhkan para remaja setempat dari perzinahan. Adapun ketertarikan peneliti pada iklan layanan masyarakat BKKBN Versi Pernikahan Dini (Hindari 4T) karena banyaknya pernikahan dini yang terjadi di Indonesia. Menurut hasil survei United Nations Development Economic and Social Affairs (UNDESA), Indonesia merupakan negara ke-37 dengan jumlah perkawinan dini terbanyak di dunia. Untuk level ASEAN, Indonesia berada di urutan kedua terbanyak setelah Kamboja. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Sudibyo Alimoeso, Kamis (11/7/2013), mengungkapkan, akibat tren menikah dini yang meningkat, kini rata-rata kelahiran pada remaja (Age Specific Fertility Rate/ASFR) usia 15-19 tahun di Indonesia meningkat dari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada 2007 menjadi 45 per 1.000 di 2012. Peningkatan ASFR ini, lanjut Sudibyo, semakin menjauhkan BKKBN dari target menurunkan ASFR menjadi 30 per 1.000. Untuk mencapai penurunan tersebut, angka pernikahan dini harus bisa ditekan (metrotvnews.com, Jumat 12 Juli 2013). Dengan banyaknya kejadian pernikahan dini di Indonesia maka tentunya pertumbuhan penduduk akan semakin cepat. Penduduk Indonesia akan semakin banyak dan akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kepala BKKBN, Fasli Jalal mengungkapkan pada 2013 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan bertambah menjadi 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Fasli juga mengatakan perlu ada langkah konkrit dalam mengatasi

permasalahan demografi tersebut. Salah satunya yaitu dengan mengintensifkan program KB dan bekerja sama dengan lintas sector. "Dua anak cukup," (Republika.co.id, Rabu 17 Juli 2013). Dengan pertumbuhan penduduk sebanyak 1,49 per tahunnya akan menjadi beban untuk bangsa Indonesia di masa mendatang. Selain itu, dengan terjadinya pernikahan dini, maka akan berdampak negatif pada ibu berusia muda. Ibu yang mentalnya belum siap mengurus keluarga, dan nantinya akan berdampak negatif pada pertumbuhan anak. Pernikahan dini juga akan meningkatkan angka perceraian di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di daerah Perumnas Mandala Medan, tepatnya di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan. Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Medan Denai. Kelurahan Tegal Sari Mandala II berpenduduk cukup padat yaitu terdiri dari 4936 kepala keluarga dan seluruh penduduknya berjumlah 30.483 jiwa. Menurut data yang diambil dari kantor kelurahan, kebanyakan pekerjaan dari penduduk kelurahan Tegal Sari Mandala II merupakan wiraswasta yaitu sebanyak 15.172 penduduk, sementara 12.000 penduduk melakukan pekerjaan lain-lain dan ada 918 penduduk yang tidak bekerja atau menganggur. Berdasarkan pada survey yang dilakukan oleh peneliti, di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, banyak terjadi fenomena pernikahan dini. Dalam iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini Hindari 4T terdapat ilustrasi tentang remaja yang telah lulus sekolah yang ingin menikah, maka sasaran utama dari iklan BKKBN ini adalah remaja batasan akhir yang akan memasuki peran dewasa. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah remaja akhir yang berusia 19-22 tahun. Remaja akhir dipilih sebagai populasi penelitian karena merupakan batasan remaja yang akan memasuki peran orang dewasa yaitu salah satunya pernikahan. Seperti latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini Hindari 4T dan Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut Sejauhmana pengaruh Tayangan Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini terhadap kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian, diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian terbatas pada iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini (Hindari 4T). 2. Objek penelitian adalah remaja berusia 19-22 tahun. 3. Waktu penelitian dimulai dari bulan Mei 2014 - selesai. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui isi dari iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini- Hindari 4T 2. Untuk mengetahui kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan terhadap pernikahan dini. 3. Untuk mengetahui pengaruh tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T terhadap kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan.

1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya khasanah bacaan di Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperluas ruang lingkup penelitian mengenai ilmu komunikasi khususnya dalam bidang periklanan. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan produser iklan.