BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk membangun manusia dalam. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar aspek hubungan antara guru sebagai

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan selalu mengalami pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA POWER POINT INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang konvensional dengan. pembelajaran melainkan hanya mengaplikasikan pola yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

(Studi Kasus Pembelajaran Biologi Materi Pokok Fotosintesis Kelas VIII Semester II di SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2010/2011) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Keberhasilan proses pembelajaran biologi dapat diukur dari

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, kelompok, belajar memecahkan masalah, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kelemahan-kelemahan yaitu: 1) Sebanyak 27 siswa (79,4%) kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa perubahan besar terhadap pendidikan. Dewasa ini perlu

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

Keperluan korespondensi, HP : ,

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dimanapun. Salah satu lembaga pendidikan yang utama adalah sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. pikir, sikap, dan ketrampilan yang diperoleh dari hasil belajar matematika

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya, penerapan metode mengajar yang bervariasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

HARTANTO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat (Amri, 2010 : 13). Pendidikan

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Pendidikan menunjukkan cara dan bagaimana warga negara

Oleh : AYU METI SEPTIANINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM harus dimiliki. Kesadaran tentang arti pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: MEGA APRILLIA BAGUS TRI WASKITHO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembelajaran Matematika dari zaman ke zaman merupakan salah

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

siswa yang memilih menyukai pelajaran fisika, sedangkan 21 siswa lagi lebih memilih pelajaran lain seperti bahasa Indonesia dan olahraga, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kolompok, dan masyarakat. Melalui pendidikan diharapkan mampu membentuk individuindividu yang berkompetensi di bidangnya sehingga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rubiyanto, 2004:1). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Di samping mampu menggunkaan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Dengan diberlakukanya kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif dan inovatif dalam menerima setiap pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk itu setiap pelajaran dikaitkan dengan manfaatnya dalam lingkungan sosial dan 1

2 masyarakat. Peran guru hanya sebagai fasilitator, bukan sumber utama pembelajaran, hal ini bukan berarti peran guru berkurang dalam proses belajar mengajar tetapi harus mampu membimbing dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran (Mulyasa, 2005). Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat besar pengaruhnya untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. IPA juga berperan penting dalam usaha menciptakan manusia yang berkualitas. Biologi lebih menekankan kegiatan belajar mengajar, mengembangkan konsep dan ketrampilan proses siswa dengan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan bahan kajian yang diajarkan. Dalam pembelajaran IPA, khususnya Biologi, sangat diperlukan strategi pembelajaran yang tepat yang dapat melibatkan siswa seoptimal mungkin baik secara intelektual maupun emosional, karena pengajaran Biologi menekankan pada ketrampilan proses (Kasbolah, 2001). Dari hasil observasi pada bulan November 2010 diketahui proses pembelajaran biologi yang berlangsung di SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011 ditemukan kelemahan sebagai berikut ; a) siswa pasif dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru pada setiap pembelajaran, b) siswa ramai pada saat pembelajaran, c) jenuh dan bosan pada pembelajaran yang monoton. d) konsentrasi dan pemahaman siswa kurang setiap pembelajaran biologi, dan e) prestasi belajar siswa rendah. Kelemahan kelemahan tersebut merupakan masalah dalam strategi pembelajaran kelas yang penting untuk dipecahkan.

3 Kenyataan rendahnya kualitas pendidikan dapat ditunjukkan dengan adanya prestasi belajar anak kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu pada mata pelajaran biologi sub pokok bahasan fotosintesis yang relatif rendah pada tahun ajaran 2009/2010, hal ini dapat ditunjukkan dengan data hasil pencapaian prestasi belajar siswa pada ulangan biologi sub pokok bahasan fotosintesis sebagai berikut, dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 63 yang telah ditetapkan oleh guru sebelumnya. Tabel 1. Daftar Ketuntasan Siswa Mata Pelajaran Biologi Sub Pokok Bahasan Fotosintesis Kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Ajaran 2009/2010 Kelas Tuntas Tidak Tuntas Prosentase Ketuntasan VIII E 9 28 24,32 % VIII F 19 19 50% VIII G 5 32 13,51 % Rata-rata dari ketiga kelas di atas terlihat bahwa ketuntasan yang dicapai masih terlalu rendah untuk sub pokok bahasan fotosintesis. Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 63 dirasa masih terlalu tinggi untuk ukuran hasil yang telah dicapai. Pencapaian prestasi belajar siswa yang rendah ini dapat diakibatkan karena faktor-faktor dari guru yang belum bisa mengajar dengan strategi yang baik, kurangnya motivasi siswa untuk belajar, kurangnya media pembelajaran yang mendukung maupun materi yang diajarkan terlalu sulit untuk dimengerti siswa. Itulah mengapa penelitian ini mengambil materi fotosintesis, karena dirasa sulit untuk diterima siswa dan media yang digunakan juga sangat cocok untuk dipadukan dengan materi tersebut.

4 Penurunan prestasi belajar siswa pada setiap pembelajaran biologi dapat disebabkan karena guru biologi di SMP N 2 Colomadu kurang memanfaatkan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan keinginan siswa. Sekolah tersebut memiliki lima guru pendidikan sains, tiga diantaranya merupakan guru mata pelajaran biologi. Dalam menyampaikan materi pelajaran biologi kebanyakan guru masih menggunakan model pembelajaran lama serta media seadanya yang tersedia di sekolah tersebut. Jika dipersentasikan sebanyak 60%, guru pendidikan sains belum terbiasa menggunakan model pembelajaran dan media yang inovatif, sehingga keadaan siswa menjadi cepat jenuh terhadap materi yang disampaikan. Berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi, perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran, baik itu menyangkut pada model pembelajaran maupun media yang dapat mendukung pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran yang beragam tentunya guru dapat memilih salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi lingkungan yang ada. Keadaan siswa SMP N 2 Colomadu kebanyakan memiliki sifat yang sulit diatur ketika mereka sudah mulai bosan dengan penyampaian materi yang terlalu monoton. Tetapi dengan menjelaskan sebelumnya kepada siswa tentang model pembelajaran yang menarik membuat siswa menjadi lebih bersemangat untuk mengikuti pembelajaran biologi. Kebanyakan dari siswa juga lebih senang dengan pembelajaran kelompok, karena dengan suatu masalah yang dihadapi dapat dengan mudah diselesaikan dalam kelompok. Salah satu pembelajaran yang dapat mengatasi masalah-masalah yang

5 dihadapi guru di SMP Negeri 2 Colomadu khususnya kelas VIII adalah model pembelajaran kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar bagi siswa, rekan sebaya, masyarakat dan keluarga juga dapat menjadi sumber pengetahuan. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui ketrampilan proses. Siswa belajar dalam kelompok kecil yang kemampuannya heterogen. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan saling membantu dalam memahami suatu bahan ajar. Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah siswa dibentuk dalam beberapa kelompok. Masing-masing anggota dalam kelompok memiliki tugas yang setara. Karena pada pembelajaran kooperatif keberhasilan kelompok sangat diperhatikan, maka siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu temannya yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian, siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut. Mengingat dari latar belakang siswa yang memiliki kemampuan akademik yang berbeda-beda maka dapat digunakan suatu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengembangkan potensi akademik siswa, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually).

6 Dalam model pembelajaran TAI, siswa di tempatkan dalam kelompokkelompok kecil (4-5 siswa) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru, selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Keheterogenan kelompok mencakup jenis kelamin, ras, agama (kalau mungkin), tingkat kemampuan (tinggi, sedang, rendah), dan sebagainya. Kemudian guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan. Selain model pembelajaran, media yang mendukung pembelajaran juga sangat membantu dalam proses perbaikan kualitas pendidikan. Salah satu media yang cocok untuk kondisi siswa SMP Negeri 2 Colomadu adalah media yang animatif namun sarat akan informasi pengetahuan. Media-media tersebut antara lain: media komik dan media komputer program macromedia flash. Pertimbangan pengunaan kedua media tersebut menitik beratkan pada sifat kedua media tersebut yang animatif, sehingga diharapkan mampu menunjang pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Selain itu kedua media tersebut dapat dipadukan dengan model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individually). Menurut Widayanti (2010) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa metode STAD dilengkapi media komputer program macromedia flash menghasilkan prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor yang lebih baik dibandingkan dengan metode STAD dengan media handout. Hal ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan

7 menggunakan kombinasi metode pembelajaran yang lain dengan media yang sama. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian yang berjudul STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY) DILENGKAPI MEDIA KOMPUTER PROGRAM MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA KOMIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered). 2. Pengguanaan model pembelajaran yang masih konvensional dan kurang bervariasi. 3. Penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi dan kurang optimal. 4. Pencapaian prestasi belajar yang kurang optimal, karena penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai. C. Pembatasan Masalah Supaya penelitian ini lebih terfokus dan terarah, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

8 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah prestasi belajar siswa kelas VIII ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif diperoleh dari selisih antara nilai pretest dan posttest. Untuk nilai afektif diperoleh dari angket afektif. Sedangkan pada penilaian aspek psikomotor diperoleh melalui observasi unjuk kerja praktikum. 2. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini antara lain: a. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually). b. Media Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media komputer program macromedia flash dan media komik. c. Mata pelajaran Biologi materi fotosintesis. 3. Parameter Penelitian Parameter yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) dilengkapi media komputer program macromedia flash memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) dilengkapi media komik.

9 D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran TAI dilengkapi media komputer program macromedia flash lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran TAI dilengkapi media komik pada materi pokok fotosintesis kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Colomadu tahun pelajaran 2010/2011? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui: Pengguanaan model pembelajaran TAI dilengkapi media komputer program macromedia flash dapat memberikan prestasi belajar siswa yang lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran TAI dilengkapi media komik pada materi pokok fotosintesis. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan: 1. Manfaat Teoritis a. Memperkuat teori yang sudah ada dalam bidang pedidikan khususnya teori tentang model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individually yang dilengkapi media komputer program

10 macromedia flash dan media komik untuk menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik. b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang mengadakan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan pembelajaran kooperatif Team Assisted Individually yang dilengkapi media komputer program macromedia flash dengan media komik. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan masukan kepada pengajar bidang studi biologi dalam pemilihan model pembelajaran yang diharapkan memberikan hasil belajar yang lebih baik. b. Memberikan masukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar biologi.